Vous êtes sur la page 1sur 4

Akmal Arbian, 20 bulan, 6,5 kg

25-04-2016

1. Riwayat Makanan
Pasien mendapat ASI eksklusif selama 4 bulan, kemudian berlanjut MPASI beruba bubur
nasi. ASI berhenti usia 9 bulan. Umur 1 tahun pasien makan makanan orang dewasa
tanpa ASI.
2. Perkembangan dan Kepandaian
Motorik Kasar

1 bulan : tangan dan kaki bergerak aktif


3 bulan : mengangkat kepala
7 bulan : duduk tanpa dibantu
14 bulan : berdiri berpegangan
18 bulan : berjalan dengan baik
20 bulan : dapat berlari

Motorik Halus

1 bulan : kepala menoleh kanan dan kiri


4 bulan : memainkan mainan
11 bulan : memasukkan kubus dalam cangkir
14 bulan : mencoret-coret

Bicara

Pada usia 20 bulan pasien baru bisa berkata 1-2 kata

Sosial

12 bulan : dapat minum sendiri dengan cangkir


15 bulan : dapat menggunakan sendok dan garpu

Kesan : pasien mengalami keterlambatan perkembangan pada bidang motoric kasar dan
bicara
Pasien sedang menjalani fisioterapi rutin di RSUP Sardjito DIY

3. Analisis Sosial Gizi Buruk pada Pasien Akmal Arbian

Berdasar interpretasi z-score pasien mengalami gizi buruk ( BB/U < -3 SD)
Berdasarkan anamnesis dan home visit yang dilakukan pada tanggal 6 januari 2018
pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Tinggal di desan jati rejo, wukir sari,
imogiri, bantul. Kondisi rumah bisa terbilang cukup lembap karena beralaskan tanah. Ibu
pasien (Ny. Ika) merupakan seorang Ibu rumah tangga dan ayah pasien ( Bp. Edi
Kuswantoro) merupakan seorang pedagang peralatan rumah tangga dipasar imogiri
dengan penghasilan +- 5 juta/bulan. Pasien tinggal serumah dengan ayah, ibu, kakak,
kakek, dan paman. Namun Paman aktif menghasilkan penghasil sendiri. Bapak
Kuswantoro merupakan tulang punggung dalam keluarga untuk menghidup keluarga
intinya dan orang tua laki-lakinya.

4. Prognosis dan analisa kasus

Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk
tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan
produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan
keterbelakangan. Berbagai masalah yang timbul akibat gizi buruk antara lain tingginya angka
kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang disebabkan jika ibu hamil
menderita KEP akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dan kecerdasan anak, juga
meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat
berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ
anak.
Pada Pasien Akmal ini, dari anamnesis pasien mengalami angka kesakitan yang cukup tinggi.
Pasien akmal memiliki riwayat mondok di RS 2X karena Vomitus Profuse dan Diare Cair Akut
pada Desember 2016, dan keluhan serupa disertai Bronchopneumoni pada tahun sebelumnya.
Pasien akmal juga mengkonsumsi Maltofer rutin sejak usia 4 bulan. Maltofer adalah asupam zat
besi (Fe) tambahan yang diberikan pada pasien dengan gizi buruk. Anemia pada gizi buruk
berkaitan dengan kekurangan asupa zat gizi yang berperan dalam pembentukan Hb atay
gangguan adsorbsi. Dari anamnesis yang dilakukan pada orang tua, pasien sudah mendapat
makanan orang dewasa sejak usia 1 tahun, yaitu berupa nasi, sayur, lauk pauk, dan susu
neurosur. Jadi kecurigaan ada pada gangguan adsorbsi.

5. Saran
Perlunya pemeriksaan lebih lanjut terkait gangguan adsorbs pada pasien

Vous aimerez peut-être aussi