Vous êtes sur la page 1sur 1

Energi untuk kebutuhan memasak di sektor rumah tangga Indonesia didominasi

oleh liquifed petroleum gas (LPG). Penggunaan LPG lebih diminati karena lebih
praktis terutama LPG 3 kg yang lebih murah dan dapat terjangkau oleh
masyarakat miskin. Pembatasan pembelian LPG 3 kg serta distribusi yang tidak
merata keseluruh daerah membuat masyarakat menggunakan kembali tungku
tradisional berbahan bakar kayu terutama masyarakat yang jauh dari perkotaan.
Tungku tradisional berbahan bakar kayu menghasilkan banyak asap yang
berbahaya bagi kesehatan sehingga dibutuhkan energi alternatif pengganti tungku
tradisional. Kompor biomassa merupakan pemanfaatan biomassa sebagai bahan
bakar dengan prinsip gasifikasi untuk keperluan memasak pada sektor rumah
tangga pengganti tungku tradisional. Limbah industri kayu olahan berpotensi
dijadikan sumber energi alternatif pada kompor biomassa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kayu terhadap unjuk kerja
kompor biomassa. Kompor biomassa yang digunakan yaitu kompor biomassa
tipe TLUD ( Top Lift Up Draft ) Natural draft. Limbah kayu yang dipilih yaitu
kayu sengon, pulai, akasia, jati dan balam. Metoda pengujian mengikuti prosedur
water boiling test (WBT), temperatur nyala api , waktu operasi, emisi CO dan
nilai kalor dari berbagai bahan bakar kompor menjadi parameter unjuk kerja
kompor biomassa Natural draft. Semakin besar nilai kalor dari biomassa yang
digunakan maka akan semakin besar energi efisiensi termal yang dihasilkan.

Kata kunci: Biomassa, Efisiensi Termal, Gasifikasi, Kompor Biomassa, Water


Boiling Test.

Vous aimerez peut-être aussi