Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah
Disusun oleh
Kelompok :6
Kelas : 2A
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hepatitis “ ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
K ATA P E N G A N TA R I I
D A FTA R I SI
Bab I : Pendahuluan4
1.1 Latar Belakang4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan
3.1 Pengkajian10
3.2 Diagnosa17
3.3 Intervensi18
3.4 Implementasi23
3.5 Evaluasi32
Bab IV : Penutup35
4.1 Kesimpulan35
4.2 Saran35
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan
oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis
virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus
penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-
kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh
dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun
gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo,
2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati
bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan
gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala
timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan
atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak
kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru
sembuh dalam waktu satu bulan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengetahuan umum mengenai penyakit hepatitis ( definisi,
klasifikasi, etiologi, patofisiologi, dan manifestasi klinik)
BAB II
Tinjauan Teori
1.1 Definisi Hepatitis
Hepatitis virus acut adalah penyakit infeksi virus hepatotropik yang bersifat sistemik
dan acut (Kapita Selekta Kedokteran,2000).
Hepatitis dapat didefinisikan sebagai penyakit peradangan hati acut meskipun istilah
hepatitis sering digunakan dalam hubungamnya dengan hepatitis virus,penyakit ini dapat
disebabkan keadaan toksik pada hati,virus dan bakteri (Perawatan medical Bedah,Barbara
C Long tahun 1996).
Hepatitis merupakan istilah umum untuk setiap inflamasi hati, keadaan ini dapat
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan parasit maupun non infeksi (akibat obat dan
proses autoimmune) (Ilmu kesehatan Anak, 1997)
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik,
atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering
tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan
masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan
perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu
dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan
sampai timbul gejala klinis.
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air
yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada
atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan
paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.
Secara umum hepatitis disebabkan oleh virus. Beberapa virus yang telah ditemukan
sebagai penyebabnya, berikut ini.
Namun dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal
adalah HAV (hepatitis A) dan HBV (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih disukai
daripada istilah lama yaitu hepatitis “infeksiosa” dan hepatitis “serum”, sebab kedua
penyakit ini dapat ditularkan secara parental dan nonparental (Price dan Wilson, 2005:
243). Hepatitis pula dapat disebabkan oleh racun, yaitu suatu keadaan sebagai bentuk
respons terhadap reaksi obat, infeksi stafilokokus, penyakit sistematik dan juga bersifat
idiopatik (Sue hincliff, 2000: 205).
Manifestasi klinis merupakan suatu gejala klinis tentang suatu penyakit yang
diderita oleh pasien. Berikut adalah gejala klinis dari penyakit hapatitis.
a. Stadium prodromal,
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai
dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut
praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum
dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
b. Stadium ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang
stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
c. Stadium pemulihan.
BAB III
Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian
Tanggal Masuk : 8 April 2012
Tanggal Pengkajian : 8 April 2012
Identitas klien :
Nama : Ny. “K”
Umur : 61 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Status Pernikahan : Nikah
Alamat : Rajayya, Makassar
Diagnosa Medis : Hepatitis
Medrec : 06 00 07
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN FISIK
TTV :
TD : 150/90 mmHg
Pols : 95/menit
Rr : 24/menit
Suhu : 37,5˚ C
TB : 155cm
BB : sebelum sakit,tidak diketahui
Status Gizi
BB : 56 kg
Tinggi : 150
BB Ideal : 49,9 – 60,5 kg
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3 x sehari
- Frekuensi makanan
3 x sehari
2 Pola Eliminasi
BAK
-
o Frekuensi 8 – 10 x/hari 8 – 10 x/hari
o Bau Amoniak Amoniak
o Warna Kuning jernih Kuning pekat
o Tempat pembuangan Wc Tempat tidur (pispot)
- BAB 1x/hari 1x/hari
o Frekuensi Kuning Kuning
o Warna
Padat Lembek
o Konsistensi
Wc Wc
o Tempat pembuangan
4 Personal Hygiene
mandi Klien mengatakan
2 x/hari
Selama di rumah sakit
badannya hanya di lap-
lap dengan handuk yang
dibasahi air hangat
2. Data Sistemik
a. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran : Normal
Penglihatan : ada masalah
Penghidu : Normal
Peraba : Normal
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
b. Sistem Penglihtan
Lapang Pandang : Normal
Kesimetrisan Mata : Kedua mata simetris
Kelopak Mata : Cekung
Konjuntiva : Anemis
Skelera : Ikterik
Kornea : Hitam
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
c. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 24/menit
Batuk : Tidak ada
Bunyi Nafas : Vesikuler
Sumbatan Jalan Nafas : Tidak ada
Bentuk Dada : Simetris
Masalah Keperawatan : Tidak ada
d. Sistem Kardiovaskular
TD : 150/90 mmHg
Pulse : 95/menit
Suhu : 37,5 ˚ C
I : Bentuk dada Simetris
P : Murmur tidak ada
P : Tidak terdapat nyeri tekan
A : BJ1 dan BJ2
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
e. Sistem Saraf
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E (membuka mata) :4
V (mengikuti perintah) :5
M (melokalisir nyeri) :6
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
f. Sistem Intigumen
Warna Kulit : Kuning ( Ikterus )
Luka : Tidak ada
Memar : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Turgor Kulit : Elastis
Masalah Keperawatan :
g. Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan : Kurang
Porsi SMRS : 1 Porsi
Porsi MRS : 1/3 Porsi
Kemampuan Mengunyah : Normal
Kemampuan Menelan : Normal
Perut : Kembung
Diet : Diet Hepatitis
Masalah Keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan
h. Sistem Muskuloskeletal
Rentang Gerak : Bebas
Keseimbangan dan cara jalan : Tidak Seimbang dan dibantu saat
berjalan
Kemampuan memenuhi aktivitas : Dibantu sebagian
Genggaman Tangan : Kuat tangan kanan dan kiri
Otot Kaki : Kuat kaki kanan dan kiri
Akral : Hangat
Fraktur : Tidak ada
Kekuatan Otot : 4 4
4 4
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas
i. Sistem Perkemihan
Urine : Kuning Pekat
Frekuensi : 8 - 10x sehari
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Data Penunjang
Tanggal : 10 April 2012
N
Data Hasil Lab Nilai Normal
o
1 Billirubin total 8,6 mg/dl 0,2 – 1,0 mg/dl
2 Billirubi direk 4,3 mg/dl 0,05 – 0,3 mg/dl
3 SGOT 1002 UI/L L 37; P:31
4 SGPT 685 UI/L L 42; P: 32
N Masalah
Data Senjang Etiologi Paraf
o Keperawatan
1 DS: proses inflamasi pada Nyeri Akut
- Klien mengeluh sakit pada perut hati
sebelah kanan atas
DO:
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/i
S : 37,5 oc
P : 24 x/i
Hasil Lab :
SGOT 1002 UI/L
SGPT 685 UI/L
Bilirubin total 8,6 mg/dl
Bilirubin direct 4,3
mg/dl
Inj. Ketorolac 1 amp/ 12
jam
6. Berdiskusi dengan
6. Beritahu dokter jika tindakan
dokter tindakan apa
tidak berhasil atau jika keluhan
yang harus dilakukan
pasien saat ini berubah signifikan
lagi atau di ubah
dari pengalaman nyeri
kepada pasien
sebelumnya.
3. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis Setelah dilakukan intervensi Aktivitas Keperawatan :
Manajemen Nutrisi
(keengganan makan), ditandai dengan: keperawatan selama 3x 24 jam,
1. Memberikan
1. Kaji status nutrisi klien
diharapkan (NOC)
DS: informasi tentang
Nafsu Makan termasuk diet harian
Klien mengatakan nafsu makan Ditingkatkan ke : kebutuhan pemasukan
1 devisiasi berat dari kisaran
menurun / defisiensi
Klien mengatakan hanya normal/sangat berat
2 devisiasi cukup berat dari 2. Timbang berat badan setiap
menghabiskan 1/3 dari porsi yang 2. Untuk mengetahui
kisaran normal/berat hari jika memungkinkan
disiapkan perkembangan berat
3 devisiasi sedang dari kisaran
normal /cukup badan, apakah
DO:
4 devisiasi ringan dari kisaran mengalami
BB = 56 kg (setelah sakit)
normal/ringan peningkatan atau
TB = 155 cm
5 tidak ada devisiasi dari
BBI = 49,5-60,5 kg penurunan
kisaran normal/tidak ada 3. Anjurkan klien makan dalam
4. Gangguan pola istirahat tidur b/d Setelah dilakukan intervensi Aktivitas Keperawatan :
Restraint fisik Peningkatan Tidur
keperawatan selama 3 x 24 jam,
Ditandai dengan : 1. Data dasar untuk
1. Kaji pola tidur klien
DS: diharapkan (NOC)
intervensi berikutnya
Klien mengeluh susah tidur dan sering Istirahat
Ditingkatkan ke : dan indicator untuk
terbangun
1 devisiasi berat dari kisaran
DO: menilai
normal/sangat berat
Klien nampak lemah perkembangan
2 devisiasi cukup berat dari
Waktu tidur ± 6 jam/ hari 2. Ciptakan lingkungan yang
kisaran normal/berat 2. Menurunkan
3 devisiasi sedang dari kisaran tenang
rangsangan eksternal
normal /cukup sehingga klien dapat
4 devisiasi ringan dari kisaran
beristirahat dengan
normal/ringan 3. Beri penjelasan tentang
5 tidak ada devisiasi dari tenang
pentingnya istirahat
3. Agar klien mengerti
kisaran normal/tidak ada
tentang pentiingnya
Dengan kriteria hasil :
istirahat
4. Anjurkan mengkonsumsi
Jumlah istirahat (4)
Kualitas istirahat (4) makanan tinggi protein 4. Makanan tinggi
Energi pulih setelah protein dapat
istirahat (4) membantu
merangsang tidur
3.4 Implementasi
NO DIAGNOSA HARI/
DX KEPERAWATAN TGL
JAM IMPLEMENTASI
1 Nyeri akut b/d proses Selasa, 08.30 1) Mengobservasi, mencatat lokasi dan beratnya nyeri (skala 0-
12 april 2011
inflamasi pada hati 10), karakter nyeri menetap atau hilang timbul: skala nyeri
sedang (4-6) pada perut kuadran kanan atas yang tidak
menetap( hilang timbul)
2) mengobservasi TTV
08.35 hasil: TD : 150/90 mmHg, N : 95 x/i
S : 37,5 oc P : 24 x/I
08.40 3) mengajarkan menggunakan tehnik relaksasi nafas dalam
dengan menganjurkan klien menarik nafas dalam melalui
hidung dan dihembuskan perlahan – lahan melalui mulut,
ulangi 3-4 kali
08.50 Hasil : klien mampu melakukannya & klien merasa nyaman
4) mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien
hasil: klien dalam posisi supinasi
13.00
5) penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Rabu, 13 april hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
2011 21.00
05.00
5.
4 4
09.05 Mampu melawan tahanan tapi bukan kekuatan penuh
2. mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas
hasil : hampir seluruh kegiatan klien dilakukan di temapt tidur
09.15 dengan bantuan keluarga
3. membantu klien memenuhi kebutuhannya
hasil : klien dibantu oleh keluarganya untuk bangun
4. meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
09.20 hasil : klien bangun dan kekamar mandi dibantu oleh keluarga
5. menganjurkan kepada keluarga untuk lebih memperhatikan
kebutuhan klien
09.25 Hasil: keluarga mengerti informasi yang diberikan
NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
III Defisit nutrisi b/d faktor Selasa, 10.00 1. Mengkaji status nutrisi klien termasuk diet harian
psikologis (keengganan 12 April
Hasil : klien mengatakan tiap hari hanya makan bubur
makan) 2011
2. Menimbang berat badan setiap hari jika memungkinkan
10.05
hasil: BB= 56 kg
3. Menganjurkan klien makan dalam porsi sedikit tapi sering
10.15
hasil: klien makan sedikit - sedikit tapi klien tidak menghabiskan
makanannya
4. Menganjurkan pada keluarga untuk menyediakan makanan yang
11.20
menarik dan selalu hangat
Hasil: keluarga membawa makanan dari rumah
5. Menganjurkan makan dalam posisi tegak
11.30
Hasil: klien makan sambil duduk
12.00 6. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
18.00 7. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
IV Gangguan pola istirahat tidur Selasa, 11.35 1) mengkaji pola tidur klien
b/d restraint fisik 12 April hasil: klien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak
2011
2) menciptakan lingkungan yang tenang
11.40
hasil: pengunjung dibatasi dan memberitahukan keluarga klien
agar tidak ribut saat klien sedang beristirahat
3) memberi penjelasan tentang pentingnya istirahat untuk
11.45
membantu memulihkan energi
hasil: klien mengerti penjelasan perawat
12.05 4) Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein
Hasil: klien minum susu dan telur saat makan
No Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 Nyeri akut b/d proses Rabu, 13 April 2011 jam 07.00
inflamasi pada hati S: klirn masih mengeluh sakit perut
O: nyeri sedang skala 4
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. observasi dan catat berat dan karakter nyeri
2. observasi TTV
3. anjurkan tehnik relaksasi
4. atur posisi yang nyaman
5. kolaborasi pemberian analgetik
2 Intoleransi aktivitas b/d Rabu, 13 april 2011, jam 07.10
kelemahan S: klien mengatkan aktivitasnya masih dibantu oleh keluarga
O: klien tampak lemah
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. kaji kekuatan otot
2. kaji kemampuan klien dalam beraktivitas
3. bantu klien memenuhi kebutuhannya
4. tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
5. anjurkan keluarga untuk memperhatikan kebutuhan klien
3 Defisit nutrisi b/d faktor Rabu, 13 April 2011, jam 07.15
S klien mengatakan kurang nafsu makan
psikologis (keengganan
O: porsi makan tidak dihabiskan
makan) A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Kaji status nutrisi klien
2. Timbang berat badan setiap hari
3. Anjurkan makan dalam porsi sedikit tapi sering
4. Anjurkan makan dalam posisi tegak
5. Kolaborasi pemberian vitamin/ obat penambah nafsu makan
Penutup
3.1 Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
1. hepatitis A
2. hepatitis B
3. hepatitis C
4. hepatitis D
5. hepatitis E
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
c. Stadium pemulihan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Tim pokja SDKI DPP PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat PPNI