Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Makrifatullah adalah buah dari ilmu, ilmu yg mampu mengantrkan manusia kepada
keyakinan, bahwa tiada Tuhan selain Allah (laa ilaaha illallah). Untuk itulah, untuk dapat
meraih kebahagiaan yang abadi, manusia wajib mengenal Allah Swt. Caranya, dg mengenal
ayat-ayat-Nya, baik ayat kauniah maupun ayat kauliyah.
Allah swt. tidak menampilkan wujud Dzatnya Yang Maha Hebat di hadapan makhluk-
makhluknya secara langsung dan dapat dilihat seperti kita melihat sesama makhluk. Maka,
segala sesuatu yang tampak dan dapat dilihat dengan mata kepala kita, pasti itu bukan tuhan.
Allah menganjurkan kepada manusia untuk mengikuti Nabi saw. supaya berpikir tentang
makhluk-makhluk Allah. Jangan sekali-kali berpikir tentang Dzat Allah. Makhluk-makhluk
yang menjadi tanda kebesaran dan keagungan Allah inilah yang disarankan di dalam banyak
ayat Al-Qur’an agar menjadi bahan berpikir tentang kebesaran Allah.
Ayat Qauliyah
Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an.
Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang
aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). (QS. At-Tin
(95): 1-5)
Ayat Kauniyah
Ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah.
Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di
dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala
sistem dan peraturan-Nya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan
Penciptanya.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah
benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(QS. Nuh (41): 53)
Diposting oleh Ngaji Diri di 11.15
Dan dijadikan padanya bulan sebagai cahaya {NUR/ }ننوُءرdan dijadikan matahari sebagai
pelita {ibarat pelita /siraaj/ً( ”} )ضسيراَءجاQS.71-Nuuh:16).
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar {pelita dan bersinar/ MEMBAKAR dirinya
} ضdan bulan bercahaya {NUR/ }ننوُءرdan ditetapkan-Nya manzilah-
sendiri/ضيياَءء
manzilahnya……”(QS.10-Yunus:5).
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku
bermimpi melihat SEBELAS KAUKAB {planet/benda langit memantulkan sinar/ ً }يكموُيكءباdan
Matahari serta Bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”.
﴾ Ash Shaaffat:6 ﴿
Sesungguhnya Kami telah menghias langit { }ٱلشسيماَيءyang terdekat {DUN YA /ً }ٱلددمنيياdengan
hiasan {} ضزيِنيةة, yaitu KAWAKIB {PLANET-PLANET/ ب }ٱمليكيوُاَضك ض,
م م ش ش
﴾إضناً يزيِشناً ٱلشسيماَيء ٱلددنيياً بضضزيِنيةة ٱليكيوُاَضك ض
٦:ب ﴿اَلصاًفاًت
>>>>>>>>>>>>>……………………………
Dengan demikian isyarat ilmiah tersebut menunjukkan bahwasanya yang dimaksud Kaukab
dalam ayat tersebut adalah PLANET yang hanya memantulkan cahaya Matahari, tidak
memiliki cahaya dari dalam dirinya, dan ia dominan di orbitnya, sehingga tidak menjadi
satelit bagi Benda Langit yang lainnya.
Karenanya, para Ahli Mu’jizat Ilmiah Al-Qur’an di era Sains saat ini menafsirkan mimpi
Nabi Yusuf AS bahwa beliau melihat SEBELAS PLANET dan MATAHARI serta BULAN.
Besarnya alam semesta teramati hanyalah pikiran , analisa , dan penglihatan serta kesimpulan
sementara dari para ahli astronomi. Namun, saat ini, kita benar-benar tidak tahu apa proporsi
seluruh alam semesta bagian kita amati mewakili. Teori terbaru tentang asal-usul alam
semesta menunjukkan bahwa dengan diketahuinya luasnya alam semesta , bumi yang kita
tempati tidak lebih dari butiran debu di multiverse (yaitu himpunan semua alam semesta yang
ada).
Karya Edwin Hubble adalah yang pertama untuk memberikan astronom ide besarnya alam
semesta. Bekerja di Mount Wilson pada tahun 1930 dengan apa yang kemudian teleskop
terbesar di dunia, Edwin Hubble mengambil foto-foto sampel dari langit di berbagai daerah
(sekitar 1283 daerah) dan menghitung jumlah gambar galaksi yang bisa mendeteksi di piring
fotografi. Dari survei, ia merupakan suatu peta dengan galaksi kita, Bima Sakti, di tengah plot
di apa yang kemudian disebut khatulistiwa galaksi (bagian atas dan bawah peta disebut
sebagai kutub).
Setelah dikoreksi untuk efek peredupan menutupi awan debu ketika mengamati langit dalam
arah dari Bima Sakti, Hubble menyimpulkan bahwa pada skala besar distribusi galaksi
galaksi isotropik yaitu secara seragam terdistribusi di sekitar kita di langit. Pengamatan
Hubble menyebabkan pandangan bahwa alam semesta kita adalah homogen, yaitu sama di
semua arah dan di semua jarak. Ide isotropi dan homogenitas semesta disebut Prinsip
kosmologis. Prinsip kosmologis tetap asumsi yang mendasari dalam kosmologi.
Pengamatan oleh astronom dari distribusi galaksi di iris bagian besar ruang telah
menunjukkan bahwa galaksi kita adalah anggota dari sebuah kelompok kecil dari galaksi
yang disebut Local Group. Grup Lokal adalah sekitar tiga juta tahun cahaya dan mengandung
sedikitnya 26 anggota (tiga galaksi spiral yang besar, 9 laskar kerdil, 2 ellipticals menengah
dan 12 ellipticals kerdil).
Cluster galaksi lain telah terdeteksi di luar kita. Para diamati terdekat dari planet kita adalah
Cluster Virgo, sebuah sistem yang terdiri dari ribuan galaksi. Namun lain cluster galaksi lebih
besar dari Virgo adalah Cluster Coma. Kita bisa mendeteksi cluster tertentu karena mereka
memiliki galaksi yang padat kecerahan menonjol dengan latar belakang dan cluster galaksi-
galaksi lain.