Vous êtes sur la page 1sur 10

MAKALAH

CIRI-CIRI UMUM DAN TUJUAN TASAWUF

MATA KULIAH : AKHLAK TASAWUF

DOSEN PENGAMPU : Dr. Sahri, M.A.

DISUSUN OLEH :

SUKMA MAULANA (11834034)

DIMAS VIRGIANSYAH (11834018)

FITRI WULANDARI (11834036)

MUJAHID ANSHARY (11634019)

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakutuh. Alhamdulillah segala puji bagi Allah


tuhan seluruh alam yang telah memberikan curahan nikmat yang tiada batas kepada
hambanya serta mengharapkan ridho- Nya yang banyak untuk bekal hidup ini. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi kita penghulunya para nabi dia
lah nabi Muhammad SAW yang merupakan sang motivator dan inspirator dalam
keteladanannya. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
akhlak tasawuf yang telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Akhlak Tasawwuf. Makalah ini dianjurkan
untuk dibaca oleh mahasiswa sebagai dasar dan pijakan dimasa mendatang. Semoga makalah
ini dapat berguna sebagai mestinya dan memberikan tambahan wawasan khusus nya kepada
kami yang menyusun dan pembaca.

Pontianak 16 september 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................4
C. TUJUAN........................................................................................................................4
D. MANFAAT...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

A. CIRI-CIRI UMUM TASAWUF.................................................................................5


B. TUJUAN TASAWUF...................................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.............................................................................................................8
B. SARAN..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akhlak tasawuf merupakan salah satu cabang keilmuan dalam islam dan
sangat penting untuk dipelajari terutama dalam masalah metode pembersiahan hati
atau disebut dengan Tazkiyatun nafs.
Akhlak merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan, menyangkut
tingkah laku seseorang yang bisa menunjukan suatu kebiasaanya. Melalui Akhlak
orang bisa senang dengan kita dan melalui akhlak juga orang orang bisa membenci
kita. Bahkan tidak jarang kita jumpai bahwa orang yang dikucilkan masyarakat,
karena disitu ada peran akhlak yang mempengaruhi dirinya. Maka islam sangat
menekankan akhlak yang terpuji, dengan orang kafir saja islam harus berakhlak
apalagi dengan saudara sesama muslimnya.
Tasawuf merupakan sufisme yang menyangkut imu tentang bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak , merupakan dhahir dan batin serta untuk
memperoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya adalah gerakan zuhud
dalam islam, dan perkembangannya melahirkan mitisme islam.
Ciri ciri tasawuf merupakan hal yang urgen dalam mempelajari ilmu
tasawwuf setidaknya kita memahami dulu tentang ciri cirinya, karekteristiknya, dan
yang palling penting adalah bagaimana mengamalkan ilmu tasawuf itu dalam
kehidupann sehari hari.
Banyak sekali masyarakat menganggap ilmu tasawuf tidak penting sehingga
menganggap ilmu tasawuf tidak perlu dipelajari karena di anggap berlebihan dalam
beramal bahkan ada sekelompok orang mengatakan tasawuf itu sesat. Mereka
sesungguhnya kurang paham akan manfaat ilmu ini. Metode dalam mensucikan hati
merupakan hal yang sangat penting sehingga tujuan adanya ilmu tasawuf ini dapat
memberikan kenyamanan dalam beribadah dan mengetahui cara cara yang tepat
untuk membersihkan hati.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ciri ciri tasawuf ?
2. Apa tujuan ilmu tasawuf?
3. Bagaimana cara mengaplikasikan tasawuf dalam kehidupan sehari hari ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ciri ciri tasawuf ?
2. Untuk mengetahui tujuan ilmu tasawuf ?
3. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan tasawuf dalam kehidupan sehari hari.

D. MANFAAT
1. Uktuk menginformasikan ciri ciri tasawuf
2. Untuk menginformasikan tujuan ilmu tasawuf
3. Untuk menginformasikan cara mengaplikasikan taswuf dalam kehidupan sehari
hari

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. CIRI CIRI UMUM TASAWUF


Menurut Albu al-Wafa al-Ganimi at-Taftazani, terdapat lima ciri umum yang
dapat menunjukan indentitas tasawuf, yaitu:
1. Ketinggian moral
2. Fana ( sirna ) ke dalam hakekat mutlak
3. Pengetahuan intuitif langsung
4. Ketenangan dan kebahagiaan
5. Simbolis dalam ungkapan.

Berdasarkan ciri umum di atas, tasawuf sejalan dengan iman, islam, dan
ihsan, sebagaimana termaktub dalam al Quran dan al Sunnah. Namun, menurut
Nicholson, Sufisme ( taswuf ) dalam islam tidaklah murni dalam islam, tetapi banyak
mengambil dari para “sufi” agama lain. Dia berpendapat bahwa taswuf Islam itu
dipengaruhi oleh agama Nasrani, seperti yang biasa dilakukan para sufi, mereka
zuhud, suka dengan kesunyian, dan memakai pakaian dari bulu domba. Adanya
pengaruh neo-platonisme dalam ajaran tasawuf, disebabkan oleh kontak anatara Arab
dan Yunani sehingga pemikiran ini tersebar ke arab, lalu mengubah sebagian
pemikiran islam. Tetapi dia membantah teori dia sendiri, setelah dia menemukan
kebenaran. Nicholson menyatakan bahwa kehidupan kerohanian mepunyai sumber
kekayaan dari agama Islam sendiri.

Menurut Harun Nasution, teori-teori yang mengatakan bahwa ajaran tasawuf


dipengaruhi unsur asing sulit dibuktikan kebenarannya. Dalam Al-Qur’an dan Hadist
yang menggambarkan Q.S Al-Baqarah (2:186)

‫إوذاﺳ ٔ ﻋﺒﺎ دي ﻋﻦ ﻓ ٔ ﱏ ﻗﺮﯾﺐ‬

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku (jawablah)


bahwasannya Aku adalah dekat (Al ayat)

6
Menurut Taftazani, dalam islam tidak ada sistem pendetaan (rahbaniyah)
sebagaimana dalam agama nasrani tidak berarti islam mengambil darinya, karena
kehidupan semacam tasawuf merupakan kecenderungan universal yang terdapat
dalam semua agama, atau bisa juga dikatakan bahwa sumber agama adalah satu,
sekalipun berbeda dalam segi formal dan detailnya. Maka dengan demikian adanya
kesamaan adalah logis1.

Adapun menurut R.M Bucke terdapat tujuh karakteristik didalam kondisi


mistisme, yaitu;

1. Pancaran diri subjektif


2. Peningkatan moral
3. Kecermelangan intelektual
4. Perasaan hidup kekal
5. Hilangnya perasaan takut mati
6. Hilangnya perasaan dosa
7. Ketiba-tibaan2

Adapun menurut Imam Junaidi Al-Baghdady, yaitu;

Seorang sufi itu bagaikan bumi yang bila dilempari keburukan maka ia akan
selalu membalasnya dengan kebaikan. Seseorang sufi itu bagaikan bumi yang mana
diatasnya berjalan segala seusatu yang baik maupun yang buruk (semua diterimanya)
seseorang sufi bagaikan langit atau mendung yang menaungi semua yang ada
dibawahnya, dan seperti air hujan yang menyirami segala sesuatu tanpa memilah dan
memilih yang baik maupun yang buruk semuanya diayominya3.

B. TUJUAN TASAWUF
Mengenai tujuan tasawuf terdapat beberapa pendapat yang berbeda antara
pendapat ulama yang satu dengan ulama yang lain. Namun secara umum perbedaan
tersebut dapat dibagi dengan dua bagian:

1
Sahri. KONSTRUK PEMIKIRAN TASAWUF AKAR FILOSOFIS UPAYA HAMBA MERARIH DERAJAT SEDEKAT-DEKATNYA
DENGAN TUHAN. PONTIANAK 2017
2
Fattah Sayyid Ahmad. Abdul, Tasawuf antara Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah. Jakarta: KHALIFA 2005
3
https;//Web.facebook.com/PengajianNahwudanTasawuf/posts/ciri-ciri-sufikarakteristik-akhlak-kaum-sufi-
jika-kita-menganalisis dengan saksaman/142194192649078/?_rdc=1

7
1. Pendapat Sufi Sunni: Para sufi sunni dan Sahabat Nabi yang kental dan ketat
terhadap tradisi kesunnahannya, mereka membatasi tujuan tasawufnya hanya pada
tataran hubungan dekat dengan Allah swt. Sesuai dengan ayat-ayat berikut :

١٨٦ ‫إوذا ﺳ ٔ ﻋﺒﺎدى ﻋﲎ ﻓﺎٕﱏ ﻗﺮﯾﺐ ٔﺟ ﺐ دﻋﻮةا اع إذاد ﺎن ﻓﻼ ﺴﺘﺠﯿﺒﻮاﱃ وﻟﯿﺆﻣ ﻮاﰉ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﺮ ﺷﺪ ون‬

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka


(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berda dalam kebenaran”. (Q.S Al-Baqarah 186)

2. Pendapat Sufi Falsafi: Para sufi falsafi menempatkan tujuan tasawuf sampai pada
yang Haq atau Mutlak atau bahkan bersatu dengan Dia. Sebagaimana pada konsep
Ittihad dan Hulul.
Ittihad dan Hulul dalam terminologi sufi salafi sebagai bagian dari tujuan
bertasawuf merupakan suatu bentuk paandangan filosofis mengenai pemahaman
terhadap dunia, diri dan Allah. Dalam hal ini, seorang sufi akan menempatkan
dunia sekadar sebagai pengantar dan bukanlah sebagai tujuan, sehingga dengan
demikian maka berada bersama Allah sepanjang masa adalah pilihan yang akan
memberikan keamanan dari segala godaan duniawi. Dari pemahaman filosofis
tersebut, lahirlah sikap dan tindak laku yang luhur dalam bentuk dhahir sekaligus
dalam konteks kerohanian keadaan seorang hamba adalah cerminan dari wujud
Allah.
Dengan demikian, pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran esoteris Islam
yang muncul dari Islam itu sendiri, tidak ada unsur lain yang mempengaruhinya.
Ciri utama yang tampak padanya adalah upaya untuk mensucikan diri secara lahir
maupun batin, demi mengharap derajat kedekatan diri kepada Allah SWT.4

4
Sahri. KONSTRUK PEMIKIRAN TASAWUF AKAR FILOSOFIS UPAYA HAMBA MERARIH DERAJAT SEDEKAT-DEKATNYA
DENGAN TUHAN. PONTIANAK 2017.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kita bisa mengenali ciri-ciri tasawuf serta mengkaji lebih dalam
lagi tentang tujuan akhlak tasawuf.
Mengetauhi karakteristik tasawuf yang urgen, mengetauhi selak beluk tasawuf
yang menyangkut ciri-ciri, tujuan akhlak tasawuf dan bisa kita aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengetauhi pendapat para ahli tentang ciri-ciri tasawuf yang spesifik dan
lugas serta mengetauhi pendapat sufi sunni dan sufi falsafi. Hidup ini hakekatnya
memerlukan metode pembersihan jiwa atau hati, akhlak tasawuf adalah salah satu
metode yang bisa membersihkan hati.

B. SARAN
Makalah ini sungguh jauh dari kesempurnaan, jikalah sudah sempurna maka
tidak akan kami buat cukup memakai logika saja dalam membahasnya. Tetapi kami
bukanlah seperti ulama zaman dulu yang begitu semangat dalam menuntut ilmu dan
memiliki kecerdasan yang super sehingga dengan berbekal dengan kelebihannya yang
di berikan Allah pada mereka, mereka mampu menyelesaikan masalah yang sulit
terpecahkan. Sedangkan kami adalah orang yang pakir ilmu dan masih awwam pada
agama. Maka kami disini membutuhkan saran atau masukan dari pembaca karena
makalah ini belum sempurna pembahasannya. Makalah ini perlu mendapat kontribusi
lagi pada sipembaca supaya mengoreksi yang kurang dari makalah ini, sehingga kami
bisa mengevaluasi kesalahan kami dan memperbaikinya.

9
DAFRAT PUSTAKA

Sahri. 2017. Konstruksi Pemikiran Tasawuf Akar Filosofis Upaya Hamba Meraih derajat
Sedekat-dekatnya Dengan Tuhan. IAIN Pontianak Press.

Fattah Sayyid Ahmad. Abdul. 2005. Tasawuf antara Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah. Jakarta:
KHALIFA.

Https;//Web.facebook.com/PengajianNahwudanTasawuf/posts/ciri-ciri-sufikarakteristik-
akhlak-kaum-sufi-jika-kita-menganalisis dengan
saksaman/142194192649078/?_rdc=1

10

Vous aimerez peut-être aussi