Vous êtes sur la page 1sur 53

Asuhan Keperawatan pada Tn. S Keluarga Tn.

S
dengan Gagal Jantung di Rt. 06 / Rw. 03 No 60 Kelurahan Tegalreja – Cilacap
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.S
2. Umur : 57 th
3. Alamat : RT. 06 / RW. 03 NO 60 Kelurahan Tegalreja – Cilacap
4. Pekerjaan KK : Pensiunan
5. Pendidikan KK : D3
6. Komposisi Keluarga
PENDIDI
UMUR STATUS IMUNISASI KET
KAN
NO NAMA J.K HUB dgn K.K
BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn.S L suami 57 th SMK - - - - - - - - - - - -

2 Ny.Y P Istri 40 th SMP - - - - - - - - - - - -

3 Nn.K P Anak 17 th SMK - - - - - - - - - - - -

1
Genogram :

2
Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan

: Meninggal Laki-laki : Klien

: Satu Rumah : Menikah

Keterangan :
7. Tipe keluarga :
Keluarga Tn.S adalah tipe keluarga tradisional dengan tipe
keluarga inti yaitu terdiri dari suami, istri, dan anak
8. Suku Bangsa :
Berasal dari suku Jawa dan bangsa Indonesia, tidak ada tradisi yang
bertentangan
9. Agama :
Seluruh keluarga beragama Islam, isi dalam pengkajian.
10. Status Sosial Budaya Ekonomi-dan Spiritual
a) Data sosial
Dalam kehidupan keluarga, walaupun sering terjadi perselisihan
antara anggota keluarga, namun anggota keluarga dengan
tetangga (lingkungan sekitar) belum pernah terjadi perselisihan.
Di dalam masyarakat Tn.S aktif dalam organisasi kokam dan
mengikuti kelompok pengajian yang rutin dilaksanakan
seminggu sekali.
b) Data Budaya
Keluarga Tn.S merupakan suku Jawa, dalam kehidupan sehari-
hari biasa melaksanakan adat Jawa.
c) Data Ekonomi
1. Penghasilan

3
Penghasilan keluarga sepenuhnya dari Tn.S yaitu sebagai
pegawai swasta dan pensiunan dengan penghasilan
seluruhnya + 2.500.000/bulan.
2. Rencana pengeluaran/bulan
Keperluan memasak : Rp. 1.450.000
Pembayaran listrik : Rp. 200.000
Dan lain-lain : Rp. 400.000 +
Total Rp. 2.050.000
Tn.S mengatakan keluarganya tidak menyimpan uang di
bank, tapi Ny.Y selalu menyisihkan uangnya melalui arisan
Rp. 20.000/minggu.
Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda
yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai
status sosial ekonomi rendah.
d) Data spriritual
Keluarga Tn.S menganut agama Islam, dan menurut
pengakuannya Tn.S keluarganya rajin melakukan ibadah dan
Tn.S sendiri sering melaksanakan pengajian rutin setiap
minggunya, Tn.S juga menyadari bahwa penyakit yang
dideritanya merupakan satu ujian dari Allah SWT.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
a. Rekreasi keluarga sesekali, tempat tujuan pasar malam,
b. Bagaimana keluarga menggunakan waktu senggangnya untuk
berkumpul, walaupun hanya sekedar nonton tv bersama
12. Pola kebiasaan Sehari-hari
a. Kebiasaan makan dan minum
Kebiasaan makan keluarga 3 x/hari dengan menu makan
secara umum yaitu nasi, sayur, tahu, tempe. Sesekali daging
sekali dalam sebulan. Ny.Y menyiapkan nasi dan lauk untuk
keluarganya.
Tn.S selaku kepala keluarga mempunyai pantangan makanan
yang garamnya berlebihan contohnya ikan asin, senang dengan
semua makanan yang Ny.Y sajikan, terkadang Tn.S suka minta

4
kopi dan teh. dan untuk Nn.K lebih senang dengann makanan
ringan
b. Kebiasaan tidur
Keluarga Tn.S jarang tidur siang kecuali Nn.K biasanya tidur
siang selama 2-3 jam, sedangkan pada malam hari tidur jam 22.00
WIB s/d 05.00 WIB. Tn.S mengatakan sering terbangun oleh
suara kendaraan, untuk Tn.S biasa tidur jam 22.00 WIB dan
bangun pukul 4 pagi kadang tidak tidur bila ada sepak bola di TV.
c. Waktu senggang
Keluarga Tn.S jarang berekreasi keluar rumah biasanya waktu
liburnya dipakai nonton TV/jalan-jalan ke sanak saudaran.
d. Kebiasaan kebersihan
Kebiasaan anggota keluarga mandi 2x sehari dengan memakai
sabun dan keramas minimal 2x seminggu dan keluarga biasa
menggosok gigi sambil mandi, jarang menggosok gigi setelah
makan atau mau tidur, keramas 2x/minggu dan menggunakan
sampo.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.S memasuki tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia remaja yang bersekolah di bangku SMK. Dengan anak pertama
Tn.S yang berumur 17 tahun.
a. Meningkatkan prestasi sekolah dan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan keluarga Tn.S
mempunyai proses yang baik terlihat dari pembagian tugas antara
Tn.S selaku kepala keluarga dan Ny. Y ibu rumah tangga.
Tugas yang belum terpenuhi Tn.S dan Ny.Y yaitu memenuhi
kebutuhan yang meningkat terutama mengenai biaya kehidupan. Hal

5
ini dengan Nn.K yang akan memasuki perguruan tinggi. Sehingga
terjadi peningkatan biaya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Tn.S tidak mengeluhkan hal apapun, Tn.S masih merokok namun
jarang sekali, merokok hanya ketika sedang ada acara slametan atau
kondangan. Ny.Y sering mengeluh sakit kepala, pusing, dan
sebagain-nya. Nn.K sedang mengalami batuk dan pilek. Nn.K belum
juga dibawa kepuskesmas dikarenakan jadwal sekolah Nn.K yang
sudah menginjak kelas 3 SMK akhir yang sangat sulit untuk
melakukan izin. Nn.K hanya diberi obat warung oleh Ny.Y.
Status immunisasi keluarga Tn.S lengkap, Sumber-sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga Tn. S untuk
memeriksakan kesehatan yaitu di Puskesmas 1 butawana, dan di
RSUD Cilacap sebagai tempat rujukan dari Puskesmas. Latihan
aktivitas fisik klien dan keluarga:
a. Pemahaman klien tentang latihan aktivitas fisik
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa latihan aktivitas fisik seperti
olahraga atau kegiatan lain yang mengeluarkan keringat cukup
bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun klien hanya
satu minggu sekali jalan pagi keliling desa.
b. Kebiasaan aktivitas fisik maupun latihan fisik sehari-hari
Ny.Y mengatakan bahwa Nn.K sebelum sakit sehari-harinya
sudah sering bermain diluar rumah seperti di kebun atau pinggir
sungai.
c. Toleransi aktivitas klien
Ny. Y merasa kepalanya pusing, badannya terasa lemas, dan
Kesemutan di kaki dan tangan
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Ny.Y mengatakan dikeluarganya tidakk ada yang
mempunyai riwayat menurun ataupun menular. Sedangkan
dikeluarga suaminya Tn.S tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit apapun.

6
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karateristik rumah
a. Tipe rumah/status : Milik orang tua (warisan)
b. Ukuran : 7 X 15 M
c. Jumlah ruangan :
Terdiri dari 6 ruangan yaitu : 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
ruang keluarga, 1 kamar mandi , 1dapur.
d. Letak :
Rumah keluarga Tn.S terletak di RW.03 dan cukup jauh dari
tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas) + 1,5 km. jarak antara
rumah Tn.S dengan rumah tetangga sangat padat dan rapat.
e. Jenis bangunan : Permanen
f. Kondisi kesehatan rumah :
Untuk ruang tamu, pengaturan alar rumah tangga cukup rapi,
berhubung ruangannya sempit, dan untuk kebersihan rumah
cukup bersih karena Ny.Y selalu membersihkan rumah setiap
hari.

7
Keterangan :
Kamar tidur :2
Sumur :1
Ruang tamu :1
Tempat Sampah :1
Dapur :1
Kamar Mandi :1

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik lingkungan keluarga Tn.S dan Ny.Y yaitu
komunitas desa. Karakteristik demografis lingkungan rata- rata kelas
social menengah kebawah. Tidak banyak pengaruh dari pendatang di
komunitas tempat tinggal keluarga Tn.S. Tn.S berasal dari daerah
Tegal Kamulyan dan Ny.Y berasal dari Tegalreja. Keduanya masih
dari keluarga merupakan warga kecamatan cilacap selatan. Letak
rumah Tn.S berada di pinggir jalan raya. Jarak rumah keluarga Tn.S
dengan fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit cukup jauh,

8
perlu menggunakan motor atau kendaraan lainya. Keluarga Tn.S
hidup di lingkungan tempat tinggal daerah perkotaan dekat dengan
pantai yang sebagian warganya bekerja sebagai petani, nelayan,
buruh, pedagang, dan sebagian ada yang bekerja sebagai PNS.
Sebagian besar tetangga Tn.S adalah suku jawa yang asli dari Cilacap.
perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a. Kebiasaan dalam masyarakat
Di desa Rajawali ada kebiasaan untuk sholat subuh, maghrib
dan isya berjamaah di Mushola dan ada acara pengajian sebulan
sekali di Mushola tersebut. Satu minggu sekali ada kegiatan
arisan untuk ibu-ibu yang dilakukan secara bergiliran kerumah
rumah warga, dan ada perkumpulan dasa wisma 1 bulan sekali.
Di Rt. 06 / Rw. 03 kelurahan Tegalreja jarang dilakukan kerja
bakti karena sebagian warganya bekerja sebagai petani, buruh,
pedagang, dan sebagian ada yang bekerja sebagai PNS. Warga
sekitar juga jarang bahkan hampir sebagian besar warga tidak
memiliki kebiasaan berolahraga. Mereka menganggap bahwa
olahraga sama saja dengan bekerja, sehingga saat mereka bekerja
mereka juga berolahraga.
b. Aturan dalam masyarakat
Setiap warga diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan terutama kebersihan sekitar rumah masing-masing.
Setiap warga wajib menciptakan kenyamanan dan keamanan
lingkungan.
c. Kebersihan lingkungan masyarakat
Lingkungan di RT. 06 / RW. 03 Kelurahan Tegalreja –
Cilacap terbilang sedikit kotor karena jarang dilakukan kerja
bakti, masing-masing warga enggan menjaga kebersihan
lingkungan rumah sendiri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan
cara dikumpulkan dalam satu tempat untuk kemudian dibakar.

d. Budaya dalam masyarakat

9
Tidak ada kebudayaan dalam masyarakat di Rt. 06 / Rw. 03
kelurahan Tegalreja yang bertentangan dengan kesehatan.
3. Persedian air
Sumber air berasal dari sumur yang ditampung di tandon ,
yang digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi, sedangkan
untuk minum dan memasak keluarga Tn.S membeli secara
mkroskopis keadaan air bersih tidak berasa, tidak berbau dan
tidak berwarna.
4. Pembuangan sampah
Keluarga Tn.S membuang sampah dengan cara dikumpulkan
dan antara sampah yang basah dan sampah kering disatukan ke
dalam plastik lalu dibuang ke bak sampah didepan rumah, dan
nanti diangkut oleh petugas setiap 3 hari sekali.
5. Pembuangan air limbah
Untuk pembuangan limbah rumah tangga seperti air cucian
dan air yang berasal dari kamar mandi dibuang keselokan yang
ada di belakang rumah.
6. Jamban/WC
Keluarga Tn.S mempunyai jamban sendiri, dan sering
membersihkannya .
7. Bahaya kecelakaan
Kemungkinan bahaya kecelakaan di rumah cukup kecil karena
kondisi rumah seperti lantai cukup bersih dan tidak licin, serta
bahaya kecelakaan lalu lintas juga cukup kecil karena letak rumah
jauh dari jalan raya.
8. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Kebiasaan Ny.Y dilingkungan sekitarnya, yaitu Ny.Y selalu
berkumpul dan berkomunikasi dengan tetangga pada waktu siang
hari, dan setiap bulan Ny.Y dan tetangganya selalu melakukan
kumpulan arisan, kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan
sekitar rumah Ny.Y selalu melaksanakan kerja bakti setiap hari
jumat.
9. Mobilitas geografis keluarga

10
Keluarga Tn.S memiliki motor milik pribadi yang dapat
digunakan untuk memenuhi keperluan keluarga. Keluarga bisanya
menggunakan motor tersebut untuk berpergian terutama ke pelayanan
kesehatan. Namun tak jarang Ny.Y bepergian menggunakan
angkutan.
10. System pedukung keluarga
Keluarga Tn.S tinggal menetap di RW.03, dan yang tinggal di
rumah hanyalah Ny.Y dan anaknya, sedangkan suaminya bekerja,
dan pulang setiap 3 hari sekali. Keluarga memiliki jaminan atau
asuransi kesehatan berupa BPJS yang didapatkan Tn.S dari tempat
kerjanya.
11. Perkumpulan keluarga dengan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.S jarang sekali berkumpul bersama, mereka
berkumpul dan berinteraksi hanya ketika kumpul bersama saja.
Sedangkan Ny.Y selalu aktif dalam organisasi PKK yang dimana
kegiatan PKK ini selalu merundingkan tentang masalah kesehatan
yang timbul di masyarakat sekitar dan mencari solusinya, selain itu
Ny.Y juga rutin seminggu sekali mengikuti pengajian.
12. Sistem pendukung keluarga
Ny.Y mengatakan bahwa suami dan anaknya selalu
mendukung dan memotivasi dirinya untuk selalu berobat ke dokter
agar dia cepat sembuh dan dirumah, Ny.Y selalu menyediakan obat-
obatan warung untuk mengantisipasi jika ada anggota keluarga yang
sakit.
13. Sarana komunikasi dan transportasi
Keluarga Tn.S tidak memiliki android namun memiliki
handphone biasa, untuk transportasi keluarga Tn.S menggunakan
satu motor yang mereka punya.
14. Fasilitas pelayanan kesehatan
Menurut Ny.Y bila dirinya dan anggota keluarganya ada yang
sakit jarang diperiksa ke puskesmas, karena jaraknya cukup jauh dari
rumahnya yaitu + 1,5 km, tetapi keluarga Tn.S selalu berobat ke
mantri yang dekat dengan rumah mereka.

11
C. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.S menggunakan bahasa jawa dan indonesia untuk
komunikasi sehari-hari. Antar anggota keluarga terbina hubungan
keluarga yang cukup harmonis, saling menghormati antara suami
dengan istri, setiap menghadapi masalah dilakukan musyawarah
keluarga. Komunikasi dalam keluarga dilakukan dengan terbuka
ditandai dengan saat dilakukan pengkajian mereka tampak berdiskusi
dulu sebelum memberikan jawaban.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.S dan Ny.Y merupakan keluarga dengan anak usia sekolah
yang saling mendukung satu sama lain. Apabila ada masalah, mereka
akan memusyawarahkan masalah tersebut untuk memutuskan
penyelesaian masalah yang terbaik. Namun, dalam pengambilan
keputusan tetap ditangan Tn.S sebagai kepala keluarga.
3. Struktur Peran
Tn.S peran formalnya yaitu sebagai kepala keluarga, pencari
nafkah, suami Ny.Y, ayah satu orang anak. Peran non formalnya yaitu
mendamaikan jika ada anggota keluarga yang berselisih, sebagai
pelindung semua anggota keluarga, dan sebagai pengambil keputusan
dalam keluarga. Ny.Y peran formalnya sebagai ibu rumah tangga,
sebagai seorang istri, mengurus rumah tangga, ibu dari satu orang
anak. Peran non formalnya yaitu sebagai orang yang perhatian
terhadap suami dan anaknya, sebagai sahabat bagi suami dan anaknya.
Nn.K peran formalnya sebagai anak dari Tn.S dan Ny.Y. semua
anggota keluarga Tn.S berperan sebagai anggota masyarakat.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Tn. D menyesuaikan
dengan nilai dalam agama dan masyarakat dimana keluarga Tn.S
memercayai bahwa laki-laki sebagai seorang imam harus dihormati
dan menjadi pemimpin dalam keluarga juga menyayangi dan
memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Sedangkan Ny.Y sebagai
seorang istri harus mendukung, menghormati dan melayani suami

12
dengan baik. Dan untuk seluruh anggota keluarganya adalah untuk
menghormati orang yang lebih tua, saling menyayangi anggota
keluarga, dan patuh terhadap peraturan yang telah disepakati dalam
keluarga.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.S sudah menikah selama kurang lebih 9 tahun.
Selama menjalani rumah tangganya ia selalu menghargai
pendapat dari istrinya. Dalam keluarga, Tn.S membiasakan untuk
saling menghormati, menghargai, dan saling menyayangi setiap
anggota keluarga. Terlihat saat dilakukan pengkajian Tn.S dan
Ny.Y tampak saling menghormati meski berbeda pendapat.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.S selalu berusaha untuk menjaga hubungan
antar keluarga agar terjalin dengan baik. Tn.S dan Ny.Y sering
berkunjung ke rumah orangtua untuk mempererat hubungan
komunikasi meskipun sudah tidak serumah. Keluarga
mengajarkan perilaku sosial yang baik sesuai dengan nilai dan
norma dalam keluarga dan masyarakat kepada anaknya seperti
untuk saling bertegur sapa kepada tetangga, mengikuti acara
pengajian, dan ikut dalam arisan untuk menjalin hubungan yang
baik dengan lingkungan.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Ny.Y mengatakan Tn.S sering mengalami nyeri pada dada
sebelah kiri dan menjalar ke punggung mudah lelah dan
merasa lesu, Ny.Y juga mengatakan kondisi tersebut sering
dialami oleh Tn. S belakangan in, dan keluarga Tn. S tidak ada
yang tau mengenai tanda dan gejala yang dialami oleh Tn.S.
Ny.Y mengatakan bahwa sakit yang dialami suaminya
merupakan salah satu penyakit serius yang jika terlambat
penanganannya bias menyebabkan kematian. Ny.Y

13
mengatakan merasa sedih saat Tn. S sakit dan ingin Tn.S
segerah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang paling tepat bagi
keluarga
Ketika Tn. S mengeluhkan merasa nyeri pada bagian
dada, lesu dan lemas , Tn. S segera dibawa ke mantri atau
bidan desa terdekat untuk mendapatkan penanganan. Keluarga
Tn.S percaya bahwa Tn.S dapat sembuh dengan bantuan dari
tenaga kesehatan dan mengatakan mau untuk mengikuti semua
anjuran yang diberikan oleh parawat yang menangani untuk
membawa Tn. S ke puskesmas terdekat untuk mendapat
perawatan lebih lanjut.
c.Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Ny.Y mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit,
maka akan dirawat sendiri oleh anggota keluarga
menggunakan persediaan obat-obatan dalam keluarga yang
dibeli di warung maupun obat-obatan herbal. Namun bila
kondisi sakit tidak sembuh-sembuh, maka Tn.S sebagai
kepala keluarga akan membawa anggota keluarga yang sakit
untuk berobat ke mantra, bidan desa atau puskesmas.
Ataupun bila perlu di rujuk ke Rs yang memiliki fasilitas
lengkap untuk proses penyembuhan yang lebih maksimal.
Saat ini, keluarga Tn.S sedang mengusahakan untuk
melakukan pola hidup lebih sehat seperti mengatur pola
makan, memperbanyak istirahat pada Tn. S
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga
Lingkungan rumah keluarga Tn.S terlihat kotor, jendela
rumah jarang dibuka, penataan barang dirumah kurang tertata
baik, lantai kamar mandi terasa licin sehingga menambah
resiko untuk jatuh. Halaman rumah juga banyak sampah
berserakan karna keluarga Tn. S kurang menjaga kebersihan
seperti membuang sampah sembarangan, jarang menyapu

14
halaman sekitar dan jarang merawat tanaman sehingga
banyak rumput yang panjang dan daun yang berserakan.
Keluarga Tn.S mengatakan tidak terlalu perhatian dengan
kebersihan lingkungan karena terlalu sibuk bekerja dan
mengurus anak. Keluarga Tn.S sebenarnya menyadari bahwa
dengan menjaga lingkungan tempat tinggal selain memberi
rasa nyaman juga dapat mencegah beberapa penyakit karena
lingkungan yang kotor. Ny.Y mengatakan dalam menjaga
lingkungan rumah, Ny.Y kadang membersihkan rumah dan
halaman diwaktu luang saja.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga
Ny.Y mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan
dirawat sendiri dengan menggunakan obat-obatan yang dibeli di
warung. Bila sakit tidak sembuh-sembuh maka Tn.S akan
memeriksakan anggota keluarganya yang sakit ke bidan atau ke
Puskesmas. Kemudian, berkaitan dengan masalah demam
berdarah pada Nn.K, keluarga pernah membawa Nn.K ke bidan
desa sebelum membawa Nn.K ke puskesmas 1 Rajawana untuk
dilakukan tindakan penanganan lebih baik.
3. Fungsi reproduksi
Ny.Y mempunyai 1 orang anak, yaitu anak perempuan. Ny.Y
tidak mengikuti program KB karena Ny.Y sudah menopause.
Tn.S dan Ny.Y sudah tidak dalam usia produktif. Sehingga
mereka menyadari mereka tidak dapat memiliki anak lagi. Saat
ini Tn.S dan Ny.Y sudah memiliki 1 orang anak yaitu Nn.K. Bagi
keluarga Tn.S, anak adalah anugerah dari Tuhan YME yang
menupakan amanah dalam keluarga untuk dijaga dan disayangi
4. Fungsi ekonomi
Tn.S adalah seorang pensiunan sedangkan Ny.Y adalah seorang
ibu rumah tangga. Kebutuhan sehari-hari dipenuhi dari
penghasilan Tn.S yang didapat setiap bulan sekitar Rp. 1.500.000

15
dengan pengeluaran yang tidak pasti sesuai dengan yang
dibutuhkan keluarga Tn.S.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stress jangka pendek
Stressor yang dirasakan keluarga Tn.S adalah pilek yang
diderita oleh Nn.K yang mengganggu aktivitasnya sehingga
Nn.K lumayan terganggu dalam beraktivitas.
b. Stress jangka panjang
Stressor yang dirasakan keluarga Tn.S adalah biaya hidup
yang semakin mahal, terlebih biaya pendidikan untuk Nn.K yang
akan kuliah nanti. Dan Ny.Y sudah lama mengidap penyakit
hipertensi sudah lama, dan ia ingin penyakitnya ini sembuh total
tetapi sayangnya hipertensi itu tidak bisa sembuh total
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn.S selalu berupaya untuk menjaga kesehatan Nn.K
agar bisa kembali sehat dan Ny.Y dapat mengontrol tekanan darah
supaya tetap normal. Keluarga Tn.S menganggap bahwa semua
masalah yang terjadi adalah ujian dari Tuhan yang harus dijalani
dengan ikhlas dan tetap bertawakal.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.S menggunakan cara berdiskusi dan musyawarah
dalam memecahkan masalah untuk mencapai keputusan untuk
penyelesaiannya, juga dengan lebih banyak memanjatkan doa kepada
Allah SWT agar diberi kemudahan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.S dan Ny.Y memasrahkan semua kepada Allah SWT dan
menerima semua kondisi saat ini dengan ikhlas namun sambil
mengupayakan agar permasalahan dapat cepat terselesaikan.
G. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

16
Harapan keluarga Tn.S terhadap petugas kesehatan, Ny.Y
menginginkan adanya penyuluhan kesehatan rutin mengenai
kesehatan lingkungan seperti rumah sehat, penyakit-penyakit yang
sering timbul di masyarakat seperti hipertensi, demam berdarah dll.
Oleh petugas kesehatan setiap minggu ketiap-tiap RT untuk
menambah pengetahun mengenai kesehatan.

17
H. Pengkajian pemeriksaan fisik

ASPEK YANG DIPERIKSA Tn.S Ny.Y Nn.K


1 Penampilan Sehat Sehat Sehat
2 Kesadaran Composmetis Composmetis Composmetis

3 Tanda-tanda Vital
- Tensi 150/80mmHg 120/80mmHg 120/80mmHg
- Suhu 36.50C 360C 36.50C
- Nadi 80x/menit 90x/menit 80x/menit
- Respirasi 17x/menit 20x/menit 18x/menit
4 Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal
- Rambut Hitam Mengkilap Tampak hitam keputihan Hitam Mengkilap
- Kulit kepala Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih
- Inspeksi Rambut Lurus Rambut Lurus

18
5 Mata
- Bentuk Simetris Simetris, kelopak mata ada Simetris
- Konjungtiva Merah muda lingkar hitam Merah muda
- Sclera jernih Merah muda jernih
- Lensa Tampak bening jernih Tampak bening
- Reflek pupil Miosis saat terkena cahaya Tampak bening Miosis saat terkena cahaya
Miosis saat terkena cahaya

6 Hidung Bersih Bersih Bersih


- Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Septum nasal Di tengah Di tengah Di tengah
- Secret/linder Tidak nampak Tidak nampak Tidak nampak
- Nyeri/masa Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
- Pernapasan cuping hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Fungsi penciuman Baik Baik Baik

7 Mulut
- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih

19
- Mukosa Merah muda Merah muda Merah muda
- Caries Tidak ada 32 buah Tidak ada
- Fungsi pengecapan Baik, dapat membedakan asin ada Baik, dapat membedakan asin
dan manis Terangkat simetris dan manis
Baik, dapat membedakan asin
dan manis
8 Telinga Bersih Bersih Bersih
- Bentuk Simetris kiri dan kanan Simetris kiri dan kanan Simetris kiri dan kanan
- Arikula Sejajar dengan sudut mata Sejajar dengan sudut mata Sejajar dengan sudut mata
- Serumen Tidak nampak Tidak nampak Tidak nampak
- Fungsi pendengaran Baik, dapat mendengar pada Baik, dapat mendengar pada Baik, dapat mendengar pada
jarak 10 cm jarak 10 cm jarak 10 cm

9 Leher
- Vena jugolaris Tidak ada peningkatan Tidak ada peningkatan Tidak ada peningkatan
- Reflek menelan Ada Ada Ada
- Kelenjar getah bening Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

20
10 Dada/paru
- Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Pergerakan Dada terlihat saat inspirasi Dada terlihat saat inspirasi Dada terlihat saat inspirasi

11 Abdomen
- Massa Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
- Nyeri tekan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Ada 9x/menit
12 Ekstremitas
- Bentuk Simetris kiri dan kanan Simetris kiri dan kanan Simetris kiri dan kanan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Deformitas Normal, dapat flexi, Normal, dapat flexi, Normal, dapat flexi,
- Pergerakan ekstensi, aduksi, rotasi. ekstensi, aduksi, rotasi. ekstensi, aduksi, rotasi.
- Tonus Kencang Kencang Kencang
- Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Varises Tidak ada Tidak ada Tidak ada

13 Antropometri

21
- TB 170 Cm 160 160 Cm
- BB 65 Kg 55 Kg 50 Kg

22
I. Analisa Data
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS : Kontrakstilitas Penurunan Curah jantung
- Pasien mengatakan sesak napas sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit
-
DO :
- Pasien terpasang O2 2 liter
DS : Keletihan Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas
- Pasien mengatakan tidak nyaman ketika beraktivitas
DO :
- Pasien terlihat lemah

III. Diagnosa Keperawatan


1. Penurunan Curah jantung berhubungan dengan kontrakstilitas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan

23
Intervensi Keperawatan
No Dx NOC NIC

1. Penurunan curah NOC: Keefektifan Pompa NIC: Perawatan


jantung Jantung (0400) Jantung (4040)
berhubungan
Setelah dilakukan tindakan  Secara rutin
dengan perubahan
3x24jam penurunan curah jantung mengecek pasien
volume sekuncup
pada pasien dapat teratasi dengan baik secara fisik
(Kontraktilitas)
kriteria hasil: dan psikologis
sesuai dengan
Indicator Awal Tujuan
kebijakan tiap
Tekanan 2 5 agen/penyediaan
darah layanan
sistol  Monitor tanda-
tanda vital secara
Tekanan 2 5
rutin
darah
 Monitor disritmia
diastole
jantung, termasuk

24
Denyut 3 5 gangguan ritme
jantung dan konduksi
apical jantung
 Evaluasi
Disritmia 3 5
perubahan tekanan
Dyspnea 3 5 darah
dengan  Monitor toleransi
aktivitas aktivitas pasien
ringan

Keterangan:

1. Deviasi berat dari kisaran


normal
2. Deviasi yang cukup besar
dari kisaran normal
3. Deviasi sedang dari
kisaran normsl

25
4. Deviasi ringan dari kisaran
normal
5. Tidak ada deviasi dari
kisaran normal

Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi


aktivitas keperawatan selama 3x24 jam (0180) :
berhubungan tanda – tanda vital pasien  Kaji status
dengan keletihan diharapkan normal dengan fisiologis pasien
indikator : yang menyebabkan
NOC : Toleransi terhadap kelelahan sesuai
aktivitas (0005) dengan konteks
usia dan
Indikator Skala perkembangan.
Awal Tujuan  Anjurkan pasien
mengungkapkan

26
Saturasi 2 4 perasaan secara
oksigen verbal mengenai
ketika keterbatasan ang
beraktivi dialami
tas  Tentukan persepsi
Frekuensi 2 4 pasien/orang
nadi ketika terdekat dengan
beraktivi pasien mengenai
tas penyebab
Kemudahan 2 4 kelelahan
bernapas  Monitor pemberian
ketika obat stimulan
beraktivi  Anjurkan aktivitas
tas fisik sesuai dengan
Kecepa tan 2 4 kemampuan pasien
berjalan
Keterangan :
1 : Sangan terganggu

27
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu

Implementasi
Hari/jam Dx I Implementasi Respon Paraf

Penurunan curah  Mengecek secara rutin pasien S:pasien kooperatif


jantung baik secara fisik dan psikologis
O:pasien terlihat
berhubungan sesuai dengan kebijakan tiap
paham dengan apa
dengan perubahan agen/penyediaan layanan
yang dilakukan
volume sekuncup  Mengontrol tanda-tanda vital
oleh perawat
secara rutin
 Mengontrol disritmia jantung, S:pasien kooperatif
termasuk gangguan ritme dan
konduksi jantung

28
 Mengevaluasi perubahan O: pasien telihat
tekanan darah paham
 Memonitor toleransi aktivitas
S:pasien mau bekerja
pasien
sama dalam
pemeriksaan

O:pasien nampak
lebih baik

S:pasien kooperatif

O:pasien banyak
memberikan
pertanyaan

S: pasien kurang
paham

O: pasien terlihat
bingung

29
Intoleransi  Mengkaji status fisiologis S: pasien mau
aktivitas pasien yang menyebabkan bekerjasama dalam
berhubungan kelelahan sesuai dengan tindakan
dengan keletihan konteks usia dan
O: paien nampak
perkembangan.
kurang paham
 Menganjurkan pasien
mengungkapkan perasaan S: Pasien kooperatif
secara verbal mengenai
O: Pasien nampak
keterbatasan ang dialami
semangat dalam
 Menentukan persepsi
melakukan kegiatan
pasien/orang terdekat dengan
pasien mengenai penyebab S: pasien sedikit
kelelahan kurang paham
 Memonitor pemberian obat
O: pasien nampak
stimulan
sedikit bingung
 Menganjurkan aktivitas fisik
sesuai dengan kemampuan
pasien

30
Hari/jam Dx Implementasi Rasional paraf

Penurunan curah  Mengecek secara rutin pasien S:pasien mengatakan


jantung baik secara fisik dan psikologis kurang paham
berhubungan sesuai dengan kebijakan tiap
O: pasien Nampak
dengan perubahan agen/penyediaan layanan
sedikit bingung
volume sekuncup  Mengontrol tanda-tanda vital
secara rutin S: pasien kooperatif
 Mengontrol disritmia jantung,
O: pasien nampak
termasuk gangguan ritme dan
mengetahui
konduksi jantung
 Mengevaluasi perubahan S: pasien mau
tekanan darah bekerjasama

O: pasien nampak
sedikit bingung
dengan tindakan

31
S: pasien kooperatif

O: pasien nampak
mau bekerjasama

Intoleransi  Mengkaji status fisiologis S:Pasien kooperatif


aktivitas pasien yang menyebabkan
O: pasien mau
berhubungan kelelahan sesuai dengan
bekerja sama
dengan keletihan konteks usia dan
dalam pemeriksaan
perkembangan.
 Menganjurkan pasien S: pasien mau bekerja
mengungkapkan perasaan sama dan
secara verbal mengenai kooperatif
keterbatasan yang dialami
O:Pasien nampak
 Menentukan persepsi
lebih tenang
pasien/orang terdekat

32
dengan pasien mengenai S: pasien tidak paham
penyebab kelelahan dengan penyebab
kelelahan

O:Pasien nampak
bingung dalam
memahami
kelelahan

Hari/jam Dx Implementasi Rasional paraf

Penurunan curah  Mengecek secara rutin pasien S:pasien mengatakan


jantung baik secara fisik dan psikologis kurang paham
berhubungan sesuai dengan kebijakan tiap
O:pasien Nampak
dengan perubahan agen/penyediaan layanan
sedikit bingung
volume sekuncup  Mengontrol tanda-tanda vital
secara rutin S:pasien kooperatif

O:pasien nampak
mengetahui

33
 Mengontrol disritmia jantung, S:pasien mau
termasuk gangguan ritme dan bekerjasama
konduksi jantung
O:pasien nampak
 Mengevaluasi perubahan
sedikit bingung
tekanan darah
dengan tindakan
 Memonitor EKG
 Memonitor status pernapasan S:pasien kooperatif
terkait adanya gejala gagal
O:pasien nampak
jantung
lebih semangat
 Membangun hubungan saling
mendukung antara keluarga
dan pasien
 Melakukan terapi relaksasi
2 Intoleransi  Mengkaji status fisiologis S:Pasien kooperatif
aktivitas pasien yang menyebabkan
O:pasien mau bekerja
berhubungan kelelahan sesuai dengan
sama dalam
dengan keletihan konteks usia dan
pemeriksaan
perkembangan.

34
 Menganjurkan pasien S: pasien mau bekerja
mengungkapkan perasaan sama dan
secara verbal mengenai kooperatif
keterbatasan ang dialami
O:Pasien nampak
 Menentukan persepsi
lebih tenang
pasien/orang terdekat dengan
pasien mengenai penyebab S: pasien tidak paham
kelelahan dengan penyebab
 Memonitor pemberian obat kelelahan
stimulan
O:Pasien nampak
 Menganjurkan aktivitas fisik
bingung dalam
sesuai dengan kemampuan
memahami
pasien
kelelahan

35
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Tanggal/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf

1. Penurunan curah 1. Mengecek secara rutin DS : Perawat


jantung berhubungan pasien baik secara fisik dan - Pasien mengatakan sesak napas
dengan kontraktilitas psikologis sesuai dengan sejak 5 hari sebelum masuk rumah
kebijakan tiap sakit
agen/penyediaan layanan DO :

36
2. Mengontrol tanda-tanda vital Pasien terpasang O2 2 liter
secara rutin
A: masalah penurunan curah jantung belum
3. Mengontrol disritmia
teratasi, dengan indicator sebagai berikut :
jantung, termasuk gangguan
ritme dan konduksi jantung Indicator Awal Tujuan
4. Mengevaluasi perubahan
Tekanan 2 5
tekanan darah
darah sistol
5. Memonitor toleransi
aktivitas pasien
Tekanan 2 5
darah
diastole

Denyut 3 5
jantung
apical

Disritmia 3 5

37
Dyspnea 3 5
dengan
aktivitas
ringan

Keterangan:

1. Deviasi berat dari kisaran normal


2. Deviasi yang cukup besar dari
kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran normsl
4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi dari kisaran
normal
P: lanjutkan intervensi

 Secara rutin mengecek pasien baik


secara fisik dan psikologis sesuai

38
dengan kebijakan tiap agen/penyediaan
layanan
 Monitor tanda-tanda vital secara rutin
 Monitor disritmia jantung, termasuk
gangguan ritme dan konduksi jantung
 Evaluasi perubahan tekanan darah
Monitor toleransi aktivitas pasien

Intoleransi aktivitas 1. Mengkaji status fisiologis DS :


berhubungan dengan pasien yang menyebabkan - Pasien mengatakan mudah lelah
keletihan kelelahan sesuai dengan ketika beraktivitas
konteks usia dan - Pasien mengatakan tidak nyaman
perkembangan. ketika beraktivitas
2. Menganjurkan pasien DO :
mengungkapkan perasaan Pasien terlihat lemah

39
secara verbal mengenai A: masalah intoleransi aktivitas belum
keterbatasan ang dialami teratasi, dengan indicator sebagai berikut :
3. Menentukan persepsi
Indikator Skala
pasien/orang terdekat dengan
Awal Tujuan
pasien mengenai penyebab
Saturasi 2 4
kelelahan
oksigen
4. Memonitor pemberian obat
ketika
stimulan
beraktivi
5. Menganjurkan aktivitas fisik
tas
sesuai dengan kemampuan
Frekuensi 2 4
pasien
nadi ketika
beraktivi
tas
Kemudahan 2 4
bernapas
ketika

40
beraktivi
tas
Kecepa tan 2 4
berjalan

Keterangan :
1: Sangan terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji status fisiologis pasien yang
menyebabkan kelelahan sesuai
dengan konteks usia dan
perkembangan.
2. Anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan

41
3. secara verbal mengenai
keterbatasan ang dialami
4. Tentukan persepsi pasien/orang
terdekat dengan pasien mengenai
penyebab kelelahan
5. Monitor pemberian obat stimulan
6. Anjurkan aktivitas fisik sesuai
dengan kemampuan pasien
2. Penurunan curah 1. Mengecek secara rutin DS :
jantung berhubungan pasien baik secara fisik dan - Pasien mengatakan sesak napas
dengan kontraktilitas psikologis sesuai dengan sejak 5 hari sebelum masuk rumah
kebijakan tiap sakit
agen/penyediaan layanan DO :
2. Mengontrol tanda-tanda vital Pasien terpasang O2 2 liter
secara rutin
A: masalah penurunan curah jantung belum
3. Mengontrol disritmia
teratasi, dengan indicator sebagai berikut :
jantung, termasuk gangguan
ritme dan konduksi jantung

42
4. Mengevaluasi perubahan Indicator Awal Tujuan
tekanan darah
Tekanan 2 5
5. Memonitor toleransi
darah sistol
aktivitas pasien

Tekanan 2 5
darah
diastole

Denyut 3 5
jantung
apical

Disritmia 3 5

Dyspnea 3 5
dengan
aktivitas
ringan

43
Keterangan:

1. Deviasi berat dari kisaran normal


2. Deviasi yang cukup besar dari
kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran normsl
4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi dari kisaran
normal
P: lanjutkan intervensi

 Secara rutin mengecek pasien baik


secara fisik dan psikologis sesuai
dengan kebijakan tiap agen/penyediaan
layanan
 Monitor tanda-tanda vital secara rutin

44
 Monitor disritmia jantung, termasuk
gangguan ritme dan konduksi jantung
 Evaluasi perubahan tekanan darah
 Monitor toleransi aktivitas pasien
Intoleransi aktifitas 1. Mengkaji status fisiologis DS :
berhubungan dengan pasien yang menyebabkan - Pasien mengatakan mudah lelah
keletihan kelelahan sesuai dengan ketika beraktivitas
konteks usia dan - Pasien mengatakan tidak nyaman
perkembangan. ketika beraktivitas
2. Menganjurkan pasien DO :
mengungkapkan perasaan Pasien terlihat lemah
secara verbal mengenai A: masalah intoleransi aktivitas belum
keterbatasan ang dialami teratasi, dengan indicator sebagai berikut :
3. Menentukan persepsi
Indikator Skala
pasien/orang terdekat dengan
Awal Tujuan
pasien mengenai penyebab
Saturasi 2 4
kelelahan
oksigen

45
4. Memonitor pemberian obat ketika
stimulan beraktivi
Menganjurkan aktivitas fisik tas
sesuai dengan kemampuan Frekuensi 2 4
pasien nadi ketika
beraktivi
tas
Kemudahan 2 4
bernapas
ketika
beraktivi
tas
Kecepa tan 2 4
berjalan

Keterangan :
1: Sangan terganggu
2 : Banyak terganggu

46
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji status fisiologis pasien yang
menyebabkan kelelahan sesuai
dengan konteks usia dan
perkembangan.
2. Anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan
3. secara verbal mengenai
keterbatasan ang dialami
4. Tentukan persepsi pasien/orang
terdekat dengan pasien mengenai
penyebab kelelahan
5. Monitor pemberian obat stimulan
6. Anjurkan aktivitas fisik sesuai
dengan kemampuan pasien

47
SKALA PRIORITAS
I. Gagal Jantung Pada Tn. S
1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan volume sekuncup
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
1 Sifat masalah : Ancaman kesehatan yang
- Tidak atau kurang 3 memerlukan tindakan yang cepat
sehat dan tepat untuk menghindari bahaya
2/3 X 1 2/3
- Ancaman kesehatan 2 1 lebih lanjut.
- Krisis
1

48
2 Kemungkinan dapat diubah: Keluarga dengan mudah dapat
- Dengan mudah membantu mengtrol kondisi
- Hanya sebagian 2 2 2/2 X 2 2 kesehatan Tn.S
- Tidak dapat 1
0
3 Potensial masalah dapat Kamar tidur Tn. S pindah dari
dicegah : kamar depan ke kamar yang lebih
- Tinggi 3 1 2/3 X 1 2/3 belakang
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah : Masalah berat harus ditangani
Masalah berat harus ditangani keluarganya menyadari dan perlu
: segera mengatasi masalah tersebut.
- Masalah berat, harus 2
2/2 X 1 1
ditangani
- Masalah tidak perlu 1
segera ditangani 1

49
- Masalah tidak 0
dirasakan
4 1/3

2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan


NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3
- Tidak atau kurang 3
sehat
- Ancaman kesehatan 2 1
- Krisis
1
2 Kemungkinan dapat diubah: ½x2 1

50
- Dengan mudah
- Hanya sebagian 2 2
- Tidak dapat 1
0
3 Potensial masalah dapat 1 3/3 x 1 1
dicegah :
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah : 1/1 x 1 1
- Masalah berat, harus 2
ditangani
- Masalah tidak perlu 1 1
segera ditangani
- Masalah tidak
dirasakan 0

51
52
DAFTAR PUSTAKA
1. Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatanh masyarakat.
EGC, Jakarta.
2. Mansjoer, Arief, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media auskulapius.
Jakarta.
3. Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2001. Penuntun Diet. Gramedia, Jakarta.
4. ITB, 2001. Pengendalian Hipertensi, ITB, Bandung.
5. Beevers, D.G. 2002, Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Dian Rakyat,
Jakarta.

53

Vous aimerez peut-être aussi