Vous êtes sur la page 1sur 21

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM IV – UJI IODINE

Oleh
Majiddatul Faidah
NIM 16030204007
PBA 2016

LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uji iodine merupakan salah satu uji dalam uji karbohidrat yang bertujuan
untuk menentukan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk
mengetahui kandungan polisakarida seperti adanya dekstrin, amilum atau pati
dan glikogen pada bahan makanan yang diujikan. Amilum atau pati pada
iodium menghasilkan warna biru dekstrin menghasilkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium
menghasilkan warna merah coklat atau hitam. Semakin pekat perubahan
warna pada bahan makanan yang diujikan, semakin besar kandungan
polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada uji iodium, hanya patilah
yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini
disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang
membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap
unit glukosanya. Bentuk ini dapat menyebabkan warna biru tua pada komplek
tersebut. Dari hasil percobaan, sebagian besar zat uji menunjukan perubahan
warna menjadi ungu dan hitam, yang artinya sebagian besar dari sembilan
bahan makanan memiliki kandungan polisakarida.
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-
lain.Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketosis, pemecahan proteintubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan
berguna untuk membantu metabolism lemak dan protein. Dalam tubuh
manusia karbohidrat dapat di bentuk dari beberapa asm aminodan sebagian
dati gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat di peroleh dari bahan
makanan yang di makan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menentukan adanya polisakarida (terutama amilum)
dengan menggunakan uji iodine?
2. Bagaimana hasil dari uji iodine pada buah kedondong, pepaya, pisang,
srikaya, mengkudu, sawo, alpukat, kersen, belimbing, tomat dan jambu
biji?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan dan mengidentifikasi adanya polisakarida
(terutama amilum) melalui uji iodine;
2. Mengetahui kandungan karbohidrat yang ada pada buah kedondong,
pepaya, pisang, srikaya, mengkudu, sawo, alpukat, kersen, belimbing,
tomat dan jambu biji.
BAB II
LANDASAN TEORI

Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan


pada temperatur kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin
mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam
golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat
kepolaran dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya
dengan amilum menghasilkan warna biru dan ini merupakan indikator untuk
membedakan dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai oksidator
dalam sistem I2 – I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang
berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek
sebagai ion I3- ( I2 dalam I- ) (Nikku,2010).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini
terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan
sebagai sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin terkandung dalam
hormon pengatur pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kebanyakan garam dapur yang dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk
mencegah penyakit gondong, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida
digunakan dalam film fotografik berkecepatan tinggi ( Winarno, F.G.: 1991).
Uji Iodin digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung
dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna
menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan
kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin
kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif
akan menghilang dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali
(Monruw, 2010).
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium oksida dilarutkan dalam air. Fungsi penambahan NaOH
adalah untuk memberikan suasana basa pada uji iodin. Pada pengujian larutan
amilum dan iodin‚ NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan
iodin. Hal ini disebabkan karena iodin bereaksi dengan basa sehingga tidak
mengalami reaksi dengan amilum. Keadaan ini terjadi sebab NaOH yang sudah
ada dalam larutan lebih dulu bereaksi dengan iodin membentuk senyawa NaI dan
NaOI‚ sehingga pada uji dengan penambahan NaOH tidak terjadi perubahan pada
larutan amilum (Anonim, 2011).
Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam
air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau menyengat. Gas HCl tidak
berwarna, membentuk kabut jika terkena udara lembab, baunya sangat menusuk
dan sangat asam. Asam klorida pekat yang murni berupa cairan tidak berwarna,
sedangkan yang teknis berwarna agak kuning karena mengandung feri.
Penambahan larutan HCl berfungsi sebagai pemberi suasana asam pada larutan
amilum. Pada larutan dengan penambahan HCl menyebabkan terjadinya reaksi
antara amilum dengan iodin. Reaksi ini membentuk warna biru pada larutan
(Anonim, 2011).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Pelaksanaan


Kamis, 16 Maret 2017

3.2 Tempat Pelaksanaan


Laboratorium Biokimia (Fisiologi Tumbuhan) Jurusan Biologi Universitas
Negeri Surabaya

3.3 Alat Dan Bahan


3.3.1 Alat
1. Tabung reaks secukupnya
2. Pipet tetes secukupnya
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Penjepit tabung reaksi 1 buah
5. Gelas ukur 1 buah
6. Waterbath 1 buah
7. Kaki tiga 1 buah
8. Kasa 1 buah
9. Pembakar spirtus 1 buah
10. Korek api 1 buah
11. Plat tetes 1 buah

3.3.2 Bahan
1. Pereaksi Iodine/Lugol
2. Larutan amilum 1%
3. HCl 6 N
4. NaOH 6 N
5. Larutan Lugol 1 M
6. H2O
7. Ekstrak buah kedondong
8. Ekstrak buah pepaya
9. Ekstrak buah pisang
10. Ekstrak buah srikaya
11. Ekstrak buah mengkudu
12. Ekstrak buah sawo
13. Ekstrak buah alpukat
14. Ekstrak buah kersen
15. Ekstrak buah belimbing
16. Ekstrak buah tomat
17. Ekstrak buah jambu biji(*)
*
Ekstrak buah yang digunakan dalam praktikum masing-masing dalam
keadaan mentah, ranum, dan matang

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Uji Iodine pada Larutan Karbohidrat
1. Menyiapkan tiga tabung reaksi yang masing-masing
sudah diberikan 3 ml larutan amilum 1%
2. Memberikan label pada setiap tabung reaksi sesuai
dengan bahan pereaksi (amilum+air, amilum+HCl dan
amilum+NaOH)
3. Menambahkan 2 tetes air ke dalam tabung reaksi yang
berlabel “amilum+air”
4. Menambahkan 2 tetes HCl ke dalam tabung reaksi yang
berlabel “amilum+HCl”
5. Menambahkan 2 tetes NaOH ke dalam tabung reaksi
yang berlabel “amilum+NaOH”
6. Kocok semua tabung, amati perubahan warna
7. Panaskan tabung, lalu dinginkan. Perhatikan perubahan
warna yang terjadi.

Amilum 1%

Tabung I Tabung II Tabung III

Tambahkan 2 Tambahkan 2 Tambahkan 2


tetes air tetes HCl tetes NaOH
Kocok Kocok Kocok
Panaskan biarkan Panaskan Panaskan
dingin biarkan dingin biarkan dingin

Amati perubahan yang terjadi


HASIL

Bagan 3.1 Alur Praktikum Uji Iodine pada Karbohidrat

3.4.2 Uji Benedict pada Buah


1. Menyiapkan ekstrak buah mentah, ranum dan masak
pada setiap jenis buah.
2. Menyiapkan 3 cawan/plat tetes
3. Memasukkan 1 tetes ekstrak buah pada masing-masing
cawan sesuai label yang tertera
4. Menambahkan 1 tetes lugol
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi
6. Melakukan langkah yang sama untuk jenis buah yang
lain

Ekstrak buah kedondong


(mentah, ranum, masak)

Lubang I Lubang II Lubang III


Buah mentah Buah ranum Buah masak

Tambahkan 1 Tambahkan 1 Tambahkan 1


tetes lugol tetes lugol tetes lugol

Amati perubahan warna

HASIL

Bagan 3.3 Alur Praktikum Uji Iodine pada Buah

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel Hasil Praktikum Uji Iodine
Hasil pengamatan
No. Bahan uji Kegiatan
Sebelum Sesudah
1 Amilum 1% 3 ml amilum 1% Amilum 1% : Amilum 1% +
+ 2 tetes air putih keruh air = putih
dipanaskan + Air : tidak keruh.
lugol  berwarna Setelah
perubahan warna Pereaksi lugol : dipanaskan
jingga Amilum 1% +
air = tidak
berwarna
Setelah larutan
diberi pereaksi
lugol = biru
kehitaman (++
+)
3 ml amilum 1% Amilum 1% : Amilum 1% +
+ 2 tetes HCl putih keruh HCl = putih
dipanaskan + Larutan HCl : keruh.
lugol  tidak berwarna Setelah
perubahan warna Pereaksi lugol : dipanaskan
jingga Amilum 1% +
HCl= tidak
berwarna
Setelah larutan
diberi pereaksi
lugol = biru (+
+)
3 ml amilum 1% Amilum 1% : Amilum 1% +
+ 2 tetes NaOH putih keruh NaOH= putih
dipanaskan + Larutan NaOH: keruh.
lugol  tidak berwarna Setelah
perubahan warna Pereaksi lugol : dipanaskan
jingga Amilum 1% +
NaOH = tidak
berwarna
Setelah larutan
diberi pereaksi
lugol = tidak
berwarna
2. Ekstak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kedondong buah kedondong jingga buah + lugol =
mentah mentah + 1 tetes Ekstrak buah = ungu pudar (++)
pereaksi lugol putih Mengandung
amilum + HCl
3. Ekstak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kedondong buah kedondong jingga buah + lugol =
ranum ranum + 1 tetes Ekstrak buah = abu bening (+)
pereaksi lugol putih Mengandung
kekuningan amilum +
NaOH
4. Ekstak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kedondong buah kedondong jingga buah + lugol =
masak masak + 1 tetes Ekstrak buah = ungu pekat (++
pereaksi lugol kuning +)
Mengandung
amilum + air
5, Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
papaya mentah buah pepaya jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = jingga (+).
pereaksi lugol hijau (+)
6. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
papaya ranum buah pepaya jingga buah + lugol =
ranum + 1 tetes Ekstrak buah = jingga pekat (+
pereaksi lugol jingga (++) +).
7. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
papaya masak buah pepaya jingga buah + logol =
masak + 1 tetes Ekstrak buah = jingga pekat (+
pereaksi lugol jingga pekat (++ ++)
+)
8. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
pisang mentah buah pisang jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = kuning (+++)
pereaksi lugol creme
9. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
pisang ranum buah pisang jingga buah + lugol =
ranum + 1 tetes Ekstrak buah = kuning (+)
pereaksi lugol kuning (+)
10. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
pisang masak buah pisang jingga buah + logol =
masak + 1 tetes Ekstrak buah = kuning (+++)
pereaksi lugol kuning (++)
11 Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
srikaya mentah buah srikaya jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = coklat (+)
pereaksi lugol putih
kekuningan
12. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
srikaya ranum buah srikaya jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = coklat (++)
pereaksi lugol putih
kekuningan (+)
13. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
srikaya masak buah srikaya jingga buah + logol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = coklat muda (+)
pereaksi lugol putih
kekuningan (+
+)
14. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
mengkudu buah mengkudu jingga buah + lugol =
mentah mentah + 1 tetes Ekstrak buah = tidak berwarna
pereaksi lugol hijau gelap
15. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
mengkudu buah mengkudu jingga buah + lugol =
ranum mentah + 1 tetes Ekstrak buah = tidak berwarna
pereaksi lugol hijau muda
16. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
mengkudu buah mengkudu jingga buah + logol =
masak mentah + 1 tetes Ekstrak buah = tidak berwarna
pereaksi lugol hijau muda
17. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
sawo mentah buah sawo mentah jingga buah + lugol =
+ 1 tetes pereaksiEkstrak buah = kuning (+)
lugol kuning pucat (+
++)
18. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
sawo ranum buah sawo mentah jingga buah + lugol =
+ 1 tetes pereaksi Ekstrak buah = kuning (++)
lugol kuning
keccoklatan
gelap (+++)
19. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
sawo masak buah sawo mentah jingga buah + logol =
+ 1 tetes pereaksi Ekstrak buah = kuning (+)
lugol kuning
kecoklatan
cerah (++)
20. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
alpukat buah alpukat jingga buah + lugol =
mentah mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau kecoklatan
pereaksi lugol hijau (+) (++)
21. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
alpukat ranum buah alpukat jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau kecoklatan
pereaksi lugol hijau (++) (+++)
22. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
alpukat masak buah alpukat jingga buah + logol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau kecoklatan
pereaksi lugol hijau (+++) (++++)
23. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kersen mentah buah kersen jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = kuning
pereaksi lugol kuning pucat
24. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kersen ranum buah kersen jingga buah + lugol =
ranum + 1 tetes Ekstrak buah = kuning (++)
pereaksi lugol kuning pucat
25. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
kersen masak buah kersen jingga buah + logol =
masak + 1 tetes Ekstrak buah = kuning (+++)
pereaksi lugol kuning pucat
26. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
belimbing buah belimbing jingga buah + lugol =
mentah mentah + 1 tetes Ekstrak buah = kuning
pereaksi lugol hijau
kekuningan (+)

27. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak


belimbing buah belimbing jingga buah + lugol =
ranum mentah + 1 tetes Ekstrak buah = kuning
pereaksi lugol hijau kehijauan
kekuningan (+
+)
28. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
belimbing buah belimbing jingga buah + logol =
masak mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau
pereaksi lugol kuning (+++)
29. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
tomat mentah buah tomat jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = kuning
pereaksi lugol hijau
kekuningan
30. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
tomat ranum buah tomat jingga buah + lugol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau
pereaksi lugol orange kekuningan
31. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
tomat masak buah tomat jingga buah + logol =
mentah + 1 tetes Ekstrak buah = hijau
pereaksi lugol merah
32. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
jambu biji buah jambu biji jingga buah + lugol =
mentah mentah + 1 tetes Ekstrak buah = putih (++)
pereaksi lugol abu-abu (+)
33 Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
jambu biji buah jambu biji jingga buah + lugol =
ranum mentah + 1 tetes Ekstrak buah = putih (+)
pereaksi lugol abu-abu (++)
34. Ekstrak buah 1 tetes ekstrak Pereaksi lugol = 1 tetes ekstrak
jambu biji buah jambu biji jingga buah + logol =
masak mentah + 1 tetes Ekstrak buah = tak berwarna
pereaksi lugol abu-abu (+++)
4.2 Analisis
4.2.1 Uji Iodine
Larutan karbohidrat 1% yang diuji dengan pereaksi Iodine
hanya amilum 1%. Praktikum ini menggunakan amilum 1%, air, HCl,
NaOH.dan pereaksi lugol. Amilum berwarna putih, larutan lugol
berwarna jingga (++) dan air, HCl, NaOH tidak berwarna. Tabung
pertama berisikan 3 ml amilum 1% ditambahkan 2 tetes air menjadi
warna putih keruh kemudian dipanaskan menjadi tidak berwarna
selanjutnya ditambah 3 tetes lugol menjadi berwarna biru (+++).
Tabung reaksi yang kedua, 3 ml amilum 1% yang ditambah 2 tetes HCl
menghasilkan warna putih keruh dipanaskan dan ditambah 3 tetes
pereaksi lugol menjadi berwarna biru (++), sedangkan pada tabung
reaksi ketiga yang berisikan amilum 1% ditambah 2 tetes NaOH
warnanya putih keruh, setelah ditambah pereaksi lugol 3 tetes warnanya
tetap putih keruh kemudian berubah menjadi tidak berwarna (bening)
setelah dipanaskan dan tidak menghasilkan endapan.

4.2.2 Uji Iodine pada Buah


1. Buah kedondong
Uji iodine pada buah dilakukan di cawan petri karena lebih
mudah dalam mengamati perubahan warna yang terjadi. Uji ini
menggunakan tiga fase pada buah yaitu mentah, ranum dan masak.
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah kedondong sesuai fase. Setiap fase pada
buah kedondong mempunyai warna yang berbeda yaitu pada
ekstrak kedondong mentah berwarna putih, ekstrak kedondong
ranum berwana putih kekuningan dan ekstrak kedondong masak
berwarna kuning, kemudian ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol
yang menghasilkan warna berbeda pada fase mentah dihasilkan
warna ungu (+), fase ranum dihasilkan warna abu-abu (+) dan fase
masak dihasilkan warna ungu (+++).

2. Buah papaya
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah pepaya sesuai fase. Setiap fase pada buah
pepaya mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak pepaya
mentah berwarna putih, ekstrak pepaya ranum berwana jingga (+)
dan ekstrak pepaya masak berwarna jingga (++) kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang menghasilkan warna
berbeda pada fase mentah dihasilkan warna jingga (+), fase ranum
dihasilkan warna jingga (++) dan fase masak dihasilkan warna
jingga (+++).

3. Buah pisang
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah pisang sesuai fase. Setiap fase pada buah
pisang mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak pisang
mentah berwarna creme, ekstrak pisang ranum berwana kuning (+)
dan ekstrak pisang masak berwarna kuning (++) kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang menghasilkan warna
berbeda pada fase mentah dihasilkan warna kuning (+++), fase
ranum dihasilkan warna kuning (+) dan fase masak dihasilkan
warna kuning (++).

4. Buah Srikaya
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah srikaya sesuai fase. Setiap fase pada buah
srikaya mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak srikaya
mentah berwarna putih kekuningan, ekstrak srikaya ranum berwana
kuning (+) dan ekstrak srikaya masak berwarna putih, kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang menghasilkan warna
berbeda pada fase mentah dihasilkan warna coklat (+), fase ranum
dihasilkan warna coklat (++) dan fase masak dihasilkan warna
coklat (+++).

5. Buah Mengkudu
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah mengkudu sesuai fase. Setiap fase pada
buah mengkudu mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak
mengkudu mentah berwarna hijau (+++), ekstrak mengkudu ranum
berwana hijau (++) dan ekstrak mengkudu masak berwarna hijau
(+), kemudian ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang
menghasilkan hasil yang sama yaitu tidak berwarna.

6. Buah Sawo
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah sawo sesuai fase. Setiap fase pada buah
sawo mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak sawo
mentah berwarna kuning (+), ekstrak sawo ranum berwana kuning
(+++) dan ekstrak sawo masak berwarna kuning (++), kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang warna berbeda pada fase
mentah dihasilkan warna kuning (+), fase ranum dihasilkan warna
kuning (++) dan fase masak dihasilkan warna kuning (++).

7. Buah Alpukat
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah alpukat sesuai fase. Setiap fase pada buah
alpukat mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak alpukat
mentah berwarna hijau (+), ekstrak alpukat ranum berwana hijau (+
+) dan ekstrak alpukat masak berwarna hijau (++), kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang warna berbeda pada fase
mentah dihasilkan warna hijau kecoklatan (++), fase ranum
dihasilkan warna hijau kecoklatan (+++) dan fase masak dihasilkan
warna hijau kecoklatan (++++).

8. Buah Kersen
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah kersen sesuai fase. Setiap fase pada buah
kersen mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak kersen
mentah berwarna kuning (+), ekstrak kersen ranum berwana kuning
(++) dan ekstrak kersen masak berwarna kuning (+), kemudian
ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang warna berbeda pada fase
mentah dihasilkan warna kuning (++), fase ranum dihasilkan warna
kuning (+++) dan fase masak dihasilkan warna kuning (+).

9. Buah Belimbing
Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah belimbing sesuai fase. Setiap fase pada
buah belimbing mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak
belimbing mentah berwarna hijau kekuningan (+), ekstrak
belimbing ranum berwana hijau kekuningan (++) dan ekstrak
belimbing masak berwarna kuning (+++), kemudian ditambahkan 1
tetes pereaksi lugol yang warna berbeda pada fase mentah
dihasilkan warna kuning (++), fase ranum dihasilkan warna kuning
(+) dan fase masak dihasilkan warna hijau.

10. Buah Tomat


Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah tomat sesuai fase. Setiap fase pada buah
tomat mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak tomat
mentah berwarna hijau kekuningan (+), ekstrak tomat ranum
berwana hijau jingga (++) dan ekstrak tomat masak berwarna merah
(++), kemudian ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang warna
berbeda pada fase mentah dihasilkan warna kuning (++), fase ranum
dihasilkan warna hijau kekuningan (+) dan fase masak dihasilkan
warna hijau.

11. Buah Jambu Biji


Sama halnya dengan uji iodine pada buah kedondong .
Menyediakan tiga cawan petri yang diberi label masing-masing,
diberi 1 tetes ekstrak buah jambu biji sesuai fase. Setiap fase pada
buah jambu biji mempunyai warna yang berbeda yaitu pada ekstrak
jambu biji mentah berwarna abu-abu (+), ekstrak jambu biji ranum
berwana hijau abu-abu (++) dan ekstrak jambu biji masak berwarna
abu-abu (++), kemudian ditambahkan 1 tetes pereaksi lugol yang
warna berbeda pada fase mentah dihasilkan warna putih (++), fase
ranum dihasilkan warna putih (+) dan fase masak tidak berwarna.

4.3 Pembahasan
Uji Iodin digunakan untuk memisahkan amilum yang terkandung dalam
larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi
biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan
kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi
lugol kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi
yang positif akan menghilang dan sewaktu didinginkan warna biru akan
muncul kembali.
Praktikum uji iodine menggunakan 11 macam buah yang masing-
masing terdapat 3 fase yaitu mentah, ranum dan masak. Tujuannya untuk
membedakan kandungan amilum yang ada pada tiga fase tersebut. Uji iodine
pada amilum ada tiga macam yaitu amilum + air + lugol yang menghasilkan
warna biru (+++). Hal ini membuktikan bahwa adanya kandungan karbohidrat
yang terdapat golongan polisakarida. Amilum + HCl + lugol yang
menghasilkan warna biru (++). Hal ini membuktikan adanya kandungan
karbohidrat yang terdapat golongan polisakarida dan amilum + NaOH + lugol
tidak berwarna. Hal ini membuktikan bahwa amilum NaOH membuktikan
tidak adanya terdapat kandungan polisakarida.
Apabila ekstrak buah yang sudah ditetesi dengan pereaksi lugol berubah
menjadi warna biru (+++), maka buah tersebut mengandung amilum + air +
lugol. Apabila ekstrak buah yang sudah ditetesi dengan pereaksi lugol berubah
menjadi warna biru (++), maka buah tersebut mengandung amilum + HCl +
lugol, sedangkan ekstrak buah yang sudah ditetesi dengan pereaksi lugol
hasilnya tidak berwarna. maka buah tersebut mengandung amilum + NaOH +
lugol.
Hasil praktikum yang kami lakukan pada berbagai ekstrak hanya
ekstrak jambu biji masak, mengkudu mentah, mengkudu ranum dan mengkudu
masak yang mengandung amilum dengan hasil tidak berwarna. Hal ini
membuktikan bahwa pada ekstrak tersebut tidak mengandung kandungan
polisakarida.

4.4 Diskusi
1. Mengapa terjadi perubahan warna setelah dipanaskan?
Jawab : Karena ketika dipanaskan rantai pada amilum akan meregang
sehingga iodine terputus dari ikatan dengan amilum. Namun, perubahan
yang terjadi hanya bersifat semu sehingga apabila di didinginkan akan
kembali ke warna semula.
2. Zat manakah selain amilum yang memberikan warna dengan iodine/lugol?
Jawab : selulosa
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil praktikum uji iodine menunjukkan bahwa tidak adanya
polisakarida (amilum) pada semua ekstrak buah karena ditunjukkan dengan
hasil tidak berwarna pada uji iodine semua ekstrak buah diatas.

5.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya adalah harus lebih teliti dalam
melakukan praktikum dan lebih memperhatikan kebersihan peralatan yang
akan digunakan untuk praktikum agar hasil yang diperolehdari praktikum
sesuai dan relevan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Uji Benedict Karbohirat. Dalam http://www.scribd.com/mobile/


doc/307331829/Laporan-Praktikum-UJi-Benedict . diakses pada Selasa, 28
Maret 2017 12:05 WIB

Estien, Yazid dan Lisda Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk
Mahasiswa Analis. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Rahayu, Yuni Sri. dkk. 2017. Petunjuk Praktikum Biokimia.Surabaya

Rahman, Abdul dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press

Vous aimerez peut-être aussi