Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Menimbang :
a. Bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RS. Fatima Makale meliputi upaya
menciptakan rasa nyaman bagi pasien, pengunjung, petugas yang bekerja di RS. Fatima Makale
b. Bahwa dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit diperlukan
kebijakan pengelolaan limbah di RS. Fatima Makale yang menjadi acuan agar terwujud
lingkungan yang bersih, dan terhindar dari risiko pencemaran sehingga meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
7. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor Kep / 50 / XII / 2006 tanggal 29
Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
8. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan Pengelolaan
Limbah di RS. Fatima Makale yang disusun oleh Komite PPI RS. Fatima
Makale tahun 2015
Keempat : Ketua Komite PPI bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan
dan melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.
Ditetapkan di Makale
Pada tanggal ................ 2015
Kebijakan Umum
1. Pengelolaan limbah di RS. Fatima Makale dilaksanakan untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi rumah sakit, menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja, mencegah
pencemaran lingkungan, mereduksi volume sampah non medis dan untuk kepentingan rumah
sakit yang bersih dan hijau (clean and green)
2. Disetiap ruangan dilakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benar sesuai jenis
wadah dan label limbah medis sesuai kategorinya
4. Tim PPIRS, Unit Kesling, dan Bagian Urusan Dalam bertanggung jawab mengawasi
penyelenggaraan pengelolaan limbah rumah sakit.
Kebijakan Khusus
1. Pemilahan limbah, harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah
(ruangan-ruangan).
2. Limbah yang akan dimanfaatkan kembali, harus dipisahkan dari limbah yang tidak
dimanfaatkan kembali.
3. Limbah benda tajam, harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidaknya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk
dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya (menggunakan
safety box).
4. Jarum dan syringes harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan kembali.
5. Pewadahan limbah medis padat harus memenuhi persyaratan dengan penggunaan wadah
dengan warna dan label tertentu
6. Daur ulang tidak dilakukan di RS.Fatima Makale, kecuali untuk pemulihan perak yang
dihasilkan dari proses film sinar X.
7. Seluruh limbah medis, baik yang bersumber dari Internal maupun Eksternal RS. Fatima
Makale harus ditangani dan dikelola oleh pihak ke tiga PT.BCI
9. Tempat penampungan limbah padat khususnya sampah, tersedia dalam jumlah dan jenis
yang cukup
Direktur RS. Fatima Makale