Vous êtes sur la page 1sur 9

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI PENGUKURAN

ELEMEN PENGENDALIAN LEVEL DAN KALIBRASI LEVEL

Dosen Pembimbing : Ir. Heriyanto

Kelas : 2C
Kelompok : 5C

Anggota Kelompok:

Hanifah Muslimah : 161411074

Hesti Nur Aini : 161411075

Tanggal Praktikum: 28 November 2017

Tanggal Penyerahan Laporan: 6 Desember 2017

PROGRAM STUDI D III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Melakukan identifikasi unit unit/elemen elemen pengendalian proses.


2. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses.
3. Melakukan identifikasi variabel variabel/sinyal sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya.
PENGOLAHAN DATA

Penunjukkan Indikator
Level Error (%) Rata-Rata
Level (%)
(%)
Run-1 Run-2 Run-3 Run-1 Run-2 Run-3 Uji Error
0 6.1 6.5 6.5 6.1 6.5 6.5 6.37 6.37
10 16.1 15.5 15.5 6.1 5.5 5.5 15.70 5.70
20 25.7 25.8 26 5.7 5.8 6 25.83 5.83
30 36.3 35.9 35.8 6.3 5.9 5.8 36.00 6.00
40 46.2 45.7 46.1 6.2 5.7 6.1 46.00 6.00
50 56 56 56.1 6 6 6.1 56.03 6.03
60 66.4 66 66.5 6.4 6 6.5 66.30 6.30
70 76.7 76.1 76.5 6.7 6.1 6.5 76.43 6.43
80 86.8 86.3 86.5 6.8 6.3 6.5 86.53 6.53
90 97.1 96.5 96.8 7.1 6.5 6.8 96.80 6.80
100 107 106.8 106.6 7 6.8 6.6 106.80 6.80
90 96.8 96.3 96.5 6.8 6.3 6.5 96.53 6.53
80 87 86 86.3 7 6 6.3 86.43 6.43
70 76.6 76.1 77.9 6.6 6.1 7.9 76.87 6.87
60 67.7 66.9 66.3 7.7 6.9 6.3 66.97 6.97
50 55.7 56.3 55.8 5.7 6.3 5.8 55.93 5.93
40 46 45.8 45.6 6 5.8 5.6 45.80 5.80
30 36 36.1 35.9 6 6.1 5.9 36.00 6.00
20 26.4 26.1 26.3 6.4 6.1 6.3 26.27 6.27
10 16.3 15.8 16.2 6.3 5.8 6.2 16.10 6.10
0 6.5 6.5 6 6.5 6.5 6 6.33 6.33
1. Buat kurva kalibrasi untuk error!

Kurva Kalibrasi Error


8
7
6
Error (%)

5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120
Level (%)

2. Buat kurva kalibrasi untuk hubungan antara penunjukkan instrumen yang diuji
dan standar!

Kurva Kalibrasi Antara Nilai Standar dan Nilai


yang Diuji
120
Nilai yang Diuji (%)

100
80
60
Pengukuran Naik
40
Pengukuran Turun
20
0
0 50 100 150
Nilai Standar (%)

3. Dari seluruh data baik pengukuran naik maupun turun tentukan persamaan
regresi liniernya!
Pengukuran naik: 1,0089x + 5,8077
Pengukuran turun: 1,0067x + 6,0272
4. Tentukan nilai ketidakpastian tipe-B (akurasi, presisi, histeresis)!
 Nilai Akurasi:
Error minimum: 5,5
Error maksimum: 7,9
Akurasi: 5,5 sampai 7,9
Akurasi: ±5,5
 Nilai Presisi:
Ditentukan dengan melihat selisih maksimum antara pembacaan dari tiga run
dalam satu titik pengukuran. Ini terjadi pada pengukuran turun 70 dengan nilai
presisi yaitu 1,8.
 Nilai Histeresis:
Ditentukan dengan melihat selisih terbesar antara penyimpangan saat pengukuran
naik dan turun. Selisih terbesar terjadi pada nilai 70 pada run 3 dengan nilai
histeresis adalah 1,4.

Level Pengukuran Naik Pengukuran Turun t Pada


Sy N ∆y
(%) Run-1 Run-2 Run-3 Run-1 Run-2 Run-3 95%
0 6.1 6.5 6.5 6.5 6.5 6 0.234 6 2.57 0.245
10 16.1 15.5 15.5 16.3 15.8 16.2 0.352 6 2.57 0.369
20 25.7 25.8 26 26.4 26.1 26.3 0.273 6 2.57 0.286
30 36.3 35.9 35.8 36 36.1 35.9 0.178 6 2.57 0.186
40 46.2 45.7 46.1 46 45.8 45.6 0.236 6 2.57 0.247
50 56 56 56.1 55.7 56.3 55.8 0.213 6 2.57 0.223
60 66.4 66 66.5 67.7 66.9 66.3 0.598 6 2.57 0.627
70 76.7 76.1 76.5 76.7 76.1 77.9 0.662 6 2.57 0.694
80 86.8 86.3 86.5 87 86 86.3 0.365 6 2.57 0.382
90 97.1 96.5 96.8 96.8 96.3 96.5 0.287 6 2.57 0.301
100 107 106.8 106.6 107 106.8 106.6 0.178 6 2.57 0.186

5. Tentukan nilai ketidakpastian tipe-A!


Nilai ketidakpastian tipe-A = 0,694
PEMBAHASAN

Pembahasan oleh Hesti Nur Aini (161411075)

Instrumen dalam sistem pengendalian dirangkai membentuk konfigurasi


pengendalian. Instrumen utama dalam sistem pengendalian adalah unit pengukuran, unit
pengendalian, dan unit pengendali akhir. Unit pengukuran terdiri atas sensor dan transmitter.
Unit pengendali dapat berupa pengendali analog, digital (microcontroller), atau berupa
komputer. Unit kendali akhir terdiri atas penggerak yang dilengkapi elemen pengatur aliran
massa/energy.

Prinsip pengendalian adalah mengukur nilai PV kemudian membandingkan dengan


nilai yang diinginkan. Jika terjadi perbedaan antara PV dan SP, maka pengendali akan
memberikan perubahan sinyal kendali ke unit kendali akhir untuk mengatur laju alir
massa/energy agar PV kembali ke nilai SP.

Unit proses adalah tempat proses berlangsung. Sistem proses pada praktikum
pengendalian level adalah tangki penampung. Variabel pengendali adalah alliran air masuk.
Gangguan sistem adalah aliran air keluar. Variabel proses terkendali adalah level air (tinggi
air). Unit pengukuran berfungsi untuk mengukur variabel proses. Unit pengukuran terdiri atas
sensor saja atau sensor dan transmitter. Pada praktikum pengendalian level, variabel proses
terukur adalah level atau tinggi air. Sinyal pengukuran keluar dalam bentuk tegangan listrik
1-5V. Unit kendali merupakan unit yang menerima sinyal dari unit pengukuran dan
membandingkan hasil pengukuran dari variabel proses untuk kemudian mengambil
keputusan dan memberikan perintah kepada unit kendali akhir untk melakukan tindakan
tertentu. Unit pengendali menerima sinyal pengukuran dan memberikan sinyal kendali. Pada
praktikum pengendalian level, sinyal pengukuran berupa sinyal tegangan 1-5V. Sinyal
kendali berupa sinyal arus 4-20 mA. Unit kendali akhir merupakan unit yang akan melakukan
tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Kebanyakan unit ini
berupa katup kendali. Tindakan yang dilakukan adalah memperbesar atau memperkecil
bukaan valve. Unit kendali akhir menerima sinyal kendali dan memberikan aksi pengendalian
melalui manipulated variable. Pada praktikum pengendalian level, sinyal kendali berupa
sinyal arus 4-20 mA. Manipulated variable berupa laju aliran air masuk. Unit pengubah
berfungsi untuk mengubah informasi dalam besaran mekanik menjadi elektrik atau
sebaliknya. Pengubah yang umum adalah I/P (arus listrik ke pneumatik) atau P/I (pneumatik
ke arus listrik).

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu. Pada praktikum kali ini dilakukan kalibrasi instrumen yang mengukur
besarnya level suatu proses. Digunakan titik pengukuran standar dari level
0,10,20,30,40,50,60,70,80,90,100 dalam satuan % pada pengukuran naik dan pengukuran
turun. Pada hasil pengukuran instrumen terjadi error pengukuran. Hal ini disebabkan oleh
kesalahan pembacaan parallax yang dilakukan oleh pengamat, karena unit pengendali yang
dipakai berupa pengendali analog. Selain itu, kondisi alat yang sudah tua dan rusak juga
menjadi salah satu faktor terjadinya error dalam praktikum. Pada praktikum kali ini
didapatkan nilai akurasi sebesar ±5,5, nilai presisi (repeatability) yang dihasilkan sebesar 1,8,
penyimpangan terbesar antara pengukuran naik dan pengukuran turun sebesar (histeresis)
sebesar 1,4. Sedangkan nilai ketidakpatsian tipe-A sebesar 0,694.
KESIMPULAN

 Elemen pengendalian proses:


 Unit Proses : Tempat proses berlangsung
 Unit Pengukuran : Unit yang berfungsi untuk mengukur variabel proses
 Unit Kendali : Unit yang menerima sinyal dari unit pengukuran dan
membandingkan hasil pengukuran dari variabel proses untuk kemudian
mengambil keputusan dan memberikan perintah kepada unit kendali akhir
untuk melakukan tindakan tertentu
 Unit Kendali Akhir : Unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai dengan
keputusan dan perintah dari unit kendali
 Identifikasi variabel pengendalian proses dan jenis alatnya elemen pengendalian
tekanan adalah sebagai berikut:
 Unit Proses : Sistem proses pada praktikum pengendalian level adalah tangki
penampung. Variabel pengendali adalah alliran air masuk. Gangguan sistem
adalah aliran air keluar. Variabel proses terkendali adalah level air (tinggi air).
 Unit Pengukuran : Pada praktikum pengendalian level, variabel proses terukur
adalah level atau tinggi air. Sinyal pengukuran keluar dalam bentuk tegangan
listrik 1-5V.
 Unit Kendali : Unit pengendali menerima sinyal pengukuran dan memberikan
sinyal kendali. Pada praktikum pengendalian level, sinyal pengukuran berupa
sinyal tegangan 1-5V. Sinyal kendali berupa sinyal arus 4-20 mA.
 Unit Kendali Akhir : Pada praktikum pengendalian level, sinyal kendali
berupa sinyal arus 4-20 mA. Manipulated variable berupa laju aliran air
masuk.
 Unit Pengubah : Mengubah informasi dalam besaran mekanik menjadi elektrik
atau sebaliknya. Pengubah yang umum adalah I/P (arus listrik ke pneumatik)
atau P/I (pneumatik ke arus listrik).
 Nilai Ketidakpastian Tipe-A : 0,694
 Nilai Ketidakpastian Tipe-B
Nilai akurasi pengukuran : ±5,5
Nilai presisi : 1,8
Nilai histeresis : 1,4

Vous aimerez peut-être aussi