Vous êtes sur la page 1sur 21

Format Pengkajian Keperawatan Jiwa

UGD Jiwa
( Rafid Assesment)

A. Identitas :
1. Nama : Ny S
2. Umur : 40 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Tanggal Pengkajian :16 September 2018
B. Alasan masuk :
klien masuk UGD RS DADI dibawa oleh kelurga untuk pertaman kalinya
rujukan dari puskesmas toraja pasien dibawah ke RS DADI dengan alasan
masuk sering mengamuk (memukul anaknya) berbicara sendiri, pasien
biasanya pergi ke luar rumah dengan sendiri lalu balik kerumahnya, pasien
sering berprasangka buruk terhadap anak dan adiknya sendiri.
Kondisi Pasien :
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital :
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Pernapasan : 20x/m
 Suhu : 36,5oC
 Nadi : 80 x/m
2. Keluhan Utama :
 RUFA 1 – 10 ( Intensif I )
Isi Pikir : Cheek list (bila ada tanda & gejala)
 Selalu berpikir tidak logis
 Ada ide bunuh diri
 Gangguan orientasi realita (waktu, orang &
tempat)
Proses Pikir :
 Flight of idea
 Perservasi
 Tangensial
 Sirkumtansial
 Kehilangan assosiasi
Perilaku :
 Melakukan kekerasan pada diri sendiri dan
orang lain
 Impulsif
 Agitasi
 Menolak berinteraksi (orang lain dan petugas)
Emosi :
 Mudah tersinggung
 Marah

 RUFA 11 -20 ( Intensif II )


Isi Pikir : Cheek list (bila ada tanda & gejala)
 Masih memiliki pikiran yang tidak logis
 Tidak ada ide bunuh diri
 orientasi realita (waktu, orang & tempat) masih
dibantu
Proses Pikir :
 Gangguan proses pikir masih ada tapi sudah
bisa difokuskan
Perilaku :
 Gangguan perilaku sudah tidak ada
 Dapat berinteraksi dengan beberapa orang
Emosi :
 Masih mudah tersinggung
 Mampu mengontrol marah
 Mengungkapkan kesedihan karena tidak ada
orang dipercaya
 RUFA 21 – 30 ( Intensif III )
Isi Pikir : Cheek list (bila ada tanda & gejala)
 Pikiran yang tidak logis muncul sesekali
 Orientasi realita baik
Proses Pikir :
 Proses berpikir baik
Perilaku :
 Gangguan perilaku sudah tidak ada
 Dapat berinteraksi dengan banyak orang
Emosi :
 Emosi stabil
3. Kesimpulan : Intensif III

C. Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid

D. Psikofarmaka :
1. Haloperidol 5gr 3x1
Golongan obat psikotik, berfungsi untuk menimbulkan rasa tenang,
meredakan kegelisahan, serta mengurangi perilaku agresif dan
keinginan untuk menyakiti orang lain.
2. Chlopromazine 10gr 3x1
Golongan antipsikotik, berfungsi menangani gejala psikosis pada
skizofrenia juga digunakan untuk menangani mual, muntah, dan
cegukan yang tidak kunjung berhenti. mengurangi gejala psikosis
berupa perilaku agresif yang membahayakan diri sendiri dan orang
lain, serta halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak
nyata.
3. Lodomer ½ ampuls/extra intravena
Golongan antipsikopat, berfungsi agitasi psikomotor pada kelainan
tingkah laku,neurologis dengn gejala pyramidal atau ekstrapiramdal
,depresi SSP,
E. Faktor predisposisi
1. Pasien mengalami gangguan jiwa 1 tahun terakhir
2. Pasien rutin mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
3. Pasien tidak pernah mendapat perilaku kekerasan dari keluarganya.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : suami pasien
meninggal dunia 1 tahun terakhir
F. Faktor Prepitasi
1. Pasien tinggal bersama anak dan adik pasien.
G. Psikososial
1. Genogram

GI ? ? ?
?

? ? ? ? ? ? ?
GII ?

? 40
GIII ? 16 14 ?

Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan ? : Usia tidak Diketahui

: Meninggal : Garis pernikahan

: Pasien : Garis keturunan

GI : Kakek dan nenek pasien semua telah meninggal dunia, nenek


dan kakek dari ayah dan ibu pasien tidak ada riwayat penyakit
jiwa.
GII : Pasien anak kelima dari lima bersaudara
GIII :Pasien mempunyai anak empat orang dan tinggal bersama pasien
saat ini

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan menyukai seluruh anggota
tubuhnya
b. Identitas : Pasien anak kelima dari lima bersaudara
c. Peran :Pasien mengatakan pemenuhan kebutuhan
tergantung pada anak dan adiknya
d. Ideal diri : Pasien ingin pulang kerumah dan kembali
beraktivitas
e. Harga diri : Pasien kadang merasa malu dengan keluarga dan
anaknya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Pola Hubungan Sosial


a. Orang yang berarti
Orang terdekat adalah suaminya sendiri karena merupakan orang
yang paling berharga dalam hidupnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Sebelum sakit pasien aktif sebagai bidan desa di kampungnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Komunikasi dengan orang lain baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan : Pasien mengatakan beragama kristen
b. Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan sebelum sakit rajin
melaksanakan ibadah gereja
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

H. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien kurang rapi, pasien saat ini memakai daster warna
ungu dan sarung
2. Pembicaraan
Pasien sudah mampu memfokuskan pembicaraan dan pembicaraan
dapat dimengerti
3. Aktivitas motoric
Pasien mampu bergerak dan berjalan, mampu melakukan kegiatan
secara mandiri
4. Alam perasaan
Pasien merasa gelisah dan selalu mengatakan ingin pulang
5. Afek
Afek pasien seusai dengan stimulus, pada saat sedih ekspresi wajah
sedih, saat bahagia ekspresi wajah ceria
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif saat wawancara, kontak mata baik, mudah
tersinggung dan curiga
7. Persepsi
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengatakan
bahwa anak dan adiknya ingin membunuh pasien dan merampas harta
pasien
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses fikir
Ketika diajak berbicara, pembicaraan pasien berbelit-belit tetapi
sampai pada tujuan sesuai pada topic dan mampu menjelaskan apa
yang terjadi
9. Isi pikir
Pasien mengatakan selalu ingin pulang dan berjanji tidak akan
melakukan kesalahnnya
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik, pasien mampu menyebutkan hari,
orang dan tempat dengan baik
11. Memori
Kemampuan daya ingat jangka panjang dan pendek pasien baik
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi mudah beralih tetapi klien mampu berhitung
sederhana misalnya 1-10.
13. Daya tilik diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya dibawa kerumah sakit untuk berobat
I. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan
 Makan : Ya
 Pakaian : Ya
 Perawatan kesehatan : Tidak
 Keamanan : Tidak
 Transportasi : Tidak
 Tempat tinggal : Ya
 Uang : Tidak
Penjelasan : Pasien hanya mampu memenuhi sebagian kebutuhannya
2. Kegiatan kehidupan sehari-hari
a. Perawatan diri
 Mandi : Mandiri
 Kebersihan : Mandiri
 Makan : Mandiri
 BAK/BAB : Dibantu oleh keluarga
 Ganti pakaian : Mandiri
Penjelasan : pasien tidak mampu melakukan bak/bab secara
mandiri
Nutrisi
 Apakah anda puas dengan pola makan anda : Ya
 Apakah anda makan memisahkan diri : Tidak
 Frekuensi makan sehari : 2x sehari
 Nafsu makan baik : Baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Tidur
 Apakah ada masalah tidur : Ya
 Apakah anda merasa segar setelah bangun : Tidak
 Apakah anda kebiaaan tidur siang : Kadang-kadang
 Apakah yang menolong anda tidur : Tidak ada
 Jam tidur malam : Tidak menentu
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur

J. Mekanisme Koping
 Adaptif : Saat ada masalah klien hanya diam dan tidak
menceritakan kepada orang lain
 Maladaptif : Keluarga pasien mengatakan pasien saat marah sering
memukul anaknya
Masalah Keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain

K. Masalah Psikososial dan lingkungan


Pasien diterima dengan baik di lingkungan tempat tinggalnya

L. Pohon Masalah

Effect Risiko tinggi perilaku kekerasan

Core problem Perubahan persepsi sensori: Halusinasi

Causa Harga diri rendah


ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 Data subyektif : Gangguan Persepsi Sensori :
 Pasien mengatakan selalu Halusinasi Pendengaran
mendengar suara bisikan tanpa
wujud
 Keluarga pasien mengatak pasien
sering berbicara sendiri
 Keluarga pasien mengatak sering
keluar rumah tanpa tujuan
Data obyektif :
 Pasien berbicara sendiri
2 Data subyektif : Resiko Perilaku kekerasan
 Keluarga pasien mengatakan pasien
mengamuk saat dirumah
 Keluarga pasien mengatakan pasien
sering memukul anaknya saat marah
 Keluarga pasien mengatakan pasien
selalu emosi jika kenginannya tidak
dituruti
3 Data Subyektif : Harga diri rendah
 Pasien mengatakan sudah tidak
berguna lagi
 Pasien mengatakan sudah tidak
mempunyai teman

Diagnosa Keperawatan
1) Halusinasi pendengaran
2) Resiko perilaku kekerasan
3) Harga diri rendah
Pedoman Tindakan Keperawatan

Di Unit Gawat Darurat Jiwa

Tingkat Strategi Pelaksanaan Tindakan


Kedaruratan (SP)
( Skala RUFA )
SP 1 (Pasien)  Membina hubungan saling
percaya
 Memberikan rasa aman
 Mengorientasikan pada realita
 Membantu menghindari cedera
Intensif 1 SP 2 (Pasien)  Mengobservasi tanda-tanda vital
 Memberikan injeksi sesuai advis
dokter
SP 3 (Pasien)  Mengidentifikasi kebutuhan
Intensif 2 pasien
 Membantu pasien dalam
pemenuhan kebutuhannya
SP 4 (Pasien)  Mengidentifikasi kemampuan
positif pasien (khususnya
kemampuan berinteraksi)
Intensif 3  Membantu pasien dalam
mempratekkan kemampuan
positif yang dimiliki
SP 5 (Pasien)  Mengajarkan dan melatih pasien
dalam minum obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEGAWAT DARURATAN

Hari/Tanggal/Jam DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Selasa / 16 Gangguan sensori Intensif I SPIP
September 2018 / persepsi: SPIP S:
12.00 Wita Halusinasi  Membina hubungan saling percaya  Pasien membalas salam perawat dan mau berkenalan dengan
Pendengaran Hasil : Pasien mau berkenalan, menyebut namanya menyebut namanya Ny S
dan menyampaikan apa yang dirasakan  Pasien mengatakan sering mendengar suara tanpa wujud
 Memberikan rasa aman  Pasien mengatakan sering mendengar bisikan mencurigai anak
Hasil : Pasien di baringkan ditempat tidur dan dan adiknya ingin membunuhnya
difiksasi agar tidak mengalami cedera dan gelisah  O : Pasien dibaringkan ditempat tidur dan difiksasi agar tidak
 Mengorientasikan pada realita gelisah
Hasil : Mengatakan kepada pasien bahwa dirinya A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
saat inisedang dirawat di RSKD karena sakit P : Lanjutkan intervensi SPIIP
 Membantu menghindari cedera  Observasi TTV
Hasil : Memberikan fiksasi yang aman bagi pasien  Pemberian obat sesuai advis dokter
SPIIP S:
 Mengobservasi tanda-tanda vital Pasien bersedia untuk dilakukanpemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 110/80 mmHg O:
Pernapasan : 20x/m  Pasien tampak tenang
Suhu : 36,5oC  Pasien dalam keadaan terfiksasi
Nadi : 80 x/m fungsi dari obat yang diminum
 Memberikan obat sesuai advis dokter A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
- Haloperidol 1 Tab
P : Lanjutkan intervensi SPIIIP
- Chlopromazine 1 Tab
- Injeksi Lodomer 2 cc/intramuskuler  Identifikasi kebutuhan pasien
 Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhannya

Intensif II S:
SPIIIP Pasien bersedia untuk membersihkan popok babnya
 Mengidentifikasi kebutuhan pasien O:
Hasil : pasien mampu melakukan kegiatan secara  Pasien tampak tenang
mandiri seperti mandi dan makan
 Membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhannya  Pasien harum setelah membersihkan babnya
Hasil : Klien dianjurkan untuk membersihkan  Pasien tampak melakukan kegiatan pemenuhan secara mandiri
pamper bab yang digunakan seperti makan dan mandi
A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
P : Lanjutkan intervensi SPIVP
 Identifikasi kemampuan positif pasien (khususnya kemampuan
berinteraksi)
 Bantu pasien dalam mempratekkan kemampuan positif yang
dimiliki
Intensif III S:
SPIVP  Pasien mampu berkomunikasi dengan pasien lainnya
 Mengidentifikasi kemampuan positif pasien  Pasien kooperatif dengan perawat
(khususnya kemampuan berinteraksi) O:
Hasil : Pasien mampu berinteraksi dengan baik  Pasien tampak tenang
pada perawatt dan teman sekamar pasien A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
 Membantu pasien dalam mempratekkan P : Lanjutkan intervensi SPVP
kemampuan positif yang dimiliki  Ajarkan dan melatih pasien dalam minum obat
Hasil : Pasien mampu berkenalan dengan orang
lain dan membantu
SPVP S:
 Mengajarkan dan melatih pasien dalam minum obat  Pasien bersedia untuk meminum obat secara teratur
Hasil : Pasien diajarkan untuk meminum obatnya O :
secara teratur  Pasien Nampak meminum obat sesuai dengan anjuran dokter
A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
P : Pertahankan intervensi
Mengajarkan dan melatih pasien dalam meminum obat
Rencana Tindakan Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


KEPERAWATAN
Gangguan sensori Klien mampu: Setelah …x pertemuan klien dapat SP1P
persepsi : Halusinasi 1. Membina hubungan saling menyebutkan: 1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
Pendengaran percaya 1. Isi, waktu, frekuensi, situasi, pencetus, perasaan dan respon.
2. Mengenal halusinasi yang pencetus, perasaan dan respon 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: Hardik, obat, bercakap-
dialami 2. Mampu memperagakkan cara cakap, melakukan kegiatan.
3. Mengontrol halusinasi dalam mengontrol halusinasi. 3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4. Mengikuti pengobatan 4. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
secara optimal
Setelah …x pertemuan klien dapat SP2P
mampu: 1. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian
1. Menyebutkan kegiatan yang 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 7
sudah dilakukan dan benar : pasien, obat, dosis, waktu, cara pemberian,
2. Memperagakkan cara 6 benar dokumentasi dan informasi )
minum obat dengan benar 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
dan minum obat
Setelah …x pertemuan klien dapat SP3P
mampu: 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat. Beri
1. Menyebutkan kegiatan yang pujian
sudah dilakukan dan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2. Memperagakkan cara saat terjadi halusinasi
bercakap-cakap dengan orang 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,
lain minum obat dan bercakap-cakap
Setelah …x pertemuan klien dapat SP4P
mampu: 1. Evaluasi kegiatan latihan mengahardik, minum obat,
1. Menyebutkan kegiatan yang bercakap-cakap. Berikan pujian
sudah dilakukan dan
2. Membuat jadwal sehari-hari 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
dan mampu melakukannya kegiatan harian (mulai 2 kegiatan yaitu merapikan tempat
(minimal dua kegiatan) tidur dan mencuci baju )

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,


minum, bercakap-cakap dan kegiatan harian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DIAGNOSA Hari/Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Gangguan sensori 16 September 2018 SP1P S : Klien mengatakan sudah mampu
persepsi: Halusinasi 13.20 Wita 1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi menghardik dengan cara menutup
Pendengaran pencetus, perasaan dan respon. telinga sambil mengatakan pergi pergi
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, meminum obat, saya tidak mau dengar kamu suara
bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan. palsu.
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik. O : Klien kooperative, klien tampak
4. Memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan menghardik. menutup telinga saat menghardik
ORIENTASI : halusinasi. Klien tampak mudah
“Selamat siang, Perkenalkan nama saya Riska Amalia. sekarang saya ingin beralih.
bercakap-cakap dengan anda, kalau boleh tau nama anda siapa? Senang A : Halusinasi Pendengaran (+) klien
dipanggil siapa ? masih mendengar suara-suara yang
EVALUASI VALIDA menyuruhnya untuk menyembah
‘’Bagaimana keadaan anda hari ini ? yesus.
KONTRAK P : Evaluasi Sp1 cara menghardik
“ Sekarang saya ingin bercakap-cakap dengan “S” tentang suara-suara yang Sp2 : Ajarkan klien cara mengontrol
mengganggu dan cara mengontrol suara-suara tersebut. Apakah anda halusinasi dengan minum obat.
bersedia? “S” ingin kita bicara di mana?
“Bagaimana kalau disini saja? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit?”
KERJA
“Apakah Ibu mendengar suara tanpa wujudnya? Saya percaya “S”
mendengarnya dan saya sendiri tidak mendengarnya. Apakah terus-menerus
terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering “s” dengar suara?
Berapa kali sehari “s” alami?
“Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah waktu sendiri?
“Apa yang “s” rasakan pada saat mendengar suara itu?
“Bagaimana perasaan “s” saat mendengar suara itu? Kemudian apa yang “s”
lakukan ? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Apa yang “s”
alami itu dinamakan halusinasi. Ada empat cara untuk mengontrol
halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan
aktivitas. Bagaimana kalau kita latih satu cara dulu ya? Yaitu dengan
menghardik. Bagaimana kalau kita mulai ya! Begini saya akan
mempraktekkan dahulu baru nanti “s” mempraktekkan kembali apa yang
saya telah lakukan.
Begini, Jika suara itu muncul katakan dengan keras pergi Kamu pergi saya
tidak mau dengar kamu suara palsu sambil menutup kedua telinga “s”
Seperti ini ya ! Coba sekarang !
ulangi lagi seperti yang sudah saya lakukan dan peragakkan!. Wah bagus
sekali ”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita bercakap-cakap?” Jadi suara-suara
itu menyuruh “s” untuk mencurigai anak dan adik ibu terus-menerus terjadi
dan terutama pada malam hari ! Seperti yang telah kita pelajari bila suara-suara
itu muncul “s” katakan “pergi…pergi…saya tidak mau dengar itu suara palsu”
lakukan itu selama tiga kali sehari yaitu jam 05.00, 14.00 dan 21.00 sesuai
dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya?
21 Agustus 2018 SP2P S:
12.00 WITA 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian - Klien mengatakan sudah mampu
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar : Jenis, menghardik halusinasi.
guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat) - Klien mengatakan obatnya ada 2
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum macam yaitu
 Haloperidol 5gr 3x1
ORIENTASI  Chlopromazine 10gr 3x1
“Selamat Siang “s”, Masih ingat dengan saya ? Ya, betul sekali. O : Tampak klien masih bingung dengan
fungsi dari obat yang diminum
EVALUASI VALIDASI A : Halusinasi Pendengaran (+) klien
“Bagaimana perasaan “s” saat ini ? Apakah halusinasinya masih ada ? masih mendengar suara-suara yang
Apakah “s” telah melakukan apa yang telah kita pelajari tadi siang? mencurigai anak dan adiknya melakukan
Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang “s” dengar perbuatan kejam terhadap dirinya.
berkurang ? Bagus sekarang coba praktekkan bagaimana “s” P : Pertahankan intervensi
melakukannya..Bagus sekali.

KONTRAK
“Baiklah sekarang kita akan belajar cara kedua dari 4 cara mengontrol
halusinasi yaitu cara minum obat yang benar. Kita akan berlatih 15 menit
disini. apakah “s” Setuju?”

FASE KERJA
“Jadi, dokter memberikan obat untuk “s”. Sekarang saya akan
menjelaskannya pada “s”. Ini ada dua macam obatnya: yang warna orange
namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya
tenang dan berkurang rasa marah dan membantu menghilangkan suara-
suara yang sering didengarkan. satu lagi yang warnanya pink namanya
Haloperidol minumnya 3 kali sehari gunanya untuk penenang, Ketiga obat
tadi diminum jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam tubuh.
Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya!”
EVALUASI
“Bagaimana perasaan “s” setelah kita bercakap-cakap tentang obat ?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara ? Coba
sebutkan ! 2 cara.Bagus. Jadwal minum obat sudah kita buat yaitu jam
07.00, 13.00 dan 19.30 pada jadwal kegiatan “s”. Jangan lupa minta obat
jika tiba waktunya minum obat.”

Vous aimerez peut-être aussi