Vous êtes sur la page 1sur 25

Metode Brainstorming

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Metode Brainstorming
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Abdul Majid (2011:135) “metode merupakan proses belajar mengajar
merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran
untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan”. Menurut Edgar dan Stanley (1995:339)
mengemukakan bahwa “study method is with refer toing activity instructed by teacher and
result him is activity learn at student”. Artinya, metode pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang diarahkan oleh guru dan hasilnya adalah kegiatan belajar pada siswa.
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo (2005: 52) Metode mengajar merupakan suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan untuk seorang guru atau
instruktur. Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikan,
agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin
baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Sejalan pendapat diatas Nana Sudjana, (1998: 76) mengatakan “Metode mengajar adalah cara
atau serangkaian kegiatan yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Oleh karena itu peranan metode mengajar
sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan
tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah serangkaian kegiatan yang
dipergunakan oleh guru agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:72) metode dalam pengajaran
memiliki beberapa kedudukan, yaitu:
a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sadirman. A.M (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
2010:73) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari
luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang.
b. Metode sebagai strategi pengajaran
Menurut Roestiyah. N.K (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2010:74) dalam
kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010 :74) tujuan adalah suatu cita-cita
yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Sehingga dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru sebaiknya menggunakan metode yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang
efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Pengertian Metode Brainstorming
Metode Brainstorming dikenal juga dengan metode curah pendapat atau sumbang saran.
Menurut M. Sobry Sutikno (2007:98): “Metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi
dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari
semua peserta”. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan
metode Brainstorming pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Metode ini berdasarkan
pendapat bahwa sekelompok manusia dapat mengajukan usul lebih banyak dari anggotanya
masing-masing. Dalam metode ini disajikan sebuah soal. Lalu para peserta diajak untuk
mengajukan ide apa pun mengenai soal itu, tidak peduli seaneh apa pun ide itu. Ide-ide yang
aneh tidak ditolak secara apriori, tetapi dianalisis, disintesis dan dievaluasi juga. Boleh jadi
pemecahan yang tidak terduga yang akhirnya muncul”.
Menurut Morgan (Suprijanto, 2009:122) “Brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir
kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif. Peserta didorong
untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya dalam jangka waktu tertentu
berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta untuk menilainya selama curah
pendapat berlangsung. Penilaian akan dilakukan pada periode berikutnya dimana semua ide
dipilih, dievaluasi dan mungkin diterapkan”. Sejalan dengan itu Kang dan Song (dalam 2009
:122) “metode Brainstorming adalah teknik diskusi kelompok dimana anggotanya
menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya atas topik tertentu tanpa hambatan dan
pertimbangan aplikasi praktisnya. Spontanitas dan kreativitas merupakan bagian penting
dalam curah pendapat penilaian terhadap ide-ide dilakukan pada sesi berikutnya”. Menurut
Barbara Allman dan Sara Freeman (2010:37) “Brainstorming adalah suatu teknik yang
digunakan untuk menghasilkan suatu daftar panjang yang berisi berbagai respon berbeda
tanpa membuat penilaian terhadap ide-ide individu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Brainstorming adalah suatu bentuk
diskusi dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian dari
peserta lain.
Tujuan penggunaan metode Brainstorming menurut M. Subana (2009:106) ialah “menguras
habis segala sesuatu yang dipikirkan oleh siswa dalam menggapi masalah yang dilontarkan
guru kepadanya”. Agar tujuan dalam penerapan metode Brainstorming dapat tercapai maka
perlu adanya aturan yang diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar metode Brainstorming
dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat terealisasi.
Menurut Utami Munandar (1985:104) beberapa aturan yang harus diperhatikan pada metode
Brainstorming adalah:
a. Kebebasan dalam memberikan gagasan
Anak tidak perlu merasa ragu-ragu untuk mengeluarkan gagasan apa pun, yang “aneh” atau
“yang lain dari yang lain”. Ia pun tidak perlu merasa terikat pada apa yang sudah berlaku
sampai sekarang, pada kebiasaan-kebiasaan yang lama.
b. Penekanan pada kuantitas
Pada teknik Brainstorming diinginkan gagasan-gagasan sebanyak mungkin, karena dengan
makin banyaknya gagasan makin besar pula kemungkinan bahwa di antara gagasan-gagasan
tersebut ada yang sangat baik dan orisinil.
c. Kritik ditangguhkan
Selama tahap pengungkapan gagasan, kritik baik oleh anggota maupun oleh ketua tidak boleh
dibenarkan. Kritik baru dapat dikemukakan setelah tahap pencetusan gagasan selesai.
Sesudah tahap ini ada tahap penilaian gagasan, di mana semua gagasan yang telah dicatat
ditinjau satu per satu kemudian dipilih gagasan-gagasan yang terbaik.
d. Kombinasi dan peningkatan gagasan
Siswa dapat menambahkan atau meneruskan gagasan-gagasan yang sebelumnya telah
diungkapkan oleh siswa lain. Beberapa gagasan dapat digabung menjadi satu gagasan yang
lebih baik.
e. Mengulang gagasan
Mengulang gagasan yang tampaknya sama tidak menjadi soal, karena dalam kenyataan
mungkin gagasan-gagasan tersebut agak berbeda. Teguran bahwa gagasan itu sudah
disampaikan sebelumnya akan menghambat spontanitas siswa dalam mengungkapkan
gagasan. Lagi pula apabila memang ada gagasan-gagasan yang sama, pada tahap penilaian
gagasan tersebut dapat dikeluarkan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Brainstorming


Pada dasarnya tiap metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran memiliki kelebihan
maupun kekurangan masing-masing. Kelebihan dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan metode pembelajaran tersebut sedangkan kekurangan dapat dijadikan acuan agar
metode pembelajaran itu dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
Acep Yonny dan Sri Rahayu Yunus (2011:127) menyatakan beberapa kelebihan dari
penerapan metode Brainstorming sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat
b. Melatih daya kritis dan analisis siswa
c. Mendorong siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain
d. Menstimulasi siswa agar dapat berpikir secara holistik.

Menurut Roestiyah (2012:74) kelebihan metode Brainstrorming sebagai berikut:


a. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.
b. Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
c. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang
diberikan oleh guru.
d. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
e. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.
f. Terjadinya persaingan yang sehat.
g. Anak merasa bebas dan gembira.
h. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.

Walaupun teknik ini baik dan memiliki kelebihan tetapi juga mempunyai kelemahan.
Menurut Suprijanto (2009:125) mengungkapkan ada beberapa kelemahan dari penggunaan
metode Brainstorming:
a. Proses ini memerlukan banyak waktu, khususnya apabila kurang dari 10% ide yang
akhirnya digunakan.
b. Seperti kelompok diskusi yang lain, produktivitas sesi curah pendapat tergantung pada
kemampuan dan kualitas orientasi peserta.
c. Manfaat akhirnya mungkin lebih berupa apa yang dilakukan terhadap peserta daripada
produktivitas apa yang segera diperoleh dalam sesi curah pendapat, dan sulit diukur dengan
tingkat keakuratan apa pun.
Menurut Roestiyah (2012:75) beberapa kelemahan metode Brainstorming sebagai berikut:
a. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
b. Anak yang kurang selalu ketinggalan.
c. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
d. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
e. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.
f. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Allman Barbara dan Freeman S. (2010). Menjadi Guru Kreatif. Jogjakarta: Golden Book.
B. Uno Hamzah (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dananjaya, Utomo. (2012). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman. P dan Sobry, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Madjid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
PT. Gramedia.
Nurdin, Syafrudin. (2004). Model Pembelajaran Dengan Memperhatikan Keberagaman
Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Roestiyah N.K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soebani, B. A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Subana dan Sunarti. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sudjana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suprijanto. (2009). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Supriyadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Surjadi, A. (1989). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar Maju.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kencana.

———-. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.


A. Pengertian Metode Brainstorming atau curah pendapat

Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan
pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia
dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73).

B. Langkah-langkah metode Brainstorming

Tugas guru dalam pelaksanaan metode ini adalah memberikan masalah yang
mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak
boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/ salah, juga tidak perlu
disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, sehingga
semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi.
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar
atau bertanya, atau mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih
merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang
kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi
aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode
brainstorming :

 Pemberian informasi dan motivasi


o Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya
dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
 Identifikasi
o Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang
saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk
ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta
hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar
kreativitas peserta didik tidak terhambat.
 Klasifikasi
o Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya
mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati
oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
 Verifikasi
o Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah
diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan
permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil
salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret.
Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
 Konklusi (Penyepakatan)
o Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan
butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua
puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah
yang dianggap paling tepat.
C. Keunggulan metode brainstorming

 Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.


 Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
 Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan
masalah yang diberikan oleh guru.
 Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
 Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai
atau dari guru.
 Terjadi persaingan yang sehat.
 Anak merasa bebas dan gembira.
 Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.

D. Kekurangan metode brainstorming

 Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau


pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan
baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur
situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-
betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses
belajar mengajar dengan matang.

E. Implikasi

Metode pembelajaran ini cocok beberapa materi pada mata pelajaran fisika,
misalnya materi tentang energi karena siswa dituntut untuk berpikir misalnya tentang
apa yang ditanyakan gurunya itu siswa mengerti dan mampu menjelaskannya
berdasarkan argumen dan pengetahuan siswa, sebelum materi tersebut dijelaskan
oleh guru, jadi siswa dituntut untuk mengemukakan gagasan dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Apa Itu Brainstorming

Mungkin masih banyak yang awam trntang kata Brainstroming, tetapi sebenarnya kita sudah
sering melakukannya.

Sebenarnya apa sih Brainstroming itu????

Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab
atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang
menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak
ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat (Dra.Roestiyah, 2008:73- 75)

Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi,
dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain
tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan)
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau
berbeda. Hasilnya pengalaman, atau kemudian peta dijadikan gagasan peta (mindmap) inf
ormasi, untuk peta menjadi pembelajaran bersama. Metode curah pendapat (brainstorming)
sesuai sebagai upaya untuk mengumpulkan pendapat/ide yang dikemukakan oleh seluruh
anggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok. Metode ini akan menghasilkan
berbagai pendapat atau ide dari peserta, baik yang sama (atau saling mendukung) dan ide-ide
yang berbeda (atau saling bertentangan). Kedua bentuk ide tersebut dapat memicu terjadinya
perdebatan di antara peserta. Metode brainstorming merupakan salah satu teknik untuk
memperkirakan sejauh mana pengetahuan (penguasaan materi) yang telah dimiliki mahasiswa
(Nurani, dkk, 2003:825)

Metode ini dikenal sebagai Metode curah pendapat merupakan metode yang merangsang
berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh
siswa Metode ini dapat dilaksanakan apabila peserta telah berada pada tingkat yang lebih tinggi
dengan prestasi yang tinggi pula

Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk menguras habis, apa yang dipikirkan para siswa
dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru ke kelas tersebut. Dalam pelaksanaan metode
ini tugas guru adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga
mereka menanggapi dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar atau
salah, juga tidak perlu disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa
sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. Murid
bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya atau
mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan
bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari
guru agar turut berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan pendapatnya Menurut
Dra.Roestiyah, (2008:73-75) penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
 Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
 Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut
 Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
 Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut
 Menarik kesimpulan artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tersebut

2. Manfaat Metode Brainstorming


Metode brainstorming mempunyai beberapa manfaat yaitu:

 dapat dijadikan sebagai evaluasi tahap awal atau biasa disebut preevaluation tentang
kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki mahasiswa,
 sebagai salah satu cara pengembangan ide-ide atau pendapat baru mengenai satu
permasalahan,
 meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang bersifat kuantitas, di
samping ermasalahan sehari-hari dan hal ini lebih baik dibandingkan kualitas,
 menindak lanjuti pemecahan masalah jika dengan cara yang konvensional tidak
terpecahkan,
 mengembangkan berpikir kreatif,
 menumbuhkan rasa percaya diri pada mahasiswa untuk ikut terlibat menyampaikan
pendapatnya.

Metode brainstorming erat kaitannya dengan metode diskusi namun terdapat persamaan dan
perbedaan yang ada dalam metode brainstorming dan metode diskusi Dra.Roestiyah, (2008:73-
75),

persamaannya sebagai berikut :

1. Memberikan suatu permasalahan untuk didiskusikan


2. Tukar menukar gagasan atau ide
3. Menghasilkan kesimpulan atau hasil setelah mencapai sepakat

Perbedaannya :
Metode brainstorming :

1. Pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi


2. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
3. Hasil kesimpulan dibantu oleh seorang yang mejadi peran penengah seperti
guru,widyaiswara
Metode diskusi :

1. Gagasan dari seseorang dapat ditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak


disepakati) oleh peserta lain
2. Menugaskan siswa untuk menjelaskan , menganalisa dan meringkas.
3. Hasil kesimpulan didapatkan dari kelompok diskusi

Teknik metode ini memiliki kelemahan menurut Dra.Roestiyah,( 2008:73-75) seperti :

 Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik
 Anak yang kurang selalu ketinggalan
 Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja
 Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan
 Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah
 Tidak menjamin hasil pemecahan masalah
 Masalah bisa berkembang kearah yang tidak diharapkan

Nah sebagai contoh, saya sedang mengambil judul untuk Improvment di suatu perusahaan. dan
saya merasa kurang percaya diri atas ide-ide yang saya ambil. sebagai langkah yang menurut
saya tepat saya melakukannya dengan cara Metode Brainstroming ini. Disisni saya mengambil
empat masalah yang ada dalam pekerjaan saya. berikut gambarannya
Disinilah peranan semua orang yang saya ikiutkan dalam metode ini.

Kemudian di dapatkan hasil seperti dibawa ini.


Dari hasil tersebut saya mengambil prosentase yang terbesar, dari berbagai macam pertimbangan.

Cukup sekian dulu yang bisa saya tulis, mungkin bisa bermanfaat bagi yang lain. dan silahkan
mencoba metode ini.

"KITA BISA KARENA TERBIASA"

Diposkan oleh Yogi Aditya Widodo di 09.24


eed

Buy a Book ?

Wednesday, November 12, 2008


Curah Pendapat yang Sempurna

“Cara terbaik memperoleh ide bagus adalah dengan mendapatkan banyak ide.” (Linus
Pauling).

Sebenarnya yang menjadi masalah adalah kebanyakan orang berpendapat bahwa mereka
telah melakukan curah pendapat. Suatu hari ketika saya mencoba untuk
memperkenalkannya dengan peserta diklat prajabatan, saya melihat bahwa mereka
“merasa” mereka sudah pernah melaksanakannya. Mereka pikir yang mereka lakukan
adalah curah pendapat. Saya berpendapat bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah rapat
biasa atau curah pendapat “bergaya birokrat” dan “feodalistik”. Saya merasa bahwa curah
pendapat yang benar adalah seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
paling inovatif di dunia seperti: Micorsoft Corporation, Apple Computers, Dell Computers
dan IDEO. Tidak heran karena curah pendapat, menjadikan mereka sebagai:

1. pionir perubahan peradaban manusia.

2. penghasil produk berkualitas tinggi.

Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengadopsi cara curah pendapat mereka

yang sangat inovatif dan demokratis.

Di dunia pemerintahan curah pendapat seperti interogasi, seperti muncul pertanyaan:

apakah, dapatkah atau bagaimana caranya.

Mereka mencampakkan kemungkinan bahwa curah pendapat adalah menjadi keahlian, seni

lebih seperti bermain gitar daripada sekedar mengikat dasi. Curah pendapat adalah

proses, semakin sering melakukannya maka akan menjadi lebih baik. Saya menilai curah

pendapat mengandung nilai-nilai demokrasi, seperti:

1. Percaya setiap orang adalah berharga atau penting.

2. Percaya terhadap kesetaraan setiap orang.

3. Percaya terhadap kebebasan.

4. Percaya bahwa setiap orang dapat dipercaya dalam membuat keputusan yang adil.
Jika nilai-nilai di atas sudah diterapkan maka kita sudah berada di jalan yang tepat. Saya

yakin juga sebenarnya sudah ada yang menerapkannya di dunia pemerintahan, namun

perlu nilai lebih, menciptakan gairah, dan menumbuhkan semangat inovasi melalui curah

pendapat yang lebih baik. Hanya satu cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki metode

curah pendapat yakni lebih sering melakukannya sehingga menjadikannya sebagai etika

organisasi.

Kalau curah pendapat memang sudah dilakukan paling banyak sebulan sekali atau setahun

hanya empat kali atau dua kali. Saya ragu apakah memang curah pendapat sudah memang

menjadi etika organisasi pemerintah. Satu-satunya cara adalah hanya dengan melakukan

sesering mungkin. Curah pendapat yang ada hanya sedikit menerapkan metode yang tepat

dan ditambah lagi adanya keterbatasan fasilitas pendukung. Pilihlah tempat yang cocok,

pesanlah perlengkapan (post-it, spidol, coklat, dsb), pilihlah kelompok yang bagus dan

lakukanlah curah pendapat sesering mungkin dengan memecahkan masalah-masalah yang

kompleks.

Di perusahaan-perusahan top dunia, curah pendapat sudah menjadi tradisi atau bahkan

agama, karena dilakukan setiap hari. Walaupun ide-ide yang muncul tidak serius atau

bahkan konyol, curah pendapatnya sendiri sebagai sebuah alat – sebagai keahlian –

dilakukan cukup serius. Dalam perusahaan dengan sedikit sekali peraturan, gambaran yang

kuat apa yang melatarbelakangi dan bagaimana cara melakukannya.

Curah pendapat bukanlah rapat biasa. Bukan sesuatu yang perlu anda catat. Anda tidak

berbicara secara bergiliran dengan urutan tertentu. Tidak perlu menghabiskan waktu

sepanjang pagi atau sore bahkan sepanjang hari yang membosankan. Satu jam sudah

cukup optimal atau maksimum satu setengah jam. Tingkat energi fisik dan mental yang

diperlukan untuk curah pendapat sulit jika dilakukan lebih dari satu setengah jam. Sesi

curah pendapat bukanlah presentasi atau kesempatan bagi atasan untuk mengumpulkan

ide-ide antusias dari tim. Tidak ada perasaan bekerja. Curah pendapat bukanlah

mengeluarkan jutaan rupiah untuk melakukan di luar lokasi.


Curah pendapat adalah mesin ide. Kesempatan bagi tim untuk melontarkan ide pada awal

sebuah proyek atau untuk memecahkan masalah rumit yang muncul. Semakin produktif

sebuah tim, semakin mereka dapat bercurah pendapat secara teratur dan efektif. Kami

menyebut sesi ini adalah sesi “bercurah pendapat”, yang terdengar seperti peristiwa aktif

yang melibatkan jiwa dan raga. Kata-kata yang bagus dari pencurah pendapat dapat

menulari tim dengan semangat optimisme dan rasa mempunyai kesempatan yang dapat

menunjang tim melewati tahapan-tahapan proyek yang paling gelap dan penuh dengan

tekanan.

Apa yang menyebabkan pencurah pendapat “menyanyi”? Kebanyakan orang terbiasa

dengan hal-hal mendasar seperti tetap pada satu topik pembicaraan pada suatu waktu dan

mengembangkan ide-ide orang lain – tetapi diperlukan upaya tambahan bila anda

menginginkan pencurah pendapat yang hebat yang menghasilkan sesuatu yang berharga.

Menghargai bahwa manusia sangat berharga dan mempunyai kemampuan tak terbatas.

Tujuh rahasia curah pendapat yang lebih baik (sebagaimana yang telah diterapkan oleh

IDEO – perusahaan paling inovatif di dunia):

1. Mempertajam Fokus

Pencurah pendapat yang baik dimulai dari menemukan dan menyatakan masalah

dengan jelas. Bentuknya macam-macam. Bisa pertanyaan sederhana. Gugup dan

tegang lebih baik daripada samar-samar. Sesi bisa dimulai dengan lebih baik dengan

mengembalikan peserta curah pendapat kepada topik utama dengan lebih mudah

jika anda mempunyai uraian masalah dengan jelas dengan tingkat spesifikasi yang

pas. Curah pendapat harus disertai dengan pernyataan masalah yang jelas. Bila suatu

tim ternyata tidak mempunyai arah yang jelas, luangkan waktu beberapa menit

untuk mengembalikan dengan pernyataan masalah dengan baik. Hal ini bukan buang-

buang waktu. Contoh yang sederhana adalah: “pemerintahan tanpa korupsi”

merupakan topik curah pendapat yang buruk karena terlalu sempit dan dianggap
anda sudah tahu jawabannya. Pendekatan lain “penegak hukum”, terlalu kering.

Mungkin topik yang bisa lebih baik dan lebih terbuka adalah “membantu masyarakat

dalam memberantas korupsi”. Carilah topik yang nyata sehingga peserta dapat

merasakannya tanpa membatasi kemungkinan-kemungkinan solusinya. Bukankah ini

adalah cara dalam kebebasan berpikir?

Pernyataan topik terbaik adalah berfokus ke luar pada kebutuhan masyarakat bukan

ke dalam. Contoh topik-topik berorientasi kedalam:

1. Bagaimana kita dapat menjadi “center of excellence”?

2. Bagimana kita dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik daripada organisasi

Y?

kedua topik diatas benar-benar tidak mengarah ke inovasi. Sebaliknya, serangkaian

curah pendapat yang berfokus keluar (pelanggan) adalah:

1. Bagaimana caranya agar peserta diklat bisa betah di kelas ketika proses belajar

mengajar berlangsung?

2. Bagaimana caranya agar masyarakat ketika hendak membuat SIM tidak perlu

antri foto yang panjang?

3. Bagaimana kita dapat mempercepat proses demokratisasi untuk memperlancar

proses transparansi di Indonesia?

Kedua pernyataan topik di atas jelas mengarahkan kita akan inovasi yang akhirnya

menghasilkan keunggulan yang dicari-cari.

2. Aturan-aturan yang menyenangkan

Jangan memulai dengan kritik atau mendebat ide-ide. Kritiklah sebagaimana anda

memuji ide-idenya. Kritik dan berdebat ide-ide dapat dipastikan akan melemahkan

energi sesi dengan cepat sekali. Perlu mengetahui teknik komunikasi atau bagaimana

menangani manusia ketika mengesampingkan kritik tanpa mematikan pengkritik sama


sekali. Perlu ada aturan curah pendapat yang ditulis besar-besar di dinding ruangan

seperti: “Kejar kualitas”, Munculkan ide-ide gila” atau “Jadilah visual”. Tidak mau

menulisi tembok anda? mungkin bisa membunyikan bel jika curah pendapat menjadi

rapat biasa. Bisa juga peraturan-peraturan yang menyenangkan itu dicetak di papan

tulis putih atau menggunakan Post – it.

3. Beri Nomor Ide-Ide Anda

Memberi nomor tiap-tiap ide cukup mudah dimengerti. Menomori ide-ide curah

pendapat membantu dalam dua hal:

1. Alat untuk memotivasi peserta sebelum dan selama sesi (“biasanya saya akan

meminta peserta untuk mendapatkan 50 ide dalam waktu 20 menit”) atau

mengukur kelancaran curah pendapat yang baru berakhir.

2. Cara yang bagus untuk melompat mundur dan maju dari ide ke ide tanpa

kehilangan jejak dimana anda berada. Saya melihat bahwa 50 ide dalam 20 menit

adalah curah pendapat yang bagus dan lancar. Tentu kualitas penting tapi yang

jelas apa yang dinasehatkan oleh Linus Pauling benar untuk mendapatkan ide

didapatkan dari banyak ide.

4. Membangun dan Melompat

Perhatikanlah bagaimana proses “membangun” dan “melompat”. Para pencurah

pendapat yang penuh energi cendrung mengikuti rangkaian kurva “kekuatan” yang

curam, dimana momentum terbangun perlahan-lahan, kemudian berkembang secara

intens, lalu mulai mendatar. Fasilitator terbaik dapat mengembangkan percakapan

yang muncul dengan sentuhan lembut pada fase pertama dan cukup tahu untuk

membiarkan ide-ide mengalir pada bagian menanjak dari kurva penyimpanan ide.

Ketika energi melemah pada saat diskusi, keandalan fasilitator benar-benar

dibutuhkan.
Dalam contoh curah pendapat tentang “bagaimana kita dapat mempercepat proses

demokratisasi untuk memperlancar proses transparansi di Indonesia?” mungkin bisa

menjadi saran terbaik untuk mempertahankan momentum: “kesalahan model

pendidikan kita” dan “revolusi paradigma cara berpikir” merupakan contoh ide-ide

yang bagus, tapi apakah ada ide lain “ketika demokratisasi hendak diterapkan justru

terhadang oleh budaya timur kita? Sebaliknya ketika diskusi melemah pernyataan

transisi “melompat” yang bagus mungkin seperti ini: “baiklah, mari kita menengok

sejarah masa lalu zaman kerajaan-kerajaan Nusantara dan pikirkanlah beberapa solusi

“terhadang budaya timur” .

Kembangkanlah ide. Doronglah munculnya ide baru lain atau perkenalkanlah variasi

kecil. Atau melompatlah, baik mundur ke jalur sebelumnya yang anda lalui terlalu

cepat atau maju pada pendekatan yang baru sama sekali. Apapun yang anda lakukan,

cobalah memasuki kurva kekuatan berikutnya dan pertahankan energi.

5. Ruangan Mengingat

Pemimpin curah pendapat yang bagus mengerti kekuatan ingatan spasial. Tuliskan

aliran ide-ide pada media yang dapat dilihat oleh seluruh kelompok anda. Ada banyak

teknologi digital yang muncul untuk kerja kelompok. Spidol, post-it dan gulungan

kertas A0 sudah cukup membuat curah pendapat sukses. Curah pendapat adalah proses

yang benar-benar berorientasi pada kelompok dan penulisan cepat yang dilakukan

fasilitator adalah salah satu titik fokus yang mempersatukan kolompok. Kita tidak

berbicaa tentang pencatatan rapat secara pribadi, karena curah pendapat yang

menarik melarang menuliskan segala sesuatunya di atas catatan pribadi. Seluruh ide

dituliskan di atas kertas besar yang mampu dilihat oleh semuanya tanpa kecuali.

Tujuannya adalah agar semua dapat menyaksikan proses kemajuan dan kembali pada

hal-hal yang kelihatannya perlu mendapat perhatian lebih banyak.


Tutuplah hampir setiap dinding dan permukaan datar lainnya dengan kertas A0

sebelum curah pendapat dimulai. Tujuannya adalah anda tidak perlu sulit lagi kalau

terjadi kesalahan tinggal dicoret saja dan ganti yang baru di tempat yang kosong.

Semata-mata supaya tahu proses sebelumnya. Buatlah segala sesuatu ide bisa

dikembangkan secara imajinatif, penuh kreatifitas dan berpikir secara holistik. Dengan

demikian orang-orang dapat mengingat kembali ide-ide awalnya. Yang jelas terus

mencoba, salah hal yang wajar dan buatlah momentum.

6. Regangkanlah Otot-Otot Mental Anda

Saya melihat dalam rapat, orang-orang terlalu serius, sibuk dan terkesan dikejar

waktu. Kelihatannya perlu pemanasan dulu atau ice breaking sebelum curah pendapat

dimulai. Pengalaman dalam mengajar di suatu diklat profesional menunjukkan setelah

instruktur/widyaiswara/fasilitator memberikan ice breaking dengan cara apapun

membuat peserta menjadi lebih bergairah. Yang penting disini adalah menjaga

“voltase” mereka tetap tinggi. Apalagi mereka yang sebelumnya belum mengenal,

tentu tantangannya lebih berat.

Pada dasarnya tujuan dari ice breaking adalah agar mereka “melupakan” kesalahan

mereka, kejenuhan mereka dan stress mereka. Tapi ingat permainan ice breaking yang

diberikan bukanlah yang hanya menyenangkan mereka tapi harus ada nilai pendidikan

mental. Pengalaman saya dalam memperkenalkan permainan “kait nama kota”,

“pesona bagian belakang” atau “100 manfaat clip” terbukti membuat mereka “tegang”

tapi justru telah menjadi shock therapy mental mereka. Pelajaran apa yang bisa

diambil. Kadang saya meminta mereka mengerjakan “PR” yang berkaitan dengan

pokok persoalan. Misalnya dalam topik korupsi, saya meminta untuk menuliskan segala

sesuatunya kepada kelompok pertama tentang “bagaimana perasaan seorang

koruptor?”. Tentu aneh mengapa mencoba menyelami perasaan seorang koruptor.

Kelompok kedua saya meminta mencari bagaimana cara kerja uang dan hakekat uang

itu sendiri. Sementara kelompok terakhir tanpa diberikan “PR”. Dampaknya luar biasa.
dapat ditebak kedua kelompok pertama akan lebih antusias ketimbang kelompok

ketiga ketika melakukan curah pendapat. Saya yakin dengan begitu, materi korupsi

menjadi menarik untuk dipelajari. Dengan konsep “show and tell”.

Salah satu sesi curah pendapat terbaik adalah mencurahkan semua ide dengan sepenuh

hati dan penuh semangat. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menjaga agar

api semangat tetap membara?

7. Lakukan secara Fisik

Melakukan secara fisik adalah salah satu ciri khas utama dari curah pendapat yang saya

ceritakan ini. Karena melibatkan segala potensi anda. Anda membuat sketsa,

memetakan pikiran (mind mapping), menggambar diagram dan menempel gambar atau

menunjukkan/membawa prototipenya sekalian. Anda tidak perlu mensketsa dengan

baik seperti seniman. Yang penting adalah anda berbahagia tentang bagiamana

memvisualisasikan ide dan gunakan peralatan yang ada untuk bercurah pendapat.

Salah tidak menjadi masalah yang penting adalah prosesnya.

Curah pendapat yang baik adalah dalam bentuk fisik. Misalkan anda ingin curah

pendapat tentang topik “panas” apa dan bagaimana mengemasnya untuk diklat

berikutnya? Cara terbaik adalah membawa segala sesuatunya yang berkaitan dengan

topik diklat walaupun itu berlebihan, misalnya saja adalah jurnal-jurnal, literatur,

hasil browsing di internet, kaset, CD atau kalau perlu pakarnya sekalian, yang jelas apa

saja yang mendukung. Berikutnya adalah curah tindakan, dimana mencoba untuk

mempraktekkan di depan peserta curah pendapat. Setelahnya dapat dinilai dan dapat

diberi masukan yang positif.

PENGARUH CURAH PENDAPAT

Pencurah pendapat yang penuh semangat dapat menghasilkan seratus ide atau lebih

dalam satu jam. Paling tidak sepuluh diantara ide mungkin menjadi ide terbaik. Ide –

ide itu dapat menempatkan tim menjadi fokus ke sekelompok ide dari seratus ide
dengan demikian menempatkan tim pada arah yang tepat. Ide-ide ini bisa menjadi

pembicaraan hangat dalam curah pendapat. Bahkan bisa menjadi ide gila. Yang paling

penting adalah menimbulkan kesan atau inspirasi yang begitu dalam.

Dapatkah anda membayangkan betapa pentingnya berpikir liar dengan menunjukkan

seratus ide dalam setengah jam? Berpikir liar adalah fitrah manusia yang kratif dan

inovatif. Bisa saja ketika anda jalan-jalan ke hotel atau perusahaan multinasional

menjadikannya inspirasi bagi anda untuk membenahi sistem perkantoran anda?

Betapa menyenangkannya curah pendapat itu. Kalau anda berpartisipasi secara teratur

hal itu seperti latihan meregangkan pikiran. Cara penyelesaian masalah yang sangat

berbeda dibandingkan anda rapat, diskusi biasa atau cuma jalan modar-mandir.

Curah pendapat bisa menghasilkan sesuatu yang lain bagi kelompok anda. diantaranya

memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menampilkan potensi terbaiknya.

Setiap orang ingin menunjukkan kepandaiannya atau kejenakaannya. Bila sudah

berjalan seru dapat menjadi kemenangan tersendiri bagi tim, sebuah obat untuk

meningkatkan kegembiraan dan rasa percaya diri.

Beberapa orang mungkin dapat melakukan curah pendapat yang lebih baik dari lainnya.

Kinerja sangatlah penting. Berbicaralah dalam curah pendapat, hasilkanlah

contoh/prototipe kilat baik dalam bentuk barang maupun jasa, temukanlah jawaban

atas pertanyaan sulit, maka anda akan menjadi orang yang diperhitungkan oleh rekan-

rekan anda. Kalau anda adalah orang bertipe inovasi terbuka – dengan bercurah

pendapat, membuat contoh/prototipe, dan memecahkan masalah – anda secara

alamiah akan membantu mereka yang bertindak. Memang “kelompok antusias”

bukanlah untuk orang-orang yang kurang percaya diri atau pemalu. Bila seorang

pendatang baru secara tiba-tiba menghujani curah pendapat dengan ide-ide gilanya

maka perlu diperhatikan. Anda seorang pendatang baru yang antusias perlu mendapat

perhatian dengan hak istimewa dan otoritas dalam curah pendapat.


Kebanyakan dari kita adalah korban kenegatifan. Atasan yang terlalu menempa staf

yang belum berpengalaman, guru menghukum siswa karena kesalahannya tetapi tidak

memberikan pengertian. Orang akan mencurahkan pendapatnya bila dalam kondisi

“aman”. Saya kira itulah pendekatan yang sangat manusiawi. Kalau anda bermaksud

mengembangkan curah pendapat maka perlu diwaspadai beberapa bahaya yang

mematikan curah pendapat.

ENAM CARA YANG MEMATIKAN CURAH PENDAPAT

1. Atasan Berbicara Terlebih Dahulu

Ketika atasan berbicara terlebih dahulu maka yang terjadi adalah ia akan menunjukkan

otoritasnya. Dia akan menentukan agenda dan batasan-batasan, yang akan membatasi

peserta curah pendapat. Saya berani jamin, ketika atasan berbicara terlebih dahulu,

maka ide-ide staf atau bawahan akan “mati” karena budaya “sungkan”. Tidak

seorangpun akan memberikan ide apalagi sedikit “liar”. Saya percaya bahwa demokrasi

harus dimulai dari masyarakat, salah satunya adalah membuang budaya sungkan

dengan menunjukkan potensi dan prestasi terbaiknya melalui curah perndapat tanpa

batasan-batasan apapun. Kebebasan mengemukakan ide dalam curah pendapat adalah

mutlak. Disinilah titik awal implementasi demokrasi dalam masyarakat.

2. Setiap Orang Mendapatkan Giliran

Saya mengamati di instansi pemerintah namanya atasan berbicara terlebih dahulu

adalah suatu kebiasaan yang telah dipelihara dengan baik karena budaya sungkan tadi.

Mereka berdalih: memberikan giliran orang mencurahkan pendapatnya adalah wujud

demokrasi.

Tapi saya menilai berbeda, demokrasi bukanlah seperti itu. Memberikan giliran dengan

dibatasi waktu kepada para pencurah pendapat (searah jarum jam) akan memberikan

dampak negatif yaitu:


a. Takut salah, karena berpendapat bahwa pendapat dari peserta sebelumnya

lebih baik dari dirinya, sekali lagi ini mematikan potensi terbaiknya.

b. Gugup. Saya menilai memberikan giliran membuat peserta seperti menunggu

“dieksekusi” mati. Sering saya amati ketika sampai pada gilirannya pasti akan

mengatakan “pass”. Ada apa sebenarnya.

Pengalaman saya ketika membuka sesi curah pendapat kepada peserta diklat dengan

menghindari giliran justru akan memicu peserta untuk menunjukkan potensi

terbaiknya.

3. Hanya untuk para pakar

Lihatlah orang-orang anda, apakah anda mempunyai pakar dalam bidang tertentu.

Dalam curah pendapat menjadi “pakar” berlagak pintar sama bahayanya dengan

atasan yang berbicara terlebih dahulu. Ketika curah pendapat undanglah semua bidang

apapun latar belakangnya. Saya yakin justru ide-ide terbaik datang dari orang-orang

yang tidak kita sangka. Walaupun mereka tidak mempunyai gelar yang tepat tapi saya

yakin ide-ide terbaik tidak datang dari seorang pakar tapi datang dari orang-orang yang

berani berpikir beda dan liar.

4. Melakukannya diluar lokasi

Saya yakin sekali justru curah pendapat terbaik adalah di kantor sendiri bukan di luar.

Kreatifitas dan inspirasi bisa muncul di kantor anda. Buatlah kantor seperti di rumah

anda sendiri. Buatlah ruangan kantor menjadi manusiawi. Semangat kreatifitas dan

inspirasi harus bertiup di kantor anda agar curah pendapat dan inovasi menjadi

“agama” baru di kantor anda.

5. Tidak ada sesuatu yang bodoh


Pernahkan anda membayangkan suatu organisasi yang kaku, jaga imej atau menjaga

nilai-nilai “nenek moyang”? Saya jamin pada dasarnya kinerja mereka buruk, tidak ada

imajinasi apalagi inovasi. Mereka benar-benar mempertahankan “status quo”.

Saya teringat bahwa kesuksesan kita hanya bisa dicapai bila kita bahagia (gembira)

terlebih dahulu – (riwayat hadits, Ali bin Abi Thalib). Saya teringat ketika menonton

film “Phyrates of Sillicon Valley” dimana dalam film tersebut Steve Jobs & Steve

Wozniak (pendiri Apple Computers) dan Bill Gates & Paul Allen (pendiri Microsoft

Coorporation) sering melakukan hal-hal yang “bodoh” demi memperoleh ide

terbaiknya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka telah merubah sejarah dunia dan

menjadi aktor dalam sejarah itu sendiri!

6. Menuliskan segala sesuatu

Menuliskan segala sesuatunya di catatan anda. Akhirnya yang tidak pentingpun juga

dicatat. Yang terpenting adalah menyampaikan isi otak anda. Bagaimana mungkin

menuliskan segala sesuatu sambil menyampaikan isi otak anda? bagaimana mungkin

anda mengetik sambil menari? Fokus adalah kata kunci.

Baiklah, anda menuliskan segala sesuatu ide anda dalam buku catatan anda. Tapi

ingatlah, ketika anda menuliskannya dalam buku catatan anda tentang topik yang

sedang dibicarakan maka ide anda hanya sampai disitu. Jika anda menuliskan dalam

kertas A0 dan dapat dilihat semua orang maka saya yakin ide anda itu akan diperkaya

oleh rekan-rekan anda dan anda dapat membandingkan dengan ide-ide lainnya. Proses

lebih penting, kesalahan adalah hal yang wajar dan rekan-rekan anda siap membantu

menyempurnakannya.

Setiap orang melakukan curah pendapat. Setiap orang dapat menjadi lebih baik dari

lainnya. Sebuah curah pendapat dapat terasa seperti rapat biasa atau dapat menjadi

pengalaman yang menyenangkan dan menyegarkan yang membawa pengalaman baru atau

membawa sebuah tim ke level yang berbeda yakni tim yang demokratis.

Vous aimerez peut-être aussi