Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bab 1 pendahuluan
sekitar manifestasi
-Bagaimanakah perbadingan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari menurut
-Bagaimanakah perbandingan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari
-Bagaimanakah perbandingan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari
Menentukan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari di sekitar manifestasi
Menentukan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari menurut kedalaman
Menentukan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari menurut jenis tutupan
Menentukan rata-rata suhu tanah pada pagi, siang dan sore hari menurut Cuaca Panas
-Bagi Pembaca
-Bagi Pemerintah
Menjadikan bukit kasih sebagai salah satu tujuan wisata yang ada di desa kanonang dan
Secara singkat geotermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi.
Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas bumi
menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui.
Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat permukaan
bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan.Bahkan jauh lebih dalam lagi sampai pada
sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau magma.
Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur seperti yang
dilakukan pada sumur produksi minyak bumi. Sumur tersebut menangkap air tanah yang
terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan
untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir
melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap.
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang panas bumi, geotermal adalah sumber
energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan
gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi
dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi mengalir secara kontinyu
dari dalam bumi menuju kepermukaan yang manifestasinya dapat berupa: gunung berapi, mata air
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap berada di dalam
tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan
permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah
tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan
mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita
mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik
Setelah uap memutar turbin dan uap telah kehilangan tekanan dan entalpi maka uap
tersebut akan mengalami proses pengembunan sehingga uap akan berubah kembali menjadi air.
Air hasil pendinginan (condensattion) yang didinginkan dengan condensator akan dikumpulkan
dan akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah, sehingga volume air tanah tidak akan berkurang
secara drastis. Salah satunya Karena proses injeksi inilah kenapa energi geotermal disebut dengan
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut
bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator
listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada
umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan
terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan Uap basah yang keluar dari perut bumi pada
mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah
Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator
untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin
untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
“brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air
panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa
Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah
sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat
penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi
panas bumi “uap panas” bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian
diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber
batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya
Pada sistem panas bumi konvektif yang memiliki sirkulasi fluida dari daerah recharge
masuk ke dalam reservoir kemudian keluar menuju permukaan melalui daerah upflow dan outflow,
fluida dengan temperatur yang umumnya tinggi tersebut akan bereaksi dengan batuan sekitar
kemudian keluar melalui rekahan-rekahan dalam batuan. Pengamatan manifestasi permukaan
Menurut Niniek. R.H dan Wulandari M tahun 2010 manifestasi permukaan adalah gejala di
permukaan yang merupakan ciri terdapatnya potensi energi panas bumi. Manifestasi panas bumi
di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau
karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas)
Warm ground menunjukkan sebuah level terendah dalam aktifitas geotermal. Suhu
tanah meningkat pada kedalaman 1 m tapi bukan pada permukaan.Warm ground tidak dapat
terlihat oleh pencitraan infra merah tetapi perubahan vegetasi dapat diidentifikasi.
Gambar 2.1
Steaming ground merupakan hasil konduksi panas dari bawah tanah. Uap panas naik ke
permukaan tapi tidak benar-benar habis. Sebuah lapisan uap tipis yang mengembun dalam
kondisi udara lembab, sedangkan pada udara kering tidak ada uap yang teramati.
Gambar 2.2 Tanah Beruap (Steaming Ground)
Hot pools terbentuk dari air panas atau uap pemanas kolam dari air tanah. Hot pools mungkin
bisa tenang, ebulliant (effervescent) atau mendidih.
Tongonan (Philippine)
Telaga air panas pada dasamya juga kolam air panas, tetapi lebih tepat dikatakan
telaga karena luasnya daerah permukaan air. Umumnya istilah telaga dipakai bila luas
permukaannya lebih dari 100 m2. Telaga air panas sangat jarang terdapat di alam karena
telaga air panas terjadi karena hydrothermal eruption yang sangat besar Contohnya adalah
danau Waimangu di New Zealand. Bila di dalam telaga terjadi konveksi, temperatur pada
ataupun di daerah dimana terdapat reservoir dominasi uap. Semua telaga air panas yang
mempunyai temperatur didasar danau mendekati titik didih sangat berbahaya dan
Mata air panas merupakan aktifitas yang paling umum dijumpai. Mata air panas berlokasi
2.2.6. Fumarole
Fumarol merupakan sebuah debit uap dari sebuah sistem hidrotermal atau sistem vulkanik.
Sebuah solfatara berisi emisi sulfur. Soffioni menghasilkan asam borat. Fumarol bisa terbakar,
Dalam bentuk uap panas merupakan emisi terbanyak dari fumarol.(60% dari konsentrasi
molar). Uap berasal dari air tanah dan magma. Chloride ditambah dari air laut.
2.2.7. Geysers
Geyser merupakan sebuah vent (celah) tempat dimana air panas dan uap dipancarkan
dengan kuat. Syarat terbentuk geyser adalah batuan dengan retakan dan air mendidih pada
kedalaman dangkal.
Contoh Geyser :
Letusan hidrotermal disebabkan oleh pelepasan catastrophic dari air yang mendekati titik
didih, sebuah letusan phreatic. Tidak ada debu, incandesence, atau klastik yang meletus. Letusan
Rembesan merupakan istilah umum yang mendeskripsikan debit dari fluida panas bawah
permukaan dalam sebuah area panas bumi. Rembesan bisa masuk ke sungai atau ke danau. Sebuah
sungai rembesan bisa diidentifikasi dengan membedakan konstituen tidak reaktif di atas dan di
Mud Pool merupakan hasil dari kondensasi uap air dan gas di dekat permukaan.
Kolam lumpur panas umumnya mengandung non-condensible gas (CO2) dengan sejumlah
kecil uap panas. Lumpur terdapat dalam keadaan cair karena kondensasi uap panas.
Alterasi batuan berarti mengubah mineralogi batuan. Mineral lama yang terbentuk berubah
menjadi mineral baru karena telah terjadi perubahan kondisi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh
perubahan suhu, tekanan, atau kondisi kimia atau kombinasinya. Alterasi hidrotermal adalah
perubahan mineralogi sebagai hasil interaksi batuan dengan fluida panas, yang disebut
hidrotermal. Hidrotermal mengandung logam yang berasal dari batuan beku di sekitarnya, atau
hasil pencucian batuan disekitarnya. Alterasi hidrotermal merupakan fenomena umum dalam
berbagai lingkungan geologi, termasuk zona-zona patahan dan fitur ledakan vulkanik.
Menurut Hans D.E dan Karl. S tahun 2011, dalam termodinamika panas didefinisikan
sebagai energi yang melewati batas dari suatu sistem dimana energi dari temperatur tinggi
Perpindahan panas merupakan fenomena alam yang seringkali kita dapatkan pada
kehidupan sehari-hari. Istilah yang umum digunakan dalam perpindahan panas ini yaitu fluks
panas (heat fluks) (q) didefinisikan sebagai besarnya laju perpindahan panas persatuan luas bidang
normal terhadap arah perpindahan panas. Serta konduktivitas termal (k) yang didefinisikan sebagai
konduksi, konveksi dan radiasi. Berikut akan dijelaskan tentang ketiga mekanisme perpindahan
panas tersebut.
1. Konduksi
Perpindahan panas secara konduksi ini terjadi jika pada suatu benda terdapat
gradien temperatur, maka pada benda tersebut akan terjadi perpindahan energi dari bagian
termperatur tinggi ke bagian temperatur rendah. Besarnya heat flux yang berpindah
berbanding lurus dengan gradien temperatur pada benda tersebut. Dengan dasar hukum
Fourier :
𝑑𝑇 𝑄𝑘 𝑑𝑇
Q𝑘 = kA (− 𝑑𝑥 ) atau = k (− 𝑑𝑥 ) …………… (2.1)
𝐴
Dimana,
Jika temperatur menurun pada arah-x positif, dT/dx adalah negatif sehingga nilai Q
menjadi positif; jika temperatur meningkat pada arah-x positif dT/dx adalah positif
2. Konveksi
Pada proses perpindahan panas ini, media/benda yang mengahantarkan panas juga
turut berpindah, seolah-olah panas dibawa oleh media tersebut. Proses perpindahan panas
ini umumnya terjadi dari benda padat ke fluida (baik cair maupun gas), tidak terjadi di
Dimana,
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas yang terjadi karena pancaran, sinaran, atau
hukum Stefan-Boltzman :
Dimana,
Qr : laju perpindahan radiasi (Watt)
Ε : koefisien stefan-boltzman (5,67 x 10-8 W/mK4)
σ : emisivitas benda
T : Temperatur (K)
2.
3.
Pengaruh Iklim
Ance Gunarsih
4. terhadap tanah
Kartasapoetra
dan Tanaman
3.1 Lokasi