Vous êtes sur la page 1sur 7

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( A R T )

KOPERASI KEMAKMURAN
MERAH PUTIH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) Koperasi ini bernama Koperasi KEMAKMURAN MERAH PUTIH
(2) Koperasi KEMAKURAN MERAH PUTIH berkedudukan di Jalan Jatinegara No. 61-65,
Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta.

BAB II
USAHA
Pasal 2
Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu :
a. Simpan Pinjam
b. Perdagangan & Industri
c. Jasa
d. Agrobisnis
e. Transportasi
f. Pertambangan
g. Asuransi
h. Peternakan
i. Perikanan
j. Kehutanan
k. Properti
l. Telekomunikasi
m. Pariwisata
n. Energi
o. Media

BAB IV
RAPAT ANGGOTA
Pasal 7

(1) Rapat Anggota dilakukan /dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun.


(2) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah
tutup buku (per 31 Desember)

Pasal 8
(1) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu satu anggota
satu suara.
(2) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mendapatkan mufakat,
dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari
jumlah anggota yang hadir.
(3) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara Keputusan Rapat
Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan oleh rapat anggota.

Pasal
(1) Rapat Anggota dapat dilaksanakan melalui system perwakilan/kelompok anggota ataupun tidak.
(2) Rapat Anggota yang diselenggarakan melalui kelompok anggota dilaksanakan apabila koperasi telah
mempunyai Cabang/perwakilan di Propinsi/Markas Daerah/Markas Cabang/Markas Anak
cabang/Markas Ranting.
(3) Rapat Anggota dengan system kelompok anggota/perwakilan diatur sebagai berikut :
a. Rapat Anggota dihadiri oleh utusan/perwakilan dari kelompok-kelompok anggota sebagai
peserta rapat anggota.
b. Masing-masing kelompok anggota menetapkan utusan kelompoknya dan mendapatkan
mandate dari Ketua Kelompoknya untuk hadir dalam Rapat Anggota, diambil dari kalangan
anggota kelompoknya.
c. Utusan masing-masing kelompok anggota membawakan dan mewakili suara dari
kelompoknya/Markas Daerah dalam Rapat Anggota dalam bentuk yang diajukan dalam rapat
kelompok anggota tersebut yang membahas bahan-bahan yang diajukan/disajikan oleh
pengurus yang diterima oleh masing-masing kelompok anggotanya sebelum Rapat Anggota
Koperasi diselenggarakan.
d. Jumlah utusan masing-masing kelompok anggota diatur dan ditentukan sebagai berikut :
- Untuk koperasi perwakilan setingkat Propinsi/Markas Daerah maka utusan/perwakilan
kelompok anggota yang bersangkutan diwakili oleh Ketua Koperasi atau Utusan
Pengurus Koperasi Markas Daerah sebanyak-banyaknya 3 Orang;
- Untuk koperasi perwakilan setingkat Markas Cabang, maka utusan/perwakilan kelompok
anggota yang bersangkutan diwakili oleh Ketua Koperasi atau utusan pengurus koperasi
Markas Cabang sebanyak-banyaknya 3 Orang;
- Untuk koperasi perwakilan setingkat Anak Cabang, maka utusan/perwakilan kelompok
anggota yang bersangkutan diwakili oleh Ketua Koperasi atau utusan pengurus koperasi
Markas Anak Cabang sebanyak-banyaknya 3 Orang;
- Untuk koperasi perwakilan setingkat Ranting, maka utusan/perwakilan kelompok
anggota yang bersangkutan diwakili oleh Ketua Koperasi atau utusan pengurus koperasi
Markas Ranting sebanyak-banyaknya 3 Orang;
-
-
e. Tiap-tiap kelompok anggota berhak hadir dalam Rapat Anggota dan mempunyai hak yang
sama pula yaitu satu orang satu suara.

Pasal 10
Dalam hal Rapat Anggota baik dengan system kelompok ataupun tidak menggunakan system kelompok
tidak dapat berlangsung karena tidak mencapai quorum, maka rapat anggota ditunda untuk paling lama
7 (tujuh) hari, dan apabila tetap belum mencapai quorum, maka atas kesepakatan anggota rapat
dilaksanakan dengan ketentuan menjadi Rapat Anggota Luar Biasa.

Pasal 11
(1) Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota luar biasa.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota adalah untuk hal-hal yang sangat
prinsipil, terutama apabila telah terjadi kegiatan yang bertentangan ddengan
kepentingan/tujuan Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.
(3) Usulan diadakan Rapat Anggota Luar Biasa disampaikan kepada Pengurus Koperasi secara
tertulis dan ditanda tangani oleh minimum 20 (dua puluh) % (Persen) dari jumlah anggota atau
perwakilan anggota.
(4) Jika permintaan tersebut sesuai dengan ketentuan, maka pengurus harus memenuhi rapat
dimaksud sesuai dengan kebutuhan dan peraturan lainnya yang berlaku.
(5) Rapat Anggota Luar Biasa dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas, pengelola serta Penasehat
dan pejabat yang menangani Koperasi yang diundang secara khusus.

BAB V
PENGURUS
Pasal 12
(1) Pemilihan pengurus dilaksanakan melalui rapat anggota dan atau rekomendasi Markas
Besar/Markas Daerah/Markas Cabang/Markas Anak Cabang/Markas Ranting Organisasi Laskar
Merah Putih.
(2) Pengurus dipilih dari anggota biasa yang telah menjadi anggota dan terdaftar minimum 1 (satu)
tahun.
(3) Masa jabatan pengurus selama 3 (tiga) tahun, dan bisa dipilih kembali.
(4) Jabatan pengurus dapat berturut-turut.
(5) Sesama Pengurus ataupun dengan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga.
(6) Pengurus mendapatkan imbalan jasa (honor) serta imbalan lainnya yang telah ditetapkan
berdasarkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya yang disusun setiap
tahun dan mendapatkan persetujuan dan pengesahan pada Rapat Anggota.
(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bilamana salah seorang Pengurus berhalangan tetap tidak bisa
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pengurus maka pengurus lengkap bersama-
sama Pengawas menetapkan dan memutuskan Pejabat sementara yang akan menggantinya.
(8) Pada pelaksanaan Rapat Anggota/Rapat Anggota Tahunan berikutnya Pengurus dan Pengawas
menyampaikan dan melaporkan tentang penetapan/keputusan pengisian jabatan sementara
dimaksud sampai jabatan definitif diputuskan oleh Rapat Anggota.

Pasal 13
Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :
(1) Tidak sedang menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer) yang sejenis.
(2) Berpengalaman serta pernah menjadi/menjabat sebagai pengurus, pengawas koperasi (Khusu
untuk jabatan Ketua).
(3) Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.
(4) Jujur, amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.
(5) Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesame pengurus lainnya, dengan pengawas, pengelola
dan atau pihak lainnya.
(6) Terpilih Dallam forum Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/disyahkan oleh pimpinan Rapat
dalam Rapat Anggota.
(7) Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.
(8) Sehat jasmani dan rohani.
(9) Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian
kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

Pasal
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan dengan
menggunakan Sistem Formatur Mutlak atau Sistem Pemilihan Langsung dan Pemilihan Tidak Langsung
(Formatur).
(1) Menggunakan Sistem Pemilihan Langsung, proses pemilihannya dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melalui Pemilihan dengan system Formatur Rapat Anggota memilih beberaa orang
sebagai Tim Formatur.
b. Tim formatur didampingi Penasehat dan Pembina bersidang untuk memilih Pengurus.
c. Tim Formatur menetapkan susuna Pengurus yang terpilih untuk disahkan dalam Rapat
Anggota.
(2) Sistem Pemilihan Tidak Langsung, proses pemilihannya dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan beberapa orang
sebagai tim formatur.
b. Tim Formatur dipilih dan ditetapkan dari : unsur Anggota, unsur Pengawas dan unsur
Pengurus.
c. Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina perkoperasian ditingkatan Wilayah
kerja masing-masing bersidang untuk memilih dan menetapkan minimal 3 (tiga) orang
calon Ketua Pengurus Koperasi.
d. Dipandu/difasilitasi tim formatur tersebut calon-calon Ketua Pengurus Koperasi terpilih
tersebut diserahkan ke forum Rapat Anggota untuk dilakukan pemilihan langsung.
e. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih, menetapkan dan memutuskan
siapa yang berhak sebagai Ketua Pengurus Koperasi Terpilih.
f. Ketua Pengurus Koperasi terpilih (juga sebagai Ketua Formatur) bersama-sama Tim
Formatur lainnya paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat memilih, menetapkan dan
memutuskan susuna kepengurusan Koperasi periode berikutnya secara lengkap sesuai
dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.
(3) Untuk selanjutnya pelaksanaa serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru
koperasi dilaksanakan selambat-lambatny 7 (tujuh) hari setelah terpilihnya Pengurus baru
dengan membuat Berita Acara Serah Terima, dilampiri Kegiatan dan Asset/Keuangan.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 16
(1) Tata kerja dan pembagian tugas pengurus diatur dalamm suatu keputusan melalui Rapat
Pengurus.
(2) Pengurus membuat dan menyusun Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), membuat,
menyusun/mengajukkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana anggaran Pendapatan dan Belanja
(RAPB) Koperasi pada setiap akhir tahun buku dan disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan.

BAB VI
PENGAWAS
Pasal 16
(1) Susunan Pengawas Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi.
(2) Susunan pengawas Koperasi berjumlah 3 (tiga) orang atau lebih yang terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
(3) Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(4) Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-tiap
periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi.
(5) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil pengawasannya
atas kegiatan dan asset/keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan continue dan
konsisten.
(6) Bilamana periode jabatan Pengawas telah habis, maka untuk pemilihan pengawas periode
berikutnya baik system pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.

BAB VII
PENGELOLA USAHA
Pasal 17
(1) Koperasi dapat mengangkat Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian dan Karyawan sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi.
(2) Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian dan Karyawan diangkat melalui Surat Keputusan
Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.
(3) Dalam pelaksanaannya Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian dan Karyawan secara priodik
dan continue baik diminta ataupun tidak diminta melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh
kepada Pengurus Koperasi.
(4) Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian dan Karyawan berhak mendapatkan gaji, tunjangan
atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Koperasi.
(5) Untuk jabatan Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian masa kerja, hak dan kewajibannya
dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ketentuan yang berlaku serta kebutuhan
dan kemampuan Koperasi.
(6) Kontrak kerja untuk jabatan Manager/Pengelola Usaha/Kepala Bagian dibuat secara tertulis
diatas kerta bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama Koperasi, dan pejabat
yang bersangkutan.
(7) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :
a. Gaji, dan atau imbalan jasa lainnya.
b. Jangka waktu berlakunya kontrak kerja.
c. Hak dan kewajibannya.
d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.
e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja minimal 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya
masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru.

BAB VIII
KESEJAHTERAAN/SOSIAL
Pasal 18
(1) Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada Anggota, Pengurus,
Pengawas dan Manager/Karyawan antara lain seperti :
a. Jasa anggota koperasi.
b. Bingkisan/paket.
c. Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal
dunia, dan yang mengalami musibah.
(2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam Rapat
Pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan pengesahan.

BAB IX
SANKSI
Pasal 19
Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaraan Rumah Tangga maupun
peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 20
(1) Anggota maupun Anggota Luar Biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan Koperasi
serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai Anggota/melalaikan kewajibannya dalam
membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, maka kepada
anggota yang bersangkutan diberika peringatan/teguran.
(2) Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/teguran tersebut tidak diindahkan maka
yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan selanjutnya keputusan dimaksud
akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak) pada forum Rapat Anggota berikutnya.
(3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota yang
diberhentikan dikembalikan setelah Anggota tersebut menyelesaikan kewajiban utang
piutangnya.

Pasal 21
Pengurus, Pengawas maupun Pengelola/Karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankn kepadanya dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat dari jabatannya berdasarkan
hasil keputusan Rapat Anggota.

Pasal 22
(1) Pengurus, Pengawas maupun pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau karena
kelalainnya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi dikenakan sanksi ganti
rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing Pengurus, Pengawas maupun
Pengelola yang bersangkutan.
(2) Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar ganti rugi maka
kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota dapat diajukan
kepengadilan baik perkara pidana maupun perdata.

BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 23
Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus
atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
(1) Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/disahkan oleh Rapat Anggota/Rapat Anggota
Tahunan Koperasi.
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ditetapkan untuk dapat dijadikan pedoman
kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

Vous aimerez peut-être aussi