Vous êtes sur la page 1sur 55

STUDI KASUS 1

“PEMAHAMAN ATAS ENTITAS YANG DIAUDIT”

Lembaga Audit Pemerintah


TIM AUDIT KINERJA Indeks
KANTOR PELAYANAN PUBLIK AGRARIA ADIPURA A.1

Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura


Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

PEMAHAMAN ATAS ENTITAS YANG DIAUDIT

Tujuan
Memahami Kantor Pelayanan Agraria.

Langkah – langkah
1. Wawancara dengan manajemen dan staf kunci

2. Review kebijakan – kebijakan, pengarahan – pengarahan, dan dokumen – dokumen

3. Review laporan kinerja entitas serta laporan mengenai rencana kerja dan prioritasnya.

4. Review peninjauan fisik terhadap fasilitas – fasilitas yang dimiliki oleh entitas.

5. Telusuri sistem dan prosedur pengendalian

6. Analisis hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya

7. Identifikasi risiko entitas

8. Review laporan – laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk
laporan audit yang dilakukan oleh auditor lainnya.

Hasil
1. Gambaran Umum Entitas (KKA Indeks A.1.1)
2. Pemahaman atas Input, Proses, dan Output Entitas (KKA Indeks A.1.2)
3. Informasi Lainnya (KKA Indeks A.1.3)
Lembaga Audit Pemerintah
Indeks
TIM AUDIT KINERJA
KANTOR PELAYANAN PUBLIK AGRARIA ADIPURA A.1.1

Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura


Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

GAMBARAN UMUM ENTITAS


1. Perencanaan Strategis KPA Adipura
Rencana strategis merupakan rencana KPA Adipura dalam rangka
mencapai tujuan yang maksimal, terarah, sistematik serta profesional
dengan berpijak pada:
a. tugas pokok dan fungsi KPA Adipura.
b. arti dan fungsi tanah di tengah masyarakat serta kondisi saat ini

Maksud dan Tujuan Rencana Strategis (Renstra):


a. Setiap kebijakan yang menyangkut bidang pertanahan dapat
terencana, terarah, berkesinambungan dan adil guna menghindari
adanya pertentangan/konflik;
b. Penjabaran visi, misi dari wilayah tempat KPA Adipura berada
(Kabupaten Adipura) yaitu manusia unggul yang agamis berbasis
agribisnis dan industri yang berwawasan lingkungan melalui
pemberdayaan masyarakat dan pelayanan prima serta dapat
mengantisipasi segala tantangan dan permasalahan yang timbul
sebagai akibat dari pengaruh globalisasi, teknologi dan informasi;
c. Sebagai bahan penilaian keberhasilan kerja (akuntabilitas) Kantor
Pelayanan Agraria

2. Visi
Terwujudnya pelayanan prima di bidang pertanahan bagi masyarakat
melalui tertib pengelolaan pertanahan.

3. Misi
Misi yang diemban KPA Adipura adalah:
(1) meningkatkan mutu pelayanan di bidang pertanahan;
(2) mendorong percepatan pendaftaran tanah untuk pertama kali;
(3) menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
bidang pertanahan
(4) meningkatkan mutu pengawasan dan pengendalian teknis
operasional bidang pertanahan.

4. Nilai Strategis
Nilai-nilai strategis yang menjadi acuan KPA dalam melaksanakan
kebijakan, program, dan kegiatan dalam mewujudkan visi misi adalah
tekad, adaptasi, dan terukur.

5. Faktor – faktor kunci keberhasilan


Faktor-faktor kunci keberhasilan dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
a. sumber daya manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif;
b. sistem kerja yang terukur sehingga setiap gerak langkah organisasi
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik;
c. teknologi informasi sebagai sarana untuk memperoleh informasi
dalam pengambilan keputusan di bidang pelayanan dan pendapatan
dari sektor pertanahan;
d. pelayanan pertanahan yang terorganisir dan sistematis;koordinasi
dengan instansi terkait

6. Tujuan
a. Meningkatnya pelaksanaan pelayanan sesuai dengan mekanisme
dan prosedur.
b. Meningkatnya fasilitas penunjang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan pelayanan.

7. Sasaran
a. Terlaksananya mekanisme pelayanan yang terarah dan
transparan.
b. Tercapainya penyempurnaan sarana fisik dan pemenuhan dana
untuk menunjang kegiatan pelayanan kantor

8. Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran KPA untuk Tahun
2005-2009 arah kebijakan yang diambil mengacu pada:
a. mendelegasikan 9 (sembilan) kewenangan pemerintah kepada
Pemerintah Kabupaten sesuai dengan Kepress Nomor 34 Tahun
2003 dalam penyelenggaraan pelayanan di bidang pertanahan;
b. memberikan fasilitas bagi terwujudnya data fisik dan yuridis yang
akurat;
c. menata kembali penempatan sumber daya manusia sesuai dengan
bidang keahliannya;
d. memberikan fasilitas bagi tersusunnya perencanaan organisasi yang
rasional;
e. memberikan fasilitas bagi terselenggaranya SIM Pertanahan;
f. pengaturan pertanahan untuk memenuhi kebutuhan daerah;
g. memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pembinaan kepada
pelaku jasa pertanahan kepada masyarakat;
memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pengawasan dan
pengendalian penggunaan tanah yang berwawasan lingkungan serta
pengendalian penguasaan pemilikan tanah

9. Kegiatan KPA Adipura


Kegiatan KPA Adipura mencakup :
a. Pelayanan, pengukuran, dan pemetaan bidang tanah
b. Pelayanan pendaftaran pertama kali
c. Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah
d. Pelayanan pemeriksaan tanah
e. Pelayanan informasi tanah.

10. Tugas dan Fungsi


Kantor Agraria mempunyai tugas dan fungsi Biro Agraria dalam
lingkungan wilayah Kabupaten yang bersangkutan (Wilayah Kabupaten
Adipura) sesuai dengan Keputusan Kepala Biro Agraria (BA) No. 01
Tahun 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor wilayah dan
Kantor Agraria.
Fungsi – fungsi yang dimiliki oleh Kantor Pelayanan Agraria Adipura
adalah:
a. menyiapkan kegiatan di bidang pengaturan penguasaan tanah,
penatagunaan tanah, pengurusan hak-hak atas tanah, serta
pengukuran dan pendaftaran tanah;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan di bidang pengaturan penguasaan
tanah, pengurusan hak-hak tanah, pengukuran dan pendaftaran;
c. menyiapkan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pertanahan;
d. memberikan pelayanan, perizinan dan rekomendasi di bidang
pertanahan;
e. melaksanakan survei, pengukuran dan pemetaan dasar, pengukuran
dan pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik dan
survey potensi tanah;
f. mengusulkan dan melaksanakan penetapan hak tanah, pendaftaran
hak tanah, pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah aset
pemerintah;
g. menangani konflik, sengketa, dan perkara pertanahan;
h. mengelola Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional
(SIMTANAS).
i. melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

11. Uraian Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Kepala Biro Agraria struktur organisasi KPA
Adipura adalah sebagai berikut.
Kepala Kantor

Sub Bagian Tata Usaha

Urusan Urusan Umum &


Perencanaan & Kepegawaian
Keuangan

Seksi Survei, Seksi Hak Tanah Seksi Pengaturan & Seksi Seksi Sengketa
Pengukuran dan dan Pendaftaran Penataan Tanah Pengendalian & Konflik & Perkara
Pemetaan Tanah Pemberdayaan

Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi
Pengukuran & Penetapan Hak Penatagunaan Pengendalian Sengketa &
Pemetaan Tanah Tanah & Kawasan Pertanahan Konflik
Tertentu Pertanahan

Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi
Tematik & Pengaturan Landreform & Pemberdayaan Perkara
Potensi Tanah Tanah Konsolidasi Tanah Masyarakat Pertanahan
Pemerintahan

Sub Seksi
Pendaftaran Hak

Sub Seksi
Peralihan
Pembebanan
Hak & PPAT

12.Anggaran dan Realisasi Keuangan serta Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP) Kantor KPA Adipura Berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan, KPA Adipura mempunyai sumber daya keuangan sebagai
berikut.

Tahun
Anggaran Realisasi %
Anggaran

2005 12.400.000.000 7.000.000.000 56%

2006 16.000.000.000 10.000.000.000 63%

PNBP di KPA Adipura terdiri atas (i) Pelayanan Pendaftaran Tanah;


(ii) Pelayanan Pemeriksaan Tanah; (iii) Pelayanan Informasi
Pertanahan, dan; (iv) Pelayanan Penetapan Hak atas Tanah.
Penerimaan terbesar Tahun Anggaran 2005 dan 2006 adalah dari
kegiatan Pengukuran dan Pemetaan yaitu Tahun 2005 sebesar
Rp4.500.000.000 atau 51% dari total penerimaan Rp8.900.000.000 dan
Tahun 2006 sebesar Rp4.000.000.000 atau 48% dari total penerimaan
Rp8.300.000.000.
Lembaga Audit Pemerintah
TIM AUDIT KINERJA Indeks
KANTOR PELAYANAN PUBLIK AGRARIA ADIPURA A.1.2

Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura


Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

PEMAHAMAN ATAS INPUT, PROSES, DAN OUTPUT ENTITAS

Mekanisme Pelayanan
Pelayanan di KPA Adipura menghasilkan 48 jenis pelayanan dengan melibatkan front office
(petugas yang berhubungan langsung dengan pemohon) dan back office ( petugas
yang memproses permohonan sampai dengan produk jadi, yaitu sertifikat/SK)
maupun pejabat struktural yang terlibat dalam proses koreksi dan validasi
serta pengesahan sampai tingkat Kepala Kantor.

48 Jenis Pelayanan di KPA Adipura

Jenis Pelayanan
1. Pengukuran 13.Warisan 25.Cessie 37.Pengukuran
2. Pemisahan 14.Pengganti 26.Konversi ulang
(Surat Ukur Blanko (SU sudah dengan
sudah ada) karena ada) Berita Acara
3. Pengecekan hilang 27.Pembagian 38.Penggabung
Sertifikat untuk HAT Hak an (SU
Hak Atas 15.Pemecahan Bersama sudah ada)
Tanah (Surat Ukur 28.Blokir 39.Pengukuran
4. Jual Beli sudah ada) 29.Penggabun Ulang
5. Peningkatan 16.SKPT gan (Pengembali
Hak Guna 17.Ganti Nama 30.Penurunan/ an Batas)
Bangunan ke Pemekaran Perubahan 40.Permohonan
Hak Milik Wilayah Hak SK Hak atas
tanpa Ganti 18.Penurunan/ dengan Tanah
Blanko Perubahan salinan SU Negara
6. Hak Hak tanpa 31.Pengganti 41.Wakaf
Tanggungan Salinan Blanko 42.Tukar
7. Pemecahan Surat Ukur karena Menukar
Sempurna (SU) rusak 43.Akta
8. Pangakuan 19.Pengganti untuk HAT Penggabung
Hak Blanko 32.Perpanjang an
9. Royalti Baru untuk an Hak 44.Pengakuan
10.Kutipan HAT 33.Pengangka Hak (SU
Surat Ukur 20.Perubahan tan Sita sudah ada)
11.Pemecahan Nama Jaminan 45.Pengangkata
Jenis Pelayanan

Sebagian 21.Hibah 34.Ganti n Sita


(Pemisahan) 22.Merger Nama 46.Lain-lain
12.Penerbitan 23.Roya 35.Pengeceka 47.Pengakuan
Sertifikat Parsial n Sertifikat Hak (SU
Berdasarkan 24.Lelang HMARS sudah ada,
SK 36.Pencabutan Belum
Blokir Pengumuma
n)
48.Pembatalan
Sertifikat

Berbagai produk pelayanan tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu


permohonan pendaftaran tanah dengan melakukan input data pada Daftar
Isian (DI) 301 dan permohonan pengukuran dengan melakukan input data
pada DI 302. Pelayanan-pelayanan tersebut melibatkan pegawai KPA
sesuai SK Kepala Kantor No.72/ 2006 tanggal 4 Agustus 2006 tentang
Pembagian Tugas Pegawai di Lingkungan KPA yang mengatur pembagian
tugas Koordinator maupun petugas pelaksana pembantu Koordinator
sesuai Struktur Organisasi Kantor Agraria. Banyaknya volume pekerjaan,
yaitu rata-rata lebih dari 1.000 pemohon setiap bulan menyebabkan Kepala
Sub Seksi memerlukan pendelegasian wewenang kepada staf pelaksana
untuk memperlancar proses kegiatan pelayanan dalam hal ini kepada
Koordinator yang membantu Kepala Sub Seksi untuk melakukan kegiatan
memeriksa kelengkapan berkas permohonan.
Pemberian pelayanan tersebut dilakukan melalui loket-loket. Hal tersebut
diatur dalam Instruksi Kepala BA No.3 tahun 1998 tanggal 20 Juli 1998
tentang Peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan masyarakat di bidang
pertanahan yang antara lain menginstruksikan kepada Kepala Kantor
Agraria mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat di bidang pertanahan di kantornya masing-
masing meliputi menyiapkan dan memfungsikan sistem loket serta
diwajibkan semua jenis pelayanan melalui jenis loket yang telah
ditetapkan yaitu :
a. Loket I : Informasi pelayanan
b. Loket II : Penyerahan dokumen permohonan pelayanan
c. Loket III : Penyerahan biaya
d. Loket IV : Pengambilan produk

Untuk loket II (pelayanan teknis) dapat diperbanyak secara paralel sesuai


dengan jenis dan volume kegiatan pelayanan.
Mekanisme melalui loket tersebut diatur lebih lanjut oleh Kantor Wilayah
Biro Agraria (BA) dengan mengeluarkan SK Kepala Kanwil BA No.610-
587-2000 tanggal 1 April 2000 tentang pedoman penyelenggaraan sistem
loket pelayanan kegiatan seksi pengukuran dan pendaftaran tanah antara
lain seperti berikut.
a. Loket Informasi berfungsi memberikan informasi yang bersifat umum
untuk selanjutnya disalurkan ke loket pelayanan masing-masing,
menyediakan brosur/buku petunjuk permohonan yang diperlukan,
menampung mencatat pengaduan dari masyarakat.
b. Loket Penyerahan Dokumen (loket teknis) merupakan loket tempat
penerimaan dan pemeriksaan kelengkapan berkas yang akan diproses,
loket penyerahan sertifikat.
c. Loket penyerahan biaya tempat membayar biaya-biaya.
d. Loket pengambilan produk merupakan tempat penyerahan hasil-hasil
akhir pelayanan non sertifikat.

Setelah menjelaskan gambaran umum di atas kepada tim auditor Kepala


KPA memberikan kesempatan kepada tim audit untuk melakukan tanya
jawab atas paparan tersebut. Lebih lanjut, Kepala KPA menyatakan bahwa
informasi yang bersifat teknis akan dijelaskan oleh masing pejabat terkait
dengan tujuan dan luas lingkup audit yang akan dilakukan oleh auditor.
Setelah memperoleh pemahaman entitas tim audit membuat resume
hasilnya dalam bentuk diagram mekanisme pelayanan sebagai berikut.
Diagram Mekanisme Pelayanan Front Office dan Back Office
KPA ADIPURA

Proses Pelayanan di KPA

Tahapan kegiatan pelayanan pelaksana pelaksana

(ringkasan sesuai dalam SPOPP) (sesuai dengan SPOPP) (di Kantah Kab.Adipura)

Pemohon menyerahkan dokumen atau berkas


permohonan

Menerima dan meneliti kelengkapan berkas permohonan


dari pemohon

Pemohon Pemohon
Mencetak Surat Tanda Terima Dokumen (STTD) dan
Surat Perintah Setor (SPS) dan memberikan ke pemohon

Pemohon melakukan pembayaran berdasarkan SPS

Petugas loket II Koordinator


Pemrosesan berkas permohonan yaitu :
(Di Loket I dan II)
1. menyiapkan buku tanah (meminjam buku tanah)
2. mencocokan dengan buku tanah
3. Input dokumen
4. menyiapkan sertifikat
5. mencetak produk/hasil
Lembaga Audit Pemerintah
Indeks
TIM AUDIT KINERJA
KANTOR PELAYANAN PUBLIK AGRARIA ADIPURA A.1.3

Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura


Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

Informasi Lainnya
Informasi lainnya yang dikumpulkan oleh tim audit adalah dengan
memanfaatkan berita-berita yang terkait dengan pelayanan pertanahan
yang ada di media massa dan media elektronik seperti: koran, majalah
atau internet. Disamping itu juga dipelajari panduan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah mengenai masalah pertanahan dan tata kelola
organisasi yang baik. Dalam hal ini adalah Surat-Surat Keputusan yang
dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menegpan)
seperti surat keputusan mengenai penyelenggaraan pelayanan publik dan
surat keputusan mengenai transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pelayanan publik.
Hasil ringkasan dari pemberitaan di media massa dan media elektronik
termasuk internet adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan administrasi pertanahan kepada masyarakat selama ini
berbelit-belit, lama dan menghabiskan biaya.

2. Masyarakat ingin mendapatkan layanan secara cepat.

3. Pelayanan jasa pertanahan menimbulkan peluang pungutan liar


(pungli) dan munculnya korupsi. Jumlah pungli dan korupsi bervariasi
bergantung pada layanan yang diberikan di loket Kantor BA, makin
rumit layanan, semakin besar pula jumlah pungli dan korupsi.

4. Muncul harapan lahirnya Biro Agraria baru yang memahami dan siap
menuntaskan problem agraria saat ini, antara lain kemiskinan
mayoritas anak bangsa akibat ketimpangan penguasaan, pemilikan dan
pemanfaatan tanah dan kekayaan lainnya.

5. Perlunya pembaharuan agraria yang bertujuan untuk memperkuat dan


menyejahterakan rakyat mensyaratkan kemudahan bagi petani untuk
mengakses kredit dari Bank, informasi, teknologi, dan pasar.

6. Pemberitaan di Internet mengenai sistem loket di KPA Adipura

7. Pemberitaan mengenai pendaftarantanah pertama kali konversi dan


pemberian hak
8. Pemberitaan pendaftaran tanah bekas milik adat

9. Pemberitaan hak milik atas tanah untuk rumah tinggal

10.Perlunya perubahan undang – undang pertanahan agar dapat


dilaksanakan secara komprehensif dengan peraturan perundangan
lainnya.
STUDI KASUS 2

“IDENTIFIKASI AREA KUNCI”

Lembaga Audit Pemerintah Indeks


TIM AUDIT KINERJA B.1
KANTOR PELAYANANAGRARIA ADIPURA
Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

IDENTIFIKASI AREA KUNCI


Tujuan
Menentukan area kunci.

Langkah-langkah
1. Analisis untuk menentukan area audit potensial dengan menggunakan pendekatan factor
pemilihan pada empat tugas utama KPA Adipura, yaitu :
a. pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ;
b. penggunaan belanja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ;
c. pengelolaan pelayanan kepada pemohon ;
d. pengelolaan dalam pelayanan penanganan sengketa, konflik, dan perkara.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan pemeringkatan atas area audit
potensial adalah sebagai berikut.
a. Risiko manajemen, yaitu risiko bahwa entitas atau area yang akan diaudit
melakukan tindakan ketidakekonomisan, ketidakefisiensian, dan ketidakefektifan.
b. Signifikansi, yaitu signifikansi dari suatu area audit yang berkaitan dengan tingkat
besar kecilnya pengaruh kegiatan tersebut terhadap entitas secara keseluruhan. Di
sini tim audit berfokus pada tingkat materialitas finansialnya.
c. Dampak potensial dari audit kinerja, yang meliputi unsur efektivitas, peningkatan
perencanaan, pengendalian dan pengelolaan, serta peningkatan akuntabilitas
efisiensi, ekonomi, dan kepentingan mutu pelayanan. Dalam hal ini kepentingan
umum dimasukkan sebagai salah satu faktor pertimbangan dalam pembobotan
karena entitas yang diaudit memberikan pelayanan kepada masyarakat. Aspek
kepentingan umum berkaitan dengan aspek sosial ekonomi kegiatan dan
pentingnya pengoperasian kegiatan bagi parlemen dan publik.
d. Auditabilitas, berkaitan dengan kemampuan tim audit dalam melaksanakan audit
berdasarkan standar professional.
Tim audit menggunakan matriks pembobotan untuk menyeleksi area audit potensial dengan
skor sebagai berikut.
 Tinggi : skor 3
 Sedang : skor 2
 Rendah : skor 1
2. Analisis untuk menentukan area kunci berdasarkan area dengan memerhatikan beberapa
factor sebagai berikut.
a. Risiko manajemen, yaitu risiko manajemen atas tidak tercapainya ‘3E’ (ekonomis,
efisiensi, dan efektivitas).
b. Signifikansi, yaitu menilai apakah suatu kegiatan dalam area audit secara komparatif
memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan lainnya dalam objek audit secara
keseluruhan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan antara lain :
 Materialitas keuangan ;
 Batas kritis keberhasilan ;
 Visibilitas.
c. Dampak hasil pemeriksaan, yaitu pengaruh hasil audit terhadap perbaikan atas area
yang diaudit. Oleh karena entitas yang diaudit adalan kantor pelayanan agrari yang
memberikan pelayanan umum, maka unsure lain yang juga harus dilihat dalam
“dampak hasil pemeriksaan” adalah apakah kepentingan umum dapat terlayani
dengan baik dengan adanya audit ini.
d. Auditabilitas, berkaitan dengan kemampuan tim audit untuk melaksanakan audit
sesuai dengan standar professional.

Hasil
1. Area Audit Potensial (KKA Indeks B.1.1)
Dari keempat area audit potensial yang ada, yaitu (1) pengelolaan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) ; (2) penggunaan belanja Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) ; (3) pengelolaan pelayanan kepada pemohon ; (4) pengelolaan dalam
pelayanan penanganan sengketa, konflik, dan perkara, namun area audit yang dipilih
adalah ‘pengelolaan pelayanan kepada pemohon’.
2. Area Kunci (KKA Indeks B.1.2)
Dua area kunci yang akan dinilai oleh tim audit berdasarkan hasil analisis dalam
pelaksanaan audit di lapangan, yaitu :
 Area Pengukuran ; dan
 Area Peningkatan Hak Guna Bangunan (HGB) ke Hak Milik tanpa ganti
blanko.
Lembaga Audit Pemerintah
Indeks
TIM AUDIT KINERJA
B.1.1
KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA
Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

AREA AUDIT POTENSIAL


Resume Matriks Penentuan Area Audit Potensial

Faktor-faktor Skor
Pengelolaan Penggunaan Pengelolaan Pengelolaan
PNBP Belanja PNBP Pelayanan dalam
kepada Pelayanan
Pemohon Penanganan
Sengketa,
Konflik, dan
Perkara
1. Risiko 1 3 3 2
manajemen
2. Signifikansi 2 3 2 1
3. Dampak 2 3 3 1
potensial
4. Auditabilitas 3 3 3 2
Total skor 8 11 12 6

Simpulan
Dengan mempertimbangkan faktor resiko manajemen, signifikansi, dampak potensial, dan
auditabilitas, didapat hasil pemeringkatan area audit potensial sebagai berikut :
1. pengelolaan pelayanan kepada pemohon dengan skor 12 ;
2. penggunaan belanja PNBP dengan skor 11 ;
3. pengelolaan PNBP dengan skor 8;
4. pengelolaan dalam pelayanan penanganan sengketa, konfllik, dan perkara dengan skor 6.
Untuk mencapai kesimpulan di atas, tim audit menilai area audit potensial secara lebih rinci
dengan membuat matriks faktor-faktor dalam memilih area audit potensial. Hasil matriks
tersebut sebagai berikut (KKA Indeks B.1.1.1)
Lembaga Audit Pemerintah Indeks
TIM AUDIT KINERJA
B.1.1.1
KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA
Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

MATRIKS FAKTOR-FAKTOR DALAM MEMILLIH AREA AUDIT POTENSIAL

Faktor-faktor Skor
Pengelolaan Penggunaan Pengelolaan Pengelolaan
PNBP Belanja PNBP Pelayanan kepada dalam
Pemohon Pelayanan
Penanganan
Sengketa,
Konflik, dan
Perkara
1. Risiko 1 3 3 2
manajemen
2. Signifikansi 2 2 3 1
(dilihat dari
keuangan)
TA 2005 Rp. Rp. Rp. 15.888.900.000 n.a
8.900.000.000 6.900.000.000
TA 2006 Rp. Rp. Rp. 16.300.000.000 n.a
8.300.500.000 7.999.000.000
3. Auditabilitas 3 3 3 2
4. Dampak 2 3 3 1
potensial
Catatan ;
n.a = non available (data tidak tersedia).
Penilaian atas dampak potensial dapat dijabarkan (breakdown) sebagai berikut :

Pengelola Pengguna Pengelola Pengelola


an APBN anBelanja anPelaya andalamP
APBN nanUtam elayanan
aKepada Penangan
Pemohon anSengke
ta,
Konflik,
Perkara
A. Efektivitas 3 3 3 3
1. Perbaikananalisiskebutuhanuntu
   
ksuatu program
2. Tujuandankebijakan program
   
yang lebihjelas
3. Tujuanrinciandansasaran yang
   
lebihmemadai
4. Peningkatanpencapaiantujuanm
elaluiperubahansifat output    
atauperbaikansasaran
B. Peningkatanperencanaan,
3 3 2 1
pengendalian , danpengelolaan
1. Peningkatanperencanaanbadan
   
yang diperiksa
2. Prioritasdansasaran yang
   
lebihjelas
3. Insentif yang
- - - -
lebihbaikuntukmencapaisasaran
4. Perbaikanpengendaliandanpeng
elolaansumberdayamanusia,
   
aset, proyek, dansumberdaya
lain
5. Pengendalian yang
   -
lebihketatataskecurangan
6. Perbaikansistemakuntansikeuan
- - - -
gan
7. Perbaikaninformasimanajemenk
  - -
euangan
8. Perbaikankeamanansistemcomp
- - - -
uter
C. Peningkatanakuntabilitas 3 3 2 2
1. Peningkatankejelasan output-
   
output danprosedur-prosedur
2. Perbaikanpertanggungjawabanat
aspengelolaankeuangan Negara   - -
kepadalembagaperwakilan
3. Pengembanganbentuklaporan-
- - - -
laporankeuangan
4. Perbaikan indicator kinerja    
5. Perbaikanperbandingankinerjaa
ntarabadansejenis yang - - - -
diperiksa
6. Penyajianinformasi yang
   
lebihjelasdaninformatif
D. Efisiensi 3 3 3 2
1. Peningkatan output yang
dihasilkandaritingkat input yang    -
sama
2. Perbaikanataspekerjaangandada
   
nperbaikankordinasi
E. Ekonomi 1 3 3 1
1. Penguranganbiaya
melaluiperbaikansistempengontr
-  - -
akkandanpembelianbesar-
besaran
2. Penguranganbiayamelaluiperbai
kanpemanfaatansumberdayaman -   -
usiadansumberdaya lain
3. Penyederhaanfasilitas - - - -
4. Pemuliahanbiaya-
biayamelaluipengenalanongkos-
ongkos yang - -  -
sebelumnyatidakdikenakanataud
irevisiongkos-ongkos
F. Peningkatanmutupelayanan 1 1 3 2
1. Daftartunggu yang
- -  
lebihpendekuntuk program
2. Penguranganwakturesponsuntuk
- -  
program
3. Pembagian yang
lebihadilakanmanfaat-manfaat - -
program
4. Peningktanakseskeinformasi - -  
5. Perluasancakupanpelayanandan
- -  -
perluasanpilihan
6. Peningkatankesetaraanakseske
- - - -
program-program
Kesimpulanakhirdampakpotensial 2 3 3 1
Lembaga Audit Pemerintah Indeks
TIM AUDIT KINERJA B.1.2
KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA
Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

Area Kunci
Tim audit menggunakan matriks pembobotan untuk menyeleksi area kunci dengan skor
sebagai berikut.

 Tinggi : skor 3
 Sedang : skor 2
 Rendah : skor 1
Hasil pembobotan dimuat dalam matriks area kunci yang mencakup 48 jenis pelayanan di
KPA Adipura dan memberikan skor berdasarkan pertimbangan dari segi keahlian
(professional judgement) yang dimiliki oleh auditor.
Tabel matriks pemilihan area kunci

No Area Risiko Signif Dampak Auditabilit Total Keteranga


Manajeme ikansi Audit as n
n
1 Pengukuran 3 3 3 3 12 Dipilih
2 Pemisahan (surat 2 3 3 3 11 Tidak
ukur sudah ada) dipilih
3 Pengecekan 3 2 2 3 10 Tidak
sertifikat hak atas dipilih
tanah
4 Jual beli 2 2 2 2 8
5 Peningkatan Hak 3 3 3 3 12 Dipilih
Guna Bangunan
ke Hak milik
tanpa ganti
blanko
6 Hak tanggungan 2 2 2 2 8 Tidak
dipilih
7 Pemecahan 2 2 2 2 8 Tidak
Sempurna dipilih
8 Pengakuan hak 3 2 3 3 11 Tidak
dipilih
9 Roya (hak 2 2 2 2 8 Tidak
tanggungan) dipilih
10 Kutipan surat 2 2 2 2 8 Tidak
ukur dipilih
11 Pemecahan 2 1 1 2 6 Tidak
sebagian dipilih
(pemisahan)
12 Penerbitan 3 2 2 2 9 Tidak
sertifikat dipilih
berdasarkan surat
keputusan
13 Warisan 2 2 3 2 9 Tidak
dipilih
14 Pengganti blanko 3 2 2 2 9 Tidak
karena hilang dipilih
untuk hak atas
tanah
15 Pemecahan (surat 2 2 2 2 8 Tidak
ukur sudah ada) dipilih
16 Surat keterangan 2 2 2 2 8 Tidak
pemilikan tanah dipilih
17 Ganti nama 2 2 2 2 8 Tidak
pemekaran dipilih
wilayah
18 Penurunan/ 3 2 2 2 9 Tidak
perubahan hak dipilih
tanpa salinan
surat ukur
19 Pengganti blanko 2 2 2 2 8 Tidak
baru untuk hak dipilih
atas tanah
20 Perubahan nama 3 2 2 2 9 Tidak
dipilih
21 Hibah 2 2 2 3 9 Tidak
dipilih
22 Merger 2 2 2 2 8 Tidak
(penggabungan) dipilih
23 Roya parsial (hak 2 2 2 2 8 Tidak
tanggungan dipilih
parsial)
24 Lelang 2 2 3 2 9 Tidak
dipilih
25 Cessie 2 2 2 2 8 Tidak
dipilih
26 Konversi (surat 2 2 2 2 8 Tidak
ukur sudah ada) dipilih
27 Pembagian hak 2 2 2 2 8 Tidak
bersama dipilih
28 Blokir 2 2 3 2 9 Tidak
dipilih
29 Merger 2 2 2 2 8 Tidak
(penggabungan) dipilih
30 Penurunan/ 2 2 2 2 8 Tidak
perubahan hak dipilih
dengan salinan
surat ukur
31 Pengganti blanko 2 2 2 2 8 Tidak
karena rusak dipilih
untuk hak atas
tanah
32 Perpanjangan hak 2 2 2 3 9 Tidak
dipilih
33 Pengangkatan sita 2 1 2 2 7 Tidak
jaminan dipilih
34 Ganti nama 2 2 3 2 9 Tidak
dipilih

35 Pengecekan 2 2 2 2 8 Tidak
sertifikat Hak dipilih
Milik atas Rumah
Susun
36 Pencabutan blokir 2 2 2 2 8 Tidak
dipilih
37 Pengukuran ulang 2 2 2 2 8 Tidak
dengan berita dipilih
acara
38 Penggabungan 1 2 2 2 7 Tidak
(surat ukur sudah dipilih
ada)
39 Pengukuran ulang 3 2 2 2 9 Tidak
(pengembalian dipilih
batas)
40 Permohonan surat 3 2 2 2 9 Tidak
keputusan hak dipilih
atas tanah negara
41 Wakaf 2 3 2 2 9 Tidak
dipilih
42 Tukar-menukar 3 2 2 2 9 Tidak
dipilih
43 Akta 2 1 2 2 7 Tidak
penggabungan dipilih
44 Pengakuan hak 3 2 3 3 11 Tidak
(surat ukur sudah dipilih
ada)
45 Pengangkatan sita 2 2 2 2 8 Tidak
dipilih
46 Lain-lain 2 2 2 2 8 Tidak
dipilih
47 Pengakuan hak 3 2 3 3 11 Tidak
(surat ukur sudah dipilih
ada, namun belum
pengumuman)
48 Pembatalan 3 2 2 2 9 Tidak
setifikat dipilih

Dari hasil pemilihan area kunci diatas , prioritas yang diaudit adalah yang memiliki bobot
tertinggi, sebagaimana tampak pad atabel diatas.
Tabel Area Kunci Dengan Bobot Tertinggi

No. Area Pelayanan Skor


1 Pengukuran 12
2 Pemisahan (Surat ukur sudah ada) 11
3 Pengakuan hak 11
4 Pengakuan hak (Surat ukur sudah ada) 11
5 Pengakuan hak (Surat ukur sudah ada, namun belum pengumuman) 11
6 Peningkatan hak guna bangunan (HGB) ke hak milik tanpa ganti blanko 12

Dari hasil analisis lebih lanjut atas area pelayanan yang dipilih, tim audit melihat bahwa area
pelayanan pengukuran, area pemisahan (Surat ukur sudah ada), area pengakuan hak, area
pengakuan hak (Surat ukur sudah ada), dan area pengakuan hak (Surat ukur sudah ada,
namun belum pengumuman) merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan
sehingga tim audit mengelompokkan kelima area pelayanan ini menjadi satu area yaitu area
pengukuran. Jadi, intinya terdapat dua area kunci yang akan dinilai oleh tim audit dalam
kegiatan pelaksanan audit di lapangan, yaitu :

 Area pengukuran; dan


 Area pengukuran hak guna bangunan ke hak milik tanpa blanko
Tabel dibawah ini mengemukakan beberapa alasan mengapa area pengukuran dan area
peningkatan hak guna bangunan ke hak milik tanpa ganti blanko memiliki bobot nilai
teringgi.
Tabel beberapa alasan Area Pengukuran dan Area Peningkatan Hak Guna Bangunan ke Hak
Milik Tanpa Ganti Blanko Memiliki Bobot nilai tertinggi

1.Area Pengukuran

Faktor-faktor Alasan pada :


Area Pengukuran Area Peningkatan Hak
Guna Bangunan ke Hak
Milik Tanpa Ganti Blanko
Risiko manajemen Resiko pengukuran Resiko pengalihan HGB ke
tergolong tinggi karena Hak Milik tergolong tinggi
semua output dari pelayanan karena merupakan pelayanan
pertahanan banyak yang administrative dan tidak
bergantung kepada hasil mempngaruhioutput
pengukuran, misalnya pelayanan lainnya
pengakuan hak dengan
keluarnya sertifikat tanah.
Apabila pengukuran salah,
output yang lainnya pun
akan salah (garbage in
garbage out) sehingga resiko
tidak tercapainya ‘3E’ akan
tinggi
Signifikansi
a. Materialitas keuangan Dari sisi materialitas Dari sisi materialitas
keuangan, area pelayanan keuangan, area pengalihan
pengukuran tergolong tinggi, tergolong tinggi karena
yaitu rata-rata separuh dari banyaknya pemohon untuk
pos peneriman di KPA pelayanan pengalihan HGB
Adipura setiap tahunnya. ke Hak Milik, sehingga nilai
Pada tahun 2005, terdapat penerimaan dari pelayanan
606 pemohon dengan ini cukup tinggi. Jumlah
penerimaan sebesar pemohon untuk tahun 2005
Rp.4.500.000.000 atau 51% sebanyak 7.710 pemohon
dari total penerimaan. Pada dengan penerimaan sebesar
tahun 2006 (s.d. Oktober) Rp.780.000.000. Pada tahun
terdapat 547 pemohon 2006 (s.d. Oktober) sejumlah
dengan penerimaan sebesar 6.271 pemohoon dengan
Rp.4.000.000.000 atau 48% penerimaan sebesar
dari total penerimaan Rp.720.000.000
b. Batas kritis Batas kritis keberhasilan Batas kritis keberhasilan
keberhasilan tergolong tinggi karena tergolong tinggi karena
perbaikan atas area perbaikan atas area
pengukuran akan pengalihan HGB akan
memberikan kontribusi yang memberikan kontribusi yang
signifikan bagi operasi signifikan bagi kantor operasi
kantor pelayanan agrarian pelayanan agrarian, seperti
seperti turunnya tingkat naiknya penerimaan entitas
resiko manajemen akibat dari area ini
kesalahan pengukuran
dan/atau naiknya penerimaan
entitas dari area ini
c. Visibilitas Pembangunan pertahanan Pembangunanpelayanan
merupakan masalah yang pertahanan merupakan
penting dan peka bagi masalah yang penting dan
masyarakat umum peka bagi masyarakat umum
Dampak audit Dampak audit tergolong Dampak audit tergolong
tinggi karena merupakan tinggi karena perbaikan atas
kegiatan utama KPA pelayanan pengalihan HGB
Adipura. Pelayanan yang ke Hak Milik akan
diberikan akan menurunkan tingkat keluhan
mempengaruhi pandangan (complain) dari pemohon dan
masyarakat atas pelayanan meningkatkan citra pelayanan
Badan Agraria kepada administrasi pertahanan di
masyarakat. Perbaikan masyarakat
dalam pelayanan pengukuran
akan mengakibatkan resiko
timbulnya pesengketaan
tanah yang rendah
Auditabilitas Auditabilitas tergolong Auditabilitas tergolong tinggi
tinggi karena tim audit sudah karena tim audit sudah
memilik pengalaman dalam memiliki pengalaman dalam
melakukan audit atas KPA melakukan audit atas kantor
Adipura. pelayanan agrarian dan
pengujian atas area ini tidak
sulit untuk dilakukan.
STUDI KASUS 3

“PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT”

Lembaga Audit Pemerintah


Indeks
TIM AUDIT KINERJA
B.2
KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA
Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT


Tujuan
Menetapkan tujuan audit tetap (firm audit objective) dan lingkup audit
Langkah-langkah
1. Tentukan tujuan audit tetap berdasarkan area kunci yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Tentukan lingkup audit dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Manfaatkan informasi dari tahap audit sebelumnya
b. Sesuaikan lingkup audit
c. Gunakan pertimbangan Profesional
d. Pertimbangan karakteristik objek audit
Hasil
1. Tujuan Audit Tetap
Dari empat potensial yang ada, tim audit melihat area ‘pengelolaan pelayanan kepada
pemohon’ adalah yang terpenting untuk dilakukan audit karena banyaknya isu atau
keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan yang belum baik dan area pelayanan
memberikan kontribusi yang besar atas penerimaan KPA Adipura. Oleh karena itu,
tim audit lebih berfokus pada penilaian efektivitas pelayanan dibandingkan dengan
penilaian atas ekonomi dan efisiensi. Di samping itu, tim audit belum pernah
melakukan kegiatan audit kinerja di KPA Adipura sehingga diperlukan pemilihan
skala prioritas dalam hal unsur ‘3E’ yang akan dinilai maupun wilayah audit yang
akan dilakukan terkait dengan faktor biaya dan waktu. Untuk ketiga area potensial
lainnya (penggunaan belanja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ; pengelolaan
PNBP, dan pengelolaan dalam pelayanan penanganan sengketa, konflik, dan perkara)
serta unsur ekonomi dan efisiensi dapat dilakukan pada pelaksanaan audit kinerja
periode mendatang.

Berdasarkan pertimbangan di atas, tim audit akan lebih berfokus pada penilaian atas
efektivitas pengelolaan pelayanan pertanahan dan akuntabilitas dengan harapan
bahwa audit ini akan meningkatkan mutu pelayanan pada bagi masyarakat dan
akuntabilitasnya. Dengan demikian, perumusan tujuan audit tetap adalah:
“Menilai efektivitas pengelolaan pelayanan pengukuran dan peningkatan Hak Guna
Bangunan ke Hak Milik tanpa ganti blanko yang dikelola oleh KPA Adipura”.
Untuk memenuhi tujuan di atas, audit akan menilai :
a. Apakah struktur organisasi dan pengelolaan keuangan telah mendukung pemberian,
pelayanan kepada masyarakat.
b. Apakah proses pelayanan telah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan;
c. Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah dikelola dan
pertanggungjawabkan dengan baik.
2. Lingkup Audit
a. Tahun anggaran yang diaudit adalah 2005 dan 2006
b. Lingkup kegiatan yang diperiksadiaudit meliputi proses pelayanan dan
akuntabilitas
c. Lingkup kegiatan yang diuji dalam audit berdasarkan pemilihan area kunci yang
sudah dilakukan mencakup dua area kunci, yaitu area pelayanan pengukuran dan
area pelayanan peningkatan Hak Guna Bangunan (HGB) ke Hak Milik tanpa ganti
blanko.
d. Lokasi audit di KPA Adipura
e. Audit pada Badan Agraria da Kantor Wilayah Agraria sebagai instansi vertikal
hanya bersifat konfirmasi
f. Lingkup audit tidak termasuk audit atas sistem komputerisasi informasi
pertahanan
STUDI KASUS 4

“PENETAPAN KRITERIA AUDIT”

Lembaga Audit Pemerintah


Indeks
TIM AUDIT KINERJA
8.3
KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA

Auditee : Kantor Pelayanan Agraria Adipura


Tahun Buku : 2005 dan 2006
Kertas Kerja Audit Dibuat Oleh : SGW
Di-review Oleh : ABI

PENETAPAN KRITERIA AUDIT


TUJUAN
Menetapkankriteria audit

Langkah-langkah
1. Menetapkan karakteristik kriteria audit
2. Tentukan sumber kriteria audit
3. Kembangkan kriteria audit
4. Komunikasikan kriteria dengan auditee

Hasil
1. Menilai ketepatan karakteristik kriteria audit
Tim audit merumuskan kriteria pemeriksaan dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Standar kinerja yang sewajarnya
b. Bukan standar minimum terendah atau standar tertinggi yang dapat dicapai
c. Mencerminkan praktik yang baik.

2. Sumber kriteria audit


Untuk merumuskan kriteria yang baik, tim audit mempelajari berbagai macam
peraturan. Tim audit juga melihat panduan praktik yang lebihbaik yang
dikeluarkanolehkementrianbadanagraria (KBA) seperti:
a. Peraturanno. 01/KBA/07/2003 tanggal 1 juli 2003 tentang pedoman umum
penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Peraturanno. 02/KBA/02/2004 tanggal 2 februari 2004 tentang pedoman umum
penyusunan indeks kepuasan masyrakat unit pelayanan instansi pemerintah.
c. Peraturanno. 03/KBA/02/2004 tanggal 2 februari 2004 tentang petunjuk teknik
transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
d. Peraturanno. 04/KBA/04/2006 tanggal 1 juli 2003 tentang pedoman penyusunan
standar pelayanan publik.

3. Mengembangkan kriteria audit


Tujuan audit tetap (FAQ) 1
Apakah KPA adipuramemilikistrukturorganisasidanmelakukanpengelolaankeuangan yang
memadaiuntukmendukungpemberianpelayanankepadamasyarakat?
Kriterianyadijabarkansbb:
A. Menetapkan struktur organisasi yang memadai untuk mendukung pemberian
pelayanan prima kepada masyarakat
 adanya bagian khusus yang memberikan informasi kepada masyarakat yang
datang melakukan permohonan
 adanya mekanisme pelayanan front office dan back office yang jelas dalam
memberikan pelayanan
 adanya pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu pelayanan
 adanya pegawai yang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam memberikan
pelayanan
B. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan secara efektif dalam pemberian kegiatan
pelayanan
 adanya dukungan biaya untuk setiap kegiatan pelayanan
 adanya peraturan bahwa semua pembayaran yang dilakukan harus sesuai dengan
ketentuan

Tujuan audit tetap(FAQ) 2


Apakah KAP Adipuratelahmelakukan proses pelayanansesuaidenganstandardanprosedur
yang di tetapkan?
Kriterianyadijabarkansbb:
a. Memiliki standar pelayanan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
 adanya standar pelayanan yang jelas dan berlaku di KAP Adipura
 adanya standar pelayanan yang disosialisasikan dan diketahui oleh seluruh
pegawai
 adanya penerapan standar pelayanan
 adanya standar pelayanan berupa prosedur tetap yang dibakukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan KAP adipura
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
 adanya proses kegiatan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang
telah dibakukan
 adanya realisasi ketepatan waktu pelayanan yang sesuai dengan standar
c. Mengidentifikasi, menilai, dan menangani risiko-risiko yang timbul dalam proses
pelayanan
 adanya kegiatan KPA Adipura mencatat,menggolongkan, dan menganalisis setiap
masalah yang dilakukan oleh KPA Adipura
 adanya pelaporan atas kegiatan-kegiatan tersebut
 adanya kesungguhan dalam melayani pengaduan secara tepat dan sigap
mengadakan perbaikan sesuai dengan prosedur.

Tujuan audit tetap (FAQ) 3


Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KAP Adipura telah dievaluasi dan
dipertanggun jawabkan dengan baik?
a. Mengevaluasi kinerja pelayanan KAP Adipura secara memadai
 Adanya informasi mengenai evaluasi kinerja pelayanan
 Adanya monitoring dan perbaikan atas kinerja pelayanan
 Adanya pemeriksaan hasil kinerja pelayanan KAP Adipura oleh aparat internal
dan eksternal
b. Mempertanggungjawabkan kinerja KAP Adipura
 Adanya mekanisme pertanggungjawaban yang memadai
 Adanya pertanggungjawaban yang sesuai dengan ketentuan
 Adanya umpanbalik atas pertanggungjawaban yang dilakukan
Hasil penetapan criteria oleh tim audit tersebut dapat dibuat menjadi suatu model yang
disebut sebagai model pengelolaan yang baik. Sebagimana dijelaskan:
TujuanPemeriksaan:
MenilaiefektivitaspengelolaanpelayananpengukurandanpeningkatanHakGunaBangunankeHakMiliktanpagantiblanko, yang dikelolaoleh KPA.

3.
1. Apakah KPA Apakahpengukuranpelayana
2. Apakah KPA Adipuratelahmelakukan proses
Adipuramempunyaistrukturorganisasidanpengelolaank ndanpenilaiankinerja KPA
pelayanansesuaidenganstandardanprosedur yang
euanganuntukmendukungpemberianpelayanankepada Adipuratelahdievaluasidandi
ditetapkan?
masyarakat? pertanggungjawabkandenga
nbaik?

1.1 Menetapkanstrukturorganisasi yang 2.1 3.1


memadaiuntukmendukungpemberianpelayanan prima Memilikistandarpelayanandalammelaksanakankegi Mengevaluasikinerjapelayan
kepadamasyarakat. atanpelayanan. an KPA secaramemadai.

1.1.1 Adanyabagiankhusus yang 3.1.1


2.1.1 Adanyastandarpelayanan yang jelasberlaku
memberikaninformasikepadamasyarakat yang Adanyainformasimengenaie
di KPA Adipura.
datangmelakukanpermohonan. valuasikinerjapelayanan.
3.1.2 Adanyamonitoring
1.1.2 Adanyamekanismepelayababfront office danback 2.1.2 Adanyastandarpelayanan yang
danperbaikanataskinerjapela
office yang jelasdalammemberikanpelayanan. disosialisasikandandiketahuiolehseluruhpegawai.
yanan.
3.1.3
1.1.3 Adanyapejabar yang Adanyapemeriksaanhasilkin
2.1.3 Adanyastandarpelayanan yang
bertanggungjawabataspelaksanaankegiatansuatupelaya erjapelayanan KPA
mudahdipahamidandimengerti.
nan. Adipuraolehaparat internal
daneksternal.
1.1.4 Adanyapegawai yang
memilikikeahliandanketerampilandalammemberikanp 2.1.4 Adanyapenerapanstandarpelayanan
elayanan.
2.1.5 Adanyastandarpelayananberupaprosedurtetap
yang dilakukanuntukdapatmemenuhikebutuhan
KPA Adipura.

3.2.1
2.2 Adanyamekanismepertangg
1.2 Menyelenggarakanpengelolaankeuangan yang
Melaksanakankegiatanpelayanansesuaidenganstan ungjawaban yang
efektifdalampemberiankegiatanpelayanan.
dar yang telahditetapkan. memadaiataspelayanan yang
diberikan.
2.2.1 Adanya proses kegiatanpelayanan yang 3.2.2
1.2.1
dilakukansesuaidenganprosedur yang Adanyapertanggungjawaban
Adanyadukunganbiayauntuksetiapkegiatanpelayanan.
telahdibakukan. yang sesuaidenganketentuan
3.2.3
1.2.2 Adanyaperaturanbahwasemuapembayaran yang 2.2.2 Adanyarealisasiketepatanwaktupelayanan Adanyaumpanbalikatasperta
dilakukanharussesuaidenganketentuan. yang sesuaidenganstandar. nggungjawaban yang
dilakukan.

2.3 Mengidentifikasi, menilai,


danmenanganirisiko-risiko yang timbuldalam
proses pelayanan.
2.3.1 Adanyakegiatanmencatat, menggolongkan,
danmenganalisissetiapmasalah yang dilakukanoleh
KPA Adipura.
2.3.2 Adanyapelapporanataskegiatan-
kegiatantersebut.
2.3.3
Adanyakesungguhandalammelayanipengaduanden
gantepatdansigapmengadakanperbaikansesuaideng
anprosedur.
STUDI KASUS 5

“IDENTIFIKASI BUKTI AUDIT”

TUJUAN AUDIT
“Menilai efektivitas pengelolaan pelayanan pengukuran dan peningkatan hak guna bangunan
ke hak milik tanpa ganti blanko yang dikelola oleh KPA Adipura”

Kriteria 1:
Apakah KPA Adipura memiliki struktur organisasi dan melakukan pengelolaan keuangan yang
memadai untuk mendukung pemberian pelayanan kepada masyarakat?
Subkriteria Jenis Bukti Sumber Bukti
1.1 Apakah ada  SK Kepala Kantor tentang KPA:(Internal Entitas )
bagian khusus yang Pembagian Tugas ( Bukti  Subbagian Tata Usaha
memberikan Dokumenter )  Urusan Umum dan
informasi  SK tentang Struktur Kepegawaian
pertanahan kepada Organisasi ( Bukti  Seksi Hak Tanah dan
masyarakat? Dokumenter) Pendaftaran Tanah
 SK Kepala Kantor Wilayah  Seksi Survei, Pengukuran,
tentang Mekanisme dan Pemetaan
Pelayanan( Bukti Kantor Wilayah :
Dokumenter) ( Eksternal Entitas )
 SK Kepala Badan Agraria(  Bagian Tata Usaha
Bukti Dokumenter ) BadanAgraria :
( Internal Entitas )
 Sekretaris Utama
 Inspektorat Utama

1.2 Apakah ada  SK tentang Struktur KPA : (Internal Entitas )


mekanisme Organisasi( Bukti  Subbagian Tata Usaha
pelayanan front Dokumenter )  Urusan Umum dan
office dan back  SK Kepala Kantor tentang Kepegawaian
office yang jelas pembagian Tugas( Bukti  SeksiHak Tanah dan
dalam Dokumenter ) Pendaftaran Tanah
memberikan  SK Kepala Kantor Wilayah  SeksiSurvei, Pengukuran,
pelayanan ? tentang mekanisme dan Pemetaan
pelayanan( Bukti Kantor Wilayah :
Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 SK Kepala BA dan  Bagian Tata Usaha
Agraris/Sektretaris( Bukti Badan Agraria :
Dokumenter ) ( Internal Entitas )
 Utama tentang Pelayanan(  Sekretaris Utama
Bukti Dokumenter )  Biro Organisasi dan Tata
 Bagian Organisasi dan Tata laksana : Bagian Organisasi
Laksana : Hasil Penilaian dan Tata Laksana
Kinerja Kelembagaan dan  Inspektorat Utama
Ketata Laksanaan( Bukti
Dokumenter )
 Inspektorat Utama : Laporan
Hasil Pemeriksaan( Bukti
Dokumenter )
1.3 Apakah ada  Sk tentang struktur KPA : (Internal Entitas )
pejabat yang Organisasi( Bukti  Subbagian Tata Usaha
bertanggung jawab Dokumenter )  Urusan umum dan
atas pelaksanaan  SK kepala kantor tentang kepegawaian
kegiatan suatu pembagian tugas( Bukti  Seksi hak tanah dan
pelayanan ? Dokumenter ) pendaftaran tanah
 SK kepala kantor wilayah  Seksi survey, pengukuran,
tentang mekanisme dan pemetaan
pelayanan( Bukti Kantor wilayah :
Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Kepala bidang hak tanah
dan pendaftaran tanah
 Kepala bidang survei,
pengukuran, dan pemetaan
Bagian Agraria :
( Internal Entitas )
 Sekretaris Utama
 Bagian organisasi dan tata
laksana
 Deputi hak tanah dan
pendaftaran tanah
 Deputi survei, pengukuran,
dan pemetaan
1.4 Apakah  Sk tentang struktur KPA :
pegawai memiliki organisasi( Bukti ( Internal Entitas )
keahlian dan Dokumenter )  Sub bagian tata usaha
keterampilan  Sk kepala kantor tentang  Urusan umum dan
dalam pembagian tugas, data kepegawaian
memberikan kepegawaian, laporan hasil Kantor wilayah :
pelayanan? montoring( Bukti ( Eksternal Entitas )
Dokumenter )  Bagian tata usaha
 Sk tentang persyaratan Badan agraria :
penetapan pegawai( Bukti ( Internal Entitas )
Dokumenter )  Inspektorat utama
 Sk tentang pelatihan( Bukti
Dokumenter )
1.5 Apakah dalam  Rencana kerja dan anggaran KPA :
setiap pelayanan kementrian Negara/ ( Internal Entitas )
telah didukung Lembaga/ petunjuk  Subbagian tata usaha
dengan operasional kegiatan( Bukti  Urusan perencanaan dan
sumberdaya Dokumenter ) keuangan
keuangan dan  Laporan penyerapan  Seksi tanah dan
sarana yang anggaran( Bukti pendaftaran tanah
memadai? Dokumenter )  Seksi survey, pegukuran,
 Laporan keuangan dan pemetaan
kegiatan anggaran( Bukti Kantor wilayah :
Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 Daftar isian pelaksanaan  Subbagian perencanaan
anggaran( Bukti dan keuangan
Dokumenter ) Badan agraria :
( Internal Entitas )
 Biro keuangan

1.6 Apakah biaya  Standar prosedur operasi KPA :


yang dikenakan pengaturandan pelayanan( ( Internal Entitas )
pemohon telah Bukti Dokumenter )  Urusan perencanaan dan
sesuai ketentuan?  Daftar isian 306( Bukti keuangan
Dokumenter )  Bendahara penerima
 Berkas permohonan( Bukti  Petugas LOC
Dokumenter )  Seksi hak tanah dan
 Kartu kendali( Bukti pendaftaran tanah
Dokumenter )  Seksi survey, pemetaan
 Berkas penyelesaian dan pengukuran
ketentuan tariff ( Bukti Kantor wilayah :
Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 Laporan keuangan dan  Bagian tata usaha
kegiatan anggaran( Bukti  Bidang tanah dan
Dokumenter ) pendaftaran tanah
 Daftar isian pelaksanaan  Bidang survey, pemetaan,
anggaran( Bukti pengukuran
Dokumenter ) Badan agraria :
 Buku kas umum dan buku ( Internal Entitas )
pembantu bendahara  Inspektorat utama
pengeluaran( Bukti  Tim perumus standar
Dokumenter )  Tim sosialisasi standar
 Laporan keuangan( Bukti
Dokumenter )
 Data LOC( Bukti Analisis )
Kriteria 2:
Apakah KPA Adipura telah melakukan proses pelayanan sesuai dengan standard dan prosedur
yang ditetapkan?
2.1 Apakah ada  Standar Prosedur Operasi KPA:
standar pelayanan Pengaturan dan ( Internal Entitas )
yang jelas yang Pelayanan.( Bukti  Subbagian Tata Usaha
berlaku di KPA Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
Adipura?  Ketentuan MenegPAN Pendaftaran Tanah
tentang Pelayanan.(  Seksi Survei, Pemetaan, dan
Bukti Dokumenter ) Pengukuran
Kantor Wilayah:
( Eksternal Entitas )
 Subbagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Tim Perumus Standar
2.2 Apakah Standar  Standar Prosedur KPA:
Pelayanan Operasi Pengaturan dan ( Internal Entitas )
disosialisasikan dan Pelayanan( Bukti  Subbagian Tata Usaha
diketahui oleh seluruh Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
pegawai?  Laporan Monitoring Pendaftaran Tanah
Kantor Wilayah( Bukti  Seksi Survei, Pemetaan, dan
Dokumenter ) Pengukuran
Kantor Wilayah:
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Perumus Standar
 Tim Sosialisasi Standar
2.3 Apakah standar  Standar Prosedur KPA:
pelayanan mudah Operasi ( Bukti ( Internal Entitas )
dipahami dan Dokumenter )  Subbagian Tata Usaha
dimengerti?  Laporan Monitoring  Seksi Hak Tanah dan
Kanwil ( Bukti Pendaftaran Tanah
Dokumenter )  Seksi Survei, Pemetaan, dan
 Notulen Rapat Pengukuran
Koordinasi( Bukti Fisik Kantor Wilayah:
) ( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Pengurus Standar
 Tim Sosialisasi Standar
2.4 Apakah Standar  Standar Prosedur Operasi KPA:
Pelayanan sudah Pengaturan dan ( Internal Entitas )
diterapkan? Pelayanan( Bukti  Subbagian Tata Usaha
Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
 Laporan Monitoring Pendaftaran Tanah
kantor wilayah( Bukti  Seksi Survei, Pemetaan, dan
Dokumenter ) Pengukuran
 Notulen Rapat Kantor Wilayah:
Koordinasi( Bukti Fisik ( Eksternal Entitas )
)  Bagian Tata Usaha
 Notulen Rapat  Bidang Hak Tanah dan
Pembinaan Kantor Pendaftaran Tanah
Wilayah( Bukti Fisik )  Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Perumus Standar
 Tim Sosialisasi Standar
2.5 Apakah standar  Standar Prosedur Operasi KPA:
pelayanan berupa pengaturan dan ( Internal Entitas )
prosedur tetap yang Pelayanan( Bukti  Subbagian Tata Usaha
dibakukan telah dapat Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
memenuhi kebutuhan  Laporan Monitoring Pendaftaran Tanah
KPA? Kantor Wilayah( Bukti  Seksi Survei, Pemetaan, dan
Dokumenter ) Pengukuran
 Notulen Rapat Kantor Wilayah:
Koordinasi( Bukti Fisik ( Eksternal Entitas )
)  Bagian Tata Usaha
 Notulen Rapat  Bidang Hak Tanah dan
Pembinaan Kantor Pendaftaran Tanah
Wilayah( Bukti Fisik )  Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Bidang Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Perumus Standar
 Tim Sosialisasi Standar

2.6 Apakah proses  Standar Prosedur Operasi KPA:


pelayanan dilakukan pengaturan dan ( Internal Entitas )
sesuai prosedur tetap Pelayanan( Bukti  Subbagian Tata Usaha
yang dibakukan? Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
 Berkas Permohonan( Pendaftaran Tanah
Bukti Dokumenter )  Seksi Survei, Pemetaan, dan
 Kartu Kendali( Bukti Pengukuran
Dokumenter )  Petugas LOC
 Berkas Penyelesaian ( Kantor Wilayah :
Bukti Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 Data LOC( Bukti  Bagian Tata Usaha
Analisis )  Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Perumus Standar
 Tim Sosialisasi Standar
2.7 Apakah realisasi  Standar Prosedur Operasi KPA:
waktu pelayanan Pengaturan dan ( Internal Entitas )
sudah sesuai dengan Pelayanan( Bukti  Subbagian Tata Usaha
standar? Dokumenter )  Seksi Hak Tanah dan
 Berkas Permohonan( Pendaftaran Tanah
Bukti Dokumenter )  Seksi Survei, Pemetaan, dan
 Kartu Kendali( Bukti Pengukuran
Dokumenter )  Petugas LOC
 Berkas Penyelesaian( Kantor Wilayah:
Bukti Dokumenter ) ( Eksternal Entitas )
 Data LOC( Bukti  Bagian Tata Usaha
Analisis )  Bidang Hak Tanah dan
 Buku Monitoring per PEndaftaran Tanah
Seksi( Bukti Fisik )  Bidang Survei, Pemetaan,
dan Pengukuran
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
 Tim Perumus Standar
 Tim Sosialisassi Standar

2.8 Apakah KPA  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :


Adipura mencatat, Dokumenter ) ( Internal Entitas )
menggolongkan dan  Hasil rapat Pembinaan  Subbagian Tata Usaha
menganalisis setiap Kepala Kantor( Bukti  Seksi Hak Tanah dan
masalah? Dokumenter ) PEndaftaran Tanah
 Notulen Rapat  Seksi survei Pemetaan, dan
Pembinaan Kantor Pengukuran
Wilayah( Bukti Fisik )  Seksi Sengketa, Konflik dan
Perkara
Kantor Wilayah:
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Sengketa, Konflik,
dan Perkara
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
2.9 Apakah kegiatan  Laporan Kegiatan( Bukti KPA:
mencatat, Dokumenter ) ( Internal Entitas )
menggolongkan, dan  Subbagian Tata Usaha
menganalisis setiap  Hasil Rapat Pembinaan  Seksi Hak Tanah dan
masalah tersebut Kepala Kantor( Bukti Pendaftaran Tanah
dilaporkan? Dokumenter )  Seksi Survei, Pemetaan, dan
 Notulen Rapat Pengukuran
Pembinaan Kantor  Seksi Sengketa, Konflik, dan
Wilayah( Bukti Fisik ) Perkara
Kantor Wilayah:
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah
 Bidang Sengketa, Konflik,
dan PErkara
Badan Agraria:
( Internal Entitas )
 Inspektorat Utama
Kriteria 3 :
Apakah Pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah di evaluasi dan
dipertanggung jawabkan dengan baikbagian Tata
3.1 Apakah Adipura  Standart Prosedur Operasi KPA :
telah pengaturan dan pelayanan( ( Internal Entitas )
menyediakan Bukti Dokumenter )  Subbagian Tata usaha
informasi  Laporan Bulanan( Bukti  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
evaluasi kinerja Dokumenter ) tanah
pelayanannya ?  Laporan Tahunan( Bukti  Seksi survei, pemetaan, dan
Dokumenter ) pengukuran
 Hasil Monitoring kantor Kantor Wilayah :
wilayah( Bukti Dokumenter ( Eksternal Entitas )
)  Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Inspektoral utama
3.2 Apakah KPA  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :
Adipura Dokumenter ) ( Internal Entitas )
memonitoring  Data LOC( Bukti Analitis )  Subbagian Tata usaha
serta melakukan  Hasil monitoring kantor  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
tindakan Wilayah ( Bukti tanah
perbaikan atas Dokumenter )  Seksi survei, pemetaan, dan
kinerja pengukuran
pelayanannya ? Kantor Wilayah :
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Inspektoral utama
3.3 Apakah kinerja  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :
pelayanan KPA Dokumenter ) ( Internal Entitas )
Adipura telah  Data LOC( Bukti Analitis )  Subbagian Tata usaha
dievaluasi dan  Gasil Monitoring jantor  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
diperiksa oleh wilayah ( Bukti tanah
aparat internal Dokumenter )  Seksi survei, pemetaan, dan
dan eksternal pengukuran
 Petugas LOC
Kantor Wilayah :
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Sekretaris Utama
 Bagian Organisasi dan tata
laksana
 Inspektoral utama

3.4 Apakah KPA  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :


Adipura telah Dokumenter ) ( Internal Entitas )
memiliki  Data LOC( Bukti  Subbagian Tata usaha
mekanisme Analitis )  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
pertanggung  Hasil monitoring tanah
jawaban yang Wilayah( Bukti  Seksi survei, pemetaan, dan
memadai atas Dokumenter ) pengukuran
pelayanan yang  Petugas LOC
di berikan ? Kantor Wilayah :
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Inspektoral utama
3.5 Apakah  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :
pertanggung Dokumenter ) ( Internal Entitas )
jawaban telah  Data LOC( Bukti  Subbagian Tata usaha
sesuai dengan Analitis )  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
ketentuan ?  Hasil monitoring tanah
Wilayah( Bukti  Seksi survei, pemetaan, dan
Dokumenter ) pengukuran
 Petugas LOC

Kantor Wilayah :
( Eksternal Entitas )
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Inspektoral utama
3.6 Apakah KPA  Laporan Kegiatan( Bukti KPA :
Adipura Dokumenter ) ( Internal Entitas )
mendapatkan  Laporan Hasil Tindak  Subbagian Tata usaha
umpan baik atas Lanjut ( Bukti  Seksi Hak Tanah dan pendaftaran
atas pertanggung Dokumenter ) tanah
jawaban yang  Hasil monitoring  Seksi survei, pemetaan, dan
telah di berikan Wilayah( Bukti pengukuran
kepada kantor Dokumenter ) Kantor Wilayah :
wilayah atau ( Eksternal Entitas )
badan agraria?  Bagian Tata Usaha
 Bidang Hak Tanah dan
pendaftaran tanah
 Bidang sengketa, konflik, dan
perkara
Badan Agraria :
( Internal Entitas )
 Inspektoral utama
\
STUDI KASUS 6

“PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN”

LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN


ATAS
KINERJA KANTOR PELAYANAN AGRARIA ADIPURA
TAHUN 2005 DAN 2006
1. Entitas yang Diaudit
Kantor PelayananAgrariaAdipura

2. TujuanSurveiPendahuluan
Memahamiprosedurperencanaan audit kinerjauntuk :
a. Mengembangkankerangkakerjadan focus padaisu-isu audit yang lebihsignifikan
b. Menetapkatujuandanlingkup audit
c. Menentukan criteria audit
d. Menyusun model pengelolaan yang baik
e. Mengembangkanprosedur audit
f. Menyiapkan program audit terinci

3. SasaranSurveiPendahuluan
a. Kegiatanpelayanan KPA Adipura, baikdalamhalstandar, prosedurmaupun
pelaksanaannya
b. Pengelolaandanpertanggungjawabankegiatanpelayanan (sistempencatatandanpelaporan
kegiatanpelayanan), baik internal maupuneksternal
c. Penerimaan Negara BukanPajak (PNBP) danpengeluaran PNBP

4. JangkaWaktuSurveiPendahuluan
Survei pendahuluan dilaksanakan dalam jangka waktu 40 hari dari tanggal …sampai
dengan…

5. Hasil Survei Pendahuluan


Pemahaman atas prosedur pencatatan audit kinerja

a. Gambaranumum KPA Adipura

 Bentuk wilayah dan letak geografis


 Perencanaan strategis KPA
 Visi KPA
 Misi KPA
 Tujuan dan sasaran KPA
 Program dan kegiatan KPA
 Tugas dan fungsi KPA
 Struktur organisasi
 Anggaran dan realisasi KPA untuk penerimaan dan belanja tahun 2005 dan 2006

b. Area kunci

Pengelolaan pelayanan kepada pemohon yang mencakup :

 Area pengukuran, dan


 Area peningkatan Hak Guna Bangunan ke Hak Milik tanpa ganti blanko
c. Tujuan dan lingkup

Tujuan audit untuk menilai efektivitas pengelolaan pelayanan pengukuran dan


peningkatan HGB ke Hak Milik tanpa ganti blanko yang dikelola oleh KPA Adipura.
Lingkup audit mencakup halberikut.

 Tahun anggaran yang diaudit adalah 2005 dan 2006


 Lingkup kegiatan yang diaudit meliputi proses pelayanan dan akuntabilitas
 Lingkup kegiatan yang diuji dalam audit berdasarkan pemilihan area kunci yang
sudah dilakukan mencakup dua area kunci, yaitu area pelayanan pengukuran dan
area pelayanan peningkatan Hak Guna Bangunan ke Hak Milik tanpa ganti blanko
 Lokasi audit di KPA Adipura
 Audit pada bagian agrarian dan kantor wilayah agrarian sebagai instansi vertical
hanya bersifat konfirmasi
Lingkup audit tidak termasuk audit atas system komputerisasi informasi pertanahan
(land office computerization-LOC)

d. Kriteria Audit

Tujuan audit kinerja pelayanan KPA Adipura adalah “menilai efektivitas pengelolaan
pelayanan pertanahan yang dikelola oleh KPA Adipura”. Untuk tujuan ini terdapat tiga
kriteria utama, yaitu :

 Apakah KPA Adipura mempunyai struktur organisasi dan pengelolaan keuangan


untuk mendukung pemberian pelayanan kepada masyarakat ?
 Apakah KPA Adipura telah melakukan proses pelayanan sesuai dengan standard
an prosedur yang ditetapkan ?
 Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah dikelola
dan dipertanggungjawabkan dengan baik ?
e. Jenis dan sumber bukti (dilampirkan)
f. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey pendahuluan, tim audit telah mengembangkan isu-isu audit
yang signifikan. Isu audit tersebut antara lain adanya beberapa pelaksanaan kegiatan
yang akan menghambat pencapaian efektifitas pengelolaan pelayanan, seperti belum
dilakukannya monitoring dan evaluasi atas pelayanan yang diberikan.
Berbagai isu audit kemudian dikembangkan menjadi suatu model pengelolaan yang
baik KPA Adipura dalam hal pelayanan. Sehubungan dengan hal tersebut, suatu audit
kinerja secara terinci sangat diperlukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh
pengelolaan kinerja yang dilakukan oleh KPA serta tingkat penyimpangan yang terjadi,
untuk kemudian memberikan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.

Lembaga Audit
Pemerintah
STUDI KASUS 7

“PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI”

TUJUAN AUDIT
“Menilai efektivitas pengelolaan pelayanan pengukuran dan peningkatan hak guna bangunan ke
hak milik tanpa ganti blanko yang dikelola oleh KPA Adipura”
Teknik Audit

Wawancara

Dokumenta
Tujuan Audit Prosedur Audit

Observasi
Kuisioner

Lainnya
Teknik
si
Kriteria 1 :
Apakah KPA Adipura memiliki struktur organisasi dan melakukan pengelolaan keuangan yang
memadai untuk mendukung pemberian pelayanan kepada masyarakat?
1.1 Apakah terdapat 1. Apa saja bagian yang berhubungan 
bagian khusus yang langsung dengan pemohon dalam
memberikan informasi memberikan informasi ?
pertahanan kepada
masyarakat? 2. Apakah bagian tersebut memiliki tugas
pokok dan fungsi yang jelas?

3. Apakah bagian tersebut telah berfungsi


secara efektif?

4. Apa saja informasi yangdisampaikan


kepada pemohon?

5. Apakah bagian tersebut telah


menyampaikan informasi kepada
pemohon dengan jelas?

6. Apakah petugas memberikan informasi


kepada pemohon adalah orang yang
kompeten?

7. Apakah informasi tersebut disampaikan


dengan media publikasi secara terbuka?
1.2 Apakah ada 1. Apakah terdapat pelayanan yang jelas
mekanisme pelayanan begitu pemohon datang?
front office dan back
office yang jelas dalam 2. Apakah pelayanan tersebut dilanjutkan
memberikan dengan pelayanan back office?
pelayanan?
3. Apakah penyelesaian pelayanan
melibatkan back office dan front office?
4. Apakah terdapat pembagian tugas yang
jelas baik di front office maupun di
back office?

5. Apakah terdapat pembagian tugas yang


jelas antara front office dan back office?
1.3 Apakah ada pejabat 1. Apakah setiap jenis pelayanan melekat
yang bertanggung dalam struktur organisasi?
jawab atas pelaksanaan
kegiatan suatu 2. Apakah pejabat structural bertanggung
pelayanan? jawab secara langsung atas kegiatan
pelayanan yang berada dibawahnya?

3. Apakah ada pendelegasian atas


tanggung jawab kegiatan pelayanan?
1.4 Apakah pegawai 1. Berapa jumlah pegawai yang
memiliki keahlian dan berhubungan langsung dengan
keterampilan dalam pemohon?
memberikan
pelayanan? 2. Berapa jumlah pegawai yang
memberikan pelayanan di back office?

3. Apakah ada criteria tertentu bagi


pegawai back office dan front office?

4. Apakah KPA Adipura mengidentifikasi


kebutuhan pelatihan bagi pegawai?

5. Apakah KPA Adipura mengidentifikasi


kebutuhan pelatihan bagi pegawai?

6. Apakah pegawai yang melakukan


pekerjaan teknis tertentu dilatih secara
memadai secara berkelanjutan?

7. Apakah ada peraturan pegawai secara


periodik?

8. Apakah dasar perputaran pegawai


tersebut?

9. Apakah KPA Adipura melakukan


monitoring kegiatan pelayanan sebagai
pelaksanaan Kuaskat sesuai instruksi
kepala badan agrarian no 3/1998
tentang peningkatan efisiensi dan
kualitas pelayanan masyarakat dibidang
pertahanan?
1.5 Apakah dalam 1. Apakah setiap kegiatan telah dianalisis
setiap kegiatan kebutuhan biayanya?
pelayanan telah
didukung dengan 2. Apakah pengusulan biaya didasarkan
sumber daya keuangan atas kebutuhan kegiatan pelayanan
dan sarana yang utama dan penerimaan yang akan
memadai? diperoleh?

3. Apakah ada mekanisme yang baku


dalam penganggaran biaya?

4. Apakah ketentuan yang berlaku telah


diikuti dalam penganggaran biaya?

5. Apakah laporan penerapan sesuai


dengan rencana?

6. Apakah terdapat penyimpangan


material?

7. Apakah pertanggung jawaban keuangan


telah sesuai dengan ketentuan?
1.6 Apakah biaya yang 1. Berapa besar biaya yang dikenakan
dikenakan kepada untuk setiap jenis pelayanan?
pemohon telah sesuai
dengan ketentuan? 2. Apakah biaya yang dikenakan telah
sesuai dengan tariff dan standar yang
ditetapkan ?
Kriteria 2:Apakah KPA Adipura telah melakukan proses pelayanan sesuai dengan standar dan
prosedur yang ditetetapkan?

2.1 Apakah ada standar 1. Apakah terdapat standar berkaitan


pelayanan yang jelas dengan pelayanan yang diberikan?
yangberlaku di KPA
Adipura? 2. Apakah standar pelayanan mengatur
mengenai waktu, prosedur, biaya, dan
berkas yang doperlukan?
3. Apakah standar tersebut berlaku di
tingkat pusat, daerah, atau
kanupaten/kota?

4. Apakah standar tersebut telah


memenuhi standar yang ditetapkah
secara nasional?
2.2 Apakah standar 1. Apakah salinan standar pelayanan
pelayanan disebarluaskan sesuai kebutuhan dan
disosialisasikan dan siap diakses oleh semua pengguna yang
siketahui oleh seluruh potensial?
pegawai?
2. Apakah setiap pelaksanaan mengetahui
perannya dalam menerapkan standar
pelayanan?

3. Apakah setiap pelaksana dapat


menggunakan pengetahuan dan
kemampuannya untuk menerapkan
standar pelayanan secara efektif (
termasuk pemahaman akan akibat yang
terjadi apabila gagal dalam
melaksanakan SOP)?

2.3 Apakah standar 1. Apakah standar pelayanan yang ada


pelayanan mudah memuat prosedur yang bersifat pokok
dipahami dan sehingga mudah dipahami dan
dimengerti? dilaksanakan bagi pelaksana/pegawai?

2. Apakah standar pelayanan dirancang


dengan memerhatikan siapa yang
menjadi target pengguna?

3. Apakah standar pelayanan dirancang


dengan menggumakan alur yang jelas
dan sederhana?

2.4 Apakah standar 1. Apakah KPA Adipura mempunyao


pelayanan sudah komitmen yang kuat untuk cepat
diterapkan? melaksanakan proses penerapan standar
pelayanan?

2. Apkah standar pelayanan terbuka untuk


mendapatkan saran dan masukan untuk
penyempurnaan?

3. Apakah telah dilakukan review standar


pelayanan secara berkala?

4. Apakah ada perubahan dalam standar


pelayanan?

5. Apakah setiap pelaksana/pegawai


mengetahui standar pelayanan yang
baru atau diubah dan mengetahui
alasan perubahannya?
6. Apakah standar pelayanan yang
diterapkan dapat diukur
implementasinya, baik teknis maupun
nonteknis?

2.5 Apkah standar 1. Berapa jenis pelayanan yang ada di


pelayanan berupa KPA Adipura?
prosedur tetap yang
dibakukan telah dapat 2. Apakah Standar Prosedur Operasi
memenuhi kebutuhan Pengaturan dan Pelayanan mengatur
KPA Adipura? semua jenis pelayanan yang diberikan?

3. Apakah Standar Prosedur Operasi


Pengaturan dan Pelayanan
menggambarkan dengan jelas tahapan
yang harus dilalui?

4. Apakah Standar Prosedur Operasi


Pengaturan dan Pelayanan mencakup
informasi yang berkaitan dengan
barkas atau dokumen yang harus
dilengkapi?

5. Siapa yang melakukan pengecekan


untuk meneliti kelengkapan berkas dan
yang memiliki otorisasinya?

2.6 Apakah proses 1. Apakah terdapat prosedur tetap yang


pelayanan dilakukan dibakukan untuk setiap pelayanan?
sesuai prosedur tetap 2. Apakah setiap tahapan dalam
yang dibakukan? pelayanan telah didokumentasikan?

3. Bagaimana setiap tahapan kegiatan


pelayanan didokumentasikan?

4. Apakah dokumentasi tersebut


menyajikan data yang dapat diandalkan
(lengkap, akurat, dan valid)?

5. Apakah setiap tahapan pelayanan yang


dilakukan telah didasarkan pada
standar prosedur yang ada?

2.7 Apakah realisasi 1. Apakah terdapat data mengenai jumlah


waktu pelayanan sudah penyelesaian setiap pelayanan dari
sesuai dengan standar? permohonan?

2. Apakah terdapat data mengenai jangka


waktu penyelesaian pelayanan?

3. Dari manakah data tersebut diperoleh?


Apakah data tersebut dapat diandalkan
(lengkap, akurat, dan valid)?

4. Apakah seksi telah melaporkan hasil


kegiatan pelayanan mengenai jumlah
dan jangka waktu penyelesaian?

5. Berapa lama KPA Adipura


menyelesaikan setiap pelayanan?

6. Apakah ada monitoring mengenai


jangka waktu penyelesaian setiap
pelayanan?

Berapa tingkat pencapaian standar


waktu pelayanan?

2.8 Apkah KPA 1. Apakah KPA Adipura telah


Adipura mencatat, mengidentifikasi masalah yang
menggolongkan dan mungkin timbul dalam pelayanan
menganalisis setiap pertanahan?
masalah?
2. Apakah KPA Adipura telah melakukan
analisis statistik terhadap hal tersebut?

3. Apakah KPA Adipura menganalisis


penyebab terjadinya masalah yang
mungkin timbul pada setiap tahap
kegiatan?

4. Apakah KPA Adipura melakukan


upaya perbaikan atas hal tersebut?

5. Apakah sudah dievaluasi atas semua


permasalahan dan upaya antisipasi
dengan suatu aktivitas pengendalian?

2.9 Apakah kegiatan 1. Siapa yang membuat laporan?


mencatat, 2. Apakah laporan dibuat secara berkala?
menggolongkan, dan 3. Ke mana laporan tersebut
menganalisis tersebut disampaikan?
dilaporkan? 4. Apakah laporan tersebut mendapat
umpan balik dari penerima laporan?

2.10 Apkah KPA 1. Bagaiman penyelesaian terhadap setiap


Adipura segera pengaduan?
melayani pengaduan
dengan tepat dan segera 2. Apakah KPA Adipura membuat
melakukan perbaikan prioritas penyelesaian pengaduan?
sesuai prosedur?
3. Berapa lama waktu yang diperlukan
untuk menindaklanjuti
pengaduan/keluhan pemohon?
4. Apakah KPA Adipura melakuka
monitoring dan evaluasi penyelesaian
pengaduan?

Kriteria 3 :
Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah dievaluasi dan
dipertanggungjawabkan dengan baik ?
3.1 Apakah KPA 1. Apakah KPA Adipura memiliki
Adipura telah Indikator kinerja atas pelayanan yang
mengevaluasi diberikan ?
Kinerja
Pelayanannya ? 2. Apakah KPA Adipura mengukur
kinerja
pelayanannya dengan indikator yang
ada ?

3. Apakah informasi hasil penilaian


kinerja pelayanannya didukung oleh
data yang lengkap, akurat, dan valid ?
3.2 Apakah KPA 1. Apakah hasil evaluasi pelayanan dibuat
Adipura memonitor dalam suatu analisis tren ?
serta melakukan
tindakan perbaikan 2. Bagaimana tren dari setiap hasil
atas kinerja evaluasi ?
pelayanannya ?
3. Apakah diketahui penyebab
keberhasilan dan kegagalan atas hasil
evaluasi dan hasil analisis tren evaluasi
kinerja pelayanan ?

4. Dari hasil evaluasi atas realisasi waktu


penyelesaian, mana tahaap kegiatan
pelayanan yang memiliki kontribusi
terbesar dalam ketidaktercapaian target
waktu penyelesaian ?

5. Apa penyebab ketidaktercapaian terget


waktu penyelesaian ?

6. Apa hal-hal yang sudah dilakukan atau


upaya di masa mendatang ?
3.3 Apakah kinerja 1. Apakah pernah dilakukan evaluasi dan
pelayanan KPA monitoring atas kinerja pelayanan KPA
Adipura telah Adipura ?
dievaluasi dan
diperiksa oleh 2. Siapa sajakah evaluasi dan monitoring
aparat internal dan tersebut dilakukan ?
eksternal ?
3. Apakah dasar evaluasi tersebut
?apakah sama dengan dasar evaluasi
yang dilakukan KPA Adipura ?

4. Apakah terdapat kebijakan daerah,


pusat maupun nasional mengenai
evaluasi dan monitoring atas pelayanan
yang diberikan oleh KPA Adipura
sebagai salah satu instansi pemerintah
?

5. Apakah kegiatan evaluasi dan


monitoring kinerja pelayanan yang
telah sesuai dengan kebijakan yang ada
baik di tingkat pusat, nasional, dan
daerah ?
3.4 Apakah KPA 1. Bagaimana mekanisme tanggungjawab
adipura telah atas pelayanan yang diberikan KPA
memiliki Adipura ?
mekanisme
petanggungjawaban 2. Apakah mekanisme tersebut secara
yang memadai atas internal dilakukan secara berjenjang ?
pelayanan yang
diberikan ? 3. Apa sajakah bentuk tanggungjawab
atas pelayanan yang diberikan KPA
Adipura ?
4. Apakah Pertanggungjawaban
dilakukan oleh orang yang kompeten ?
5. Apakah pertanggungjawaban tersebut
dilakukan secara periodik ?

6. Apakah laporan kinerja, sebagai salah


bentuk pertanggungjawaban KPA
Adipura, telah memuat informasi
secara jelas dan lengkap berdasarkan
data yang valid dan sesuai dengan
kondisi di lapangan ?
3.5 Apakah 1. Apakah terdapat ketentuan yang
pertanggung mengatur mengenai
jawaban telah pertanggungjawaban KPA Adipura
sesuai dengan Atas Pelayanan yang diberikan ?
ketentuan ?
2. Apakah terdapat pedoman yang secara
khusus mengatur pembuatan laporan
kinerja pelayanan ?
3. Apakah ketentuan dan pedoman
tersebut berlaku untuk tingkat nasional,
pusat, dan daerah ?

4. Apakah pertanggungjawaban dan


pelaporan yang disusun oleh KPA
Adipura telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk tingkat nasional,
pusat, dan daerah ?
3.6 Apakah KPA 1. Kepada siapa sajakah KPA Adipura
Adipura mempertanggungjawabkan kinerjanya
mendapatkan ?
umpan balik atas
pertanggung 2. Apakah terdapat respon atas
jawaban yang telah pertanggungjawaban yang telah
diberikan kepada dilakukan oleh KPA Adipura ?
Kantor Wilayah
dan Badan Agraria 3. Apakah tindak lanjut KPA Adipura
? atas respons pertanggungjawabannya ?
STUDI KASUS 9

“PENYUSUNAN LAPORAN HASIL AUDIT”

Laporan Hasil Audit atas Pengelolaan Pelayanan Kantor Pelayanan Agraria Adipura
Tahun Anggaran 2005 dan 2006

Ringkasan

Pemeriksaan kinerja Kantor Pelayanan Agraria (KPA) Adipura bertujuan untuk menilai
efektivitas pengelolaan pelayanan KPA Adipura. Sasaran pemeriksaan adalah menciptakan
mekanisme pelayanan dari sumber daya yang mendukung pemberian pelayanan kepada
masyarakat, menciptakan proses pelayanan yang ssesuai dengan standar dan prosedur yang
ditetapkan, menangani penanganan risiko operasional dan pengaduan, serta mengevaluasi
kinerja pelayanan dan akuntabilitas di KPA Adipura untuk periode tahun 2005 dan 2006
dengan uji petik pada pelayanan pengukuran tanah.

Hasil pemeriksaan sesuai kerangka tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan pelayanan


pertanahan belum efektif. Hal ini terbukti dengan adanya kondisi berikut: (i) mekanisme
pelayanan pertanahan yang belum optimal dan dukungan sumber daya yang kurang memadai;
(ii) standar pelayanan yang belum dibakukan, kurang implementatif, dan kurang akomodatif;
serta (iii) evaluasi dan akuntabilitas kinerja pelayanan pertanahan yang belum dilaksanakan.

Tujuan dan Lingkup Audit

Tujuan audit adalah untuk menilai efektivitas pengelolaan pelayanan pengukuran dan
peningkatan Hak Guna Bangunan ke Hak Milik tanpa ganti blanko yang dikelola oleh KPA
Adipura. Untuk tujuan ini, audit akan menilai:

1. Apakah struktur organisasi dan pengelolaan keuangan telah mendukung pemberian


pelayanan kepada masyarakat;
2. Apakah proses pelayanan telah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan;
3. Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah dikelola dan
dipertanggungjawabkan dengan baik.

Lingkup Audit

1. Tahun Anggaran yang diaudit adalah 2005 dan 2006


2. Lingkup kegiatan yang diaudit adalah meliputi proses pelayanan dan akuntabilitas.
3. Lingkup kegiatan yang diuji dalam audit berdasarkan pemilihan area kunci yang
sudah dilakukan mencakup dua area kunci, yaitu area pelayanan pengukuran dan area
pelayanan peningkatan Hak Guna Bangunan (HGB) ke Hak Milik tanpa ganti blanko.
4. Lokasi audit di KPA Adipura
5. Audit pada Badan Agraria dan Kantor Wilayah Agraria sebagai instansi vertikal
hanya bersifat konfirmasi.
6. Lingkup audit tidak termasuk audit atas sistem komputerisasi informasi pertanahan
(land office computerization-LOC).

Waktu Audit

Pemeriksaan dilaksanakan selama 40 hari mulai ..... s.d .....

KriteriaAuditAudit kinerja atas efektifitas pengelolaan pelayanan KPA Adipura didasarkan


pada kerangka Model Pengelolaan yang Baik (Model of Good Management) yang
mengarahkan pada kriteria-kriteria utama sebagai berikut.

a. Apakah KPA Adipura mempunyai struktur organisasi dan pengelolaan keuangan


untuk mendukung pemberian pelayanan kepada masyarakat?
b. Apakah KPA Adipura telaj melaukan proses pelayanan sesuai dengan standaryang
ditetapkan?
c. Apakah pengukuran pelayanan dan penilaian kinerja KPA Adipura telah dievaluasi
dan dipertanggungjawabkan dengan baik?

Metodologi

Pemeriksaan atas pengelolaan pelayanan KPA Adipura dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut.

1. Metodologi audit terdiri atas pemeriksaan dan review dokumen, ekstrak data dari
sistem komputer (LOC), analisis hasil, analisis prosedur, analisis kuantitatif, uji petik
atas berkas permohonan, pengamatan, wawancara, dengan pejabat dan petugas, serta
menyebarkan kuesioner.
2. Pemeriksaan terbatas juga dilakukan di Kantor Wilayah Badan Agraria Adipura dan
Badan Agraria sebagai instansi verikal KPA Adipura.

Temuan dan Rekomendasi

Salah satu temuan yang ada adalah mengenai mekanisme pelayanan front office dan back
office yang belum didukung dengan pembagian dan pemisaahan tugas secara jelas.
Koordinator di KPA Adipura tidak hanya sekedar penghubung front office dengan back
office, namun juga melibatkan koordinator sebagai petugas, baik di front office maupun di
back office. Pada pelaksanaan di lapangan, koordinator bertanggung jawab dari mulai
penerimaan berkas, memantau proses penyelesaian hingga berkas selesai diproses untuk
diperiksa oleh kepala subseksi, sampai dengan produk tersebut kemudian diseraahkan kepada
pemohon. Koordinator berfungsi sebagai front office saat menerima berkas dan menyerahkan
produk. Koordinator berfungsi sebagai back office saat menyiapkan bahan evaluasi dan
menyelesaikan proses jenis pelayanan. Hal inilah yang mengakibatkan besarnya peran
koordinator dalam proses suatu jenis kegiatan pelayanan supaya peaksanaan kegiatan
pelayanan tersebut berjalan dengan lancar. Dengan kata lain, keberhasilannya bergantung
pada seseorang dan bukan pada sistem yang sudah berjalan. Namun disisi lain, keadaan ini
justru membuka peluang terjadinya penyalahgunaan wewenang. Hal tersebut terjadi karena
belum adanya ketentuan Badan Agraria yang mengatur teknis pelaksanaan pelayanan yang
membagi dan memisahkan tugas front office dan back office. Penerapan hal tersebut
bergantung pada KPA masing-masing sedangkan KPA Adipura belum ada upaya maksimal
untuk dapat menerapkan praktik yang baik dalam memberikan pelayanan, yaitu dengan
membagi dan praktik yang baik dalam memberikan pelayanan, yaitu dengan membagi dan
memisahkan tugas secara jelas antara front office dan back office.

Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka Lembaga Audit Pemerintah menyarankan agar
diambil langkah-langkah perbaikan sebagai berikut.

1. Badan Agraria agar mengatur secara jelas teknis pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
petugas pelaksanaannya dalam menjalankan fungsi di front office dan back office.
2. Kepada KPA Adipura agar melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab supaya
jelas bagi pelaksana dalam setiap kegiatan pelayanan di front office dan back office.

Vous aimerez peut-être aussi