Vous êtes sur la page 1sur 5

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

SAP 5
PENJUALAN KONSINYASI

OLEH : KELOMPOK 11

Kadek Yurika Dwi Safitri 1607531101

Ni Luh Putu Ika Satia Devi 1607531103

Ida Ayu Nabila Meidyna 1607531113

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

1
Konsinyasi berkaitan dengan penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik
kepada pihak lain yang bertindak sebagai penjual, secara hukum dapat dinyatakan
bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang-
barang ini dijual oleh pihak agen. Pihak yang memiliki barang disebut konsinyor,
sedangkan pihak yang mengusahakan penjualan barang ini disebut konsinyi.
6.1 SIFAT KONSINYASI
Konsinyor menetapkan konsinyi sebagai yang bertanggung jawab atas barang-
barang yang diserahkan kepadanya sampai barang-barang ini terjual kepada pihak
ketiga. Atas penjualan barang-barang ini, pihak konsinyor menetapkan penyerahan hak
atas barang-barang ini dan juga hasil penjualannya. Sebaliknya, pihak konsinyi tidak
dapat menganggap barang-barang ini sebagai miliknya, ia pun tidak mempunyai
kewajiban kepada pihak konsinyor selain daripada pertanggungjawabannya atas
barang-barang yang diserahkan kepadanya.
6.2 OPERASI KONSINYASI
Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi, harus disusun kontrak (atau
persetujuan yang mencakup : syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak konsinyasi
kepada pelanggan (customers); beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus
diganti oleh pihak konsinyir; komisi atau laba yang harus diberikan kepada pihak
konsinyi; pemeliharaan dan penanganan persediaan barang konsinyi dan hasil
penjualan barang-barang konsinyasi; dan laporan yang harus dikirimkan oleh pihak
konsinyi.
6.3 AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI
Prosedur akuntansi yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyasi dan pihak
konsinyor tergantung pada apakah : (1) transaksi konsinyasi harus diikhtisarkan
terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi harus terpisah dari laba atas
penjualan biasa. (2) transaksi konsinyasi haru disatukan dengan transaksi lain pihak
konsinyasi, tanpa pemisahan antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas
penjualan biasa.
A. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Telah Selesai
(1) Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Sendiri. (a) Penyerahan
Barang Kepada Pihak Konsinyi. Sebuah catatan pelengkap harus diselenggarakan

2
untuk menunjukkan semua rincian yang berkaitan dengan penerimaan barang
konsinyasi. (b) Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak Konsinyasi
tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor. (c) Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan
Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi mencatat beban yang harus ditutup oleh pihak
konsinyor. (d) Penjualan Oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat penjualan
konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva bersangkutan dan mengkredit perkiraan
Konsinyasi-Masuk. (e) Komisi atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi.
Pihak Konsinyi mencatat komis atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet
perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan.
(f) Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi.
Pihak konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan
mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan Kas.
2. Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri (a)
Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang
konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum. (b) Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan
Pada Konsinyasi. Pihak konsinyasi tidak dipengaruhi oleh tranaksi pihak konsinyor. (c)
Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyasi mendebet
perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor
dan mengkredit perkiran aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan.(d)
Penjualan Oleh Pihak Konsinyi. Masing-masing ayat jurnal penjualan disertai dengan
sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyor, untuk
barang-barang yang dijual : perkiraan pembelian atau perkiraan Harga Pokok Penjualan
didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit. (e) Komisi atau Laba yang Masih Harus
Diterima Bagi Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi
atau laba atas penjualan konsinyasi namun akan tergambar dalam laba kotor pihak
konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi. (f) Pengiriman
Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi
mencatat pembayaran kepada pihak konsiyor dengan mendebet perkiraan pihak
konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.
3. Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri (a) Penyerahan
Kepada pihak Konsinyi. Pihak konsinyor mencatat penyerahan barang kepada pihak

3
konsinyi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan
persediaan. (b) Beban Pihak Konsinyor yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak
konsinyor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet
perkiraan konsinyasi-keluar dan mengkredit perkiraan kas atau perkiraan kewajiban.
(3),(4), dan (5) Beban Pihak Konsinyasi yang Ditetapkan Pada Konsinyasi-Penjualan
oleh pihak konsinyi-pembebanan komisi oleh pihak konsinyi. (6) Pengiriman Uang Kas
dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi oleh Pihak Konsinyi. Perkiraan kas didebet dan
perkiraan Konsinyasi-Keluar dikredit sebesar hasil penjualan konsinyasi bersih.
4. Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia. (1)
Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyasi. Sebuah catatan pelengkap harus
diselenggarakan, yang menunjukkan semua rincian yang bertalian dengan barang
konsinyasi. (2) Beban Pihak Konsinyor yang Ditetapkan pada Konsinyasi. Perkiraan
biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban
konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa. (3), (4), dan (5) Beban
Pihak Konsinyi yang Ditetapkan Pada Konsinyasi-Penjualan oleh pihak konsinyi-
pembebanan komisi oleh pihak konsinyi. Pihak konsinyor tidak menyusun ayat-ayat
jurnal untuk transaksi yang diselesaikan oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor
menerima laporan dari pihak konsinyi. (6) Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan
Penjualan Konsinyasi oleh Pihak Konsinyi. Jika diselenggarakan catatan persediaan
perpetual, saldo harga pokok penjualan yang berkaitan dengan penjualan biasa harus
dinaikkan dengan harga pokok yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi.

B. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Tidak Diselesaikan dengan Tuntas.


1. Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri. Pihak konsinyi
harus menetapkan laba atas penjualn sebelum laporan disusun pada tiap akhir peride,
dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan
untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu.
2. Catata Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri. Tidak
dibutuhkan penyusunan ayat jurnal pada akhir periode jika ayat-ayat jurnal telah dibuat
pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga pokok
penjualan dan kewajiban kepada pihak konsinyor.

4
3. Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri. Pihak
konsinyer membutuhkan laporan penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan
disusun pada tiap akhir periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan
mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atau atas penjualan konsinyasi sampai
dengan tanggal itu.
4. Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri. Jika laba
konsinyasi tidak ditetapkan sendiri oleh pihak konsinyor, maka beban yang dikeluarkan
oleh pihak konsinyi dan yang dibebankan pada hasil penjualan konsinyasi akan
ditetapkan dalam buku pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang
bersangkutan.
C. Pengiriman Kembali Barang Konsinyasi
Apabila barang konsinyasi dikembalikan kepada pihak konsinyor, maka
pengeluaran ditetapkan pada pengiriman semula barang dan pada pengembaliannya
harus ditetapkan sebagai beban. Pengiriman kembali barang kepada pihak konsinyasi,
dengan demikian, membutuhkan beban yang tidak lebih daripada beban yang biasanya
diterapkan pada penyerahan, barang seperti ini. Pengeluaran untuk reparasi unit yang
rusak yang dikembalikan juga harus dipandang sebagai beban dengan pengiriman
selanjutnya unit-unit ini kepada pihak konsinyi membutuhkan beban yang tidak lebih
daripada biaya normal.
D. Prosedur Akuntansi Alternatif
Variasi dari prosedur standar seringkali diintrodusir untuk memenuhi persyaratan
tertentu atau untuk memberikan informasi khusus yang berkaitan dengan kegiatan
konsinyasi bagi tujuan dan pelaporan. Diasumsikan pihak konsinyi ingin
menyelenggarakan rincian laba dan rugi konsinyasi tetapi tidak ingin menyatukan
informasi ini dengan data-data yang mengikhtisarkan kegiatan operasi biasa untuk
tujuan pelaporan. Prosedur bagi pihak konsinyi yang direncanakan di muka dapat
ditempuh, tetapi penjualan konsinyasi, pembelian konsinyasi, dan beban konsinyasi
harus diikhtisarkan dalam perhitungan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Alland R. Dreblin, Advance Accounting, 2006, Erlangga, Buku Pendukung

Vous aimerez peut-être aussi