Vous êtes sur la page 1sur 19

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode

penelitian survey analitik dengan desain cross sectional ialah suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada

satu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek pada saat pemeriksaan hal ini

tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama

(Notoatmodjo, 2012, p.86). Penelitian ini membahas variabel independen

adalah Pengetahuan, Peran orang tua, Norma agama, Peran teman sebaya dan

media informasi. Sedangkan variabel dependen adalah Perilaku seks bebas

pada remaja.

Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku seks Perilaku seks bebas
bebas

Skema 4.1 Desain Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mardi Wacana Palembang

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 April 2018

42
43

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang menjadi

siswa/siswi kelas IX di SMP kota Palembang yang berjumlah 90 siswa.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang menjadi siswa/i kelas

IX SMP Mardi Wacana Palembang sebanyak 73 orang. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling,

yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk

diseleksi sebagai sampel dengan cara mengundi anggota populasi

(Notoatmodjo, 2012 p.120).

Teknik perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin :

𝑁
𝑛∶
𝑁 . 𝑑2 + 1

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : jumlah populasi

d : presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)

(Nursalam, 2014, pp.171)

90
𝑛∶ = = 73,46 = 73 responden
90 .(0,05)2 +1
44

Sampel diperoleh peneliti dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi penelitian ini adalah:

a. Siswa/i kelas IX SMP Mardi Wacana Palembang

b. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi adalah sebagian subjek yang memenuhi kriteria

inklusi tetapi harus dikeluarkan karena suatu hal, antara lain:

a. Pada pelaksanaan penelitian responden sedang tidak hadir dikelas

karena ada halangan

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian adalah alat-alat yang

akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012, p.87).

Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan

data agar dapat memperkuat hasil penelitian.

Alat ukur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

1. Angket atau kuisioner

Kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum. Kuisioner ini dilakukan dengan mengedarkan suatu

daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada jumlah subyek

untuk mendapatkan tanggapan, informasi, dan jawaban (Notoatmodjo,

2012, pp.147-148). Pertanyaan-pertanyaan dibuat sendiri oleh peneliti

sesuai dengan syarat-syarat dalam mendesain kuisioner (pertanyaan

jelas, pertanyaan dapat menjamin responden menjawab dengan mudah,


45

pertanyaan menghindari bias, pertanyaan memotivasi responden untuk

menjawab, pertanyaan dapat menyaring responden dan pertanyaan

dalam bentuk sederhana).

Pada pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku seks bebas pada remaja, menggunakan kuisioner. Pada variabel

pengetahuan terdiri dari 9 pernyataan yang membahas tentang

pengetahuan remaja dengan seksual. Kuisioner ini terdiri dari dua

pilihan jawaban yaitu benar diberi skor (1) dan salah diberi skor (0).

Pada kuisioner pengetahuan tentang seksual akan didapatkan hasil

pengetahuan baik jika mendapat skor >50% (>5 jawaban benar) dan

pengetahuan kurang baik jika mendapat skor ≤ 50% (≤ 5 jawaban

benar).

Tabel 4.1 Blue Print kuisioner pengetahuan seksual

Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
favorable unfavorable
1. Pengertian seks 1,2 - 2
2. Macam-macam 3,4,6,7,8,9,10 - 7
perilaku seks bebas
Total 9 - 9

Pada kuisioner variabel peran orang tua terdiri dari 10 pernyataan

yang membahas tentang peran orang tua terhadap perilaku seks bebas

terhadap remaja, kuisioner ini terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu

pilihan jawaban selalu (4), sering (3), jarang (2) dan tidak pernah (1).

Dengan skor tertinggi 40 dan skor terendah 10. Pada kuisioner peran

orang tua akan didapatkan hasil berperan baik jika mendapat skor >30
46

dari semua item pertanyaan, cukup berperan jika mendapat skor 20-30

dan kurang berperan jika mendapat skor <20.

Tabel 4.2 Blue Print kuisioner peran orang tua terhadap perilaku
seks bebas
Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
1. Sikap orang tua 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 - 10
dalam mencegah
anak berperilaku
seks bebas
Total 10 0 10

Pada kuisioner variabel peran norma agama terdiri dari 10

pernyataan yang membahas tentang peran norma agama terhadap

perilaku seks bebas pada remaja, kuisioner ini terdiri dari empat pilihan

jawaban yaitu pilihan jawaban selalu (4), sering (3), jarang (2) dan tidak

pernah (1). Dengan skor tertinggi 40 dan skor terendah 10. Pada

kuisioner norma agama akan didapatkan hasil patuh jika mendapat skor

>30 dari semua item pertanyaan, cukup patuh jika mendapat skor 20-30

dan kurang patuh jika mendapat skor <20.

Tabel 4.3 Blue Print kuisioner peran norma agama terhadap


perilaku seks bebas
Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
1. Sikap dalam 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 - 10
kegiatan
keagamaan yang
dilakukan dalam
mencegah perilaku
seks bebas
Total 10 0 10
47

Pada kuisioner variabel peran teman sebaya terdiri dari 10

pernyataan yang membahas tentang peran teman sebaya terhadap perilaku

seks bebas pada remaja, kuisioner ini terdiri dari empat pilihan jawaban

yaitu pilihan jawaban selalu (4), sering (3), jarang (2) dan tidak pernah (1).

Dengan skor tertinggi 40 dan skor terendah 10. Pada kuisioner peran

teman sebaya akan didapatkan hasil berperan baik jika mendapat skor >30

dari semua item pertanyaan, cukup berperan jika mendapat skor 20-30 dan

kurang berperan jika mendapat skor <20.

Tabel 4.4 Blue Print kuisioner peran teman sebaya terhadap perilaku
seks bebas
Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
1. Sikap teman - 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
sebaya yang
mempengaruhi
remaja dalam
berperilaku seks
bebas
Total 0 10 10

Pada kuisioner variabel penyebaran media informasi melalui media

masa terdiri dari 9 pernyataan yang membahas tentang penyebaran

informasi terhadap perilaku seks bebas pada remaja, kuisioner ini terdiri

dari empat pilihan jawaban yaitu pilihan jawaban selalu (4), sering (3),

jarang (2) dan tidak pernah (1). Dengan skor tertinggi 36 dan skor

terendah 10. Pada kuisioner media informasi akan didapatkan hasil

sangat berpengaruh jika mendapat skor >27 dari semua item

pertanyaan, cukup berpengaruh jika mendapat skor 18-27 dan kurang


48

berpengaruh jika mendapat skor <18.

Tabel 4.5 Blue Print kuisioner penyebaran informasi melalui media


massa terhadap perilaku seks bebas
Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
1. Sumber informasi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 - 10
atau media massa
yang digunakan
untuk mencari
tahu tentang seks
bebas
Total 10 0 10

Pada kuisioner variabel perilaku seks bebas terdiri dari 10

pernyataan yang membahas tentang perilaku seks bebas remaja,

kuisioner ini terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu Ya dengan skor 1 dan

Tidak dengan skor 0. Pada kuisioner perilaku seks akan di dapatkan

hasil Tinggi jika terdapat >75% jawaban Ya (>7 jawaban Ya), Sedang

jika terdapat 56-64% jawaban Ya (5 - 7 jawaban Ya) dan Rendah jika

terdapat ≤55% jawaban Ya (≤5 jawaban Ya).

Tabel 4.6 Blue Print kuisioner perilaku seks bebas

Nomor aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
1. Aktivitas atau - 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
Perilaku seks
bebas
Total 0 10 10
49

2. Uji validitas

Peneliti sudah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada tanggal

12 April 2018 di SMP Bakti Ibu 2 Palembang dengan 30 orang

responden, terhadap 60 item pernyataan dengan masing-masing

variabel pengetahuan seksual 10 pernyataan, peran orang tua 10

pernyataan, peran norma agama 10 pernyataan, peran teman sebaya 10

pernyataan, penyebaran informasi (media massa) 10 pernyataan, dan

perilaku seks bebas 10 pernyataan. Hasil terlihat dari kuisioner

pengetahuan dari 10 pernyataan terdapat 1 pernyataan yang tidak valid

yaitu P5. Pada hasil dari kuisioner penyebaran informasi (media massa)

dari 10 pernyataan terdapat 1 pernyataan yang tidak valid yaitu P4.

Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini .

Tabel 4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengetahuan r hitung Keterangan Cronbach Keterangan


Alpha
P1 0,472 Valid 0,704 Reliabel
P2 0,684 Valid 0,693 Reliabel
P3 0,437 Valid 0,712 Reliabel
P4 0,413 Valid 0,717 Reliabel
P5 0,292 Invalid 0,732 Reliabel
P6 0,413 Valid 0,716 Reliabel
P7 0,618 Valid 0,691 Reliabel
P8 0,437 Valid 0,712 Reliabel
P9 0,480 Valid 0,715 Reliabel
P10 0,469 Valid 0,720 Reliabel
Peran Orang r hitung Keterangan Cronbach Keterangan
Tua Alpha
P1 0,540 Valid 0,691 Reliabel
P2 0,425 Valid 0,703 Reliabel
P3 0,453 Valid 0,700 Reliabel
P4 0,591 Valid 0,697 Reliabel
P5 0,651 Valid 0,685 Reliabel
50

P6 0,564 Valid 0,685 Reliabel


P7 0,485 Valid 0,701 Reliabel
P8 0,504 Valid 0,692 Reliabel
P9 0,492 Valid 0,695 Reliabel
P10 0,440 Valid 0,700 Reliabel
Peran Norma r hitung Keterangan Cronbach Keterangan
Agama Alpha
P1 0,545 Valid 0,734 Reliabel
P2 0,459 Valid 0,745 Reliabel
P3 0,452 Valid 0,742 Reliabel
P4 0,485 Valid 0,747 Reliabel
P5 0,514 Valid 0,741 Reliabel
P6 0,611 Valid 0,731 Reliabel
P7 0,625 Valid 0,724 Reliabel
P8 0,547 Valid 0,739 Reliabel
P9 0,697 Valid 0,721 Reliabel
P10 0,670 Valid 0,716 Reliabel
Peran Teman r hitung Keterangan Cronbach Keterangan
Sebaya Alpha
P1 0,798 Valid 0,723 Reliabel
P2 0,676 Valid 0,730 Reliabel
P3 0,494 Valid 0,749 Reliabel
P4 0,540 Valid 0,741 Reliabel
P5 0,650 Valid 0,746 Reliabel
P6 0,445 Valid 0,748 Reliabel
P7 0,723 Valid 0,736 Reliabel
P8 0,800 Valid 0,717 Reliabel
P9 0,798 Valid 0,719 Reliabel
P10 0,492 Valid 0,753 Reliabel

Penyebaran r hitung Keterangan Cronbach Keterangan


Media Alpha
Informasi
P1 0,442 Valid 0,738 Reliabel
P2 0,793 Valid 0,711 Reliabel
P3 0,807 Valid 0,706 Reliabel
P4 0,227 Invalid 0,756 Reliabel
P5 0,374 Valid 0,743 Reliabel
P6 0,733 Valid 0,719 Reliabel
P7 0,660 Valid 0,720 Reliabel
P8 0,436 Valid 0,737 Reliabel
P9 0,564 Valid 0,729 Reliabel
P10 0,770 Valid 0,709 Reliabel
51

Perilaku R hitung Keterangan Cronbach Keterangan


Seksual Alpha
P1 0,510 Valid 0,725 Reliabel
P2 0,489 Valid 0,730 Reliabel
P3 0,725 Valid 0,704 Reliabel
P4 0,733 Valid 0,712 Reliabel
P5 0,750 Valid 0,713 Reliabel
P6 0,698 Valid 0,706 Reliabel
P7 0,501 Valid 0,727 Reliabel
P8 0,524 Valid 0,737 Reliabel
P9 0,524 Valid 0,737 Reliabel
P10 0,511 Valid 0,733 Reliabel

Peneliti memutuskan untuk menghapus item pernyataan yang tidak

valid pada pernyataan pengetahuan yaitu P5 dan pernyatan penyebaran

informasi(Media massa) yaitu P4. Setelahmendapatkan pernyataan yang

sudah valid, analisis selanjutnya adalah uji Reliabilitas

3. Uji reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai

Cronbach’s Alpha dengan nilai konstanta (0,6) yaitu apabila nilai

Cronbach’s Alpha > nilai konstanta (0,6) maka pernyataan dinyatakan

reliabel, dari hasil uji valid diatas pengetahuan seks remaja dengan nilai

Cronbach’s Alpha 0,729 > nilai konstanta (0,6). Pernyataan peran orang

tua terhadap perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai Cronbach’s

Alpha 0,714 > nilai konstanta (0,6). Pernyataan peran keagamaan

terhadap perilaku seks bebas pada remaja dengan Cronbach’s Alpha

0,753 > nilai konstanta (0,6). Pernyataan peran teman sebaya dengan

Cronbach’s Alpha 0,757 > nilai konstanta (0,6). Pernyataan penyebaran

informasi (media massa) dengan Cronbach’s Alpha 0,747 > nilai

konstanta (0,6). Pernyataan perilaku seks bebas pada remaja dengan


52

Cronbach’s Alpha 0,743 > nilai konstanta (0,6). Maka pernyataan yang

sudah valid diatas dinyatakan sudah reliabel dan memenuhi instrumen

yang tetap (azaz ajeg).

E. Teknik Pengumpulan data

1. Data Primer

Pengumpulan data primer pada penelitian ini diperoleh melalui

kuesioner yang secara langsung dibagikan kepada responden. Kuesioner

ini digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, peran orang tua,

norma agama, peran teman sebaya dan penyebaran media informasi

dengan perilaku seks bebas pada remaja kelas IX di SMP Mardi Wacana

Palembang. Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh 5 orang

asisten penelitian pada tanggal 28 April 2018 yang telah diberikan

pengarahan dan persamaan persepsi tentang tujuan dan maksud penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang

telah ada. Data sekunder ini diperoleh di SMP Mardi Wacana Palembang

berupa jumlah siswa/siswi kelas IX SMP Mardi Wacana Palembang dan

memilih langsung siswa/i kelas IX sesuai dengan kriteria penelitian.

3. Prosedur pengambilan data

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin studi pendahuluan dan

penelitian dari prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan

Universitas katolik Musi Charitas, ke Dinas Pendidikan kota

Palembang untuk ditunjukan kepada SMP Mardi Wacana Palembang..


53

Selanjutnya peneliti mengantarkan surat izin penelitian ke sekolah

SMP Mardi Wacana Palembang dan kepala sekolah SMP Mardi

Wacana Palembanng menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian

tangal 28 April 2018 pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai. Dan

peneliti juga mengajukan surat uji validitas ke SMP Bakti Ibu 2

Palembang dan surat ajuan peneliti disetujui dan diberikan izin untuk

melakukan uji validitas pada tanggan 12 April 2018 pukul 13.00

sampai dengan selesai. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan kuisioner.

b. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 April 2018, sebelum melakukan

pengambilan data peneliti memohon izin terlebih dahulu kepada

Kepala Sekolah SMP Mardi Wacana Palembangserta menjelaskan

secara lisan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

c. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan briefing

kepada asisten peneliti untuk pengarahan dan persamaan persepsi

maksud dan tujuan penelitian.

d. Asisten peneliti masuk ke kelas masing-masing siswa dan membagikan

lembar kuisioner dan informed consent, lalu peneliti masuk ke kelas

secara bergantian untuk menjelaskan kepada calon responden secara

lisan tentang maksud, tujuan dan manfaat penelitian. Menjelaskan

tentang cara pengisian kuisioner dan menjelaskan tentang hak dari

responden yaitu responden berhak menolak untuk teerkait dalam

penelitian ini dan apabila responden mengundurkan diri maka peneliti


54

harus menerima keputusan responden dan tidak ada paksaan dari

peneliti untuk responden.

e. Pengisian kuisioner dilakukan dengan waktu kurang lebih 60 menit

untuk menjawab semua pernyataan. Selama pengisian kuisioner,

peneliti dan asisten peneliti mendampingi responden sampai dengan

selesai.

f. Setelah dilakukn pengambilan data dan data sudah di cek ulang lalu

dikumpulkan, selanjutnya dilakukanb analisis data.

F. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan

setelah pengumpulan data, pengolahan data digunakan untuk menjawab

penelitian agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang

diperlukan. Menurut Notoatmodjo (2012, p.176), tahap-tahap pengolahan

data yang dapat digunakan yaitu :

a. Pengeditan (Editing)

Hasil angket atau kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan pada

penelitian ini perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Pengeditan

dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan

dapat segera dilengkapi.

b. Pengkodean (Coding)

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf

menjadi angka. Coding sangat berguna dalam memasukkan data (data


55

entry). Pengkodean yang dilakukan oleh peneliti pada kuesioner

pengetahuan untuk kode 1 (pengetahuan baik), kode 2 (pengetahuan

kurang baik), pada kuisioner peran orang tua diberi kode 1 (sangat

berperan), kode 2 (cukup berperan) dan kode 3 (kurang berperan),

kuesioner norma agama diberi kode 1 (patuh), kode 2 (kurang patuh)

dan kode 3 (tidak patuh), kuesioner peran teman sebaya diberi kode 1

(sangat berperan), kode 2 (cukup berperan) dan kode 3 (kurang

berperan), kuesioner media informasi atau media massa diberi kode 1

(sangat berpengaruh), kode 2 (cukup berpengaruh) dan kode 3 (kurang

berpengaruh) dan kuesioner perilaku seks bebas diberi kode 1 (tinggi),

kode 2 (sedang) dan kode 3 (rendah).

c. Memasukkan data (Data Entry)

Kegiatan memasukkan data jawaban-jawaban dari masing-masing

responden dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) ke dalam program

komputer SPSS versi 21. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari

peneliti yang akan melakukan Data Entry ini. Apabila tidak, maka

akan terjadi bias data meskipun hanya memasukkan data saja.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk mellihat

adanya kemungkinan kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.


56

2. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data dilanjutkan dengan tahap analisis

data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS

Statistik 21. Tahap analisis data :

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik

setiap variabel dari hasil penelitian. Analisis univariat dilakukan

untuk mengetahui distribusi frekuensi dari semua variabel yang

diteliti yaitu variabel pengetahuan seksual, peran keluarga dalam

komunikasi, norma agama, peran teman sebaya dan sumber

informasi atau media massa (Notoatmodjo, 2012, p.182). data yang

diperoleh akan dikumpulkan dan diklasifikasikan kedalam tabel dan

dipersentasikan.

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,

2012, p.183). Analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel terkait dependen (faktor pengetahuan, peran

orang tua, norma agama, peran teman sebaya dan penyebaran

informasi) dan variabel independen (perilaku seks bebas). Untuk

membuktikan adanya hubungan antar variabel digunakan uji Kendal

Tau. Kendal Tau merupakan uji analisis yang menghubungkan dua

variabel yang berskala ordinal dan mengetahui tingkat korelasi


57

antara dua variabel tersebut, dengan menggunakan derajat

kepercayaan 95% atau 0,95 dan batas kemaknaan 5% atau 0,05,

apabila α ≤ 0,05 diperoleh nilai p value ≤ 0,05 berarti secara

signifikan ada hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen dan jika nilai p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen (Rahman,

Topan A, 2015). Uji kendal Tau dapat digunakan dengan syarat skala

data variabel Ordinal dan jenis hipotesis korelatif (Rahman, Topan

A, 2015, pp.128). Uji Kendal Tau digunakan untuk menganalisis

yang jumlah sampelnya lebih dari 10 orang dan masing-masing nilai

rankingnya tidak ada yang sama (Silaen, Sofar, 2014)


58

G. Bagan atau Jadwal Penelitian


59

H. Etika penelitian

Dalam melakukan sebuh penelitian, ada 5 etika yang harus diterapkan

dalam penelitian tersebut, yaitu:

1. Informed Consent (Surat Persetujuan)

Sebelum dilakukan penelitian maka akan diedarkan lembar

persetujuan untuk menjadi responden dengan tujuan agar subyek mengerti

maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya, jika subyek

bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak

responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Pada pengisian kuesioner tidak perlu mencantumkan nama pada

lembar pengumpul data, hanya menuliskan kode atau inisial pada lembar

pengumpul data.

3. Justice (Keadilan)

Prinsip ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh

perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama,

etnis, dan sebagainya.

4. Balancing Harms and Benefits (Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian

yang Ditimbulkan)

Sebuah penelitian hendaknya dapat memberikan manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya. Peneliti harus meminimalisasi dampak yang merugikan bagi


60

subjek penelian (Hidayat, 2012 pp.82-83)

5. Kejujuran

Seorang peneliti harus jujur dalam melakukan penelitiannya sehingga

tidak terjadi manipulasi data (Breakwell, 2004 dalam Rahman, 2016

p.179).

Vous aimerez peut-être aussi