Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
Istilah Hukum Bisnis merupakan sesuatu yang masih baru di Indonesia. Kata
’Bisnis’ dipinjam dari Bahasa Inggris yaitu business, yang artinya urusan, usaha
atau melakukan kegiatan yang bermanfaat yang mendatangkan keuntungan dan
berguna. Kegiatan yang demikian di Indonesia dikenal dengan istilah dagang,
sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Stbl 1938
No.276. .
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, kita akan mampu memahami apa-apa saja
peranan hukum bisnis dalam dunia usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kalau melihat dari judul di atas, tidak-lah lain memiliki dua arti pengertian
yakni hukum dan bisnis. Setelah itu baru dapat digabungkan pengertian antara
hukum dan bisnis sehingga dapat di peroleh penjelasan mengenai Hukum Bisnis .
Tidak hanya dalam bentuknya yang tertulis hukum juga memiliki bentuk lain
yakni hukum tidak tertulis, contohnya kebiasaan. Kebiasaan - kebiasaan yang
terus menerus dilakukan dan diteruskan secara turun termurun akan menjadi suatu
adat. Hukum dan kebiasaan merupakan dua dari empat kaidah sosial yang ada
dalam masyarakat, masih ada kaidah sosial lainnya seperti agama dan kesusilaan
sebagai suatu Hukum. .
3
Sedangkan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus,
bertindak keluar, di bidang perekonomian serta bertujuan mencari keuntungan.
Keuntungan merupakan target utama dari suatu kegiatan bisnis. .
Jadi bisa disimpulkan bahwa Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah
hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan
urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan
produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari
entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan. (Munir Fuady,
2005 : 2). Hukum Bisnis kerap kali juga disebut dengan Hukum Dagang.
Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah
ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan
salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan
pembangunan.
Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena
hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar,
tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya
kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang
perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).
4
perkreditan, pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, hukum
ketenagakerjaan/perburuhan, hak kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual
beli/transaksi dagang), hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi,
hukum teknologi, perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan,
distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan
internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dll. .
· Disinilah peran hukum bisnis tersebut. Untuk itu pemahaman hukum bisnis
dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan
pembelajar hukum, praktisi hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi
kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari semakin
intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya
sistem perekonomian.
5
Dari tujuan hukum tersebut maka tujuan hukum bisnis pun dalam suatu
perusahaan mengacu pada tujuan hukum. Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya
keadilan, ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. .
Hukum Bisnis selalu ada saat pertama kali pelaku bisnis melakukan kegiatan
usaha yang dimulai dengan kesepakatan tertulis yang tertuang dalam suatu bentuk
perjanjian berbentuk tertulis yang lazim dinamakan kontrak. Agar kontrak yang
dibuat parah pihak menjadi sah, maka harus dilihat dalam KUHPerdata, yaitu
Buku III KUHPerdata tentang perikatan.
Setelah kontrak di buat dan di setujui maka tidak jarang pelaku bisnis
membuat sebuah wadah demi melancarkan maksud dan tujuan dalam kontrak
tersebut, antara lain pembentukan wadah tersebut meliputi perusahaan
perseorangan, persekutuan perdata, firma, persekutuan comanditer (CV),
perseroan terbatas (PT), serta koperasi. .
Kegiatan usaha juga tidak hanya meliputi pembuatan wadah saja, tidak jarang
perbuatan bisnis juga meliputi hak kekayaan intelektual seperti merek, paten,
desain industri, dan rahasia dagang. Dalam menjalankan bisnis tidak jarang pelaku
bisnis juga mengajukan kredit kepada bank. Pelaku bisnis dapat mengajukan
kredit ke Bank dan biasanya Bank akan menyalurkan kredit apabila salah satunya
pembisnis dan perusahaannya memiliki rekening korang yang baik dan memiliki
konsumen yang baik pula. .
6
1. Agen dagang
2. Makelar
3. Komisioner
Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah
ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan
salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan
pembangunan.
Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum
karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan
7
lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya
kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang
perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999).
Disinilah peran hukum bisnis tersebut. Untuk itu pemahaman hukum bisnis
dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan
pembelajar hukum, praktisi hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi
kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari semakin
8
intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya
sistem perekonomian.
Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam
dunia ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut. Kemajuan suatu
ekonomi/bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada
kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara
harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi pengusaha kuat menindas
pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, sehingga
tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran
hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur
dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah ke
berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan salah
satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan
pembangunan.
B. Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena
kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua
bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga
makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan
kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu
dan kemampuan yang terbatas.
10