Vous êtes sur la page 1sur 3

ABC vs Konvensional

Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang


mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan
mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya.
ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk
memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.

Tahapan Menerapkan ABC


1. Mengidentifikasi dan menentukan aktivitas untuk menjual barang tertentu, dan
menentukan kelompok-kelompok aktivitas (activity pools). Misal aktivitas produksi,
dikelompokkan menjadi kelompok biaya tambahan gaji tenaga kerja langsung, kelompok
biaya produksi karena berlalunya waktu, kelompok biaya produksi yang dibebankan
berdasarkan cash basis. Aktivitas pemasaran, dikelompokkan menjadi kelompok biaya
gaji, kelompok biaya pengiriman, kelompok biaya iklan.
2. Jika memungkinkan, menelusur semua BOP, biaya adsminitrasi, dan biaya
pemasaran ke barang tertentu, jika tidak mungkin ke barang tertentu, maka ke kelompok
aktivitas tertentu. Contoh, gaji mandor total Rp 160.000, dimana Rp 100.000 kusus
terjadi akibat mengerjakan pesanan jaket.
3. Menghitung tariff alokasi untuk setiap kelompok biaya, jika memungkinkan
berdasarkan cost driver (ukuran aktivitas penyebab munculnya biaya) untuk setiap
kelompok biaya.
4. Membebankan atau mengalokasikan biaya yang tidak dapat ditelusur (BOP, biaya
adsminitrasi, dan biaya pemasaran) ke semua barang yang diproduksi dengan
menggunakan tariff yang telah dihitung.
5. Menyusun laporan biaya system ABC

N Tradisional (Job Order Costing) ABC


o
1 Semua produk dibebani biaya produksi, Tarif BOP ditentukan di depan
meskipun produk tertentu tidak berdasarkan biaya yang dianggarkan atau
mengkonsumsi biaya produksi tersebut tingkatan aktivitas yang diharapkan
2 Biaya non produksi (Nonmanufacturing Beberapa biaya produksi dikeluarkan atau
costs) seperti biaya adsminitrasi dan tidak dimasukkan sebagai biaya produksi
pemasaran tidak dibebankan ke produk barang tertentu, jika biaya produksi
tertentu, meskipun biaya tersebut muncul tersebut muncul bukan karena
karena memproduksi produk tertentu memproduksi barang tertentu tersebut.
tersebut Atau dengan kata lain, biaya produksi
barang tertentu hanya dibebani biaya
yang timbul karena memproduksi barang
tersebut.
3 Biaya produksi selain bahan baku dan Terdapat lebih dari satu pool atau
tenaga kerja langsung dijadikan satu kelompok biaya yang tidak dapat
kelompok BOP (biaya overhead pabrik) ditelusur (BOP, Adsminitrasi, Pemasaran),
dengan satu ukuran, umumnya diukur dimana masing-masing kelompok biaya
berdasarkan jam kerja tenaga kerja mempunyai ukuran aktivitas tersendiri,
langsung atau jam kerja mesin sehingga mempunyai tariff tersendiri.
4 Tarif BOP ditentukan di depan berdasarkan Tarif alokasi biaya didasarkan pada
biaya yang dianggarkan atau tingkatan tingkat aktivitas sesungguhnya, bukan
aktivitas yang diharapkan akktivitas yang dianggarkan ataupun yang
diharapkan

Kelebihan Sistem ABC :

1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik. Sistem ABC menyajikan biaya produk
yang lebih akurat dan informatif, mengarahkan pada pengukuran profitabilitas
produk yang lebih akurat dan keputusan strategis yang diinformasikan dengan
lebih baik tentang penetapan harga jual, lini produk, dan segmen pasar.
2. Keputusan dan kendali yang lebih baik. Sistem ABC menyajikan pengukuran
yang lebih akurat tentang biaya yang timbul karena dipicu oleh aktivitas,
membantu manajemen untuk meningkatkan nilai produk dan nilai proses
dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang desain produk,
mengendalikan biaya secara lebih baik, dan membantu perkembangan proyek-
proyek yang meningkatkan nilai.
3. Informasi yang lebih baik untuk mengendalikan biaya kapasitas. Sistem ABC
membantu manajer mengidentifikasi dan mengendalikan biaya kapasitas yang
tidak terpakai dalam pengambilan keputusan bisnis.
4. Kemampuan sistem ABC untuk mengungkapkan aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (non value added activities) bagi produk atau jasa
yang dihasilkan.

Kekurangan sistem ABC :

1. Implementasi sistem Activity Based Costing ini belum dikenal dengan baik,
sehingga prosentase penolakan terhadap sistem ini cukup besar.
2. Banyak dan sulitnya mendapat data yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem
Activity Based Costing.
3. Masalah joint cost yang dihadapi sistem konvensional juga tidak dapat teratasi
dengan sistem ini.
4. Sistem Activity Based Costing melaporkan biaya dengan cara pembebanan untuk
suatu periode penuh dan tidak mempertimbangkan untuk mengamortisasi
longterm payback expense. Contohnya dalam penelitian dan pengembangan,
biaya pengembangan dan penelitian yang cukup besar untuk periode yang
disingkatkan akan ditelusuri ke produk sehingga menyebabkan biaya produk
yang terlalu besar.

Vous aimerez peut-être aussi