Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

T
DENGAN HIPERBILLIRUBINEMIA
DI RUANG PERINATOLOGI

Disusun Oleh :
ISRINA RAMADHANI

DIVISI PERINATOLOGI
RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO
JAKARTA
2011
PENGKAJIAN KEPERAWATAN NEONATUS
DI RUANGAN PERINATOLOGI

Tanggal Pengkajian : 18 Maret 2011


I. Identitas Bayi
Nama : By. Ny.T
No. Register : 349.07.03
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tg Lahir/Umur : 23/02/2011 (00.05 Wib)
Nama Ayah : Tn. H
Nama Ibu : Ny. T.
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMA
Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta
Usia Ayah/Ibu : 35 th / 35 th
Diagnosa medis : NKB, SMK RD e.c HMD d.d SNAD

II. Riwayat Bayi


Apgar score : 6/9
Usia gestasi : 31 minggu
Berat badan lahir : 1340 gr, panjang badan lahir : 40 cm

III. Riwayat Kehamilan


Perawatan ANC : Teratur
Tempat Perawatan ANC : Bidan
Komplikasi Kehamilan : eklampsia
IV. Riwayat Kehamilan Yang Lalu

V. Pengkajian Fisik
1. Kulit
a. Warna : Kuning, Mottled
b. Cianosis : -
c. Kemerahan : -
d. Tanda lahir : -
e. Turgor kulit : tidak elastic
f. Suhu Kulit : 37,0 oC

2. Kepala /Leher
a. Lingkar kepala : 28 cm
b. Fontanel anterior : Cekung
c. Sutura sagitalis : tepat
d. Gambaran wajah : Simetris
e. Caput Sucedaneum : -
f. Cephal hematoma : -
g. Telinga : Normal
h. Hidung : Simetris
i. Mata ; bersih, sclera : Bersih Jarak Itnerkontus : 2 cm
Sklera : Icteric
j. Mulut : Mukosa kembung

3. Dada/paru
a. Bentuk : Simetris
b. Down Score :
1. Frekuensi (o)
2. Retraksi (o)
3. Cyanosis (o)
4. Air entry (o)
5. Merintih (o) nilai <3, tidak ada gawat nafas
c. Suara nafas : Kanan = kiri
Ronchi (-), wheezing (-).
d. Respirasi : Spontan tanpa alat bantu.

4. Jantung
a. Bunyi jantung : Normal
b. Waktu pengisian kapiler : < 3 detik
c. Denyut nadi : 156 x/menit

5. Abdomen
Lingkar perut : 27 cm
Terdapat luka bekas operasi Hiperbillirubinemia

6. Umbilikus/tali pusat : Sudah puput


7. Genitalia : Perempuan
8. Anus : Normal
9. Ekstremitas : Normal, gerakan bebas
10. Spina/tulang belakang : Normal

11. Reflex :
a. Muro : Moro (+)
b. Menggenggam : (+)
c. Babinski : (+)
d. Menghisap : Lemah
Data Tambahan

 Kebutuhan cairan : 150 ml/kg/hr  200 ml/kg/hr

 IVFD terpasang :
1. PG2 (39 gr/kg/hr)  6,7 cc/jam
2. IL 20 % ( 39gr/kg/hr)  0,8 cc/jam
3. D10 % + Ca (15 cc/kg/hr)  0,8 cc/jam

Therapy :
- Kafein sitrat : 1 x 2,5 mg
- F. tazobactam : 3 x 90 mg
- Amikasih : 9 mg/ 16 jam (iv)

Pemeriksaan Diagnostik :
- Laboratorium
Tgl. 18/02/2011 Bill tot/direct/indirect : 10,84/0,52/10,32
It Ratio : 0,13
CRP : (-)
27/02/2011 Bill tot/direct /indirect : 8,18/0,46/7,72
28/02/2011 : 7,4/0,87/7,07
Kultur darah : Sterill.

Riwayat masuk hingga saat pengkajian


By. Ny. T/lahir tanggal 23/03/2011, jam 00.05 Wi dengan SC ani eklampsia
iminens, okgohidramnion dan gawat janin. BB lahir 1340 gr, PB lahir 40 cm, A/S
6/8, usia gestasi 31 minggu, saat lahir nangis lemah, gruning (+), retraksi (+), RR :
50 x/menit, Bayi segera dipasang CPAP single nasal dengan PEEP 6, Flow 8 dan
FiO2 : 30 %. Saat pengkajian tanggal 07/03/2011 didapatkan data : suhu : 37,0oC,
HR : 156 x/menit, RR : 55 x/menit, CRT “ <3, SpO2 : 99 %, motorik aktif, usia 12
hari. Usia koreksi 33 minggu, BB lahir 1340 gr. BB sekarang 1285 gr. Bayi sedang
dipuasakan, terpasang infuse, OGT (+), membrane mukosa kering, warna kuilt
ikteric, fototherapy terpasang, nilai Bill total/direk/indirek : 7,44/0,37/7,07.
Analisa Data
No. Problem Etiologi Symptom
1. Resiko injry (cidera) Pemasangan alat 1. Sclera kuning
fototherapy 2. Usia bayi 12 hari
3. Usia koreksi 33 minggu
4. BB sekarang 1285 gr
5. Suhu : 37,0oC
6. Bill total 7,44
Direk 0,37
Indirek 7,07
2. Risiko nutrisi kurang Intake yang tidak 1. Bayi dipuasakan
dari kebutuhan adekuat 2. BB sekarang 1285 gr
3. BB lahir 1340 gr
4. OGT (+), produksi jernih
5. UG 31 minggu, usia koreksi
33 minggu
3. Resiko infeksi Imaturitas 1. UG 31 minggu
imunologi 2. UK 33 minggu
3. Terpasang infuse
4. Terpasang OGT
5. Hasil Lab :
- CRP (-)
- IT Ratio : 0,13
- Kultur darah : Sterill.

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko injury (cedera) berhubungan dengan pemasangan alat fototherapy
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
3. Risiko infeksi berhubungan dengan imaturitas imunologi
Rencana Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan Rencana Tindakan
Keperawatan
1. Resiko injury Tidak terjadi injury (cedera) 1. Berikan pelindung mata
(cedera) setelah dirawat 1 x 24 jam, selama di lakukan
berhubungan dengan criteria hasil : fototherapy
dengan pemasangan 1. Kesadaran CM 2. Ubah posisi bayi tiap 3
alat fototherapy 2. Bayi aktif dan menangis jam
kuat 3. Berikan (otion pada
3. Ada respon ketiak bayi kulit bayi selama
diajak bicara dilakukan fototherapy
4. Monitor suhu tubuh tiap
3 jam
5. Berikan ASI dan cairan
Ssi kebutuhan
6. Periksa ulang kadang
Bill 12-24 jam setelah
terapy dihentikan.
2. Risiko nutrisi Bayi mendapatkan nutrisi 1. Monitor BB
kurang dari yang adekuat dengan criteria 2. Kaji kemampaun reflek
kebutuhan hasil : hisap jika bayi sudah
berhubungan 1. Tolernasi asi baik minum
dengan intake yang 2. Ada peningaktan BB 15 3. Berikan ASI sesuai
tidak adekuat kg/kg/hr kebutuhan
3. Produksi OGT (-) 4. Monitor kembung,
4. Bayi diberi asi ssi muntah, distensi setelah
kebutuhan pemberian susu.
3. Risiko infeksi Bayi tidak terpapar infeksi 1. Monitor tanda-tanda
berhubungan setelah perawatan 3x24 jam vital tiap 3 jam
dengan imaturitas dengan criteria hasil : 2. Kaji adanya tanda-tanda
imunologi 1. Kesadaran CM infeksi
2. Bayi aktif, nangis kuat 3. Bersihkan gentalia dang
3. Tidak ada instabilitas anti diapers tiap 3-5 jam
suhu 4. Lakukan tindakan
4. Selama perawatan hasil perawatan secara asepsis
biakan kuman steril. dan antisepsis
5. Gnakan tekhnik cuci
tangan dengan benar.
Implementasi
Diagnosa
Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
07/03/11 Risiko injury 1. Monitor TTV tiap 3 S : -
berhubungan jam O : - TTV : Suhu : 37,0oC,
dengan 2. Melindungi/memberi - HR : 15,6 x/menit
pemasangan pelindung mata - RR : 55x/menit
alat 3. Ubah posisi bayi tiap - CRT : < 3”
fototherapy 3 jam A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi.

07/03/11 Risiko nutrisi 1. Kaji Bu bayi S :-


kurang dari 2. Kaji produksi OGT O : - Reflek hisap masih
kebutuhan 3. lemah
tubuh - Bayi masih
berhubungan dipuasakan
dengan inake - OGT tips, residu (+)
yang tidak jernih
adekuat - Muntah (-), kembung
(-)
- BU (+)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.

08/03/11 Risiko injury 1. Monitor TTV tiap 3 S : -


berhubungan jam O : - TTV : Suhu 37,0oC,
dengan 2. Ubah posisi bunyi HR : 161 x/menit, RR
pemasangan 3. Membuka mata bayi : 52 x/menit
alat 4. Kaji respon bayi - CRT : <3”
fototherapy ketika diajak bicara - Bunyi terlentang
- Ada kontak mata
dengan bayi
- Fototherapy di uff
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan.

Risiko nutrisi 1. Kaji bu S :


kurang dari 2. Cek produksi OGT O : - Reflek hisap masih
kebutuhan 3. Beri ASI lemah
berhubungan 4. Kaji adanya - Bayi coba primeky 2
dengan intake intoleransi minum. cc x 8 per OGT
yang tidak - BU (+)
adekuat - Kembung (-), muntah
(-)
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan.

09/03/11 Resiko nutrisi 1. Monitor Bunyi bayi S :-


kurang dari 2. Mengkaji adanya O : - Reflek hisap masih
kebutuhan intolernasi minum lemah
berhubungan 3. Member minum - Bunyi mulai Asi 4 cc
dengan intake (ASI) x 8 per OGT
yang tidak 4. Cek residu sebelum - Residu (-)
adekuat member minum - Kembung (-), Muntah
(-)
- Bu (+)
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Resiko infeksi 1. Monitor TTV tiap 3 S :
berhubungan jam O : - Instabilitas suhu (-)
dengan 2. Mengganti popok - TTV :
imaturitas dan membersihkan Suhu : 36,6 oC
imunologi area genitalia HR : 150 x/menit
3. Kaji adanya tanda- RR : 48 x/menit
tanda infeksi CRT : < 3”
4. Cuci tangan dengan - Area genitalia bersih,
benar sebelum ruam popok (-)
menyentuh bayi - Pada tanda-tanda
infeksi
- hasil lab : CRP (-),
Kultur steril
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi