Vous êtes sur la page 1sur 15

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang Diampu
oleh Achmad Sultoni. M.Pd

Oleh
Dennis Eka Saputra
17103047

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas bahasa indonesia
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi..
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dorongan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Tentu saja masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 13 Juli 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................... 2
BAB II ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ........................................ 3
2.1 Pengertian Analisis Perancangan Sistem Secara Umum .............. 3
2.2 Pengertian Analisis Perancangan Sistem Menurut Para ahli ........ 3
2.3 Peralatan Pendukung (Tools System) ........................................... 4
2.3.1 UML (Unified Modelling Language) .................................. 4
2.3.2 Activity Diagram ................................................................. 5
2.3.3 Use Case Diagram ............................................................... 6
2.4 Pemrograman Berioentasi Obyek ................................................ 8
2.5 Ciri Ciri Sistem ............................................................................ 8
2.6 Karakteristik Sistem .................................................................... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan ................................................................................. 11
3.2 Saran ........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era globalisasi yang semakin melanda dunia usaha mempunyai dampak
yang cukup besar bagi perusahaan. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
manajemen perusahaan untuk menciptakan terobosan baru dan mulai
mengembangkan ide-ide baru untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat pada
masa mendatang. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu
melakukan pengambilan keputusan yang di dasarkan pada informasi yang akurat,
relevan, dan tepat waktu. Informasi sebagai penentu dalam pengambilan keputusan,
baik oleh pihak manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak lain yang
berkepentingan dengan perusahaan. Informasi yang berkualitas dibentuk dari
adanya sistem informasi yang dirancang dengan baik.
Hadirnya teknologi, banyak dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk
memperoleh keuntungan yang berupa material maupun yang bersifat non-material,
seperti efisiensi dalam kegiatan organisasi bisnis. Salah satu teknologi yang banyak
digunakan dalam dunia bisnis adalah teknologi informasi. Teknologi informasi (TI)
berkembang sejalan dengan perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware,
software, teknologi penyimpanan data dan teknologi informasi komunikasi.
Peran Teknologi Informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan bisnis pada berbagai fungsi dan level manajerial, menjadi suatu hal yang
sangat penting bagi pengelola bisnis khususnya pada peningkatan kinerja keuangan
suatu perusahaan (Ilmu, 2013). Sistem informasi telah menjadi kebutuhan bagi
setiap perusahaan yang berkembang. Hal ini ditandai dengan pengetahuan bahwa
informasi merupakan sumber daya vital yang sangat dibutuhkan oleh semua
perusahaan. Sistem informasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi
akan memberikan competitive value bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan
kompetitor.
Ilmu yang mempelajari tentang analisis perancangan sistem menjadi sangan
di cari cari untuk mampu menyeselesaikan masalah masalah. Hal ini bisa dilihat
dari pertumbuhan kebutuhan akan sistem untuk mempermudah dan meningkatkan

1
kualitas dan kuantitas suatu hal. Dalam makalah ini akan membahas tentang teori
teori “Analisis Perancangan Sistem” yang akan diambil dari berbagai sumber.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini untuk meningkatkan pemikiran


pemikiran kita akan bagaimana sistem dapat terbentuk dan dapat menciptakan
sistem informasi tersebut dengan sebaik baiknya sesuai dengan pengertian dan
metode metode pembuatan sistem informasi tersebut, dan meningkatkan ke
efektifitasan, menghemat sumber daya dan keuntungan keuntungan lainnya. Dalam
makalah ini nanti akan membahas berbagai materi tentang analisis perancangan
suatu sistem, dari mulai pengertian, jenis jenis, manfaat, dan metode dalam
menganalisis perancangan sebuah sistem agar menghasilkan hasil yang maksimal.

2
BAB II

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

2.1. Pengertian Analisis Perancangan Sistem Secara Umum


Analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti,
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan
maknanya.
Perancangan sistem yaitu rancangan atau susunan sistem yang akan
dibangun. Perancangan sistem terdiri dari:
1. Perancangan databese yaitu sejumlah kumpulan data yang tersimpan di
dalam media penyimpanan sekunder yang dipakai untuk menyimpan
data-data panjang yang digunakan untuk inputan sistem kemudian data
tersebut diolah menjadi data output/ keluaran sistem.
2. Perancangan proses yaitu menjelaskan sebuah proses bekerjanya sebuah
sistem untuk melakukan pengolahan data input menjadi data outpu
menggunakan fungsi-fungsi yang sudah direncanakan.
3. Perancangan Interface yaitu bagian software yang bisa dipakai oleh end
user yang bisa dilihat pada layar monitor apabila program dijalankan.

2.2. Pengertian Analisis Perancangan Sistem Menurut Para ahli


Bukan hanya pengertian secara umum tapi para ahli pun banyak yang
mengemukakan pengertian pengertian perancangan Sistem seperti :
1. Satzinger, J.W., Jackson, R.B., dan Burd, S.D (2010,p4)
Pengertian analisis sistem menurut Jimmy L.Goal adalah sebagai
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
2. Jimmy L. Goal (2008:73)

3
Pengertian analisis sistem menurut Jimmy L.Goal adalah sebagai
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3. Mardi (2011, p124)
Pengertian analisis sistem menurut Mardi adalah proses kerja untuk
menguji sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya
sehingga diperoleh petunjung berbagai kemungkinan perbaikan yang
dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem.
4. Stair dan Reynolds (2010)
Pengertian analisis sistem menurut Stair dan Reynolds adalah sistem
yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk
memcahkan masalah yang sudah ada dengan memepalajari sistem dan
proses kerja untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang
untuk perbaikan.
2.3. Peralatan Pendukung (Tools System)

Untuk membantu dalam penyusunan sebuah sistem maka diperlukan


perlatan pendukung. Adapun perlatan pendukung guna merancang sebuah
sistem sebagai berikut :

2.3.1. UML (Unified Modelling Language)


Menurut Henderi (2007), Unified Modeling Language (UML)
adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam
industri software untuk visualisasi, merancang, dan
mendokumentasikan sistem perangkat lunak.
UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh
Object Management Group (OMG), yang terdiri dari banyak
perusahaan. UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan
grafis berorientasi objek antara lain metode Booch oleh Graddy Booch,
metode Object Modelling Technique (OMT) oleh DR. James

4
Rumbaugh, dan metode Object Oriented Software Engineering
(OOSE) oleh Ivar Jacobson.

Dengan UML, dapat dibuat model untuk perangkat lunak,


dimana perangkat lunak tersebut dapat berjalan pada perangkat keras,
sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa
pemrograman apapun.
UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan
aplikasi berorientasi objek, yaitu:
1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis
2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di
dalam aplikasi
3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message)
antar objects
4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar object
5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects didalam sistem
6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use
Cases dan Objects di dalam sistem
7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas
8. Object Diagram untuk memodelkan struktur objek
9. Component Diagram untuk memoelkan komponen Object
10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi
2.3.2. Activity Diagram
Activity diagram dalah representasi grafis dari workflow dari
kegiatan dan tindakan bertahap dengan dukungan untuk pilihan, iterasi dan
concurrency. Dalam Unified Modeling Language, diagram aktivitas
dimaksudkan untuk model kedua proses komputasi dan organisasi (yaitu
workflow). Activity diagram menunjukkan aliran keseluruhan kontrol.

5
Berikut merupakan simbol class diagram:
Tabel II.1. Simbol Activity Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
Memperlihatkan bagaimana
1 Actifity masing-masing kelas antarmuka
saling berinteraksi satu sama lain
State dari sistem yang
2 Action mencerminkan eksekusi dari suatu
aksi
Bagaimana objek dibentuk atau
3 Initial Node
diawali.
Actifity Final Bagaimana objek dibentuk dan
4
Node dihancurkan
Satu aliran yang pada tahap tertentu
5 Fork Node
berubah menjadi beberapa aliran
Menggambarkan pilihan untuk
6 Decision Pints pengambilan keputusan , true /
false.
Digunakan untuk menunjukan
Fork kegiatan yang dilakukan secara
7
(Percabangan) parallel atau untuk menggabungkan
dua kegiatan parallel menjadi satu.

Join Digunakan untuk menunjukan


8
(Penggabungan) adanya dekomposisi.

Sumber: (Urva et al., 2015)


2.3.3. Use Case Diagram
Use case adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan
antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe
interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah
cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case juga digunakan untuk

6
membentuk perilaku (behaviour) sistem yang akan dibuat. Sebuah use case
menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna (aktor) dengan sistem
yang ada. Berikut merupakan simbol use case diagram:
Tabel II.1 Simbol Use Case Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
Menspesifikasikan himpuan peran yang
1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.
Hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent)
2 Dependency akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak
mandiri (independent).
Hubungan dimana objek anak (descendent)
Generalizatio
3 berbagi perilaku dan struktur data dari objek
n
yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
Menspesifikasikan bahwa use case sumber
4 Include
secara eksplisit.
Menspesifikasikan bahwa use case target
5 Extend memperluas perilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang diberikan.
Apa yang menghubungkan antara objek satu
6 Association
dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang menampilkan


7 System
sistem secara terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


8 Use Case ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu
hasil yang terukur bagi suatu aktor

7
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang
bekerja sama untuk menyediakan prilaku
9 Collaboration
yang lebih besar dari jumlah dan elemen-
elemennya (sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
10 Note dijalankan dan mencerminkan suatu sumber
daya komputasi
Sumber: (Urva et al., 2015)

2.4. Pemrograman Berioentasi Obyek


Metodologi berorientasi obyek merupakan strategi pembangunan
sistem yang mengorganisasikan sistem sebagai kumpulan obyek yang berisi
data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya (Sukamto & Shalahuddin,
2014).
Pemrograman berorientasi objek ditemukan pada Tahun 1960,
dimana berawal dari suatu pembuatan program yang terstruktur (structured
programming). Metode ini dikembangkan dari bahsa C dan Pascal. Dengan
program yang terstruktur inilah untuk pertama kalinya kita mampu menulis
program yang begitu sulit dengan lebih mudah.

2.5. Ciri Ciri Sistem


Wilkinson et al (2000) mengatakan ada beberapa ciri ciri sistem yang
bisa kita tarik jika kita melihat pada pembahasan sistem diatas, ciri-ciri
sistem tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem mempunyai komponen-komponen
2. Komponen-komponen sistem harus terintegrasi (saling berhubungan)
3. Sistem mempunyai batasan sistem
4. Sistem mempunyai tujuan yang jelas
5. Sistem mempunyai lingkungan
6. Sistem mempunyai input, proses dan output

8
2.6. Karakteristik Sistem
2.6.1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yangartinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifatdari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jikadalam suatu sistem ada subsistem
yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem
tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin jugasistem tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidaktercapai.
2.6.2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary ) merupakan daerah yang membatasi antara
suatusistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batassistem inimemungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batassuatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
2.6.3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistemyangmempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifatmenguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
2.6.4. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistemdengansubsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber dayamengalir dari satu subsistem ke yang
lainnya. Keluaran (output)dari satu subsistemakan menjadi masukan (input)
untuk subsistem lainnyadengan melalui penghubung.
2.6.5. Masukan (Input) Sistem

9
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal(signalinput).
2.6.6. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikanmenjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapatmerupakanmasukan untuk subsistem yang lain atau kepada
supersistem.
2.6.7. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubahmasukan menjadi keluaran.

2.6.8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)


Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidakmempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman dan berkembanganya teknologi,
semua bidang dan pekerjaan juga harus ikut berkembang mengikuti zaman
tersebut supaya tidak tertinggal dan mengalami kegagalan, terlebih lagi
mengalami kebangkrutan.
Sistem informasi sendiri menjadi sangat penting dizaman yang
semakin maju ini, dikarenakan sistem informasi sangat berdampak baik
kepada suatu usaha atau al yang kita lakukan terutama meningkatkan ke
efektifitasan dan keefisiensian suatu pekerjaan yang kita lakukan.

3.2. Saran

Dari kesimpulan yang di jabarkan diatas, maka dapat diberikan saran:

Untuk pada pengusaha atau orang orang yang ingin menyelesaikan suatu
masalah. Sistem informasi itu sendiri sangat membantu kita dalam
menyelesaikan masalah dan mencari peluang agar kita dapat berjalan lebih
sukses.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. et al. (2016) ‘No Title’, 8(1), pp. 883–893


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-analisis.html (akses 10 juli
2018)
https://www.temukanpengertian.com/2014/12/pengertian-perancangan-
sistem.html (akses 10 juli 2018)
http://www.sepengetahuan.com/2017/11/pengertian-analisis-sistem-menurut-para-
ahli.html (akses 11 juli 2018)
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pemrograman-berorientasi-objek-
oop.html (akses 11 juli 2018)
Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi
Sistematika

12

Vous aimerez peut-être aussi