Vous êtes sur la page 1sur 14

1. mengapa gas CO yang terhirup dapat menyebabkan pusing?

Jawab :
 Di udara, Karbon Monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yang
sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan
lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15
ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah
banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bahkan juga dapat menimbulkan kematian.
Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan
ringan, berupa pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan
mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa detak jantung
meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernafas, kelemahan
otot-otot, gangguan pada sisten kardiovaskuler, serangan jantung
sampai pada kematian.

2. Bagaiman warna, bau, dan rasa pada air yang tercemar ?


Jawab :

a. Adanya Perubahan Suhu


Pada kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Sebagai
contohnya, pada daerah yang memiliki suhu lingkungan 28°C,
maka suhu air di daerah tersebut berkisar 20°C – 25°C. Pada
daerah industri air digunakan sebagai pendingin mesin-mesin
pabrik. Air digunakan sebagai pendingin karena air membutuhkan
banyak kalor untuk menaikkan suhunya. Setelah digunakan sebagai
pendingin mesin, air akan berubah menjadi hangat bahkan panas
karena telah menyerap panas dari mesin pabrik. Selain itu,
kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang selain digunakan
sebagai pendingin mesin pabrik air juga digunakan untuk
pendingin mesin nuklir. Air yang biasa digunakan untuk pendingin
mesin nuklir adalah air laut. Apabila air dengan kondisi panas
seperti ini dibuang begitu saja ke sungai atau laut maka air tersebut
dapat menyebabkan hewan dan tumbuhan air terganggu bahkan
dapat mengalami kematian secara massal. Oleh karena itu, air
tersebut harus diolah dahulu sebelum di buang ke sungai atau laut.

b. Adanya Perubahan pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan


tingkat ke asaman atau kebasaan yang pada suatu larutan. Pada
kondisi normal pH air adalah netral, yaitu berkisar 7. Pada kondisi
tercemar, pH air berkisar antara 4 – 6 atau 8 –9. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan terdahulu diketahui bahwa organisme air
lebih menyukai pH yang mendekati netral. Dengan demikian,
sangatlah mungkin apabila organisme air akan terganggu bahkan
ada yang mati apabila pH air mengalami perubahan karena
organisme-organisme air tersebutlah yang menyediakan sumber
makanan bagi ikan dan tanda bahwa perairan di wilayah tersebut
belum tercemar oleh zat yang berbahaya sehingga airnya dapat
digunakan oleh manusia tanpa menimbulkan efek samping.

c. Adanya Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air

Air yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening (tidak
berwarna), tidak berbau dan tidak berasa jadi jika ada iklan air
mineral yang katanya ada manis-manisnya tersbut patut
dipertanyakan kemurnian dan keamanannya. Perubahan pada air,
yaitu warna, bau, dan rasa dapat disebabkan oleh polutan (bahan
pencemar) yang terlarut pada air tersebut, polutan-polutan tersebut
biasanya berasal dari limbah-limbah pertanian, rumah tangga dan
industry dan yang paling banyak penymbang polutan adalah
limbah rumah tangga. Oleh karena itu, kita tidak boleh membuang
sampah di sungai dan selalu menjaga lingkungan .

d. Adanya Endapan atau Bahan Terlarut

Endapan atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari
polutan yang masuk ke sungai. Polutan tersebut dapat berupa
insektisida (limbah pertanian), tumpahan minyak, sampah-sampah
rumah tangga seperti plastik, air cucian sabun dan detergen serta
limbah industri yang berbahaya bagi makhluk hidup, dan lain-lain.
Adanya polutan yang masuk ke sungai akan menyebabkan
terjadinya perubahan pH, warna, bau, dan rasa air sehingga
menyebabkan air tercemar.

e. Adanya Mikroorganisme

Salah satu peranan mikroorganisme adalah menguraikan bahan-


bahan pencemar yang bersifat organik. Semakin banyak limbah di
suatu perairan, semakin banyak pula mikroorganisme yang ada di
perairan tersebut. Dalam menguraikan bahan organik
mikroorganime-mikroorganisme tersebut membutuhkan oksigen
sebagai sumber tenaga jadi semakin banyak mikroorganisme maka
semakin banyak pula oksigen yang digunakan dan akhirnya
perairan tersebut oksigennya sangat sedikit yang menyebabkan
hewan-hewan air seperti ikan, udang dll mati karena kekurangan
oksigen. Di antara organisme-organisme tersebut ada yang
mungkin bersifat patogen (membawa penyakit).
3. Sebutkan empat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air?
Jawab :
 1. Kematian Biota Air

Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah


terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan,
kepiting, burung camar dan banyak hewan lain terbunuh karena
adanya polutan berbahaya yang meracuni habitat mereka. Contoh
sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan di badan
sungai daerah perkotaan. Jika kamu tinggal di kota, coba perhatikan
sungai di tempat tinggalmu. Adakah ikan-ikan besar yang berenang di
sana?

2. Kerusakan Rantai Makanan

Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami


yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti
timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik
selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga
akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh si ikan
kecil.
3. Wabah Penyakit

Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak


pada manusia. Ya, produk-produk dari badan air yang tercemar yang
dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa
jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis bisa timbul akibat konsumsi
makanan laut yang teracuni polutan, wabah kolera timbul karena
pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang
tercemar, dan masih banyak lagi.

4. Kerusakan Ekosistem

Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada


ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang
berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu tempat akan berubah.
Banyak daerah yang sekarang jadi terkena pencemaran air karena
kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan di
masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan
membuat manusia mengalami banyak kesulitan.

4. Tuliskan beberapa penyebab pencemaran tanah ?


Jawab :
 Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda
atau bisa dikatakanmempunyai hubungan erat dengan pencemaran
udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan
sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah.Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara
yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkanterjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah yang
mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zatradioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian,
limbah deterjen, akhirnya juga dapatmenyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun
tanahdaerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut.

5. Apa yang dimaksud pneumoconiosis ?


Jawab :
 Pneumokoniosis adalah sekumpulan penyakit yang disebabkan
oleh penimbunan debu-debu di dalam jaringan paru-paru .
Biasanya berupa debu mineral , tergantung dari jenis debu mineral
yang ditimbun , nama penyakit nyapun berbeda-beda , tergantung
dari derajat dan banyaknya debu yang ditimbum didalam paru-
paru

Ketika bernafas udara yang mengandung debu masuk kedalam


paru-paru , tidak semua debu dapat menimbun didalam jaringan
paru-paru , karena tergantung dari besar ukuran tersebut.

6. Tuliskan jenis penyakit Pneumoconiosis yang banayk dijumpai di


daerah industri dan teknologi?
Jawab :
 1. Penyakit Silikosis

Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas,


berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan
baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi
(mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak
terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan
tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga
banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu
silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama – sama dengan
partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam
bentuk abu.

Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa


inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih
pendek, atau gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila
konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru
dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis ditandai dengan sesak nafas
yang disertai batuk-batuk. Batuk ii seringkali tidak disertai dengan
dahak. Pada silicosis tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai
terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya
mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak
nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi
jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja
jantung.

Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu
mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya
yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan
dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silicosis akan lebih buruk
kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-
paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan
lainnya.

Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja


akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-
penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja,
selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan
riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu – waktu diperlukan.

2. Penyakit Asbestosis

Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan


oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah
campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama
adalah Magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik
dan industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes,
pabrik beratap asbes dan lain sebagainya.
Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan
mengakibatkan gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai
dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak
membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak
maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut.
Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu
diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan
lingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini.

3. Penyakit Bisinosis

Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan


oleh pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian
terhisap ke dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini banyak
dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan
pergudangan kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan
kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok
kursi dan lain sebagainya.

Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun.


Tanda-tanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa
berat pada dada, terutama pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada
setiap minggu). Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang menderita
penyakit bisinosis merasakan beban berat pada dada serta sesak nafas.
Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran
pernapasan juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang
sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan
penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan
emphysema.

4. Penyakit Antrakosis

Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang


disebabkan oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada
pekerja-pekerja tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang
banyak melibatkan penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara
pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga
batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan
bakar batubara.
Masa inkubasi penyakit ini antara 2 – 4 tahun. Seperti halnya penyakit
silicosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit
antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena pada
debu batubara terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit
antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silicosis. Bila hal ini
terjadi maka penyakitnya disebut silikoantrakosis. Penyakit antrakosis
ada tiga macam, yaitu penyakit antrakosis murni, penyakit
silikoantraksosis dan penyakit tuberkolosilikoantrakosis.

Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini


memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif
tidak begitu berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai
dengan komplikasi atau emphysema yang memungkinkan terjadinya
kematian. Kalau terjadi emphysema maka antrakosis murni lebih berat
daripada silikoantraksosis yang relatif jarang diikuti oleh emphysema.
Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit
dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit
tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua
penyakit antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari
fototorak yang menunjukkan kelainan pada paru-paru akibat adanya
debu batubara dan debu silikat, serta juga adanya baksil tuberculosis
yang menyerang paru-paru.

5. Penyakit Beriliosis

Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa
logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat
menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis.
Debu logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan
pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering
dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja
industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga,
pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan
juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.

Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak menggunakan seng


(dalam bentuk silikat) dan juga mangan, dapat juga menyebabkan
penyakit beriliosis yang tertunda atau delayed berryliosis yang
disebut juga dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini bisa berselang
5 tahun setelah berhenti menghirup udara yang tercemar oleh debu
logam tersebut. Jadi lima tahun setelah pekerja tersebut tidak lagi
berada di lingkungan yang mengandung debu logam tersebut, penyakit
beriliosis mungkin saja timbul. Penyakit ini ditandai dengan gejala
mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. Oleh karena
itu pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja-pekerja yang
terlibat dengan pekerja yang menggunakan logam tersebut perlu
dilaksanakan terus – menerus.

7. Berapa keasamaan dan lkalinitas Ph normal air?


Apa dampak nya jika ph air terlalu rendah
Jawab :

nilai pH menunjukkan apakah air memiliki kandungan padatan rendah


atau tinggi. pH dari air murni adalah 7. Secara umum, air dengan nilai
pH lebih rendah dari 7 dianggap asam dan nilai pH lebih dari 7
dianggap basa. Nilai pH normal untuk air permukaan biasanya antara
6,5 s/d 8,5 dan air tanah dari 6 s/d 8,5.
Alkalinitas adalah ukuran kapasitas air untuk bertahan dari perubahan
pH yang mungkin terjadi danmembuat air menjadi lebih asam. Ukuran
dari alkalinitas dan pH air diperlukan untuk menilai ke-korosifan dari
air. Secara umum, air dengan nilai pH rendah (<6,5) berupa asam,
mengandung padatan rendah, dan korosif. Karena itu, air seperti ini
mengandung ion logam seperti besi, mangan, tembaga, timbal, dan
seng .. atau dengan kata lain logam beracun tingkatan tinggi. Ini dapat
menyebabkan kerusakan dini pada pipa logam, dan memiliki masalah
berhubungan dengan rasa yang asam atau rasa logam, noda pada baju,
dan noda pada tempat cucian di dapur dan pembuangan. Yang lebih
penting, ada suatu resiko kesehatan yang berhubungan dengan racun
ini. Cara utama untuk menyelesaikan masalah pH rendah ini adalah
dengan penggunaan penetralisir.P enetralisir menyalurkan suatu
larutan dalam air untuk mencegah air bereaksi dengan sistem
perpipaan pada rumah tangga yang membuat korosi pada barang
elektronik. Kimia penetralisir adalah soda api. Penetralisiran dengan
soda api akan menaikkan kandungan natrium dari air. Air dengan pH
>8,5 mengindikasikan air mengandung padatan tinggi. Air padatan
tinggi tidak menyebabkan resiko pada kesehatan, tetapi dapat
menimbulkan masalah pada keindahan. Masalah ini berupa rasa alkali
pada air (membuat kopi menjadi lebih pahit), formasi pada piring,
peralatan, wadah pencuci, kesulitan untuk membuat sabun dan
detergen berbusa, dan formasi dari presipirasi yang tidak larut pada
baju.

8. Apa saja dampak pencemaran udar bagi kesehatan?


Jawab :
1. Gangguan pada Pernapasan
Yang pertama, tentu saja dapat mengganggu kesehatan terutama
pernapasan. Udara kotor mengandung gas karbon dioksida dan gas
beracun lainnya yang sangat berbahaya bagi sistem pernapasan pada
manusia. Udara kotor yang masuk dalam tubuh melalui pernapasan
dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut seperti bronkitis
dan asma. Jika kita terkena udara yang tercemar terus-menerus, maka
akibatnya sangat fatal sampai ke kanker paru-paru.

2. Mengurangi Jarak Pandang


Asap yang begitu tebal kerap kali mengurangi jarak pandang kita
sehingga segala aktivitas menjadi terganggu. Bahkan saat ini
pencemaran udara di Beijing telah menyebabkan jarak pandang
menurun menjadi hanya beberapa puluh meter saja. Penyebab
pencemaran udara disana bukan karena kebakaran hutan, tetapi karena
pabrik industri yang merajalela dan asap kendaraan bermotor yang
kian marak. Aktivitas di bandara juga terganggu akibat berkurangnya
jarak pandang.

3. Gangguan pada Pertumbuhan Anak


Kandungan timbal yang terdapat dalam udara kotor jika masuk ke
saluran pernapasan anak akan sangat berbahaya dampaknya bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Timbal dapat
mengganggu sel-sel yang sedang tumbuh di tubuh anak. Maka dari itu,
selalu lindungi anak dengan masker jika udara terlihat tercemar.

4. Hujan Asam
Hujan asam terjadi karena awan terkena dampak pencemaran udara
sehingga pH (tingkat keasaman) awal menjadi dibawah 7. Hujan asam
dapat merusak bangunan, membunuh tanaman, dan menurunkan
kualitas air.

5. Gangguan pada Sistem Reproduksi


Pencemaran udara juga dapat mengganggu sistem reproduksi pada
manusia. Tidak hanya itu saja, organ tubuh lain juga akan terganggu
seperti ginjal dan jantung.

6. Mengganggu Pertumbuhan Tanaman


Tanaman akan terserang penyakit nekrosis, bintik hitam, klorosis, dan
penyakit lainnya. Padahal sedianya tanaman itu berguna untuk
membersihkan udara.

7. Penyebab Utama Pemanasan Global


Pemanasan global (global warming) mengakibatkan meningkatnya
suhu bumi sehingga air laut naik. Suhu bumi naik akibat lapisan ozon
rusak. Lapisan ozon berguna untuk menjaga suhu bumi supaya tidak
terlalu panas atau tidak terlalu dingin. Lapisan ini rusak karena
pencemaran udara terutama dari zat CFC atau klorofluorkarbon. Zat
tersebut biasa terdapat di lemari es, AC, dan aerosol (spray).

9. Carilah 5 gambar aibat polusi ?


Jawab
s

Vous aimerez peut-être aussi