Vous êtes sur la page 1sur 9

UPAYA PENINGKATAN AKPK YANG LEMAH

ASPEK SUPERVISI
DI SDN 35 SUNGAI TARAB

OLEH

Evi Hendra, S.Pd.MM


NIP. 197406141999122001

KECAMATAN SUNGAI TARAB


KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat

dan karuniaNya kepada kita bersama serta memberi taufik dan hidayah-Nya

kepada penulis. Dalam kegiatan diklat calon kepala sekolah ini, penulis mampu

menulis program Upaya Peningkatan Kompetensi Berbasis AKPK yaitu tentang

supervisi disekolah SDN 35 Sungai Tarab. Selanjutnya shalawat beriring salam

tidak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang serba ilmu pengetahuan

seperti yang kita rasakan saat ini, agar hidup manusia selalu berbahagia, baik di

dunia maupun di akhirat

Dalam menulis program tentang upaya peningkatan AKPK yang lemah

ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk

moril maupun materil. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada

1. Ibuk Anzona Farida, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SDN 35 Sungai Tarab

2. Seluruh Majelis guru di SDN 35 Sungai Tarab

Akhir kata berharap semoga kegiatan OJL magang ini dapat bermanfaat

bagi kami dan bagi semua pihak. Kami menyadari sepenuhnya bahwa kesalahan

dan kekhilafan tak luput dari penulisan program dan juga pelaksanaannya di

lapangan. Penulis sangat menyadari bahwa program ini jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan maupun dari saran, serta

mengucapkan beribu maaf atas apapun yang telah penulis lakukan selama waktu

pelaksanaan praktek magang di SDN 35 Sungai Tarab baik secara sengaja


maupun secara tidak disengaja, demi kelancaran segala bentuk kegiatan yang akan

penulis hadapi kedepannya.

Calon Kepala Sekolah

EVI HENDRA, S.Pd.MM


NIP. 197406141999122001
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu,

relevansi dan daya saing pendidikan. Kepala sekolah juga memiliki peran

penting dalam upaya membentuk insan indonesia yang cerdas dan kompetitif.

Keberhasilan didalam sekolah ditentukan kiat-kita visi dan misi dari sekolah

tersebut.

Kepala Sekolah memiliki peran yang signifikan dan strategis dalam

proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolahnya. Sesuai dengan

Permendiknas no.13 tahun 2007 Kepala Sekolah harus memiliki 5 kompetensi

yang meliputi : (1) kompetensi `, (2) kompetensi manajerial, (3) kompetensi

kewirausahaan, (4)kompetensi supervisi dan (5) kompetensi sosial. Dalam

konteks ini Kepala sekolah mempunyai peran dalam mengelola sekolah yang

dipimpinnya.

Peran Kepala sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan dan tindak lanjut yang harus dilakukan secara teratur dan

berkesinambungan (PP 19 tahun 2005,).

Peran tersebut berkaitan dengan tugas pokok Kepala Sekolah dalam

melakukan kegiatan aspek supervisi baik terhadap rekan-rekan sejawat

maupun dilingkungan sekitar. Peran Kepala sekolah dalam pembinaan

setidaknya sebagai teladan bagi guru dan warga sekolah sebagai rekan kerja

yang serasidalam memajukan sekolah yang dipimpinnya. Peran Kepala

Sekolah tersebut dilaksanakan dengan pendekatan kegiatan sosial yang


bersifat manusiawi, kolaboratif, dan berbasis kondisi sosial budaya,

pendekatan ini bertujuan meningkatkan rasa bersolidaritas antar sesama.

Bagi calon kepala sekolah yang hasil AKPKnya rendah maka wajib

melakukan peningkatan kompetensi supervisi akademik di sekolah magang

kedua (sekolah lain). Tugas kepengawasan kepala sekolah merupakan tugas

profesional, sehingga pelaksanaannya terikat dengan ketentuan supervisi. Oleh

karena itu tugas kepengawasan, konsep, perencanaan dan didukung oleh

latihan supervisi yang memadai.

Tugas pengawasan pembelajaran oleh kepala sekolah dilakukan dalam

bentuk kegiatan pemantauan, sosial, evaluasi dan pelaporan sebagaimana

dinyatakan dalam Permendikbud NO. 65 Tahun 2013 tentang standar proses

untuk pendidikan dasar dan menengah. Permendikbud No. 65 Tahun 2013

memperkuat Peraturan Mentri Pendidikan Nasional. 13 tahun 2007 tentang

standar kepala sekolah, dijelaskan bahwa supervisi adalah salah satu dimensi

kompetensi kepala sekolah.

Berikut ini adalah gambar grafik dari nilai AKPK calon kepala sekolah

yang dikeluarkan oleh bapak Master Trainer LPMP Sumatera barat.


Setelah melakukan pengisian AKPK yang terdiri dari 5 macam aspek

seperti aspek : kepribadian, manjerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial

maka diperoleh nilai yang beragam. Dengan memperhatikan gambaran grafik

hasil AKPK yang dikeluarkan oleh bapak Master Trainer dari LPMP propinsi

Sumatera Barat menggambarkan bahwa calon memiliki nilai yang terendah

pada Aspek Kompetensi supervisi untuk calon harus belajar meningkatkannya

di sekolah magang II yaitu SDN 35 Sungai Tarab.

Untuk peningkatan kompetensi supervisi ini, calon berusaha belajar

semaksimal mungkin di sekolah magang kedua agar kompetensi supervisi,

calon lebih meningkat dan selanjutnya mampu menerapkannya nanti apabila

telah menjadi Kepala Sekolah.

Sebelum calon belajar meningkatkan kompetensi supervisi di SDN 35

Sungai Tarab ini, calon membagi kegiatan ini menjadi 2 tahap :

1. Persiapan

Sebelum kegiatan dimulai calon terlebih dahulu membuat program

agar pelaksanaan kegiatan lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang

diharapkan program peningkatan yang dilaksanakan di SDN 35 Sungai

Tarab tersebut dapat dilihat dalam lampiran.

Sebelum kegiatan dimulai calon menyiapkan beberapa pertanyaan

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan supervisi di SDN 35 Sungai Tarab.

Dengan melakukan wawancara calon mencatat kesimpulan pada buku

catatan, agar calon mudah untuk menulis laporannya.


2. Pelaksanaan

Pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016 calon kepala sekolah

melaksanakan kegiatan kunjungan ke sekolah magang ke dua SD Negeri

35 Sungai Tarab bersama Ibu Heppi Herpita teman sesama magang ke SD

Negeri 35 sungai Tarab. Kegiatan pertama yang calon lakukan adalah

melalui wawancara dengan kepala SDN 35 Sungai Tarab, calon

mempelajari tentang supervisi. Dengan suasana yang akrab kami

mengajukan pertanyaan demi pertanyaan seperti yang tertera dalam

instrumen yang telah kami susun sebelum kunjungan diadakan. Dari hasil

wawancara itu dapat calon ketahui bahwa :

Keberhasilan kepala sekolah SDN 35 Sungai Tarab dalam

melaksanakan kegiatan adalah karena melakukan kegiatan supervisi

akademik minimal dalam sebulan dilaksanakan dalam 2 kali pelaksanaan

Karena suatu kegiatan tidak terlepas dari perencanaan yang baik.

Jadi sebelum kita memulai kegiatan itu, kita harus terlebih dahulu

mengetahui tentang aspek supervisi, bagaimana cara melaksanakan, apa-

apa yang perlu disiapkan, apa tujuanya, apa prinsip pelaksanaannya,

bagaimana cara melaksanakannya, semua itu harus diketahui agar

pelaksanaan berjalan dengan baik dan lancar. Untuk itu calon mempelajari

tentang supervisi.

3. Hasil

Hasil yang penulis dapatkan dari pertemuan, wawancara, dan

belajar dengan kepala SDN 35 Sungai Tarab adalah:

a. Kegiatan supervisi di SDN 35 Sungai Tarab terlaksana secara rutin dan

terprogram.
b. Ada sekurang-kurangnya dua kegiatan supervisi yang harus

diprogramkan sekolah yaitu supervisi akademik dan supervisi klinis.

c. Sekolah harus menyiapkan program supervisi setiap awal tahun

pelajaran.

d. Program supervisi harus disosialisasikan kepada seluruh guru agar

mereka memahami apa tujuan dan manfaat pelaksanaaan supervisi..

1. Setiap guru harus disupervisi sekurang-kurangnya sekali dalam

satu semester untuk setiap guru dan apabila memungkinkan

sebaiknya dilakukan sekali dalam satu bulan untuk setiap guru.

2. Pelaksanaan supervisi harus dilakukan sesuai dengan prosedur

supervisi, yaitu melakukan kegiatan pra-observasi, observasi, dan

pasca observasi. Kemudian diberi tindaklanjut hasil supervisi.

3. Dengan adanya supervisi, kepala sekolah akan mengetahui potensi

masing-masing guru dan guru akan berusaha untuk selalu

meningkatkan kualitas pembelajaran karena aktivitas mengajar

mereka selalu dikontrol.

Vous aimerez peut-être aussi