Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
3) Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi
berterima umum.
b. Laporan audit standar
Laporan standar merupakan laporan yang paling umum dterbitkan dan
berisi pendapat wajar tanpa pengecualian yang menetapkan semua asersi
manajemen atas pengendalian internal wajar dalam material. Kesimpulan ini dapat
diterapkan apabila auditor telah memeriksa tidak ada kelemahan material dalam
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Persyaratan yang harus dipenuhi
untuk menerbitkan laporan audit ini, meliputi (Darmawan: 2012) :
1) Standar auditing sudah terpenuhi dan auditor sudah berkedudukan
independen.
2) Laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
3) Pernyataan yang dimuat dalam laporan keuangan mudah dipahami. Tidak
terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.
c. Laporan audit keuangan
Audit laporan keuangan merupakan jenis audit yang sering dilakukan oleh
auditor independen karena dapat meningkatkan kepercayaan bagi pemakai laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan. Auditor melakukan audit ini atas permintaan
akan jasa pengauditan oleh para pengguna laporan keuangan, hal ini tentu saja akan
menciptakan pasar bagi auditor independen (Darmawan: 2012).
Para pemakai laporan keuangan meminta para auditor melakukan audit atas laporan
mereka atas dasar:
1) Adanya perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik antara
manajemen sebagai pembuat laporan keuangan dengan para pemakai
laporan keuangan.
2) Keinginan para pemakai laporan keuangan agar informasi yang ada di
dalam laporan tersebut sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum dan terbukti kewajarannya.
2
3) Para pemakai laporan keuangan mengandalkan jasa auditor untuk
memastikan kualitas laporan keuangan yang bersangkutan apakah sudah
relevan atau belum.
4) Karena keterbasan akses, para pemakai laporan keuangan mengandalkan
kemampuan auditor untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
dengan menekan risiko informasi.
Manfaat ekonomis audit laporan keuangan :
a. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
b. Meningkatkan efesiensi dan kejujuran
c. Meningkatkan efesiensi operasional perusahaan
d. Mendorong efesiensi pasar modal
Keterbatasan audit laporan keuangan, meliputi :
a. Pembatasan biaya dan penarikan sampel akan membuat terbatasnya
pengujian serta ketidakakuratannya data pendukung yang menjadi
sampel.
b. Keterbatasan waktu yang tidak memadai untuk auditor melakukan
audit akan memberikan keraguan bagi pemakai laporan keuangan
terhadap keakuratan data yang diaudit. Apabila auditor juga terlalu
lama melakukan audit, maka akan mempengaruhi jumlah bukti yang
diperoleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca dan
akan berdampak pada laporan keuangan.
Dapat terujinya data laporan keuangan dapat dilihat dari apakah bukti-bukti
yang ada untuk menilai kewajaran laporan keuangan sudah sesuai dengan
kenyataannya. Tahapan audit laporan keuangan (Darmawan: 2012):
a. Auditor melakukan pertimbangan penerimaan tugas apabila auditor
belum mengenal klien.
b. Auditor membuat perencanaan audit untuk melakukan audit dan
mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan audit.
c. Auditor mengadakan tes uji audit untuk mengumpulkan bukti
mengenai efektivitas pengendalian intern dan memberikan dasar bagi
pemberian pernyataan mengenai kewajaran laporan keuangan klien.
3
d. Auditor melaksanakan audit sesuai standar umum dan standar
pekerjaan lapangan.
e. Auditor melaporkan hasil auditnya berdasarkan temuan yang dia
temukan.
Laporan auditor adalah laporan yang berisi pendapat seorang auditor
berupa pernyataan kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendapat tersebut sangat penting
dalam proses audit atapun proses atestasi lainnya karena merupakan informasi
utama yang dapat diinformasikan kepada pemakai mengenai apa yang
dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.
4
Keempat standar pelaporan dalam standar auditing dipenuhi dengan
diterbitkannya sebuah laporan auditor dalam bentuk yang sesuai dengan
keadaannya (Laporan Bentuk Baku). Laporan tersebut terdiri dari :
a) Paragraf pendahuluan (atau awal)
b) Paragaraf lingkup (atau tengah)
c) Paragraf pendapat (atau kesimpulan)
5
Perubahan akuntansi yang mempengaruhi konsistensi, meliputi :
1) Perubahan dalam prinsip akuntansi itu sendiri
2) Perubahan dalam metode penerapan suatu prinsip
3) Perubahan dalam satuan usaha yang membuat laporan.
Sedangkan perubahan yang tidak mempengaruhi konsistensi meliputi :
1) Perubahan dalam estimasi akuntansi
2) Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi
3) Perubahan dalam klasifikasi dan klasifikasi kembali
4) Transaksi atau kejadian yang sangat berbeda
5) Perubahan atas kondisi perusahaan
6) Perubahan berupa adanya produk baru
7) Bencana alam
c. Pengungkapan Informatif
Pengungkapan informatif menyangkut hal-hal material yang berkaitan
dengan bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan serta catatan atas laporan
keuangan yang menyertainya.
d. Pernyataan Suatu Pendapat
Syarat ini mengharuskan auditor untuk menyatakan suatu pendapat atau
pernyataan bahwa suatu pendapat tidak dapat diberikan. Apabila pernyataan
pendapat tidak dapat diberikan, alasannya harus dinyataka dalam laporan auditor.
e. Laporan Keuangan
Dalam hal ini laporan keuangan bisa berupa laporan yang diterbitkan oleh
sebuah perusahaan secara individual atau berupa laporan konsolidasi. Selain itu
laporan bisa diterbitkan untuk satu periode akuntansi atau bisa juga disajikan secara
komparatif. Pendapat auditor harus dinyatakan (atau menolak untuk menyatakan
pendapat) atas laporan keuangan yang disebutkan dengan jelas dalam paragraf
pendahuluan dalam laporan auditor.
f. Karakter Suatu Audit
Dalam melakukan auditing, auditor diminta untuk menunjukkan dalam
laporannya petunjuk yang jelas mengenai karakter suatu audit. Suatu audit dapat
meliputi :
6
1) Pemeriksaan bukti-bukti berdasarkan pengujian
2) Menilai prinsip akuntansi yang digunakan, estimasi signifikan yang
digunakan manajemen, dan penyajian laporan keuangan sebagai
keseluruhan.
g. Keterkaitan dengan Laporan Keuangan
Seorang akuntan publik terkait dengan laporan keuangan auditan apabila
ia telah ditunjuk untuk mengaudit laporan keuangan berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan IAI dan telah menerapkan prosedur-prosedur auditing atas laporan
keuangan tersebut.
h. Tingkat Tanggungjawab
Auditor harus menunjukkan tingkat tanggung jawabnya atas audit dan
pendapat yang diberikannya.
7
b. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
1) Keadaan tertentu mungkin saja mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan
auditnya. Auditor menyampaikan pendapat ini jika :
2) Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
3) Keraguan besar akan konsep going concern
4) Auditor ingin menekankan suatu hal
c. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan
dengan yang dikecualikan.
d. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Opini ini bisa saja dikeluarkan jika
auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
8
REFERENSI