Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
02 Desember 2017
ABSTRAK
Industri pengolahan ikan memberikan nilai tambah (value added) dan meningkatkan
daya saing produk jika dibandingkan dengan menjual ikan dalam bentuk segar. Namun tidak
dapat dipungkiri usaha perikanan dihadapkan dengan masalah ketidakpastian produksi,
penggunaan investasi dan biaya operasional yang relatif tinggi sehingga dalam pencapaian
keberhasilan secara komprehensif, perlu diterapkan manajemen biaya yang baik. Salah satu
alat analisis yang dapat dipergunakan untuk memberikan informasi guna membuat keputusan
strategis dalam menghadapi persaingan bisnis pada industri pengolahan ikan adalah Analisis
Rantai Nilai (Value Chain Analysis).Analisis Rantai Nilai pada industri pengolahan ikan
dapat mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak menciptakan tambahan nilai
(value edded) atau produk dan layanan. Industri tersebut selanjutnya bisa menentukan
kompetitif strategi, yaitu dengan Cost Ladership Strategy, Differentation Strategy, atau
Focus Strategy. Industri pengolahan ikan juga harus dapat menjaga dan memperbaiki
hubungan baik dengan pemasok dan menjaga hubungan dengan pelanggan, yang akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk. Selain itu, perlu dipertimbangkan aplikasi
informatif teknologi untuk memaksimalkan nilai produk olahan ikan.
7
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
Analisis rantai nilai adalah strategi suatu penanganan agar kualitas atau mutu
yang digunakan untuk memahami ikan tetap terjaga. Salah satu penanganan
keunggulan kompetitif dengan yang dapat dilakukan melalui kegiatan
mengidentifikasi seluruh aktivitas industri perikanan seperti cold storage,
perusahaan agar dapat menurunkan biaya, pabrik fillet ikan, dan industi olahan ikan
dan untuk memahami hubungan lainnya.
perusahaan dengan pemasok, dan Semua industri pengolahanikan
pelanggan dalam dunia industri dengan memberikan nilai tambah dan
lebih baik. Analisis rantai nilai meningkatkan daya saing produk jika
merumuskan beberapa aktivitas dari dibandingkan dengan menjual ikan dalam
sebuah organisasi, yaitu aktivitas utama bentuk segar. Namun tidak dapat
dan aktivitas pendukung. dipungkiri usaha perikanan dihadapkan
Pada setiap aktivitas utama dan dengan masalah ketidakpastian produksi,
aktivitas pendukung selalu terkait dengan penggunaan investasi dan biaya
biaya dan pertambahan nilai untuk operasional yang relatif tinggi sehingga
menghasilkan produk. Perusahaan juga dalam pencapaian keberhasilan secara
diharapkan mampu untuk menghemat komprehensif pada usaha yang dijalankan
biaya pada setiap aktivitas, agar tidak perlu diterapkan manajemen biaya yang
terjadi pengeluaran yang tidak seharusnya baik (Shinta, 2010).
dibebankan pada perusahaan, sehingga Artikel ini bertujuan membahas
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan nilai Strategi Analisis Value Chain sebagai
yang diperoleh perusahaan. strategi pendekatan manajemen biaya pada
Ikan sebagai sumber protein industri pengolahan ikan yang diawali
hewani menjadi bagian dari gaya hidup dengan Implikasi analisis strategi dalam
sehat yang dapat berkonstribusi pada manajemen biaya, konsep Value Chain,
peningkatan kebutuhan akan hasil olahan dibandingkan dengan Value added,
ikan. Sifat komoditi perikanan khususnya analisis Value Chain untuk keunggulan
ikan nila sangat cepat mengalami kompetitif.
penurunan mutu. Untuk itu dibutuhkan
8
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
9
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
10
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
Menurut Pearce & Robinson (2008), untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya
VCA mengambil sudut pandang proses. atau peningkatan nilai tambah (Value
Analisis ini membagi/memecah bisnis added) dapat membuat perusahaan lebih
menjadi kelompok-kelompok aktivitas kompetitif.
yang terjadi dalam bisnis tersebut, diawali Gambar 1 memperlihatkan kerangka
dengan input yang diterima oleh rantai nilai dasar / umum (Pearce &
perusahaan dan berakhir dengan produk Robinson : 2008) Kerangka ini membagi
atau jasa perusahaan dan layanan purna aktivitas dalam perusahaan menjadi dua
jual bagi pelanggan. VCA berupaya kategori umum yaitu aktivitas utama dan
melihat biaya lintas rangkaian aktivitas aktivitas pendukung. Aktivitas utama
yang dilakukan oleh bisnis tersebut untuk adalah aktivitas yang terlibat dalam
menentukan dimana terdapat keunggulan penciptaaan pisik produk, pemasaran dan
biaya rendah atau kelemahan biaya. VCA transfer ke pembeli, serta layanan purna
melihat kepada atribut-atribut dari setiap jual. Aktivitas pendukung adalah aktivitas
aktivitas yang berbeda ini untuk yang membantu perusahaan secara
menentukan dengan cara bagaimana setiap keseluruhan dengan menyediakan
aktivitas yang terjadi antara pembelian infrastruktur atau input yang
input dan layanan purna jual dapat memungkinkan aktivitas-aktivitas utama
membedakan produk atau jasa perusahaan. dilakukan secara berkelanjutan. Rantai
Para pendukung VCA berpendapat nilai ini mencakup margin laba karena
bahwa analisis ini memungkinkan manajer markup di atas`biaya perusahaan untuk
untuk dapat mengidentifikasikan secara menyediakan aktivitas bernilai tambah
lebih baik keunggulan kompetitif umumnya merupakan bagian dari harga
perusahaan dengan melihat perusahaan yang dibayar oleh pembeli- menciptakan
sebagai suatu proses- rantai – aktivitas nilai yang melampaui biaya untuk
yang betul-betul terjadi dalam bisnis dan menghasilkan imbalan atas upaya tersebut.
bukan hanya memandangnya berdasarkan Dibutuhkan penilaian pribadi untuk setiap
garis yang membagi organisasi atau perusahaan dan industri yang berbeda
protokol akuntansi historis. karena apa yang di pandang sebagai
Tujuan dari analisis value-chain aktivitas pendukung oleh suatu perusahaan
adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap mungkin merupakan aktivitas primer bagi
value chain di mana perusahaan dapat perusahaan lain atau industri lain.
meningkatkan value untuk pelanggan atau
11
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
12
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
13
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
pada produk. Konsep ini mengakibatkan di masa mendatang dan dapat mendukung
kerugian bagi perusahaan karena suksesnya pelaksanaan program
analisisnya terlalu lambat dimulai, analisis Ketahanan Pangan Nasional bila disertai
dimulai saat bahan baku dibeli dan tidak kerjasama yang baik antar lembaga terkait
memperhatikan saat pembentukan nilai (Agustini, et al., 2003).
yang terjadi pada aktivitas yang dilakukan
pemasok bahan baku tersebut; dan terlalu
cepat selesai, analisis berakhir saat produk Value Chain Analysis Untuk
selesai diproses dan mengabaikan proses Keunggulan Kompetitif Melalui
distribusi produk ke tangan produk dan Keunggulan Biaya Pada Industri
penanganan setelah itu (Shank dan Pengolahan Ikan
Govindarajan, 1992). Hal ini Konsep Value Chain memberikan
mengakibatkan perusahaan kehilangan perspektif letak perusahaan dalam rantai
kesempatan (missed opportunities) untuk nilai industri. VCA membantu perusahaan
mengeksplorasi hubungannya dengan untuk memahami rantai nilai yang
pemasok dan konsumen untuk membentuk produk. Nilai yang berawal
memantapkan posisinya dalampersaingan dari bahan mentah sampai dengan
pasar. penanganan produk setelah dijual kepada
Perkembangan produk value konsumen. Industri pengolahan ikan harus
addedbermula dari keinginan untuk mampu mengenali posisinya pada rantai
memanfaatkan beberapa spesies ikan yang nilai yang membentuk produk atau jasa
kurang dapat dimanfaatkan (ikan non tersebut. Hal ini sangat penting untuk
komersial) sehingga tidak dapat mencapai mengidentifikasi kesempatan dari
nilai pemasaran yang tinggi. Pembuatan persaingan.
produk value addeddari ikan-ikan tersebut Setelah mengidentifikasi posisinya,
dapat memiliki keuntungan yang tinggi maka industri tersebut mengenali aktivitas-
dengan jangkauan pemasaran yang lebih aktivitas yang membentuk nilai tersebut.
luas. Beberapa keuntungan yang dapat Aktivitas-aktivitas tersebut dikaji untuk
diambil dengan melakukan pengembangan mengidentifikasi apakah memberikan nilai
produk yang berasal dari lumatan daging bagi produk atau tidak. Jika aktivitas
ikan, seperti:, fish nugget, bakso ikan, fish tersebut memberikan nilai, maka akan
fillet(Agustini, et al., 2003). terus digunakan dan diperbaiki untuk
Menurut Ayu, et., al (2013), nilai memaksimalkan nilai. Sebaliknya, jika
tambah (value added) yang diperoleh dari aktivitas tersebut tidak memberikan nilai
pengolahan satu kilogram ikan teri kering tambah maka harus di hapus.
tertinggi berada pada musim angin barat Industri hasil perikanan dapat
yaitu pada jenis ikan teri nasi sebesar Rp. menggunakan Activity Based
7.253., 02 dan rasio nilai tambah terhadap CostingSystem untuk menganalisis
nilai produk adalah 29,73 %, artinya setiap aktivitas. Activity Based Costing System
Rp. 100.00 nilai produk akan diperoleh mengidentifikasi cost driver pada masing-
nilam tambah sebesar Rp. 29,73. masing aktivitas tersebut. Activity Based
Pemanfaatan hasil perikanan Costing System menerapkanpembebanan
melalui penganekaragaman produk-produk biaya ke produk berdasarkan pemakaian
value added memiliki prospek yang bagus sumber daya yang disebabkan oleh
14
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
aktivitas tersebut. Metode ini mampu keputusan yang lebih baik. Untuk lebih
mengalokasikan biaya kepada produk jelasnya mengenai rantai nilai pengolahan
secara lebih baik dibandingkan system ikan melalui keunggulan biaya dapat
akuntansi tradisional (Pearce & Robinson : dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
2008). Informasi yang diberikan akan
membantu manajer dalam mengambil
Inovasi proses menurunkan biaya Desain ulang produk menurunkan jumlah
komponen
Pelatihan keselamatan untuk seluruh karyawan mengurangi ketidakhadiran,
terhentinya proses produksi, dan kecelakaan
Pengurangan tingkatan Sistem Informasi yang terkomputerisasi
manajemen, menurunkan overhead dan terintegrasi mengurangi kesalahan
perusahaan dan biaya
Kontrak jangka panjang yang menguntungkan, pemasok yang terkait atau
menjadi pelanggan utama bagi pemasok Profit
Pemasok global Skala Kerjasama Teknisi service Margin
dan online ekono periklanan yang di
Rute yang
menyediakan mi di dengan subkontrak
terkompute
penyetoran pabrik distributor memperbaiki
risasi
kembali secara mengur menciptakan produk dengan
menurunka
otomatis atas angi keunggulan benar pada saat
n biaya
pesanan biaya biaya lokal pertama atau
trasportasi
berdasarkan peralat dalam membeli mera yang harus
penjualan an dan ruang dan waktu menanggung
perusahaan depresi media biaya
15
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
16
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
17