Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ْش ُزوا
ُ ش ُزواْ فَٱن
ُ ٱَّللُ لَ ُك ۡ ۖۡم َو ِإذَا قِي َل ٱن َ س ُحواْ َي ۡف
َّ ِسح َ س ُحواْ فِي ۡٱل َم َٰ َج ِل ِس فَ ۡٱف َّ ََٰ َيَٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ ِإذَا قِي َل لَ ُك ۡم تَف
يرٞ ٱَّللُ ِب َما تَعۡ َملُونَ َخ ِبَّ ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلَّذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر َٰ َج ٖۚت َو َّ ِيَ ۡرفَع
Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Mujaadilah/58 :11)
“Uthlubu al-’ilma min al-mahdi ila al-llahdi” artinya : tuntutlah ilmu dari buaiyan sampai keliang
lahat.
Allah swt menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu karena ilmu itu memang sangatlah
penting seperti yang difirmankan allah swt pada ayat diatas dengan ilmu derajat kita akan
terangkat baik dimata allah atapun dimata manusia. Baik atau buruk nya sebuah ilmu bukan karena
ilmunya melainkan karena niat atau tujuan sipemilik ilmu, Ibarat pisau, tergantung siapa yang
memilikinya. Jika pisau dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk membunuh,
Akhlak Dalam Kewajiban Menuntut Ilmu | By : Ida Fauziyah 1
merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa digunakan untuk
memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.
Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang
kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah, yaitu :
1. Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya
untuk mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk
kebaikan.
2. Selalu minta restu dan ridho orangtua.
3. Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah
ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu
tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah... bahwa
sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia.
Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat
kebaikan.
4. Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat
dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan
memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.
5. Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-
kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan
keagunggan Allah.
6. Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan
kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar
dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik
pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.
Nah, jikalau sudah memiliki ilmu maka kita diwajibkan untuk mengamalkannya karena ini
merupakan sebuah syarat dari kesempurnaan kita dalam menuntut ilmu dan salah satu amalan yang
tidak terputus sampai kita mati adalah ilmu yang bermanfaat. Sebagai mana nabi kita Muhammad
SAW bersabda :
Artinya : "Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali
dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih
yang mendo'akannya." (HR. Muslim )..