Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Jawab :
Di udara, Karbon Monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yang
sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan
lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15
ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah
banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bahkan juga dapat menimbulkan kematian.
Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan
ringan, berupa pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan
mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa detak jantung
meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernafas, kelemahan
otot-otot, gangguan pada sisten kardiovaskuler, serangan jantung
sampai pada kematian.
b. Adanya Perubahan pH
Air yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening (tidak
berwarna), tidak berbau dan tidak berasa jadi jika ada iklan air
mineral yang katanya ada manis-manisnya tersbut patut
dipertanyakan kemurnian dan keamanannya. Perubahan pada air,
yaitu warna, bau, dan rasa dapat disebabkan oleh polutan (bahan
pencemar) yang terlarut pada air tersebut, polutan-polutan tersebut
biasanya berasal dari limbah-limbah pertanian, rumah tangga dan
industry dan yang paling banyak penymbang polutan adalah
limbah rumah tangga. Oleh karena itu, kita tidak boleh membuang
sampah di sungai dan selalu menjaga lingkungan .
Endapan atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari
polutan yang masuk ke sungai. Polutan tersebut dapat berupa
insektisida (limbah pertanian), tumpahan minyak, sampah-sampah
rumah tangga seperti plastik, air cucian sabun dan detergen serta
limbah industri yang berbahaya bagi makhluk hidup, dan lain-lain.
Adanya polutan yang masuk ke sungai akan menyebabkan
terjadinya perubahan pH, warna, bau, dan rasa air sehingga
menyebabkan air tercemar.
e. Adanya Mikroorganisme
4. Kerusakan Ekosistem
Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu
mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya
yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan
dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silicosis akan lebih buruk
kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-
paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan
lainnya.
2. Penyakit Asbestosis
3. Penyakit Bisinosis
4. Penyakit Antrakosis
5. Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa
logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat
menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis.
Debu logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan
pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering
dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja
industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga,
pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan
juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
4. Hujan Asam
Hujan asam terjadi karena awan terkena dampak pencemaran udara
sehingga pH (tingkat keasaman) awal menjadi dibawah 7. Hujan asam
dapat merusak bangunan, membunuh tanaman, dan menurunkan
kualitas air.