Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH :
ACHMAD TAUFIQ
426 16 014
B. DASAR TEORI
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi
(data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat
inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara
pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data.
Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media
transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang
digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Terdapat beberapa jenis media transimisi, salah satunya ialah Media Transmisi Guided atau
media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Guided media
menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial
cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik).
1. Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan
unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.
Lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground
pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian.
Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan
pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari
kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai
dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa
bantuan device penguat (repeater)
b. Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan
lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang
melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded
Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi
elektromagnetik.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium.
Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata
mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk
membatasi degradasi sinyal. Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan
tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang
dimilikinya.
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5)
merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan
berbasis teknologi Ethernet.
UTP Cat 5 terdiri dari 4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. Warna-warna kabel
Secara umum, ada 2 tipe pemasangan kabel UTP untuk jaringan komputer terutama
untuk jaringan lokal (LAN).
Cross
Fiber Optik merupakan saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan data dengan cara merubah sinyal listrik menjadi cahaya.
Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar
daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser, leser digunakan
karena mempunyai lebar spektrum yang sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi
sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang
merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh
fiber optik.
Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca,
kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya
senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca
jendela dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut
akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan.
Demikian pula pada fiber optics, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate).
Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data
itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km,
maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan
BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan
panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Ditinjau dari profil indeks bias dan mode gelombang yang terjadi pada
perambatan cahayanya, maka jenis fiber optik dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
d. Pisahkan empat lilitan UTP menjadi 8 bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar
mudah disusun dengan warnanya.
e. Susunlah urutan warna sesuai dengan skema warna kabel straight. Urutkan dari kiri ke
kanan dengan serapat mungkin.
f. Setelah warnanya disusun, ratakan ujung-ujung kabel dengan menggunakan tang
crimping atau gunting.
g. Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke konektor RJ-45 secara bersamaan.
h. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping hingga terdengar suara “tik”
1. Untuk memastikan bahwa kabel yang kita buat sudah dan berfungsi dengan baik,
Gunakan LAN tester, apabila kedepalan lampu menyala, maka kabel UTP Straight
sudah dapat digunakan.
2. Pemasangan Media Transmisi Fiber Optic
a. Pertama, siapkan alatnya terlebih dahulu. Yaitu ; Kabel Fiber optic Patchcord, Media
converter 2 buah, dan kabel UTP 2 buah.
b. Pasang adaptor ke kedua media converter.
c. Hubungkan kedua media converter tersebut dengan menggunakan kabel fiber optic
melalui port yang ada tulisan ‘TX’ Dan ‘RX’. Jika ujung kabel patch cord kita
pasang di “TX” maka diujung kabel satunya kita pasang di “RX”. Jika pemasangan
port sudah sesuai, maka lampu LED akan menyala
d. Kemudian, hubungkan kabel UTP dari switch ke salah satu media converter
e. Hubungkan media converter satunya menggunakan kabel UTP Ke PC/Laptop client.
f. Restart LAN
g. Setelah kedua adapter Ethernet aktif, maka kita akan melakukan pengalamatan
dengan cara klik Connection > Properties > kemudian scroll dan cari dan klik 2x
pada Internet Protocol Versi 4 (TCP/IPv4) lalu centang Use the following IP Address
kemudian isi kolom dengan ip sebagai alamat dari computer dalam jaringan yang
akan kita buat.
h. Lakukan tes dengan menggunakan PC/Laptop untuk melakukan ping IP
Address menggunakan CMD.
D. HASIL
1. Kabel UTP
2. Fiber Optik
BENAR SALAH
Faktor-faktor terjadi kesalahan saat pemasangan kabel UTP ke konektor RJ-45:
Untuk memastikan bahwa kabel yang kita buat sudah dan berfungsi dengan baik,
Gunakan LAN tester.
Apabila kedepalan lampu menyala, maka kabel UTP Straight sudah dapat digunakan.
hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka
link tidak jalan.