Vous êtes sur la page 1sur 13

1.

1 RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKAN


Menurut Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public
Accountants bahwa akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan
transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang
bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya. Akhir-akhir ini
akuntansi selain dipandang sebagai seni, juga dipandang sebagai bahasa dunia usaha, yaitu
sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang suatu perusahaan. Akuntansi
didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem informasi dimana. Sebagai
konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar
bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas
di antara berbagai alternatif tindakan.
1.1.1 Karakteristik Usaha Perbankan
Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (antara pihak-
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana serta
sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang
mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat (PSAK 31).

1.1.2 Pengertian Akuntansi Perbankan


Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank yang bertujuan untuk kepentingan
pencatatan, penganalisaan dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai
pihak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah
diterima secara luas atau teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua transaksi yang
dilakukan dalam kegiatan operasional suatu bank.

1.1.3 Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan


Standar akuntansi keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan untuk
memberikan informasi keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan bank secara
wajar sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan usaha bank.
Prinsip-prinsip yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan juga masih bersifat umum
dan belum mengatur praktek-praktek akuntansi bagi industri khusus termasuk perbankan.
Dalam rangka terciptanya keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan bank perlu disusun Standar Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi Perbankan.

1.1.4 Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan

1
Akuntansi perbankan disusun dan diberlakukan bagi perbankan Indonesia termasuk
bank perkreditan rakyat dan lembaga/badan lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan
perbankan. Disamping itu, perlakuan akuntansi untuk lembaga atau perusahaan lain yang
melakukan sebagian kegiatan perbankan juga harus mengacu pada pernyataan akuntansi
perbankan ini. Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan
keuangan bank juga bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan
keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan
tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara
umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,
dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.

Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain adalah :

1. Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan
tujuannya, yaitu untuk

a) Pengambilan keputusan investasi dan kredit

Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi


pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional. Oleh karena
itu, informasinya harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi serta pihak-pihak lain
yang berkepentingan antara lain meliputi:

 deposan

 kreditur

 pemegang saham

 otoritas pengawasan

 Bank Indonesia

 pemerintah

 lembaga penjamin simpanan

2
 masyarakat

b) Menilai prospek arus kas

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat


mendukung deposan, investor, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan jumlah,
saat, dan kepastian dalam penerimaan kas di masa depan. Prospek penerimaan kas
sangat tergantung pada kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional,reinvestasi dalam operasi,
dan pembayaran dividen.

c) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi

Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi


bank (economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumber daya tersebut kepada
entitas lain atau pemilik saham, serta kemungkinan terjadinya transaksi dan peristiwa yang
dapat mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut.

1. Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan


penyajianlaporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara
laporankeuangan bank.

2. Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam menyusun laporan
keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur dalam PAPI (Pedoman
Akuntansi Perbankan Indonesia) tidak menghalangi masing-masing bank untuk
memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai kondisi
masing-masing bank. Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan P A P I ( P e d o m a n
Akuntansi Perbankan Indonesia) berlaku untuk bank
u m u m konvensional. Dalam hal bank umum konvensional mempunyai unit usaha
syariah, maka unit usaha syariah tersebut menggunakan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah

1.1.5 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Persamaan dasar akuntansi adalah : AKTIVA= HUTANG + MODAL

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan


biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan

3
komponen modal bank. Jadi, dalam aplikasi dunia perbankan, prinsip persamaan akuntansi
dapat dijabarkan sebagai berikut :

AKTIVA = HUTANG + MODAL + PENDAPATAN – BIAYA

atau

AKTIVA + BIAYA = HUTANG + MODAL + PENDAPATAN

1.1.6 Sistematika Rekening Bank


Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah untuk dipahami dan diperbandingkan. Untuk itu, sistematika
rekening perbankan diperlukan. Sisteematika rekening bank disusun dengan menggunkan
digit tertentu. Digit pertama berisi rubrik rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta
asing, digit ketiga berisi kelompok rekening grup. Digit keempat berisi kelompok rekening
subgrup dan digit kelima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual.

1.2 LAPORAN KEUANGAN BANK


Laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu.
Oleh karena itu, laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan karakteristik
kualitatif seperti yang disampaikan dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi
perbankan. Dengan demikian pihak-pihak pengguna laporan keuangan dapat
menggunakannya tanpa dihinggapi keraguan, sementara bagi manajemen bank bahwa laporan
keuangan yang telah disusun dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
akuntansi.
Bank komersial baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat diwajibkan
memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan dimaksud
adalah :
A. LAPORAN KEUANGAN BULANAN
1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia
untuk posisi bulan Januari sampai dengan Desember akan diumumkan pada home
page Bank Indonesia.
2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi bulanan tersebut sesuai
format pada laporan keuangan bulanan dibawah ini.

4
3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu
yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.

Tabel 3.1. Format Neraca Bulanan

PT Bank X
Neraca Bulanan
Per ....

Pos-Pos Posisi Tgl Laporan


AKTIVA
1. Kas
2. Giro pada Bank Indonesia
3. Giro pada Bank Lain
4. Penempatan pada Bank Lain
5. Surat Berharga yang Dimiliki
6. Obligasi Pemerintah
7. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
8. Tagihan Derivatif
9. Kredit
10. Tagihan Akseptasi
11. Penyertaan
12. Aktiva Tetap
13. Aktiva Lain – Lain
Total Aktiva
PASIVA
1. Giro
2. Kewajiban Segera
3. Tabungan
4. Simpanan Berjangka
5. Sertifikat Deposito
6. Simpanan dari Bank Lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
8. Kewajiban Derivatif
9. Kewajiban Akseptasi
10. Surat Berharga yang Diterbitkan
11. Pinjaman yang Diterima
12. Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi
13. Kewajiban Sewa Guna Usaha
14. Beban yang Masih Harus Dibayar
15. Taksiran Pajak Penghasilan
16. Kewajiban Pajak Tangguhan
17. Kewajiban Lain – Lain
18. Pinjaman Subordinasi
19. Modal Pinjaman
20. Hak Minoritas
21. Ekuitas
Total Pasiva

5
Tabel 3.2. Format Laporan Laba/Rugi Bulanan

PT Bank X
Laporan Laba/Rugi
Per ....

POS-POS Posisi Tgl Laporan


PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pendapatan Bunga
2. Beban Bunga
3. Pendapatan Operasional Lainnya
4. Beban Penghapusan Aktiva Produktif
5. Beban Estimasi Kerugian Komitmen &
Kontinjensi
6. Beban Operasional Lainnya
LABA (RUGI) OPERASIONAL

7. Pendapatan Non-Operasional
8. Beban Non-Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
11. Taksiran Pajak Penghasilan
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN

Tabel 3.3. Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan

PT. Bank X
Per.....

POS-POS POSISI TGL LAPORAN


KOMITMEN
1. Tagihan Komitmen
2. Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTINJENSI
1. Tagihan Kontinjensi
2. Kewajiban Kontinjensi
JUMLAH KONTIJENSI BERSIH

Tabel 3.4. Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan

POS – POS Bank


Posisi Tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah

6
B. LAPORAN KEUANGAN TRIWULANAN
Laporan keuangan triwulanan disusun untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai
pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha bank.
Laporan keuangan triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk
posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan ini selain wajib diumumkan
dalam surat kabar juga akan diumumkan dalam home page Bank Indonesia.
I. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret dan September
1. Pedoman Umum
a. Laporan keuangan triwulanan terdiri dari laporan keuangan bank secara individu dan
laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan.
b. Laporan keungan publikasi triwulanan wajib disusun dalam bahasa Indonesia dan
angka-angka yang disjakikan dalam jutaan rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal yang wajib
dipenuhi. Bila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak terdapat dalam format
tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut secra tersendiri, namun apabila pos dimaksud
jumlahnya tidak material dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis.
d. Pos-pos yang memiliki bsaldo nihil dalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan yang diumumkan di surat kabar tetap harus dicantumkan dengan memberi garis
pendek (-) pada pos bersangkutan.
e. Penyajian laporan keuangan triwulanan
1) Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang-kurangnya dalam
bentuk perbandingan dengan laporn pada periode yang sama tahun sebelumnya.

7
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama dengan posisi
laporan keuangan triwulanan yang diumumkan.
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi laporan maka
penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu pada PSAK Nomor 25 tentang laba atau
rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan akuntansi.
f. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom konsolidasi dapat ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik bank ndalam format laporan keuangan publikasi triwulanan,
nama pemegang saham yang wajib diucapkan adalah perorangan atau perushaan yang
memiliki saham sebesar 5% (lima peseratus) atau lebih dari modal bank, baik melalui atau
tidak melalui pasar modal.
2. Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan sekurang-
kurangnya terdiri dari :
1) Neraca
2) Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3) Daftar komitmen dan kontinjensi
4) Transaksi valuta asing dan derivative
5) Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
6) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7) Rasio keuangan

II. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni


Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Juni adalah sama
dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret dan September
dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank konsolidasi dengan anak
perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan perusahaan induk di bidang keuangan
yang merupakan hasil konsolidasi dan kontinjensi seluruh perusahaan di dalam kelompok
bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha
tidak memiliki perusahaan laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi
perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

8
2. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk dibidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun
sebelumnya.

III. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Juni


Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi Desember
adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret,
Juni, dan September dengan beberapa tambahan sebagai berikut:

1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan laporan
keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank konsolidasi dengan anak
perusahaan, bank wajib menyajikan necara, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk
di bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntasi
yang berlaku.
2. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh akuntan publik.
Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajib dicantumkan nama Akuntan Publik
yang bertanggung jawab (partner in charge), nama kantor akuntan publik, dan opini yang
diberikan.
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan
induk disesuaikan dengan neraca damn laporan laba rugi yang disajikan dalam laporan audit
(audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.

Tabel 3.5. Format Neraca Triwulanan

Pos-Pos Bank Konsolidasi


Posisi Tgl Posisi Tahun Posisi Tgl Posisi Tahun
Laporan Sebelumnya Laporan Sebelumnya

9
C. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai
kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank.
Laporan tahunan berisi:
1. Informasi Umum
Informasi umum dalam laporan tahunan bank berisi:
a Kepengurusan
b Rincian kepemilikan saham
c Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data mengenai iktisar
data keuangan dan rasio keuangan.
d Sasaran,strategi dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam pengembangan usaha
bank.
e Laporan manajemenyang menyajikan informasi mengenai pengelolaan bank oleh pihak
manajemen
2. Laporan keuangan Tahunan
Laporan keuangan tahunan mencakup hal-hal berikut ini:
a Laporan keuangan bank, yang terdeiri dari: Neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
b Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan bank dan
perusahaan anak, yang trdiri dari: neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas dan
catatan atas laporan keuangan.
c Laporan keuangan konsolidasi disertai opini dari Akuntan Publik.
d Laporan keuangan perusahaan induk yang telah di audit oleh Akuntan Publik, yang terdiri
dari:
 Laporan keuangan perusahaan induk yang merupakan konsolidasi dari seluruh
perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ,terdiri dari:
neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas dan daftar komitmen dan kontijensi.

10
 Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan maka
laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan induk.
3. Opini dari akuntan Publik
Opini dari Akuntan Publik memuat pendapat Akuntan Publik atas Laporan Keuangan
Konsolidasi.
4. Aspek Transparansi yang Terkait dengan Kelompok Usaha
Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang terkait
dengan kegiatan didalam kelompok usaha, yang terdiri dari:
a Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik terakhir, serta
struktur keterkaitan kepengurusan dan pemegang sahamyang bertindak atas nama
pemegang saham lain.
b Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
 Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam PSAK.
 Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara
lain meliputi : kepemilikan silang, transaksi dari suatu kelompok usaha yang
bertindak untuk kepentingan kelompok usaha lain, pengelolaan likuiditas jangka
pendek, penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain,
eksposur kepada pemegang saham dalam bentuk pinjaman, komitmen dan garansi
;pembelian atau penjualan aset
5. Aspek transparansi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan indonesia
(PAPI), dan Laporan Keuangan Publikasi Laporan
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan
sebagaimana ditetapkan dalam PSAK dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut terdiri
dari :
a Laporan keuangan
b Komitmen dan kontigensi
c Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait
d Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit yang direstrukturasi
e Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan dengan
Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang wajib dibentuk.

11
f Persentase pelanggan dan penghapusan batas maksimum pemberian kredit
g Perhitungan kewajiban Penyediaan Modal Minimum
h Transaksi spot dan transaksi derivative
i Rassio posisi devisa netto
j Beberapa rasio keuangan bank
k Aktiva bank yang dijamin
l Kredit Usaha Kecil (KUK)
6. Eksposur dan Manajemen Risiko
Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko mencakup informasi mengenai
identifikasi risiko (risk identification), dan pengukuran terhadap risk eksposure yang
dihadapibank (risk measurement) serta praktek menajemen risiko lainnyayaitu pemantauan
(risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk controlling).
7. Informasi Lain
Informasi lain terdiri dari :
a Langkah-langkah dan rencana alam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata
uang asing.
b Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan
c Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publik (subsequent event)

12
DAFTAR PUSATAKA

Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Edisi III. Semarang: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN

13

Vous aimerez peut-être aussi