Vous êtes sur la page 1sur 5

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH: MANAJEMEN BK


RASIONAL, DASAR HUKUM DAN VISI MISI

ARIF YUNANDAR
1613052026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
A. Rasional

Bimbingan dan konseling merupakan bagian dalam sistem pendidikan di sekolah yang
memiliki peran penting dalam membantu peserta didik/siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tugas–tugas perkembangannya secara optimal. Dalam UU.No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang tersebut sejalan dengan tujuan khusus
bimbingan dan konseling dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang
menyatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk memahami dan
menerima diri dan lingkungannya, merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karier dan kehidupannya dimasa yang akan datang, mengembangkan potensinya seoptimal
mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mengatasi hambatan atau kesulitan yang
dihadapi dalam kehidupannya dan mengektualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Pengelolaan pendidikan di sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dalam pengelolaan ini salah satu poin penting yang dikelola adalah bidang kurikulum
dan kegiatan pembelajaran. Pada bidang kurikulum salah satu kegiatan yang diberikan kepada
peserta didik/siswa adalah layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling
diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik/siswa. Pemberian layanan bimbingan dan
konseling berdasarkan program kegiatan yang telah disusun melalui berbagai rangkaian analisis
data kebutuhan dan permasalahan yang dimiliki oleh siswa. Program kegiatan ini disebut sebagai
program tahunan dan program semester layanan bimbingan dan konseling. Dalam implementasi
kurikulum 2013 menuntut peran serta layanan bimbingan dan konseling agar mencapai tujuan
pendidikan secara utuh.

Implementasi kurikulum 2013 dalam bimbingan dan konseling memiliki peran dalam
peminatan peserta didik. Selain dalam bidang peminatan layanan bimbingan dan konseling juga
memberikan layanan pada komponen lain seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanaan individual, layanan responsif dan layanan dukungan sistem.
Dengan adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan bagi
semua dan tidak diskriminatif dapat membantu peserta didik/siswa tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai tugas-tugas perkembangannya. Kegiatan layanan yang telah disusun dalam
program bimbingan diharapkan memiliki dampak positif bagi peserta didik dan lingkungan
sekolah serta masyarakat dalam pengembangan diri dan lingkungan sesuai dengan
perkembangan iptek yang ada. Terlebih pada abad ke 21, dimana ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berkembang pesat.

Sejalan dengan hal tersebut, permendikbud juga menjelaskan bahwa pada Abad ke-21,
setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan
tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik
memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan
bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Oleh karenanya, layanan
Bimbingan dan Konseling sangat penting dalam berupaya membantu peserta didik/konseli agar
dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-
tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karier secara utuh dan
optimal.

Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari pendidikan (sekolah). Oleh
sebab itu, tidak dapat dipisahkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Agar
pelaksanaan bimbingan dan konseling berfungsi secara efektif dan efisien, maka perlu disusun
program operasional bagi pelaksanaannya di sekolah.

Tujuan perkembangan optimal tiap peserta didik di sekolah di antaranya melalui tiga hal,
yaitu :
1. Manajemen dan kepemimpinan
2. Pembelajaran dan bidang studi
3. Bimbingan dan Konseling yang memandirikan dan dalamnya berdasar pada Permendiknas
No. 22/2006 tentang standar isi layanan bimbingan dan konseling dan Permendikbud No
65 tahun 2013 sebagai bagian atas kurikulum :
a. Kelompok mata pelajaran
b. Muatan lokal dan materi pengembangan diri.
Penyusunan program Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Jati Agung dimulai
asesmen lingkungan di antaranya :
1. Unggul dalam prestasi
a. Prestasi dalam tenaga kependidikan ( kualifikasi S-1 )
b. Prestasi dalam PBM
c. Prestasi dalam manajemen sekolah
d. Prestasi hasil pembelajaran
2. Pelopor pembaharu pendidikan
a. Pembaharuan pendidikan melalui pelaksanaan program unggulan
b. Pembaharuan pendidikan melalui antisipasi perkembangan IPTEK dalam dunia
pendidikan
Sedangkan asesmen kebutuhan dan masalah peserta didik berkenaan dengan
perkembangan prestasi sekolah, akademik dan karir . Untuk mencapai perkembangan potensi
peserta didik, seluruh personil sekolah mempunyai tugas pokok dan tugas masing-masing.

B. Landasan Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Peraturan pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
Pendidikan.
3. Peraturan pemerintah Diknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
4. Peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 tahun 2008 tentang Satandar


Kompetensi Konselor.
6. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tetang Standar Proses.
7. Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA.
8. Permendikbud No. 81 a. Implementasi Kurikulum 2013
9. Keputusan Pengurus Besar ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia) No. 009 tahun 2006 tentang Penetapan AD dan ART
10. Rapat guru tanggal 15 Juli 2015

C. Visi dan Misi


1. VISI SMA Negeri 1 Jati Agung
UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMTAQ DAN BERWAWASAN
IPTEK SECARA PROPESIOANAL DAN BERTARAF INTERNASIONAL PADA
TAHUN 2020

2. MISI SMA Negeri 1 Jati Agung


a. Menciptakan Lingkungan yang Bernuansa Religius
b. Peningkatan SDM yang Beriman dan Bertaqwa
c. Peningkatan Mutu Pendidikan
d. Peningkatan SDM Guru dan Siswa

D. Visi , Misi dan Tujuan Pelayanan Bimbingan dan konseling SMAN 1 Jati Agung
1. Visi BK adalah terwujudnya seluruh peserta didik yang bahagia untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupan dimasa yang akan datang.
2. Misi BK adalah memfasilitasi seluruh peserta didik untuk memperoleh dan.
menguasai kompetensi di bidang akademik, pribadi social, karir berlandaskan
pada tata kehidupan normatif dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
3. Tujuan pelayanan bimbingan SMA N 1 Jati Agung adalah agar konseli dapat:
a. Merencanakan kegiatan peyelesaian studi, perkembangan karir serta.
kehidupannya dimasa yang akan datang.
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal
mungkin.
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan keluarga
lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerja.
d. Pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik dalam bidang pribadi.
social, belajar, dan karier. (Rambu-rambu penyelenggaraan BK 2007).

Vous aimerez peut-être aussi