FTOBES POS
Opini
"Logos" Sang Teolog
(Mengenang 40 hari Kematian Pater Roosmalen SVD)
Keluarga besar STKIP St. Paulus
Ruteng mengenang 40 hari kematian
fundator Pater Yan van Roosmalen
S\rD pada Sabtu (7/2). Selama 40 hari
kepergiannya ke dalam rahim keabadi-
an, banyak pesan, kesan, dan kesaksian
yang menunjukkan intimitasnya de-
ngan siapa saja yang dilayaninya. To-
talitas pengabdiannya sebagai imam-
misionaris sejati yang berkarya dalam
bidang pendidikan telah melahirkan
banyak makna yang relevan. Pater
Roosmalen telah menunjukk4n bagai-
mana semestinya menjadi hamba
Tuhan yang setia mewartakan Firman
Tuhan menurut caranya senoiri. Dia
rela meninggalkan tanah tumpah
darahnya dan bersedia menumpahkan
darah di tanah anak-anak didiknya.
Perjalanan yang sangat jauh (Eropa-
Flores) dilaluinya dengan penuh
kegembiraan karena dia menyadari
bahwa cinta Tuhan lebih dahsyat
daripada kenyataan yang dilaluinya.
Pater Roosmalen adalah seorang
anggota Serikat Sabda Allah (Societas
Verbi DiuinilSVD) yang sangat men-
I
cintai karya misi ke seluruh dunia
dengan berbagai konteks. Menjadi
I
misionaris merupakan kerinduan
terbesarnya. Berani meninggalkan
I
tanah kelahiran, hasrat-hasrat pribadi
L- uq!g! ses.'rlatlr y€ng s4qgat mulia yaitu
Jumit, 6 Februari 2015
Oleh Maksimilianus Jemali
Dos@tor
Jurnal Missio
Merujuk pada Yohanes 1: 1- 1"8,
Kristus adalah Logos, Sabda llahi yang
sudah menjadi manusia dan tinggal di
antara manusia. Pater Serlrrlus Isaak,
dalam salah satu materi kuliahnya
tentang .Logos menjelaskan bahwa satu
abad sebelum Kristus, kultur Yunani
sudah menyebar luas ke berbagai wila-
yah di Timur Tengah dan kata Zogos
sudah menjadi popular. Saat itu, kata
Logos berarti hukum yang berisikan
pelbagai aturan yang mengatur univer-
sum. Zogos dianggap sebagai suatu
prinsip yang mengatur kesatuan dunia
dan jiwa dari segala sesuatu. Zogos
membuat kosmos menjadi suatu orga-
nisme. Dalam diri manusia, .Logos itu
muncul sebagai akal budi, pikiran, dan
bahasa.
Paralel dengan tema Logos, dalam
Perjanjian Lama dikenal (ema Firman
Allah. Firman Allah hadir pada saat
penciptaan (Kej. 1), Firman Allah
memanggil Abraham, Firman Allah
memberikan hukum kepada Musa,
Firman Allah disampaikan saat di-
adakan perjanjian, disampaikan lewat
para nabi dan orang-orang bijak. Jadi,
adalah menjadikan Yesus Kristus itu
dipelajari, dikenal dan terus hidup
dalam seluruh konteks dan eksistensi
manusia. .Logos itu telah diartikula-
sikannya dalam kata-katanya, tin-
Yesus dakannya, impiannya dan karya-karya
pendidikannya.
Sama seperti,Logos (Yesus Kristus)
dan SVD yang sangat mencintai pen.
didikan, demikian juga Pater Roos-
malen sangat mencintai pendidikan.
Lewat pendidikan, Pater Roosmalen
menjadikan "kehidupan" itu sebagai
lingkaran yang tak pernah putus.
Kehidupan di sini bukan hanya soal
napas yang dihembuskan tetapi juga
internalisasi pengetahuan yang ber-
dampak pada keimanan teguh dan
kecerdasan akal budi. Pater Roosmalen
yakin bahwa melalui pendidikan akan
tercipta berbagai kemajuan. Pendi-
dikan memberi ruang kepada inovasi,
produktivitas dan kreativitls. Dia setia
menyemaikan, merawat, memelihara
dan membiarkan anak-anak didiknya
produkti.f; menghasilkan buah-buah
kehidupan yang bermutu bagi masya-
rakat dan Gereja. Lewat pendidikan,
Firman Allah selalu diwartakan dan
dihidupkan. Sama seperti Logos, P ater
Roosmalen menunjukkan kapasitas-
nya sebagai teolog yang terlibat. Ia
menJadlkan Allah semaKln ctlKeual,
dicintai, dan dimuliakan oieh banyak
orang. Dari catatan biografis yang
sempat sd.ya dengar pdda iwaktu
upacara pemakaman, Pater Roosmalen
adalah seorang imam-misionaris
SVD yang memiliki kerinduan kuat
untuk bermisi di Flores terutama di
Ruteng-Manggarai. "Sekali Flores tetap
Flores" merupakan ungkapan yang
sangat melekat dalam narasi peng-
abdiannya.
Apa yang diungkapkannya memang
terbukti dalam keseharian hidupnya.
Dia menunjukkan diri sebagai seorang
Manggarai sejati. Dia bangga menjadi
orang Manggarai. Dia hidup sebagai
orang Manggarai di tengah orang
Manggarai. Karena kecintaanya kepada
tanah Manggarai, maka dia rela mati
sebagai orang l\{anggarai, bahkan ftisa
saja) di surga pun dia ingin tetap
sebagai orang Manggarai. Dua saudara
dekatnya, Romo John Boylon dan Pater
Oswald Bule tak segan mehggelarnya
"Keraeng Roosmalen". Hal ini meng-
ingatkan kita akan misionaris sulung
SVD yaitu St. Yosef Freinademetz yang
hidup sebagai orang Cina, mati sebagai
orang Cina dan di surga pun ingin tetap
sebagai orang Cina.
Mencintai "Logos"
Persembahan fenomenal Pater
Roosmalen tidak terlepas dari kecin-
taannya kepada Yesus Kristu s- Logos,
kepada S\rD, kepada para imam dan
seluruh umat keuskupan Ruteng. Daya
kekuatannya berasal dari .Logos yang
ditelannya dalan: segala pahit dan
manisnya. .Logos yang kemudian meng-
alir dalam darah dan napas hidupnya
dan hidup kita. Santo Arnoldus Janssen
(pendiri S\lD, SSpS, SSpSAP) sangat
mencintai Zogos bahkan .r,'rer i: ilikan
.Logos sebagai pilar ultim dari seluruh
tarekatnya.
me miliki kuatan,, ;i'rl#"i'rlrys;,ji
ke
juga sebagai pribadi ftaca: Yes 55:10-
11; Yer 2324; Mzm 147:15-18; Kebij
18:14- 16).
Selain itu, sejajar dengan tema
Firman dalam Perjanjian Lama juga
terdapat dan dikembangkan tema
Kebijaksanaan Allah, misalnya, dalam
kitab Ams 8; Sir 24; Keb. 6-9. Dalam
teks-teks ini, Kebijaksanaan sudah
dikenal sebagai pribadi atau persona
yang dikaitkan dengan Allah. Allah
mengutus Kebijaksanaan itu ke dunia
untuk memerintah, menyingkapkan
rahasia, dan menuntun serta membim-
bing manusia menuju kehidupan.
Dengan menggunakan istilah ,Logos
dalam prolog, Yohanes kelihatannya
mau memperlihatkan Yesus tidak saja
sebagaipersonifikasi dari Firman Allah,
melainkan juga personifikasi dari Ke-
bijaksanaan Al1ah. Hal terakhir, Yesus
sebagai personifikasi Kebijaksanaan
tampak dalam istilah-istilah lain yang
digunakan Yohanes dalam Injilnya,
seperti terang atau cahaya, kehidupan,
dan lain-Iain. Namun Yohanes memilih
istilah Zogos sebagai yang paling tepat
untuk mengungkapkan kenyataan
bahwa Yesus adalah sekaligus Firman
Allah dan Kebijaksanaan Allah yang
menjadi pribadi manusia.
Terlibat dalam Pendidikan
Tentu setiap pewarta (termasuk
Pater Roosmalen) akan berusaha meng-
artikulasikan Yesus Kristus dalam
pelayanan mereka s€tiap hari. Tokoh
fenomenal yang jasadnya disema-
yamkan di rumah kecintaannya STKIP
Ruteng ini memberi kesaksian tentang
Zogos (Firman Allah) dan Kebijak-
sanaan A1lah itu dalam bidang pen-
didikan. .Logos tidak melangit tetapi
melekat dalam seluruh kiblat teologi-
nya. Logos sang Teolog Roosmalen
SOd SUUOT,{
pernan tellelap tetapl selalu terlaga
dan terlibat dalam seluruh pergulatan
hidup manusia.
Firman Allah yang diartikulasikan
oleh Pater Roosmalen memperoleh
buah dan maknanya. Ribuan anak
didiknya telah menyebar ke seluruh
dunia dengan komitmen dan ikhtiar
yang sama; Zogos itu mesti diwartakan
dan menjadi napas hidup semua orang.
Komitmen ini akan terus bertumbuh
selaras dengan cita-cita STKIP St.
Paulus Ruteng yang terus membarui
kualitasnya. Di tengah dunia yang kian
maju, kualitas pendidikan mendapat
tantangan. Oleh karena itu, kesetiaan
dan ketekunan Pater Roosmalen (seba-
gai imam-misionaris sejati, teolog,
pendidik, sebagai orang Manggarai
sejati) bisa menjadi rujukan yang tepat
untuk mengatasi berbagai tantangan.
Hanya dengan cara itu, Zogos akan
selalu dicintai, dan Pater Roosmalen
akan terus dikenang.
Barangkali ungkapan dari Profesor
HuLs (sebagaimana dikutip Pater John
M. Prior SVD, dalam bukunya "Arnold
dan Yosef, Dua Pribadi Satu Misi",
2003) pada haripemakaman St. Arnol-
dus Janssen bisa juga disematkan
kepada PaterYan van Roosmalen SVD.
"Dia percaya akan misinya, itulah
rahasia keberhasilannya... dia percaya
akan panggilan dan misinya, dan dia
percaya dengan iman sekeras batu.
Kepercayaannya akan Allah tak
tergoyangkan dan tidak ada sesuatu
apapun yang dapat membelokkannya
dari tujuan yang sudah diyakininya
sebagai tujuan yang tepat... Kita juga
harus keras seperti batu dalam keya-
kinan serta kepercayaan kita." D
Panjang naskah "Opini' 1.000 kata
disertai foto, biodata dan dikirim ke alamat ini:
opini_fl orespos@yahoo.com
r TT ueueteH