Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Brainstorming
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Abdul Majid (2011:135) “metode merupakan proses belajar mengajar
merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran
untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan”. Menurut Edgar dan Stanley (1995:339)
mengemukakan bahwa “study method is with refer toing activity instructed by teacher and
result him is activity learn at student”. Artinya, metode pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang diarahkan oleh guru dan hasilnya adalah kegiatan belajar pada siswa.
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo (2005: 52) Metode mengajar merupakan suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan untuk seorang guru atau
instruktur. Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikan,
agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin
baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Sejalan pendapat diatas Nana Sudjana, (1998: 76) mengatakan “Metode mengajar adalah cara
atau serangkaian kegiatan yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Oleh karena itu peranan metode mengajar
sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan
tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah serangkaian kegiatan yang
dipergunakan oleh guru agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:72) metode dalam pengajaran
memiliki beberapa kedudukan, yaitu:
a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sadirman. A.M (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
2010:73) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari
luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang.
b. Metode sebagai strategi pengajaran
Menurut Roestiyah. N.K (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2010:74) dalam
kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010 :74) tujuan adalah suatu cita-cita
yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Sehingga dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru sebaiknya menggunakan metode yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang
efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Pengertian Metode Brainstorming
Metode Brainstorming dikenal juga dengan metode curah pendapat atau sumbang saran.
Menurut M. Sobry Sutikno (2007:98): “Metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi
dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari
semua peserta”. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan
metode Brainstorming pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Metode ini berdasarkan
pendapat bahwa sekelompok manusia dapat mengajukan usul lebih banyak dari anggotanya
masing-masing. Dalam metode ini disajikan sebuah soal. Lalu para peserta diajak untuk
mengajukan ide apa pun mengenai soal itu, tidak peduli seaneh apa pun ide itu. Ide-ide yang
aneh tidak ditolak secara apriori, tetapi dianalisis, disintesis dan dievaluasi juga. Boleh jadi
pemecahan yang tidak terduga yang akhirnya muncul”.
Menurut Morgan (Suprijanto, 2009:122) “Brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir
kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif. Peserta didorong
untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya dalam jangka waktu tertentu
berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta untuk menilainya selama curah
pendapat berlangsung. Penilaian akan dilakukan pada periode berikutnya dimana semua ide
dipilih, dievaluasi dan mungkin diterapkan”. Sejalan dengan itu Kang dan Song (dalam 2009
:122) “metode Brainstorming adalah teknik diskusi kelompok dimana anggotanya
menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya atas topik tertentu tanpa hambatan dan
pertimbangan aplikasi praktisnya. Spontanitas dan kreativitas merupakan bagian penting
dalam curah pendapat penilaian terhadap ide-ide dilakukan pada sesi berikutnya”. Menurut
Barbara Allman dan Sara Freeman (2010:37) “Brainstorming adalah suatu teknik yang
digunakan untuk menghasilkan suatu daftar panjang yang berisi berbagai respon berbeda
tanpa membuat penilaian terhadap ide-ide individu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Brainstorming adalah suatu bentuk
diskusi dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian dari
peserta lain.
Tujuan penggunaan metode Brainstorming menurut M. Subana (2009:106) ialah “menguras
habis segala sesuatu yang dipikirkan oleh siswa dalam menggapi masalah yang dilontarkan
guru kepadanya”. Agar tujuan dalam penerapan metode Brainstorming dapat tercapai maka
perlu adanya aturan yang diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar metode Brainstorming
dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat terealisasi.
Menurut Utami Munandar (1985:104) beberapa aturan yang harus diperhatikan pada metode
Brainstorming adalah:
a. Kebebasan dalam memberikan gagasan
Anak tidak perlu merasa ragu-ragu untuk mengeluarkan gagasan apa pun, yang “aneh” atau
“yang lain dari yang lain”. Ia pun tidak perlu merasa terikat pada apa yang sudah berlaku
sampai sekarang, pada kebiasaan-kebiasaan yang lama.
b. Penekanan pada kuantitas
Pada teknik Brainstorming diinginkan gagasan-gagasan sebanyak mungkin, karena dengan
makin banyaknya gagasan makin besar pula kemungkinan bahwa di antara gagasan-gagasan
tersebut ada yang sangat baik dan orisinil.
c. Kritik ditangguhkan
Selama tahap pengungkapan gagasan, kritik baik oleh anggota maupun oleh ketua tidak boleh
dibenarkan. Kritik baru dapat dikemukakan setelah tahap pencetusan gagasan selesai.
Sesudah tahap ini ada tahap penilaian gagasan, di mana semua gagasan yang telah dicatat
ditinjau satu per satu kemudian dipilih gagasan-gagasan yang terbaik.
d. Kombinasi dan peningkatan gagasan
Siswa dapat menambahkan atau meneruskan gagasan-gagasan yang sebelumnya telah
diungkapkan oleh siswa lain. Beberapa gagasan dapat digabung menjadi satu gagasan yang
lebih baik.
e. Mengulang gagasan
Mengulang gagasan yang tampaknya sama tidak menjadi soal, karena dalam kenyataan
mungkin gagasan-gagasan tersebut agak berbeda. Teguran bahwa gagasan itu sudah
disampaikan sebelumnya akan menghambat spontanitas siswa dalam mengungkapkan
gagasan. Lagi pula apabila memang ada gagasan-gagasan yang sama, pada tahap penilaian
gagasan tersebut dapat dikeluarkan.
Walaupun teknik ini baik dan memiliki kelebihan tetapi juga mempunyai kelemahan.
Menurut Suprijanto (2009:125) mengungkapkan ada beberapa kelemahan dari penggunaan
metode Brainstorming:
a. Proses ini memerlukan banyak waktu, khususnya apabila kurang dari 10% ide yang
akhirnya digunakan.
b. Seperti kelompok diskusi yang lain, produktivitas sesi curah pendapat tergantung pada
kemampuan dan kualitas orientasi peserta.
c. Manfaat akhirnya mungkin lebih berupa apa yang dilakukan terhadap peserta daripada
produktivitas apa yang segera diperoleh dalam sesi curah pendapat, dan sulit diukur dengan
tingkat keakuratan apa pun.
Menurut Roestiyah (2012:75) beberapa kelemahan metode Brainstorming sebagai berikut:
a. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
b. Anak yang kurang selalu ketinggalan.
c. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
d. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
e. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.
f. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Allman Barbara dan Freeman S. (2010). Menjadi Guru Kreatif. Jogjakarta: Golden Book.
B. Uno Hamzah (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dananjaya, Utomo. (2012). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman. P dan Sobry, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Madjid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
PT. Gramedia.
Nurdin, Syafrudin. (2004). Model Pembelajaran Dengan Memperhatikan Keberagaman
Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Roestiyah N.K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Subana dan Sunarti. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sudjana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suprijanto. (2009). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Supriyadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Surjadi, A. (1989). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar Maju.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kencana.
Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan
pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia
dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73).
Tugas guru dalam pelaksanaan metode ini adalah memberikan masalah yang
mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak
boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/ salah, juga tidak perlu
disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, sehingga
semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi.
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar
atau bertanya, atau mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih
merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang
kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi
aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode
brainstorming :
E. Implikasi
Metode pembelajaran ini cocok beberapa materi pada mata pelajaran fisika,
misalnya materi tentang energi karena siswa dituntut untuk berpikir misalnya tentang
apa yang ditanyakan gurunya itu siswa mengerti dan mampu menjelaskannya
berdasarkan argumen dan pengetahuan siswa, sebelum materi tersebut dijelaskan
oleh guru, jadi siswa dituntut untuk mengemukakan gagasan dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Apa Itu Brainstorming
Mungkin masih banyak yang awam trntang kata Brainstroming, tetapi sebenarnya kita sudah
sering melakukannya.
Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab
atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang
menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak
ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat (Dra.Roestiyah, 2008:73- 75)
Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi,
dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain
tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan)
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau
berbeda. Hasilnya pengalaman, atau kemudian peta dijadikan gagasan peta (mindmap) inf
ormasi, untuk peta menjadi pembelajaran bersama. Metode curah pendapat (brainstorming)
sesuai sebagai upaya untuk mengumpulkan pendapat/ide yang dikemukakan oleh seluruh
anggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok. Metode ini akan menghasilkan
berbagai pendapat atau ide dari peserta, baik yang sama (atau saling mendukung) dan ide-ide
yang berbeda (atau saling bertentangan). Kedua bentuk ide tersebut dapat memicu terjadinya
perdebatan di antara peserta. Metode brainstorming merupakan salah satu teknik untuk
memperkirakan sejauh mana pengetahuan (penguasaan materi) yang telah dimiliki mahasiswa
(Nurani, dkk, 2003:825)
Metode ini dikenal sebagai Metode curah pendapat merupakan metode yang merangsang
berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh
siswa Metode ini dapat dilaksanakan apabila peserta telah berada pada tingkat yang lebih tinggi
dengan prestasi yang tinggi pula
Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk menguras habis, apa yang dipikirkan para siswa
dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru ke kelas tersebut. Dalam pelaksanaan metode
ini tugas guru adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga
mereka menanggapi dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar atau
salah, juga tidak perlu disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa
sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. Murid
bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya atau
mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan
bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari
guru agar turut berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan pendapatnya Menurut
Dra.Roestiyah, (2008:73-75) penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut
Menarik kesimpulan artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tersebut
dapat dijadikan sebagai evaluasi tahap awal atau biasa disebut preevaluation tentang
kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki mahasiswa,
sebagai salah satu cara pengembangan ide-ide atau pendapat baru mengenai satu
permasalahan,
meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang bersifat kuantitas, di
samping ermasalahan sehari-hari dan hal ini lebih baik dibandingkan kualitas,
menindak lanjuti pemecahan masalah jika dengan cara yang konvensional tidak
terpecahkan,
mengembangkan berpikir kreatif,
menumbuhkan rasa percaya diri pada mahasiswa untuk ikut terlibat menyampaikan
pendapatnya.
Metode brainstorming erat kaitannya dengan metode diskusi namun terdapat persamaan dan
perbedaan yang ada dalam metode brainstorming dan metode diskusi Dra.Roestiyah, (2008:73-
75),
Perbedaannya :
Metode brainstorming :
Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik
Anak yang kurang selalu ketinggalan
Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja
Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan
Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah
Tidak menjamin hasil pemecahan masalah
Masalah bisa berkembang kearah yang tidak diharapkan
Nah sebagai contoh, saya sedang mengambil judul untuk Improvment di suatu perusahaan. dan
saya merasa kurang percaya diri atas ide-ide yang saya ambil. sebagai langkah yang menurut
saya tepat saya melakukannya dengan cara Metode Brainstroming ini. Disisni saya mengambil
empat masalah yang ada dalam pekerjaan saya. berikut gambarannya
Disinilah peranan semua orang yang saya ikiutkan dalam metode ini.
Cukup sekian dulu yang bisa saya tulis, mungkin bisa bermanfaat bagi yang lain. dan silahkan
mencoba metode ini.
Buy a Book ?
“Cara terbaik memperoleh ide bagus adalah dengan mendapatkan banyak ide.” (Linus
Pauling).
Sebenarnya yang menjadi masalah adalah kebanyakan orang berpendapat bahwa mereka
telah melakukan curah pendapat. Suatu hari ketika saya mencoba untuk
memperkenalkannya dengan peserta diklat prajabatan, saya melihat bahwa mereka
“merasa” mereka sudah pernah melaksanakannya. Mereka pikir yang mereka lakukan
adalah curah pendapat. Saya berpendapat bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah rapat
biasa atau curah pendapat “bergaya birokrat” dan “feodalistik”. Saya merasa bahwa curah
pendapat yang benar adalah seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
paling inovatif di dunia seperti: Micorsoft Corporation, Apple Computers, Dell Computers
dan IDEO. Tidak heran karena curah pendapat, menjadikan mereka sebagai:
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengadopsi cara curah pendapat mereka
Mereka mencampakkan kemungkinan bahwa curah pendapat adalah menjadi keahlian, seni
lebih seperti bermain gitar daripada sekedar mengikat dasi. Curah pendapat adalah
proses, semakin sering melakukannya maka akan menjadi lebih baik. Saya menilai curah
4. Percaya bahwa setiap orang dapat dipercaya dalam membuat keputusan yang adil.
Jika nilai-nilai di atas sudah diterapkan maka kita sudah berada di jalan yang tepat. Saya
yakin juga sebenarnya sudah ada yang menerapkannya di dunia pemerintahan, namun
perlu nilai lebih, menciptakan gairah, dan menumbuhkan semangat inovasi melalui curah
pendapat yang lebih baik. Hanya satu cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki metode
curah pendapat yakni lebih sering melakukannya sehingga menjadikannya sebagai etika
organisasi.
Kalau curah pendapat memang sudah dilakukan paling banyak sebulan sekali atau setahun
hanya empat kali atau dua kali. Saya ragu apakah memang curah pendapat sudah memang
menjadi etika organisasi pemerintah. Satu-satunya cara adalah hanya dengan melakukan
sesering mungkin. Curah pendapat yang ada hanya sedikit menerapkan metode yang tepat
dan ditambah lagi adanya keterbatasan fasilitas pendukung. Pilihlah tempat yang cocok,
pesanlah perlengkapan (post-it, spidol, coklat, dsb), pilihlah kelompok yang bagus dan
kompleks.
Di perusahaan-perusahan top dunia, curah pendapat sudah menjadi tradisi atau bahkan
agama, karena dilakukan setiap hari. Walaupun ide-ide yang muncul tidak serius atau
bahkan konyol, curah pendapatnya sendiri sebagai sebuah alat – sebagai keahlian –
dilakukan cukup serius. Dalam perusahaan dengan sedikit sekali peraturan, gambaran yang
Curah pendapat bukanlah rapat biasa. Bukan sesuatu yang perlu anda catat. Anda tidak
berbicara secara bergiliran dengan urutan tertentu. Tidak perlu menghabiskan waktu
sepanjang pagi atau sore bahkan sepanjang hari yang membosankan. Satu jam sudah
cukup optimal atau maksimum satu setengah jam. Tingkat energi fisik dan mental yang
diperlukan untuk curah pendapat sulit jika dilakukan lebih dari satu setengah jam. Sesi
curah pendapat bukanlah presentasi atau kesempatan bagi atasan untuk mengumpulkan
ide-ide antusias dari tim. Tidak ada perasaan bekerja. Curah pendapat bukanlah
sebuah proyek atau untuk memecahkan masalah rumit yang muncul. Semakin produktif
sebuah tim, semakin mereka dapat bercurah pendapat secara teratur dan efektif. Kami
menyebut sesi ini adalah sesi “bercurah pendapat”, yang terdengar seperti peristiwa aktif
yang melibatkan jiwa dan raga. Kata-kata yang bagus dari pencurah pendapat dapat
menulari tim dengan semangat optimisme dan rasa mempunyai kesempatan yang dapat
menunjang tim melewati tahapan-tahapan proyek yang paling gelap dan penuh dengan
tekanan.
dengan hal-hal mendasar seperti tetap pada satu topik pembicaraan pada suatu waktu dan
mengembangkan ide-ide orang lain – tetapi diperlukan upaya tambahan bila anda
menginginkan pencurah pendapat yang hebat yang menghasilkan sesuatu yang berharga.
Menghargai bahwa manusia sangat berharga dan mempunyai kemampuan tak terbatas.
Tujuh rahasia curah pendapat yang lebih baik (sebagaimana yang telah diterapkan oleh
1. Mempertajam Fokus
Pencurah pendapat yang baik dimulai dari menemukan dan menyatakan masalah
tegang lebih baik daripada samar-samar. Sesi bisa dimulai dengan lebih baik dengan
mengembalikan peserta curah pendapat kepada topik utama dengan lebih mudah
jika anda mempunyai uraian masalah dengan jelas dengan tingkat spesifikasi yang
pas. Curah pendapat harus disertai dengan pernyataan masalah yang jelas. Bila suatu
tim ternyata tidak mempunyai arah yang jelas, luangkan waktu beberapa menit
untuk mengembalikan dengan pernyataan masalah dengan baik. Hal ini bukan buang-
merupakan topik curah pendapat yang buruk karena terlalu sempit dan dianggap
anda sudah tahu jawabannya. Pendekatan lain “penegak hukum”, terlalu kering.
Mungkin topik yang bisa lebih baik dan lebih terbuka adalah “membantu masyarakat
dalam memberantas korupsi”. Carilah topik yang nyata sehingga peserta dapat
Pernyataan topik terbaik adalah berfokus ke luar pada kebutuhan masyarakat bukan
2. Bagimana kita dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik daripada organisasi
Y?
1. Bagaimana caranya agar peserta diklat bisa betah di kelas ketika proses belajar
mengajar berlangsung?
2. Bagaimana caranya agar masyarakat ketika hendak membuat SIM tidak perlu
Kedua pernyataan topik di atas jelas mengarahkan kita akan inovasi yang akhirnya
Jangan memulai dengan kritik atau mendebat ide-ide. Kritiklah sebagaimana anda
memuji ide-idenya. Kritik dan berdebat ide-ide dapat dipastikan akan melemahkan
energi sesi dengan cepat sekali. Perlu mengetahui teknik komunikasi atau bagaimana
seperti: “Kejar kualitas”, Munculkan ide-ide gila” atau “Jadilah visual”. Tidak mau
menulisi tembok anda? mungkin bisa membunyikan bel jika curah pendapat menjadi
rapat biasa. Bisa juga peraturan-peraturan yang menyenangkan itu dicetak di papan
Memberi nomor tiap-tiap ide cukup mudah dimengerti. Menomori ide-ide curah
1. Alat untuk memotivasi peserta sebelum dan selama sesi (“biasanya saya akan
2. Cara yang bagus untuk melompat mundur dan maju dari ide ke ide tanpa
kehilangan jejak dimana anda berada. Saya melihat bahwa 50 ide dalam 20 menit
adalah curah pendapat yang bagus dan lancar. Tentu kualitas penting tapi yang
jelas apa yang dinasehatkan oleh Linus Pauling benar untuk mendapatkan ide
pendapat yang penuh energi cendrung mengikuti rangkaian kurva “kekuatan” yang
yang muncul dengan sentuhan lembut pada fase pertama dan cukup tahu untuk
membiarkan ide-ide mengalir pada bagian menanjak dari kurva penyimpanan ide.
dibutuhkan.
Dalam contoh curah pendapat tentang “bagaimana kita dapat mempercepat proses
pendidikan kita” dan “revolusi paradigma cara berpikir” merupakan contoh ide-ide
yang bagus, tapi apakah ada ide lain “ketika demokratisasi hendak diterapkan justru
terhadang oleh budaya timur kita? Sebaliknya ketika diskusi melemah pernyataan
transisi “melompat” yang bagus mungkin seperti ini: “baiklah, mari kita menengok
sejarah masa lalu zaman kerajaan-kerajaan Nusantara dan pikirkanlah beberapa solusi
Kembangkanlah ide. Doronglah munculnya ide baru lain atau perkenalkanlah variasi
kecil. Atau melompatlah, baik mundur ke jalur sebelumnya yang anda lalui terlalu
cepat atau maju pada pendekatan yang baru sama sekali. Apapun yang anda lakukan,
5. Ruangan Mengingat
Pemimpin curah pendapat yang bagus mengerti kekuatan ingatan spasial. Tuliskan
aliran ide-ide pada media yang dapat dilihat oleh seluruh kelompok anda. Ada banyak
teknologi digital yang muncul untuk kerja kelompok. Spidol, post-it dan gulungan
kertas A0 sudah cukup membuat curah pendapat sukses. Curah pendapat adalah proses
yang benar-benar berorientasi pada kelompok dan penulisan cepat yang dilakukan
fasilitator adalah salah satu titik fokus yang mempersatukan kolompok. Kita tidak
berbicaa tentang pencatatan rapat secara pribadi, karena curah pendapat yang
menarik melarang menuliskan segala sesuatunya di atas catatan pribadi. Seluruh ide
dituliskan di atas kertas besar yang mampu dilihat oleh semuanya tanpa kecuali.
Tujuannya adalah agar semua dapat menyaksikan proses kemajuan dan kembali pada
sebelum curah pendapat dimulai. Tujuannya adalah anda tidak perlu sulit lagi kalau
terjadi kesalahan tinggal dicoret saja dan ganti yang baru di tempat yang kosong.
Semata-mata supaya tahu proses sebelumnya. Buatlah segala sesuatu ide bisa
dikembangkan secara imajinatif, penuh kreatifitas dan berpikir secara holistik. Dengan
demikian orang-orang dapat mengingat kembali ide-ide awalnya. Yang jelas terus
Saya melihat dalam rapat, orang-orang terlalu serius, sibuk dan terkesan dikejar
waktu. Kelihatannya perlu pemanasan dulu atau ice breaking sebelum curah pendapat
membuat peserta menjadi lebih bergairah. Yang penting disini adalah menjaga
“voltase” mereka tetap tinggi. Apalagi mereka yang sebelumnya belum mengenal,
Pada dasarnya tujuan dari ice breaking adalah agar mereka “melupakan” kesalahan
mereka, kejenuhan mereka dan stress mereka. Tapi ingat permainan ice breaking yang
diberikan bukanlah yang hanya menyenangkan mereka tapi harus ada nilai pendidikan
“pesona bagian belakang” atau “100 manfaat clip” terbukti membuat mereka “tegang”
tapi justru telah menjadi shock therapy mental mereka. Pelajaran apa yang bisa
diambil. Kadang saya meminta mereka mengerjakan “PR” yang berkaitan dengan
pokok persoalan. Misalnya dalam topik korupsi, saya meminta untuk menuliskan segala
Kelompok kedua saya meminta mencari bagaimana cara kerja uang dan hakekat uang
itu sendiri. Sementara kelompok terakhir tanpa diberikan “PR”. Dampaknya luar biasa.
dapat ditebak kedua kelompok pertama akan lebih antusias ketimbang kelompok
ketiga ketika melakukan curah pendapat. Saya yakin dengan begitu, materi korupsi
Salah satu sesi curah pendapat terbaik adalah mencurahkan semua ide dengan sepenuh
hati dan penuh semangat. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menjaga agar
Melakukan secara fisik adalah salah satu ciri khas utama dari curah pendapat yang saya
ceritakan ini. Karena melibatkan segala potensi anda. Anda membuat sketsa,
memetakan pikiran (mind mapping), menggambar diagram dan menempel gambar atau
baik seperti seniman. Yang penting adalah anda berbahagia tentang bagiamana
memvisualisasikan ide dan gunakan peralatan yang ada untuk bercurah pendapat.
Curah pendapat yang baik adalah dalam bentuk fisik. Misalkan anda ingin curah
pendapat tentang topik “panas” apa dan bagaimana mengemasnya untuk diklat
berikutnya? Cara terbaik adalah membawa segala sesuatunya yang berkaitan dengan
topik diklat walaupun itu berlebihan, misalnya saja adalah jurnal-jurnal, literatur,
hasil browsing di internet, kaset, CD atau kalau perlu pakarnya sekalian, yang jelas apa
saja yang mendukung. Berikutnya adalah curah tindakan, dimana mencoba untuk
mempraktekkan di depan peserta curah pendapat. Setelahnya dapat dinilai dan dapat
Pencurah pendapat yang penuh semangat dapat menghasilkan seratus ide atau lebih
dalam satu jam. Paling tidak sepuluh diantara ide mungkin menjadi ide terbaik. Ide –
ide itu dapat menempatkan tim menjadi fokus ke sekelompok ide dari seratus ide
dengan demikian menempatkan tim pada arah yang tepat. Ide-ide ini bisa menjadi
pembicaraan hangat dalam curah pendapat. Bahkan bisa menjadi ide gila. Yang paling
seratus ide dalam setengah jam? Berpikir liar adalah fitrah manusia yang kratif dan
inovatif. Bisa saja ketika anda jalan-jalan ke hotel atau perusahaan multinasional
Betapa menyenangkannya curah pendapat itu. Kalau anda berpartisipasi secara teratur
hal itu seperti latihan meregangkan pikiran. Cara penyelesaian masalah yang sangat
berbeda dibandingkan anda rapat, diskusi biasa atau cuma jalan modar-mandir.
Curah pendapat bisa menghasilkan sesuatu yang lain bagi kelompok anda. diantaranya
berjalan seru dapat menjadi kemenangan tersendiri bagi tim, sebuah obat untuk
Beberapa orang mungkin dapat melakukan curah pendapat yang lebih baik dari lainnya.
contoh/prototipe kilat baik dalam bentuk barang maupun jasa, temukanlah jawaban
atas pertanyaan sulit, maka anda akan menjadi orang yang diperhitungkan oleh rekan-
rekan anda. Kalau anda adalah orang bertipe inovasi terbuka – dengan bercurah
bukanlah untuk orang-orang yang kurang percaya diri atau pemalu. Bila seorang
pendatang baru secara tiba-tiba menghujani curah pendapat dengan ide-ide gilanya
maka perlu diperhatikan. Anda seorang pendatang baru yang antusias perlu mendapat
yang belum berpengalaman, guru menghukum siswa karena kesalahannya tetapi tidak
“aman”. Saya kira itulah pendekatan yang sangat manusiawi. Kalau anda bermaksud
Ketika atasan berbicara terlebih dahulu maka yang terjadi adalah ia akan menunjukkan
otoritasnya. Dia akan menentukan agenda dan batasan-batasan, yang akan membatasi
peserta curah pendapat. Saya berani jamin, ketika atasan berbicara terlebih dahulu,
maka ide-ide staf atau bawahan akan “mati” karena budaya “sungkan”. Tidak
seorangpun akan memberikan ide apalagi sedikit “liar”. Saya percaya bahwa demokrasi
harus dimulai dari masyarakat, salah satunya adalah membuang budaya sungkan
dengan menunjukkan potensi dan prestasi terbaiknya melalui curah perndapat tanpa
adalah suatu kebiasaan yang telah dipelihara dengan baik karena budaya sungkan tadi.
demokrasi.
Tapi saya menilai berbeda, demokrasi bukanlah seperti itu. Memberikan giliran dengan
dibatasi waktu kepada para pencurah pendapat (searah jarum jam) akan memberikan
lebih baik dari dirinya, sekali lagi ini mematikan potensi terbaiknya.
“dieksekusi” mati. Sering saya amati ketika sampai pada gilirannya pasti akan
Pengalaman saya ketika membuka sesi curah pendapat kepada peserta diklat dengan
terbaiknya.
Lihatlah orang-orang anda, apakah anda mempunyai pakar dalam bidang tertentu.
Dalam curah pendapat menjadi “pakar” berlagak pintar sama bahayanya dengan
atasan yang berbicara terlebih dahulu. Ketika curah pendapat undanglah semua bidang
apapun latar belakangnya. Saya yakin justru ide-ide terbaik datang dari orang-orang
yang tidak kita sangka. Walaupun mereka tidak mempunyai gelar yang tepat tapi saya
yakin ide-ide terbaik tidak datang dari seorang pakar tapi datang dari orang-orang yang
Saya yakin sekali justru curah pendapat terbaik adalah di kantor sendiri bukan di luar.
Kreatifitas dan inspirasi bisa muncul di kantor anda. Buatlah kantor seperti di rumah
anda sendiri. Buatlah ruangan kantor menjadi manusiawi. Semangat kreatifitas dan
inspirasi harus bertiup di kantor anda agar curah pendapat dan inovasi menjadi
nilai-nilai “nenek moyang”? Saya jamin pada dasarnya kinerja mereka buruk, tidak ada
Saya teringat bahwa kesuksesan kita hanya bisa dicapai bila kita bahagia (gembira)
terlebih dahulu – (riwayat hadits, Ali bin Abi Thalib). Saya teringat ketika menonton
film “Phyrates of Sillicon Valley” dimana dalam film tersebut Steve Jobs & Steve
Wozniak (pendiri Apple Computers) dan Bill Gates & Paul Allen (pendiri Microsoft
terbaiknya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka telah merubah sejarah dunia dan
Menuliskan segala sesuatunya di catatan anda. Akhirnya yang tidak pentingpun juga
dicatat. Yang terpenting adalah menyampaikan isi otak anda. Bagaimana mungkin
menuliskan segala sesuatu sambil menyampaikan isi otak anda? bagaimana mungkin
Baiklah, anda menuliskan segala sesuatu ide anda dalam buku catatan anda. Tapi
ingatlah, ketika anda menuliskannya dalam buku catatan anda tentang topik yang
sedang dibicarakan maka ide anda hanya sampai disitu. Jika anda menuliskan dalam
kertas A0 dan dapat dilihat semua orang maka saya yakin ide anda itu akan diperkaya
oleh rekan-rekan anda dan anda dapat membandingkan dengan ide-ide lainnya. Proses
lebih penting, kesalahan adalah hal yang wajar dan rekan-rekan anda siap membantu
menyempurnakannya.
Setiap orang melakukan curah pendapat. Setiap orang dapat menjadi lebih baik dari
lainnya. Sebuah curah pendapat dapat terasa seperti rapat biasa atau dapat menjadi
pengalaman yang menyenangkan dan menyegarkan yang membawa pengalaman baru atau
membawa sebuah tim ke level yang berbeda yakni tim yang demokratis.