Vous êtes sur la page 1sur 8

AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN ISU-ISU


TERKAIT

DISUSUN OLEH :
1. MITHA SHOVIATY
2. ABDULRIVAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Akuntansi Manajemen Lingkungan

Berbicara masalah lingkungan merupakan hal yang cukup menarik akhir-akhir ini. Dalam
dunia bisnis yang ideal, perusahaan-perusahaan cenderung akan menggambarkan aspek
lingkungan dalam proses akuntansi mereka melalui sejumlah pengidentifikasian terhadap biaya-
biaya, produk-produk, proses-proses, dan jasa. Meskipun sistem akuntansi konvensional
memiliki peran penting dalam perkembangan dunia bisnis, akan tetapi banyak sistem akuntansi
konvensional yang ada tidak cukup mampu untuk disesuaikan pada biaya-biaya lingkungan dan
sebagai hasilnya hanya mampu menunjukkan akun untuk biaya umum tak langsung.
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi
lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan penguantifikasian
dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. Akuntansi manajemen
lingkungan juga dapat digunakan sebagai suatu tolak ukur dalam kinerja lingkungan. Berangkat
dari hal tersebut, hal ini memberikan ijin bagi manajemen agar lebih baik mengevaluasi aspek
moneter dari produk dan proyek mereka ketika akhirnya harus mengambil keputusan bisnis.

The International Federation of Accountants (1998) mendefenisikan akuntansi


manajemen lingkungan sebagai: pengembangan manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi
seluruhnya serta implementasi dari lingkungan yang tepat – hubungan sistem akuntansi dan
praktik.
Sementara itu The United Nations Division for Sustainable Development (UNDSD)
(2001) menyediakan suatu defenisi yang lain dari akuntansi manajemen lingkungan. Defenisi
tersebut mengutamakan bahwa sistem akuntansi manajemen lingkungan menghasilkan informasi
untuk pengambilan keputusan internal, di mana informasi dapat juga terfokus secara fisik atau
moneter. Sebagaimana UNDSD menyatakan: manfaat umum dari informasi akuntansi
manajemen lingkungan adalah untuk penghitungan internal organisasi dan pengambilan
keputusan.
Penting untuk dicatat bahwa, ketika akuntansi manajemen lingkungan mendukung
pengambilan keputusan internal, penerapan akuntansi manajemen lingkungan tidak menjamin
setiap tingkat kinerja keuangan atau lingkungan tertentu. Bagaimanapun juga, karena organisasi-
organisasi dan program-program mempunyai sasaran tentang pengecilan biaya-biaya, terutama
biaya-biaya lingkungan yang memperkecil dampak lingkungan.
Data akuntansi manajemen lingkungan terutama sekali berharga bagi manajemen dalam
hal-hal yang terfokus pada lingkungan khusus. Akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya
menyediakan data biaya yang penting untuk menilai dampak kegiatan keuangan manajemen,
tetapi juga arus informasi fisik (penggunaan bahan baku dan daftar biaya pengiriman barang-
barang) bantuan menandai dampak lingkungan.
Contoh dari beberapa biaya yang terkait dengan lingkungan dan manfaatnya bagi akuntansi
manajemen lingkungan meliputi:
1. Pencegahan Polusi
2. Desain untuk lingkungan
3. Penilaian daur hidup lingkungan /Pembiayaan /Desain
4. Jaringan manajemen lingkungan
5. Pembelian dengan sarat lingkungan
6. Memperluas produk yang dihasilkan /tanggung jawab produk
7. Sistem manajemen lingkungan
8. Evaluasi kinerja lingkungan dan tolak ukur
9. Pelaporan kinerja lingkungan

Peran dan Fungsi Akuntansi Lingkungan


SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang
bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan
investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.
Fungsi dan peran akuntansi lingkungan dibagi ke dalam dua bentuk.
1. Fungsi Internal
Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal perusahaan
sendiri. Pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga
konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan
faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pimpinan perusahaan. Sebab pimpinan perusahaan
merupakan orang yang bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan maupun
penentuan setiap kebijakan internal perusahaan. Sebagaimana hanya dengan sistem informasi
lingkungan perusahaan, fungsi internal memungkinkan untuk mengukur biaya konservasi
lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektif
dan efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini diharapkan
akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh
manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.
2. Fungsi Eksternal
Fungsi ekternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan.
SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat
bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit
dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus tersebut harus bersifat komprehensif
bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomis dan
memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara yang rasional.
SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang
bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan
investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.
Pada fungsi ini faktor penting yang perlu diperhatikan perusahaan adalah pengungkapan
hasil dari kegiatan konservasi lingkungan dalam bentuk data akuntansi. Informasi yang
diungkapkan mereka hasil yang diukur secara kuantitatif dari kegiatan konservasi lingkungan.
Termasuk di dalamnya adalah informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan,
klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban suatu perusahaan untuk menyerahkan
sumber-sumber pada entitas lain atau pemilik modal), dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan
kondisi yang mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut.
Fungsi eksternal memberi kewenangan bagi perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan stakeholders, seperti pelanggan, rekan bisnis, investor, penduduk lokal maupun bagian
administrasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan informasi tentang bagaimana
manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakaian
sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya. Diharapkan dengan publikasi hasil akuntansi
lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan-perusahaan dalam memenuhi
pertanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para stakeholders yang secara semultan
sangat berarti untuk kepastian evaluasi dari kegiatan konservasi lingkungan. Ada beberapa cara
untuk mengungkapkan informasi pertanggung jawaban lingkungan, pertama penyajian informasi
lingkungan melalui “pengungkapan” dapat dilakukan dengan membuat ikhtisar kegiatan
perusahaan terkait dengan upaya untuk melestarikan lingkungan, hasil penilaian pihak
independen terkait dengan kepatuuhan entitas terhadap kelestarian lingkungan, kedua pelaporan
tanggung jawab atas lingkungan juga dapat ddisajikan dalam keuangan inti, misalnya peralatan
yang disediakan dalam rangka untuk menguurangi pencemaran lingkungan dapat disajikan
sebagai asset tetap. PSAK 16 (revisi 2007) tentang asset tetap paragraph 11 menyatakan “asset
tetap diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Peolehan asset tetap semacam itu,
dimana tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suattu asset
tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperroleh manfaat ekonomik masa
depan dari asset yang lain”. ketiga biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk pencegahan
lingkungan dari pencemaran dapat diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Adapun isu terkini yang berkaitan dengan Akutansi Manajemen Lingkungan yaitu CSR
pada PT. Danone Aqua TBK

PT DANONE AQUA TBK adalah pelopor di bidang industri air minum dalam kemasan di
Indonesia dan wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 23 Pebruari 1973,
dan mulai memasarkan produknya dengan merek dagang AQUA pada bulan Oktober 1974 dan
sejak saat itu Perusahaan telah memasarkan produknya dalam berbagai ukuran kemasan yaitu: 5
Galon (19 liter) dengan botol polycarbonate pakai ulang, botol PET 1500 ml, 600 ml dan 330 ml,
gelas polypropylene 240 ml dan botol kaca 380 ml pakai ulang.
Kualitas produk yang tinggi, inovasi teknologi kemasan, pelayanan konsumen, sistem dan
jaringan distribusi adalah merupakan faktor utama dari keberhasilan AQUA. Keunggulan lainnya
dari AQUA adalah bahan baku air yang digunakan berasal dari sumber mata air pegunungan
yang mengandung mineral-mineral penting dan seimbang. Setiap tetes AQUA melalui 27
langkah tepat sistem Hydro pro untuk menjamin kemurniannya. Ini adalah persyaratan untuk
semua produk AQUA terlepas dimanapun AQUA diproduksi.
AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene
Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui
program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi
atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia”. Salah
satu program WASH adalah program Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh
sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh
PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Berdasarkan unsur-unsur sebagai berikut “1L Aqua untuk 10L Air Bersih”
 Spesifik
Kegiatan ini terspesifikasi dengan jelas, dimana Aqua mengupayakan program pengadaan
air bersih bagi masyarakat di daerah yang mengalami kesulitan iar bersih yaitu di Timor Tengah
Selatan, NTT. Progaram ini sesuai dengan citra produk yang dihasilkan Aqua yaitu air mineral.
Sudah selayaknya Aqua sebagai sebagai salah satu produk air mineral terkemuka di Indonesia
melakukan program CSR yang berhubungan dengan produk yang diproduksinya, yaitu air.
Mengingat air bersih merupakan salah satu komoditas utama yang sangat penting bagi
masyarakat luas.
 Realistis
Pelaksanaan program ini sangat realistis dan memungkinkan untuk dilaksanakan di
daerah yang memang mengalami masalah dengan pengadaan air bersih seperti di Timor Tengah
Selatan, NTT. Untuk setiap liter produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini
berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Aqua
akan mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke kawasan penduduk melalui titik-titik
pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal penempatan pipa-pipa penyaluran air di
tempat yang strategis agar mudah dijangkau oleh warga sekitar. Jarak tempuh yang tadinya
mencapai hampir 1 Kilometer dengan medan yang sanagt sulit ditempuh, kini dengan bantuan
pipa penyalur air, jarak tempuh tersebut dapat dipangkas menjadi maksimal hanya 200 Meter
saja.
 Terukur
Terdapat tiga kunci utama yang menentukan keberhasilan program. Pertama yaitu
perbaikan akses air bersih yang diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak tempuh yang
lebih dekat dan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum dan memasak
bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa hidup bersih
dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang tepat melalui proses
participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan kelanjutan program.
 Jangka waktu pogram
jangka waktu dari program ini terlihat dengan jelas, walaupun jarak waktu dari awal
peluncuran program ini hingga implementasi nyata program di lapangan terdapat selisih waktu
yang cukup signifikan. Dimana program ini dimulai dengan promo program “1L Aqua Untuk
10L Air Bersih” melalui media-media massa dengan jangka waktu dari bulan Juli hingga
September. Sebagai bentuk nyata program ini, pihak Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih
bagi komunitas untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua
ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter berlabel khusus yang terjual.
 Kelanjutan Program
Program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini ternyata tidak berhenti begitu saja. Aqua
benar-benar berkomitmen pada program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini. Hal tersebut
terlihat dimana Danone AQUA mengumumkan peluncuran program komunitas jangka panjang
”1L AQUA untuk 10 L Air Bersih” atau lebih dikenal dengan nama program lanjutan ”Satu
untuk Sepuluh” tersebut. Program Satu untuk Sepuluh merupakan program penjangkauan
masyarakat yang bertujuan untuk mempromosikan hidup sehat dengan menyediakan akses air
bersih dan pendidikan kesehatan. Program ini juga kembali dilanjutkan karena perusahaan
menilai bahwa program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” sebelumnya dianggap berhasil
memenuhi ekspektasi yang diharapkan, baik menurut ekspektasi dari masyarakat setempat
maupun ekspektasi dari perusahaan. Satu untuk Sepuluh tahap II ini merupakan kelanjutan dari
program tahap pertama. Pada tahap pertama, program ini telah menyediakan akses air bersih
kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan Boking dan
Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA menargetkan untuk menjangkau
18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan
Noebana di NTT.” Selanjutnya, program pemeliharaan “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini
akan menjadi perhatian Aqua pula. Program berkesinambungan ini akan untuk mengikutsertakan
warga setempat untuk memelihara sumber air. Rencananya program pemeliharaan ini akan
berlangsung selama 10 tahun.
 Keuntungan Bagi Komunitas Setempat
Dari segi keuntungan dan kemudahan yang dirasakan oleh komunitas masyarakat
setempat, program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini telah berhasil memberikan dampak yang
positif bagi bagi masyarakat di daerah Timor Tengah Selatan NTT. Sebagai contoh, sebelum
implementasi program, waktu yang biasanya diperlukan oleh warga setempat untuk memperoleh
air adalah sekitar 46 menit. Sekarang setelah program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini
berjalan, diperkirakan hanya membutuhkan waktu maksimali 20 menit. Dan jarak tempuh untuk
memperoleh air sebelum program ini dilakukan adalah sekitar 1 Kilometer, dan sekarang
diperkirakan telah menjadi 200 Meter saja.
 Keuntungan Bagi Perusahaan
Sedangkan dari segi keuntungan yang didapatkan oleh pihak perusahaan dapat dilihat
dari penghargaan-penghargaan yang diperoleh oleh Aqua dari program “1L Aqua Untuk 10L Air
Bersih” ini. Diantaranya:
- DANONE AQUA berhasil meraih penghargaan MDGs (Millenium Development Goals) dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- DANONE AQUA berhasil mendapatkan penghargaan dari Metro TV dalam kategori
pelestarian lingkungan (environmental sustainability) atas program “1L Aqua Untuk 10L Air
Bersih” yang merupakan bagian dari program WASH (water access, sanitation and hygiene)
Sementara dari segi financial, melalui program “1L Aqua Untuk 10L Air Bersih” ini
dianggap berhasil mendongkrak pendapatan bersih perusahaan sebesar 19,4%.
Didalam menjalankan program-program CSR nya, Aqua pun bekerjasama dengan
berbagai lapisan masyarakat, LSM, dan oraganisasi pemerintah sehingga proses pelaksanaan
program CSR tersebut dapat terpantau oleh seluruh golongan. Tidak hanya sampai disitu, Aqua
pun didalam melaksanakan program-program CSR nya selalu mengutamakan aspek yang
berkelanjutan. Dimana setiap program CSR yang telah dilaksanakan dipantau perkembangan dan
tingkat keberhasilannya, kemudian program tersebut dilakukan secara continue dan
berkesinambungan sehingga tidak hanya sekedar membahagiakan masyarakat secara instant dan
sekejap. Keseluruh hal tersebut menimbulkan pencitraan yang baik bagi Aqua selaku perusahaan
air mineral terkemuka di Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi