Vous êtes sur la page 1sur 2

AJARKAN ANAK BERETIKA DI MEDSOS

(Sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)

Akibat mengunggah pernyataan di media sosial seorang remaja menjadi korban persekusi.
Ia didatangi sejumlah anggota sebuah organisasi yang merasa dilecehkan oleh pernyataannya di
facebook. Mewakili Komnas anak Indonesia, Juni lalu Elizabeth Santosa melakukan
pendampingan psikologis terhadap korban di sebuah Rumah aman. Kisah ini membuat lizie,
demikian ia disapa, kian prihatin dengan perpecahan dan intoleransi yang belakangan merebak
bahkan hingga ke banyak sekolah di Indonesia. ”anak anak tidak lagi paham makna keindahan dari
keberagaman ras, suku, agama, keyakinan, cara pandang dan status sosial di muka bumi ini,”
sesalnya.
”Sudahkah kita sebagai orangtua memaknai arti keberagaman dalam kehidupan sehari
hari?”
Beberapa trik bagi para orang tua untuk menangkal radikalisme dan intoleransi SaRa (suku, agama,
ras, antar golongan) pada anak dan remaja sebagai berikut,
1. Mengizinkan dan membuka topik mengenai SARA dan toleransi pada diskusi dalam rumah sehari-hari.
2. Mendidik anak untuk mengenal etika dalam mengungkapkan pendapat dan berkomentar topik SARA di
media sosial yang berpeluang menimbulkan kesalahpahaman dan perseteruan
3. Ekspos pemahaman anak mengenai budaya dengan mengunjungi pameran atau even yang bertemakan
budaya sebagai aktivitas rekreasi keluarga.
4. Buka diskusi kepada anak mengenai dampak radikalisme terhadap SARA yang terjadi di Indonesia.
latih anak berpikir kritis dan tekankan penanaman solusi yang terbaik dalam menghadapi
perbedaan pandangan terhadap SaRa.
5. Rayakan hari besar budaya dan agama yang dianut. Selain mendidik anak bertoleransi, identitas
budaya dan agama masing-masing perlu dihormati dan rasa syukur. Dalam momen spesial ini,
anak dapat diajarkan nilai nilai luhur dari aktvitas perayaan hari besar agama dan etnis yang
dianutnya. Begitupun anak perlu untuk menghormati hari besar budaya dan agama lain dapat
membuat aktivitas prakarya kartu ucapan untuk diberikan kepada teman yang sedang
merayakan.
6. Take action. Khusus usia remaja, anak dapat diberikan kesempatan untuk mengambil peran
dalam implementasi konsep toleransi SaRa. Semisal mendesain atau menggambar poster,
menulis artikel opini untuk dikirimkan ke penerbit, mengungkapkan pendapatnya saat acara
keluarga dan lain sebagainya.
7. Menanamkan nilai kebhinekaan kepada anak anak sebagai sesuatu kekuatan bangsa Indonesia di mata
dunia. Contoh: Memperkenalkan kekayaan budaya di negara Indonesia, adat istiadat,
karakteristik agama yang dianut, busana daerah, bahasa daerah, rumah adat, dan sebabagainya.
Tekankan landasan Bhineka Tunggal Ika sebagai media persatuan berbagai budaya dalam
membentuk negara Indonesia.
8. Menanamkan nilai Pancasila dalam aktivitas sehari-hari. Orangtua perlu mengidentifiasi dan
memahami nilai-nilai Pancasila dan secara kreatif mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari anak

Vous aimerez peut-être aussi