Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tutor :
dr. Aditiyono Sp.OG
dr. Yuli Trisetiyono Sp.OG
Disusun Oleh:
Argarini Dian Pratama
G1A009041
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Blok ECCE III di Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
Disusun oleh :
Aragrini Dian Pratama G1A009041
Pembimbing :
dr. Aditiyono Sp.OG
dr. Yuli Trisetiyono Sp.OG
I. STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Mersi Purwokerto
Tanggal Masuk : 9 Desember 2012
Tanggal Pemeriksaan : 10 Desember 2012
Ruang Rawat : Ruang Flamboyan Kamar 8 Bed
30 Kelas III
2. Anamnesis
1) SUBJECTIVE
Pada tanggal 10 Desember 2012
Keluhan Utama : Keluar lendir darah
Onset : 1 hari
Keluhan Tambahan : -
RPS : Pasien Baru datang ke poli
dengan hamil cukup bulan.
Lendir / Darah (+), Air Ketuban
(-), Gerak Janin (+), HPL 6
Desember 2012
Riwayat Menstruasi : HPHT 29 Februari 2012, Usia
kehamilan 40 Minggu ,
Menstruasi Reguler, Siklus 28
hari, Durasi nya 5 hari.
Riwayat Perkawinan : Menikah 1 kali, dengan suami
sekarang 12 tahun.
Riwayat Obstetri : G2P1A0 : Kehamilan ke 2, hamil
pertama anak lahir normal di
tolong oleh bidan. Anak lahir
hidup jenis kelamin laki-laki
dengan berat badan 3700 gram
dan sekarang berusia 8 tahun.
Riwayat ANC : Dilakukan di bidan dengan
teratur dan tidak ada catatan
khusus.
Riwayat KB : Menggunakan KB suntik tiap 3
bulan
RPD : Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
Penyakit Jantung (-)
Alergi (-).
RpSos : Tinggal di daerah Mersi, dengan
jendela yang cukup masuk udara
dan cahaya matahari, sumber air
yang bersih dan tidak terdapat
pabrik ataupun sungai disekitar
rumah.
Pekerjaan ibu rumah tangga
2) OBJECTIVE
Pada tanggal 10 Desember 2012
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : Tekanan Darah 130/90 mmHg
Nadi 84x/menit (Reguler)
RR 20x/menit
Suhu 36,5o Celsius (Rektal)
Status Generalis
Kepala
a. Bentuk kepala : Mesocephal, tidak ada kelainan
b. Mata : Tidak ada nistagmus
Tidak ada kerontokan bulu mata
Conjungtiva Anemis (-/-)
Sclera Ikterik (-/-)
Pupil Isokor
c. Hidung : Bentuk normal, saddle nose (-)
Discharge (-)
Polip (-)
Lesi (-)
Leher
a. Trachea : Bentuk ditengah, deviasi (-)
b. Tyroid : Pembesaran (-)
Thorax
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pigeon
chest (-), barrel chest (-)
Tidak ada jejas, lesi atau bekas
trauma
Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Apex VP dextra = sinistra
Basal VP dextra = sinistra
Punggung
Inspeksi : Normal, skoliosis (-), Lordosis (-)
Kifosis (-)
Jejas trauma (-)
Palpasi : Fremitus normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Dbn
Ginjal : Dbn
Pemeriksaan pelvis : Dbn
Status Lokalis Abdomen
Inspeksi : Cembung, Asites(-)
Striae (-)
Lesi operasi (-)
Pemeriksaan ekstremitas
a. Superior : Edema (-/-)
b. Inferior : Edema (-/-)
Pemeriksaan limphonodi : Tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Reflek : Refleks Fisiologis (+)
+ +
+ +
- -
- -
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pelaporan : 09 – 12 – 12
Jam Pelaporan : 12 : 29
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hitung Jenis
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Basofil 0,3 0,0-1,0
Eosinofil 1,0 2,0-4,0
Batang 0,00 2,00-5,00
Segmen 63,0 40-70
Limfosit 23,5 25-40
Monosit 12,2 2,0-8,0
Kimia Klinik
Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Natrium 140 Mmol/L 136-145
Kalium 4,1 Mmol/L 3,5-5,1
Klorida 102 Mmol/L 98-107
Kalsium 0,5 Mg/dl 8,4-10,2
Urine Lengkap
Fisis
Pemeriksaan Warna Indikator Normal
warna Kuning Kuning muda – kuning
tua
Kejernihan Keruh Jernih
Bau Khas Khas
Kimia
Pemeriksaan Hasil
Berat Jenis 1,015 (1,010 – 1,030)
PH 6,5 (4,6 – 7,8 )
Leukosit 500 Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Normal
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen 2 Normal
Bilirubin Negatif Negatif
Eritrosit 500 Negatif
Sedimen
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Eritrosit 2–5 Negatif
Leukosit 5 – 10 Negatif
Epitel 15,30 Negatif
Silinder Hialin Negatif Negatif
Silinder Lilin Negatif Negatif
Granuler Halus Negatif Negatif
Granuler Kasar Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif Negatif
Trikomonas Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
3) Assesment
G2P1A0, Usia 34 tahun, Usia Kehamilan 40 minggu, Janin
Tunggal Hidup Intra Uteri, Presentasi Kepala, Punggung kanan,
Inpartu (-) Kala 1 Fase laten dengan hipertensi gestasional.
4) Planning Of Therapy
Hamil Aterm 40 minggu dengan riwayat kehamilan sebelumnya
cukup baik karena dapat melahirkan spontan dengan ukuran bayi
yang cukup besar, maka tindakan yang akan dilakukan induksi
persalinan.
I. PENDAHULUAN
A. Definisi
Hipertensi gestasional adalah hipertensi pada kehamilan yang timbul
pada trimester akhir kehamilan,namun tanpa disertai gejala dan tanda
preeklamsia, bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal setelah
melahirkan (postpartum). Hipertensi gestasional berkaitan dengan timbulnya
hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan datang (Chuningham, 2006).
Hipertensi gestasional atau hipertensi transien adalah wanita dengan
peningkatan tekanan darah yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan
kehamilan, tanpa proteinuria.Jika preeklampsia tidak terjadi selama
kehamilan dan tekanan darah kembali normal setelah 12 minggu postpartum,
diagnosis transient hypertension dalam kehamilan dapat ditegakkan. Namun,
jika tekanan darah menetap setelah postpartum, wanita tersebut didiagnosis
menjadi hipertensi kronik (NHBPEP, 2000)
B. Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi
Hipertensi Gestasional paling sering mengenai wanita nulipara, wanita
lebih tua yang memperlihatkan insiden hipertensi kronik seriring dengan
pertambahan usia, beresiko besar mengalami preeklamsia pada hipertensi
kronik. Faktor resiko lain yang berkaitan adalah adanya kehamilan multiple,
riwayat hipertensi, usia ibu >35 tahun dan obesitas (Chunninham, 2006)
Hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan banyak terjadi pada wanita
dengan kondisi sebagai berikut
1. Terpapar vili korialis untuk pertama kalinya.
2. Terpapar vili korialis yang berlimpah, pada gemeli atau mola hidatidosa.
3. Memiliki penyakit vaskular yang telah ada sebelumnya.
4. Secara genetik memiliki predisposisi terhadap hipertensi yang
berkembang selama kehamilan (Cunningham, 2005).
Etiologi atau penyebab potensial yang mungkin menjadi penyebab
preeklamsi adalah sebagai berikut :
2. Non Medikamentosa
a. Tirah baring
b. Manipulasi Diet
c. Suplemen yang mengandung :
1) Minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh.
Misalnya omega-3 PUFA
2) Anti oksidan
Laporan NHBPEP Working Group, menyediakan 3 panduan
penatalaksanaan :
1. Persalinan merupakan terapi yang paling tepat untuk ibu, tetapi
tidak demikian untuk janin. Dasar terapi di bidang obstetrik untuk
preeklamsi berdasarkan apakah janin dapat hidup tanpa komplikasi
neonatal serius baik dalam uterus maupun dalam perawatan rumah
sakit.
2. Perubahan patofisiologi pada preeklamsi berat menunjukkan
bahwa perfusi yang buruk merupakan sebab utama perubahan
fisiologis maternal dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas
perinatal. Kesempatan untuk mengatasi preeklamsi dengan diuretik
atau dengan menurunkan tekanan darah dapat menimbulkan
perubahan patofisiologis.
3. Perubahan patogenik pada preeklamsi telah ada jauh sebelum
diagnostik klinis timbul. Penemuan ini menunjukkan bahwa
perubahan ireversibel terhadap kesejahteraan janin dapat terjadi
sebelum diagnosis klinis. Jika ada pertimbangan konservatif
daripada persalinan, maka ditujukan untuk memperbaiki kondisi
ibu agar janin dapat menjadi matur
(Kaplan, 2002)
G. Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi yang mungkin akan terjadi pada wanita
hamil dengan hipertensi gestasional :
1. Terdapatnya proteinuria pada pemeriksaan laboratorium
2. Preeklamsia
3. Eklamsia
4. Stroke
5. Gagal Jantung
6. Kerusakan ginjal
(Cunningham, 2006)
H. Prognosis
Prognosis akan baik bila tidak ada tanda-tanda yang berkaitan dengan
preeklampsia seperti nyeri kepala, nyeri epigastrium, dan trombositopenia.
III. KESIMPULAN
1. Pasien Baru datang dari poli dengan hamil cukup bulan. Lendir / Darah
(+), Air Ketuban (-), Gerak Janin (+), Usia Kehamilan 40 Minggu.
2. Diagnostik obstetri nya adalah G2P1A0, Usia 34 tahun, Usia Kehamilan
40 minggu, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Kala 1 Fase laten, Presentasi
Kepala, Punggung kanan, Inpartu (-) dengan hipertensi gestasional.
3. Hamil Aterm 40 minggu dengan riwayat kehamilan sebelumnya cukup
baik karena dapat melahirkan spontan dengan ukuran bayi yang cukup
besar, maka tindakan yang akan dilakukan induksi persalinan.
DAFTAR PUSTAKA