Vous êtes sur la page 1sur 17

AUDIT KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN

TUGAS MATA KULIAH PENGAUDITAN II


M.Riduan Abdillah,SE,M.Si,Akt,CA

O
L
E
H

KELOMPOK

Nama NPM
1. Dita Anggrahini 2015 12 9350
2. Halimah 2015 12 9363
3. Muhammad Efendi 2015 12 9348
4. Muhammad Hanafi 2015 12 9378
5. Muhammad Zaini 2015 12
6. Syaifudin Noor Rahmat 2015 12 9430

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NASIONAL


BANJARMASIN
2017/2018

BAB 23

AUDIT KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN


2

23.1. Jenis Akun Kas dan Instrumen Keuangan

1. Akun Kas Umun


Kas yang penting bagi sebagian besar organisasi karena hamper semua

penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini.


2. Akun Imprest
Akun yang memiliki suatu saldo tetap yang dipertahankan dalam akun bank.
3. Akun Bank Cabang
Berguna untuk membangun hubungan perbankan di komunikasi local dan

memungkinkan sentralisasii operasi pada tingkat cabang.


4. Dana Kas Kecil Imprest
Dana kas kecil adalah sejumlah uang kas di perusahaan yang disediakan khusus

untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya kecil dan tidak ekonomis jika

dibayarkan dengan menggunakan cek.


5. Ekuivalen Kas
Kelebihan kas yang diakumulasi selama bagian tertentu dari siklus operasi, yang

akan diperlukan tidak lama lagi. Ekuivalen kas merupakan investasi jangka

pendek yang siap dikonversi menjadi sejumlah kas tertentu, dan terdapat risiko

perubahan nilai yang tidak signifikan akibat perubahan suku bunga.


6. Instrumen Keuangan
Akun instrumen keuangan mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat

diperdagangkan seperti sekuritas utang dan ekuitas, instrument derivatif, dan

aktivitas lindung nilai (hedging). Investasi dalam instrumen keuangan dapat

diklasifikasikan sebagai sekuritas perdagangan, sekuritas yang tersedia untuk

dijual, atau sekuritas yang ditahan hingga jatuh tempo (held-to-maturity),

sedangkan instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai aset atau

kewajiban, sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Perusahaan dapat

membeli sekuritas sabagai cara untuk menginvestasikan sementara kelebihan kas

atau juga dapat menginvestasikan dalam instrument keuangan derivative sebagai

cara hedging.
3

23.2. Kas di Bank dan Siklus Transaksi,

Pembahasan singkat mengenai hubungan antara kas di bank dan siklus transaksi

lainnya memiliki peran ganda:

1. Hal tersebut menunjukan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus

transaksi dalam audit kas.


2. Hal tersebut membuat kita memahami lebih lanjut tentang integrasi berbagai

siklus transaksi.

Gambar 23-2 menunjukan hubungan di antara berbagai siklus transaksi, dengan

titik fokusnya pada akun kas umum (“Kas di bank”). Dengan memeriksa Gambar 23-

2, tampak jelas mengapa akun kas umum dianggap signifikan dalam hampir semua

audit, meskipun saldo akhirnya tidak material. Jumlah kas yang mengalir masuk ke

dalam dan keluar dari akun kas sering kali lebih besar ketimbang jumlah kas yang

mengalir untuk akun lainnya dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, kas lebih rentan

digelapkan ketimbang jenis aset lainnya karena sebagian besar aset lainnya itu harus

dikonversikan menjadi kas agar dapat digunakan.

Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi

saldo pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi

apakah kas yang tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua

transaksi kas yang terjadi selama tahun berjalan. Jadi, jauh lebih mudah

memverifikasi rekonsiliasi saldo di rekening bank klien dengan buku besar umum,

tetapi bagian yang signifikan dari total audit perusahaan melibatkan verifikasi apakah

transaksi kas dicatat dengan benar.

Gambar 23-2 Hubungan antara kas di Bank dan Siklus Transaksi

 Kegagalan menagih pelanggan.


 Penggelapan kas dengan memotong penerimaan kas dari pelanggan sebelum

penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih.
 Salinan pembayaran faktur vendor.
4

 Pembayaran yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat.


 Pembayaran bahan baku yang tidak diterima.
 Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang lebih besar dari yang dia

kerjakan.
 Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah yang melampaui tingkat

yang berlaku.

Jika salah saji tersebut akan diungkapkan dalam audit, penemuannya harus

terjadi melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, yang

dibahas pada bab-bab sebelumnya. Dua salah saji yang pertama dapat ditemukan

sebagai bagian dari audit siklus penjualan dan penagihan (Bab 14), tiga salah saji

selanjutnya dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran (Bab 18), dan dua yang

terakhir dalam siklus penggajian dan personalia (Bab 20) serta siklus akuisisi modal

dan pembayaran kembali (Bab 22).

Seluruh jenis salah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebagai bagian

dari pengujian rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk:

 Kegagalan memasukan cek yang belum dikliring oleh bank pada daftar cek yang

beredar, walaupun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.


 Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai

penerimaan kas pada tahun berjalan.


 Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun. Disetorkan

ke bank pada bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank

sebagai setoran dalam perjalanan.


 Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank, tetapi

belum dimasukkan dalam catatan klien.

23.3. Audit Akun Kas Umum

Pada pengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus

mengakumulasikan bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah kas,
5

sebagaimana dinyatakan dalam neraca, dinyatakan dan diungkapkan dengan wajar

sesuai lima dari delapan tujuan audit yang terkait dengan saldo untuk seluruh

pengujian perincian saldo. Metodologi untuk kas pada akhir tahun sama dengan saldo

akun neraca lainya.

Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas (Tahap I)

Banyak perusahaan yang tidak memiliki risiko bisnis yang cukup signifikan

dalam memengaruhi saldo kas. Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan

menajemen kas yang tidak memadai atau penanganan dana yang dilakukan pihak

luar.

Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari setara kas dan jenis investasi

lainya. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa keuangan mengalami kerugian

besar akibat aktivitas perdagangan oleh perorangan yang disembunyikan dengan

salah menyajikan saldo investasi dan kas. Auditor harus memahami risiko dari

kebijakan dan strategi investasi klien, sama halnya dengan pengendalian manajemen

yang dapat memperburuk risiko tersebut.

Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan

(Tahap I)

Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang

memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering

muncul potensi salah saji material dalam kas.

karena kas lebih mudah dicuri dibandingkan aset lainya, terdapat risiko bawaan

cukup tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan keakuratan. Tujuan ini

biasanya akan berfokus pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil untuk tujuan

lainya.

Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)


6

Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat

dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan

penerimaan kas dan pengeluaran kas.

2. Rekonsiliasi bank independen

Pada bab ini, kita membahas pengendalian yang memengaruhi pencatatan

transaksi kas, yang penting dalam penelitian dan pengendalian untuk kas. Misalnya

dalam siklus akuisisi, pengendalian utama meliputi pengendalian pembagian tugas

yang memadai antara penandatangan cek dan fungsi utang dagang,penandatanganan

cek hanya dilakukan oleh personel yang berwenang, menggunakan cek yang

bernomor urut yang dicetak pada kertas khusus, adanya telah yang saksama atas

dokumen pendukung sebelum cek ditandatangani oleh personel yang berwenang, dan

verifikasi internal yang memadai. Jika penegendalian yang memengaruhi kas terkait

transaksi beroperasi efektif, maka risiko pengendalian berkurang sebagaimana

pengujian audit untuk rekonsiliasi bank akhir tahun.

Pengendalian yang penting atas saldo akhir kas adalah rekonsiliasi

bank secara bulanan dari akun bank umum berbasis waktu oleh personel yang

independen dari pihak yang menangani atau mencatat transaksi kas. Jika suatu

perusahaan melakukan rekonsiliasi bank dengan memakan waktu lama, maka nilai

pengendalian akan turun dan memengaruhi penilaian auditor atau risiko

pengendalian kas. Rekonsiliasi membantu mencatat akuntansi agar mencerminkan

saldo kas yang lama antar saldo kas aktual di bank setelah mempertimbangkan

transaksi-transaksi yang memerlukan rekonsiliasi. Lebih penting lagi, verifikasi atas

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dapat dilakukan dalam rekonsiliasi yang

independen. Jika laporan bank diterima dalam keadaan tertutup oleh pihak yang
7

merekonsiliasi dan pengendalian fisik dilakukan atas laporan bank tersebut sampai

rekonsiliasi diselesaikan, maka cek dibatalkan, duplikat slip setoran, dokumen lain

yang termasuk dalam laporan bank dapat diperiksa tanpa perlu khawatir akan diganti,

dihapus atau ditambahkan. Rekonsiliasi bank dilakukan dengan hati-hati oleh pihak

klien dengan melakukan tindakan berikut ini:

 Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas atas

tanggal, dibayarkan kepada siapa, dan berapa jumlahnya.

 Memeriksa tanda tangan, personel otorisasi, dan pembatalan atas cek

dibatalkan.

 Membandingkan setoran ke bank dengan tanggal, pembeli, dan jumlah pada

pencatatan setoran kas.

 Memeriksa urutan nomer pada cek dan memeriksa jika ada yang hilang.

 Merekonsiliasi seluruh bagian yang menyebabkan perbedaan antara saldo

buku dengan saldo bank dan memeriksa kewajaranya dalam bisnis klien.

 Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan

pengeluaran kas.

 Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan

penerimaan kas.

 Menindaklanjuti cek beredar dan peringatan penghentian pembayaran.

Banyak paket peranti lunak akuntansi yang menyediakan rekonsiliasi bank

sebagai bagian dari prosedur bulanan. Meskipun peranti lunak mengurangi tindakan

klerikal dalam melakukan rekonsiliasi bank, pihak yang menyiapkan harus tetap

melakukan banyak prosedur pada daftar di atas. Pengendalian atas rekonsiliasi bank

dilakukan pada saat personel yang kompoten menelaah rekonsiliasi bank sesegera

mungkin setelah selesai.


8

Merancang dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansif

Atas Transaksi (Tahap II)

Saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan pergudangan,

maka sejumlah besar transaksi akun memengaruhi kas. Dalam bab-bab sebelumnya,

telah membahas secara terperinci mengenai pengujian pengendalian dan pegujian

substansif yang memadai untuk audit setiap siklus. Misalnya, pengendalian atas

penerimaan kas. Transaksi kas diaudit melalui pengujian siklus transaksi tersebut.

Merancang dan Melakukan Prosedur Analitis (Tahap III)

Dalam audit, rekonsiliasi bank pada akhir tahun di audit secara luas. Dengan

menggunakan prosedur analitis, pengujian atas kewajaran saldo kas tidak terlalu

penting dibandingkan area audit lainya.

Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran

dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainya dengan rekonsiliasi yang

dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Auditor juga membandingkan saldo akhir

kas dengan saldo bulan-bulan sebelumnya. Prosedur analtis ini dapat ditemukan

salah saji pada kas.

Merancang Pengujian Perincian Saldo Kas (Tahap III)

Titik awal verifikasi saldo dalam akun bank umum adalah dengan mendapatkan

rekonsiliasi bank dari klien dengan memasukkan dokumentasi auditor. Untuk

mengaudit kas dibank, auditor melakukan verifikasi apakah rekonsiliasi bank yang

diterima klien sudah benar. Tujuan audit-terkait saldo dan pengujian perincian saldo

dalam audit kas yang paling penting adalah keberadaan, kelengkapan, dan akurasi,

oleh karena itu harus diperhatikan. Auditor juga melakukan pengujian yang

berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan, seperti menelaah

hasil pertemuan dewan direksi dan penyajian utang untuk menentukan apakah ada
9

restriksi atas kas yang harus diugkapkan. Dalam area audit lainya, prosedur audit

aktual bergantung pada materialitas dan risiko dalam kas yang sudah diidentifikasi

auditor pada audit di bagian lainya.

Ketiga prosedur ini harus ditambahkan dalam pembahasan permintaan

konfirmasi bank sangat penting dan kompleks: laporan bank atas pisah batas dan

pengujian rekonsiliasi bank.

Penerimaan Konfirmasi Bank


Konfirmasi bank tidak diharuskan untuk audit entitas Non-Publik atau menurut

standar auditing Internasional. Akan tetapi, biasanya auditor meminta penerimaan

konfirmasi langsung dari setiap bank atau institusi keuangan lainnya dimana klien

melakukan bisnis, kecuali ada sejumlah besar akun yang tidak aktif. Pentingnya

konfirmasi bank dalam audit melampaui verifikasi atas saldo kas actual. Biasanya,

Bank mengkonfirmasi informasi tentang pinjaman dan saldo bank pada formulir

yang sama. Berupa informasi mengenai kewajiban kepada bank atas Wesel, Hipotik,

atau Utang lain biasanya mencantumkan jumlah dan tanggal pinjaman, tanggal jatuh

tempo pinjaman, suku bunga, dan keberadaan jaminan.

Setelah auditor menerima konfirmasi bank yang lengkap, saldo akun bank yang

telah dikonfirmasi oleh bank harus ditelusuri ke jumlah yang dinyatakan pada

rekonsiliasi bank. Semua informasi lain mengenai rekonsiliasi harus ditelusuri ke

skedul audit yang relevan. Jika konfirmasi bank tidak sama dengan skedul audit,

audotir harus menyelidiki perbedaan tersebut.

Penerimaan Aktifitas Pisah Batas Bank Setelah Akhir Tahun


Laporan Pisah Batas Bank (Cutoff Bank Statement) adalah laporan bank

periode parsial dan Salinan terkait atau akses digital ke cek yang dibatalkan yang

terkait, salinan slip deposit, dan dokumen lain yang tercantum dalam laporan bank,

yang dikirmkan langsung oleh bank ke kantor akuntan publik atau melalui akses
10

online ke catatan elektronik bank tentang informasi rekening bank klien. Tujuan dari

laporan pisah batas bank atau akses elektronik ke informasi akun pada system bank

adalah memverifikasi item rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir tahun klien

dengan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien. Untuk memenuhi tujuan ini,

auditor meminta klien untuk meminta bank mengirimkan laporan periode parsial,

atau akses digital ke informasi, 7 hingga 10 hari setelah tanggal neraca langsung ke

auditor.

atau auditor dapat menunggu hingga laporan bank periode berikutnya tersedia

untuk memverifikasi item-item rekonsiliasi, jika laporan pisah batas tidak diterima

secara langsung dari bank. Tujuannya adalah untuk menguji apakah karyawan klien

telah menghilangkan, menambah, atau mengubah dokumen yang menyertai laporan.

Pengujian Rekonsiliasi Bank


Auditor menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah personl klien

telah membuat rekonsiliasi bank dengan cermat dan untuk memverifikasi apaka saldo

bank yang tercata milik klien sama jumlahnya dengn kas aktual di bank kecuali

setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya.

Dalam memverifikasi rekonsiliasi, Auditor menggunakan informasi yang ada

dalam laporan pisah batas bank untuk memverifikasi kelayakan item yang

direkonsiliasi. Verifikasi atas rekonsiliasi yang dilakukan auditor melibatkan

beberapa prosedur:

 Memverifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien sudah akurat secara matematis


 Menelusuri saldo pada konfirmasi bank atau saldo awal pada laporan pisah
batas ke saldo per bank pada rekonsiliasi bank untuk memastikan saldo tersebut
sama.
 Menelusuri cek yang ditulis dan dicata sebelum akhir tahun dan dimasukkan
dengan laporan pisah batas bank ke daftar cek yang beredar pada rekonsiliasi
11

bank dank e jurnal pengeluaran kas pada periode itu atau periode periode
sebelum tanggal neraca.
 Menyelidiki semua cek yang signifikan yang tercantum dalam daftar cek yang
beredar yang belum dikliring oleh bank pada laporan pisah batas. Menelusuri
jumlah setiap item yang belum di kliring ke jurnal pengeluaran kas, alsan cek
itu belum diuangkan, cek yang dibtalkan juga harus diteliti sebelum hari
terakhir audit jika cek tersebut tersedia.
 Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bank. Semua
penerimaan kas yang belum disetorkan ke bank pada akhir tahun harus
ditelusuri ke laporan pisah batas bank untuk memastikan bahwa hal itu
disetorkan segera setelah awal tahun yang baru.
 Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya ada laporan bank dan
rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk item seperti beban jasa bank,
kesalahan dan koreksi bank, dan transaksi yang belum tercatat didebet atau
dikredit secara langsung ke akun bank oleh bank. Item yang di rekonsiliasi
tersebut harus diselidiki untuk memastikan bahwa item itutelah diperlakukan
secara tepat oleh klien.

23.4. Prosedur yang Berorientaasi Kecurangan

Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan

terjadinya kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur audit kas akhir tahun

untuk menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang material apabila

pengendalian internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas yang tidak tepat

antara penanganan kas dan pencatatan transaksi kas dalam catatan akuntansi serta

tidak adanya rekonsilisasi bank bulanan yang disiapkan secara independen.

Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan

kas yaitu:

a. Konfirmasi piutang usaha.

b. Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping.

c. Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak

biasa.
12

d. Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas

selanjutnya.

e. Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta retur

penjualan dan pengurangan.

Pengujian serupa dapat digunakan untuk menguji kemungkinan pengeluaran

kas yang mengandung kecurangan.

Untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan secara langsung dengan

saldo kas akhir tahun prosedurnya adalah: memperluas pengujian rekonsiliasi bank,

bukti kas, dan pengujian transfer antarbank.

1. Memperluas Pengujian Rekonsiliasi Bank

Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan

dengan sengaja, maka tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi

bank akhir tahun. Prosedur yang diperluas ini memverifikasi apakah semua

transaksi yang dicantumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun

berjalan telah dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank secara

benar, dan memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah

dicantumkan secara benar.

2. Bukti Kas

Auditor terkadang menyiapkan bukti kas ketika klien memiliki kelemahan

pengendalian internal yang material terhadap kas. Auditor menggunakan bukti

kas untuk menentukan apakah hal-hal berikut dilakukan:

 Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan

 Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi

 Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank

 Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat


13

Bukti kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekonsiliasi berikut:

1. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada awal

periode bukti kas.

2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan penerimaan

yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu.

3. Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan oleh

bank dengan yang dicatat di jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu.

4. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum pada akhir

periode bukti kas.

3. Pengujian Transfer Antarbank

Untuk menguji kecurangan serta kesalahan tidak sengaja dalam mencatat

transfer antarbank, auditor dapat mendata semua transfer antarbank yang

dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan menelusuri

masing-masing ke catatan akuntansi agar pencatatannya benar. Terdapat beberapa

hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer antarbank.

 Ketepatan informasi di skedul transfer antarbank harus diverifikasi.

 Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima

maupun bank yang mengeluarkan.

 Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus

berada dalam tahun fiskal yang sama.

 Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau

dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang

beredar.
14

 Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau

dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran

dalam perjalanan.

Walaupun pengujian audit transfer antarbank biasanya berorientasi pada

kecurangan, pengujin tersebut seringkali dilakukan pada audit di mana terdapat

sejumlah transfer bank, tanpa memperhatikan pengendalian internal. Selain

kemungkinan adanya kiting (mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dan

mencatat transaksi tersebut dengan tidak benar), penanganan transfer yang salah

dapat juga menghasilkan misklasifikasi antara kas dan utang usaha. Materialitas

transfer dan kemudahan melaksanakan pengujian membuat banyak auditor yakin

bahwa prosedur tersebut harus selalu dilaksanakan.

23.5. Audit Atas Akun Instrumen Keuangan

Dalam menguji saldo akhir tahun, instrument keuangan, auditor harus

mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah akun

instrument keuangan disajikan secara wajar dan diungkapkan secara layak sesuai

dengan ke delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang digunakan dalam

pengujian atas rincian saldo.

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo
bagi akun istrumen keuangan
Tujuan audit yang berkaitan Prosedur pengujian atas rincian saldo
dengan saldo yang umum
1. (Detail tie-in) Istrumen  Menfoot skedul aktivitas investasi
keuangan seperti terdaftar pada  Membuktikan skedul aktivitas investasi
skedul aktivitas investasi telah di atas penambahan dan pengurangan
 Menelesuri saldo akhir per kategori ke
foot dengan benar dan sesuai
buku besar umum
dengan buku besar umum.

2. (eksistensi) Instrument keuangan  Kofirmasi kepada broker dealer


15

seperti terdaftar pada skedul


 Inspeksi fisik sekuritas atau kontrak
aktivitas investasi memang ada
3. (Kelengkapan) Instrumen derivative
 Menginspeksi perjanjian yang mendasari
keuangan yang ada sudah dicatat
4. (Keakuratan) Instrumen
keuangan seperti terdaftar pada
skedul aktivitas investasi sudah
akurat

5. (klasifikasi) Instrumen keuangan  Pengujian atas klasifikasi yang tepat


telah diklasifikasikan secara sebagai perdagangan, tersedia untuk
tepat dalam laporan keuangan dijual atau ditahan, hingga jatuh tempo
 Menverifikasi klasifikasi yang tepat

6. (Pisah Batas) Transaksi  Memeriksa transaksi tertentu mendekati


instrument keuangan dicatat akhir tahun dan nasihat broker terkait
dalam periode yang tepat untuk menentukan apakah hal itu dicatat
pada periode yang sesuai

7. (Nilai Realisai) Instrumen  Menverivikasi harga pasar yang


keuangan yang tercantum dalam ditetapkan
skedul aktivitas investasi pada  Menguji klasifikasi manajemen
 Menguji asumsi manajemen terkait
akhir tahun telah dinyatakan
dengan penilaian
pada jumlah yang tepat sesuai
 Mempertimbangkan penggunaan jasa
dengan standar akuntansi.
spesialis untuk menguji estimasi nilai
wajar
 Mempertimbangkan apakah diperlukan
penurunan nilai kerugian

8. (Hak) Entitas memiliki hak atas  Memeriksa dokumen dan kontrak yang
instrument keuangan yang mendasari
tercantum dalam skedul aktivitas  Mengkonfirmasi syarat syarat

investasi signifikan dengan pihak terkait dalam


kontrak derivative
 Meriview notulen rapat dewan untuk
menentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan
16

Metodologi untuk Mengaudit Instrumen Keuangan Akhir Tahun


1. Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Instrumen
Keuangan (Tahap I)
Resiko bisnis yang terkait dengan instrument keuangan akan bervariasi

tergantung pada signifikasi dan agresivitas investasi perusahaan.Resiko yang

lebih tinggi akan ditanggung oleh perusahaan yang berinvestasi dalam sekuritas

yang kurang liquid atau instrument keuangan derivative,dan jika proporsi

investasi lebih besar dati total asset.

2. Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Resiko Inheren (Tahap I)


Saldo akun istrumen keuangan mungkin bersifat material tergantung pada

jenis dan frekuensi aktivitas investasi .Faktor faktor yang memepengaruhi

resiko inheren atas instrument keuangan meliputi tujuan manajemen terkait

dengan aktivitas investasi , kompleksitas sekuritas atau derivative,pengalaman

sebelumnya perusahaan dengan investasi tertentu serta kompleksitas satandar

akuntansi yang relevan.

3. Menilai Resiko Pengendalian (Tahap I)


Auditor harus memehamai efektivitas perancangan dan pengoperasian
pengendalian internal menyangkut inisiasi,otorisasi,pemrosesan,pengukuran
nilai wajar dan pengungkapan aktivitas operasi.
Hal yang penting ,manajemen harus memiliki:
 Strategi investasi dan kesadaran ats tingkat eksposur berbagai resiko
 Prosedur untuk mengklasifikasikan instrument keuangan dengan benar
sebagai perdagangan
 Prosedur untuk memulai dan mencatat transaksi
 Pengendalia internal yang ketat atas penentuan estimasi nilai wajar
4. Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Subtantif atas Transaksi
Pengujian transaksi yang akan dilakukan terkait dengan instrument
keuangan meilputi pengujian pembelian dan penjualan sekuritas serta derivative
atau penyelesaian transaksi hadging atau lindung nilai,keuntungan atau kerugian
17

yang terkait, serta bunga dan pendapatan deviden.Biasanya auditor


mengandalkan laporan keuangan dan saran broker,menelusuri pembayaran atau
hasil pengeluaran dan penerimaan kas ,dan lainya
5. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Anaitis (Tahap II)
Prosedur analitis biasanya tidak begitu penting dalam menilai saldo akhir
tahun instrument keuangan karena saldo tersebut dapat berfluktuasi dari tahun ke
tahun dan tidak selalu terkait dengan akun lainya
6. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Intrumen Keuangan (Tahap III)
Titik awal pengujian saldo akhir akun instrument keuangan daalh
mendapatkan skedul aktivitas investasi salaam tahun berjalan.Skedul aktivitas
investasi akan meliputi saldo awal,pembelian dan penjualan instrument
keuangan serta keuntungan dan kerugian terkait,saldo akhir tahun yang dicatat
pada nilai pasar wajar atau nilai lain konsisten dengan standar akuntansi.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Pengantar
    Pengantar
    Document1 page
    Pengantar
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • ABSTRAK Z
    ABSTRAK Z
    Document1 page
    ABSTRAK Z
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bab V
    Bab V
    Document2 pages
    Bab V
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Kasus Telkom
    Kasus Telkom
    Document37 pages
    Kasus Telkom
    TommyTan
    67% (3)
  • Bab I-Iv
    Bab I-Iv
    Document60 pages
    Bab I-Iv
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Document1 page
    Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Document1 page
    Bahasa Indonesia
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • 98 219 1 SM
    98 219 1 SM
    Document13 pages
    98 219 1 SM
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Document1 page
    Bahasa Indonesia
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bhs Indo
    Bhs Indo
    Document1 page
    Bhs Indo
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Akuntansi Internasional
    Akuntansi Internasional
    Document13 pages
    Akuntansi Internasional
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Document1 page
    Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bahasa Ndonesia
    Bahasa Ndonesia
    Document1 page
    Bahasa Ndonesia
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • M. Investasi
    M. Investasi
    Document8 pages
    M. Investasi
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Mesin
    Mesin
    Document2 pages
    Mesin
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Document1 page
    Bahasa Indonesia
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Mesin
    Mesin
    Document2 pages
    Mesin
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Mesin
    Mesin
    Document2 pages
    Mesin
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Mesin
    Mesin
    Document2 pages
    Mesin
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Manajemen Fortofolio
    Manajemen Fortofolio
    Document6 pages
    Manajemen Fortofolio
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Manajemen Investasi
    Manajemen Investasi
    Document2 pages
    Manajemen Investasi
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Audit
    Audit
    Document17 pages
    Audit
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation
  • Mesin
    Mesin
    Document16 pages
    Mesin
    Syainaturallove
    Pas encore d'évaluation