Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang
dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawabannya. Perusahaan yang memiliki banyak pusat
pertanggung-jawaban biasanya memilih satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk
mengelola kegiatan yang dilakukan rumit dan beragam yaitu : tersentralisasi atau
terdesentralisasi. Pada pengambilan keputusan tersentralisasi, berbagai keputusan dibuat pada
tingkat manajemen puncak dan manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab atas
pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Sedangkan, pengambilan keputusan
terdesentralisasi memperkenakan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan
mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah
pertanggungjawabannya. Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Terdapat empat istilah dalam penerapan
desentralisasi:
Peran informasi dan akuntabilitas memberikan informasi penting untuk para manajer yang
bertanggung jawab terhadap hasil. Hal ini karena manajer tidak hanya mengendalikan tetapi juga
harus mengetahui dan memahaminya. Tanggungjawab juga mencakup akuntabilitas.
Akuntabilitas secaara tidak langsung mencerminkan pengukuran kinerja, yang berbarti bahwa
hasil aktual dibandingkan dengan hasil yang diperkirakan. Peran informasi akuntansi
pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat pertanggungjawaban.
1. Penilaian Kinerja Pusat Biaya
Infomasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja pusat biaya adalah biaya. Dalam
hal ini terdapat masalah bahwa tidak ada biaya yang 100% dapat dikendalikan oleh
manajer pusat biaya. Masalah yang timbul adalah: biaya, hubungan biaya dengan pusat
biaya, jangka waktu dan tanggungjawab ganda. Kinerja pusat biaya terutama diukur
berdasarkan efisiensi dan mutunya.
Informasi akuntansi yang digunakan untuk penilaian kenerja pusat laba adalah pendapatan
dan beban. Pendapatan adalah ukuran moneter dari keluaran-keluaran (output) dan beban
adalah ukuran moneter dari masukan (input) atau sumber daya yang dikonsumsi. Laba
sebagai ukuran kinerja terutama berfaedah karena memungkinkan manajemen senior
memakai ukuran yang lengkap. Setiap pusat laba merupakan unit yang relatip independen,
manajer mempunyai pengendalian yang signifikan atas sebagian besar keputusan operasi
yang berpengatuh terhadap laba.
Informasi akuntansi yang digunakan untuk penilaian kinerja pusat investasi adalah
pendapatan, biaya dan investasi . Alat ukur yang biasa digunakan adalah ROI dan RI.
Dalam pusat investasi manajer memiliki tanggungjawab dan otoritas pengambilan
keputusan yang mempengaruhi biaya, pendapatan dan investasi. Manajer pusat investasi
mempunyai ekstensif untuk tindakan-tindakan seperti pembelian asset jangka panjang,
penentuan syarat-syarat kredit, penentuan tingkat persediaan dan penetapan harga jual.
Keunggulan:
1. Manajemen puncak bebas dari pemecahan masalah harian dan terkonsentrasi pada
strategi, pembuatan keputusan yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dan pada masalah
koordinasi.
2. Memberikan pengalaman berharga bagi manajemen lebih bawah dalam pembuatan
keputusan
3. Manajer lebih bawah memiliki informasi yang lebih rinci terutama informasi local.
4. Untuk memudahkan evaluasi kerja dikarenakan adanya kebebasan bagi manajer tingkat
bawah.
5. Mendorong manajer tingkat bawah untuk menunjukan kerja terbaik mereka, hal ini
muncul karena semangat kerja mereka meningkat sehubungan dengan pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab.
Kelemahan: