Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Beneficence merupakan sebuah KEWAJIBAN wajib menolong siapapun yang datang berobat
e.g. kalo misal lagi liat anak tenggelem di kolam ini perlu dibantu nggak? YA dan TIDAK
TIDAK kalau nggak siap dan nggak bisa berenang TAPI minta bantuan dari orang lain
YA kalau mampu
Berbuat Baik:
o B rugi besar
o A diperlukan
o A mampu
o Manfaat B besar
o Risiko/kerugian A tidak besar (proporsional)
Tindakan HARUS bersifat BAIK dan NETRAL, baik dalam CARA maupun TUJUANnya
o Betul! Hysterectomy kan baik/netral
HARUS SATU BAIK SATU BURUK, dimana dampak BAIK > BURUK
Yang diharapkan secara langsung HANYA EFEK BAIK, dimana efek baik tidak berasal
dari dampak buruk yang diberikan itu
o Betul! Supaya ibu hidup
o Efek baik tidak dihasilkan dari efek buruk!
Prinsip totalitas
e.g. Amputation
e.g. Seorang lelaki 70 tahun kanker paru stadium 4 (kanker paru sangat sulit diobati
karena mudah menyebar apalagi ke tulang belakang dan otak; dichemo diradio gabisa)
masuk ke RS dengan kesadaran menurun dokter coba tolong selama 10 hari tapi
keadaannya tetap spt itu; hari ke 10 infeksi paru2 (panas tinggi)
Pertanyaan dokter kasih Abx atau nggak?
o Kasih Abx pasien hidup
o Nggak kasih Abx pasien mati (HAP)
Ketika harapan kesembuhan hampir tidak ada lagi atau ketika sembuh kualitas hidup
pasien sebegitu rendahnya proses kematian paling gampang lewat infeksi
e.g. Seorang lelaki 60 tahun kanker paru stadium 2 datang dengan kesadaran menurun
kena radang paru
INI HARUS DIKASIH ABX!
o Karena dia masih stadium 2! Harapan sembuh masih sangat tinggi dan kualitas
hidup bisa bener lagi kok
Extraordinary Means
e.g. pasien kanker paru stadium 4 yang tadi pake Ventilator
o Kenapa sarana luar biasa? Karena sekali pasang gaakan bisa lepas lagi
ventilator lepas yaudah dia mati
Sebaiknya, SETIAP tindakan kedokteran DISETUJUI pasien DAN keluarganya KECUALI dalam
keadaan gawat darurat (e.g. pasien gak sadar gaada keluarganya)
Belum tentu apa yang saya anggap baik dianggap baik oleh pasien dan keluarganya! Dalam
mengobati tuh harus ada
o Best treatment possible (according to us) and alternatives
o Preference of the patient ingat yang ini! (pengambilan keputusan HARUS melibatkan
pasien dan keluarganya) di Amerika keluarga pasien dan pasien ikut diskusi antara
dokter-dokter (sehingga gaada dispute)
Kalau pasien mau stop therapy, negosiasi ama dokternya harus digali kenapa dan coba tanya2
(kalau dia ngotot kasih Abx di stadium 4 tadi yaudah kasih aja)
o TAPI jangan seenak jidat juga ini kan pasien terminal sekali kasih Abx bisa 10 juta
BPJS kalo ketahuan gaakan mau ganti, kalo nggak ketahuan merugikan pasien lain
(makan jatah dana BPJS)
Menghormati Autonomi
Kemandirian dalam mengatur urusan sendiri
Kemampuan untuk memutuskan the course of treatment
Immanuel Kant otonomi adalah kehendak bebas manusia, diputuskan, diambil,
berdasarkan pertimbangan orang yang bersangkutan
Heteronomi keputusan diambil oleh yang bersangkutan tapi merupakan keputusan
orang lain (e.g. keputusan karena disuruh)
Implikasi:
Setiap orang berhak memilih dan menentukan apa yang akan dilakukan dana pa yang akan
terjadi pada dirinya sendiri orang lain gaboleh menghalangi pilihan seseorang itu bahkan
harus berupaya supaya terpenuhi
PAHAM prosedur medis, pilihan2 yang dilakukan dokter, kegunaan prosedur medis dan
tindakan2 medis, etc
Kita HARUS memastikan pasien sanggup (KOMPETEN) untuk menjalankan otonomi tersebut
Kalau KOMPETEN, hak tersebut kita berikan
Mampu berpikir, mengomentari, membuat keputusan
Kompetensi ADA TINGKATANNYA
4. Justice (keadilan)
Memberikan kepada siapa saja apa yang telah menjadi haknya
Hakikat Keadilan:
a. Keadilan Umum masyarakat wajib memberi kepada masyarakat apa yang menjadi haknya
e.g. pajak
b. Keadilan Distributif kebalikan dari keadilan umum (nggak Cuma benefits tapi burdens
e.g. hak mendapatkan pelayanan kesehatan, edukasi, hak dan kewajiban membela negara)
c. Keadilan Komutatif orang/kelompok harus memberikan apa yang menjadi hak
orang/kelompok lain
Masalah Alokasi:
a. Makroalokasi e.g. pembagian dalam jumlah besar (e.g. APBN stiap sector dpt berapa)
b. Mesoalokasi e.g. sector mana yang menjadi prioritas, buat bagian apa (contoh: dari 100M
mana yang dialokasikan untuk upaya preventif, kuratif, etc)
c. Mikroalokasi e.g. pengambilan keputusan di RS Puskes dsb (HD, ventilator, transplant)
Prinsip Pelaksanaan:
a. Prinsip Formal : kasus sama perlakukan sama, kasus beda boleh diperlakukan beda
b. Prinsip Material : berdasarkan kebutuhan
Pertemuan III
Relasi Kepercayaan
Empathy : kemampuan seseorang untuk membayangkan apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh
orang lain
Informed Consent
Persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya akan rencana pemeriksaan, pengobatan, serta
pemberian informasi seluruh aspek yang terkait dengan pasien secara memadai
Standar Informasi
Tidak mudah diberikan dipengaruhi banyak hal (usia, latar belakang Pendidikan, prosedur dan
pengobatan yang ngin dilakukan, risiko dan manfaat, alternative, dsb)
Paternalisme
Suatu situasi dimana pada hubungan pasien-dokter, dokter beranggapan pasien tidak memahami situasi
dan kondisi dengan baik sehingga keputusan diambil oleh dokter (secara sepihak)
Jangan ditolak sepenuhnya karena pada keadaan tertentu ini boleh e.g. gawat darurat, pasien tidak sadar,
atau ketika situasi semakin terbatas
Boleh kalau:
- Mencegah kerugian lebih besar pada sisi pasien (e.g. ketika keputusannya salah, gawat darurat,
etc)
- Kondisi pasien serius
- Pasien setuju (persetujuan dibuat secara lisan atau tertulis) Cuma bisa kalau pasien kompeten
ATAU boleh diwakilkan oleh wali (wali terdekat adalah ortu dan saudara kandung sisanya bisa
melakukan tindakan perwalian kalau sisanya gaada) perwalian = proxy concep
Paternalisme lemah diterima (pada situasi tertentu saja dokter boleh melakukan tindak paternalistic)
3 Masalah Paternalisme
1. Placebo
Dalam penelitian kedokteran suka pake placebo tp skrg sedikit krn tidak diperbolehkan kalau
sudah ada obat terstandar (skrg Cuma bisa membandingkan obat X dengan yang sudah rutin
dipakai) gaboleh placebo
Placebo Cuma boleh kalau tidak ada pengobatan terstandar (e.g. SARS Ebola)
ATAU penyakit2 sangat ringan (e.g. gatel2)
2. Imunisasi
3. Transfusi di Saksi Yhovah
Berkata Benar
Dokter wajib menghormati pasien sebagai persona TAPI bisa juga dokter menyembunyikan a few things
(e.g. pasien lagi depresi dan tidak siap menerima informasi)
Rahasia Kedokteran
Gimana kalau suaminya HIV istrinya gimana? Harus disampaikan ke istri nggak sementara dia gamau
disampaikan ke istrinya?
- Komunikasi pasien dokter itu penting komunikasikan ke pasien risiko yang mungkin sudah
tertular
- Kalau percaya ke suaminya, yaudah percaya aja gausah sampaikan ke istrinya sebisa mungkin
dia sendiri yang menyampaikannya
- KALO DIA MENOLAK, tetap menyampaikan
DPES I – dr Stephanus Rumancay
Profesi “deklarasi secara terbuka” (deklarasi, janji atau sumpah yang khusuk)
Suatu kelompok individual dengan aturan/disiplin tertentu yang mempunyai kemampuan khusus
dalam masyarakat yang didapat dari jenjang Pendidikan ataupun pelatihan
Ketika praktik, beberapa dokter kadang merasa malu menagih biaya ATAU yang seenak jidat menagih biaya
sebenarnya dokter BERHAK mendapatkan imbalan/jasa atas pelayanan TAPI konsekuensinya adalah
kita harus memberikan pelayanan dengan baik, professional, dan sesuai etika
--------------------------------------------------------NEXT SEGMENT-----------------------------------------------------------
Profesi vs Pekerjaan
Pengemban profesi orang yang mewujudkan pelayanan, bukan mencar keuntungan buat
dirinya sendiri
Interaksi Dokter
Berhubungan dengan SELURUH ASPEK (masyarakat international, birokrat, BPJS, industry-bisnis, tenaga
kesehatan lain, sejawat, pasien, dan LSM)
Hubungan Dokter-Pasien
UU no 29 tahun 2004
1. Umumnya hubungan biomedis aktif-pasif dimana superioritas terlihat jelas berat sebelah dan
tidak sempurna, TAPI harus ada kepercayaan jg (tanpa kepercayaan yang melandasi suatu
hubungan medis maka upaya penyembuhan dokter sia-sia)
Pasien minta 2nd opinion itu BOLEH tp seringkali caranya gaenak
Pola Hubungan Berdasarkan Sosial Budaya dan Penyakit Pasien
1. Activity-Passivity
Hubungan ortu-anak (dokter sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpma campur tangan pasien)
2. Guidance-Cooperation
Hubungan berupa membimbing (kerjasama berdasarkan anjuran atau nasihat dokter)
3. Mutual-Participation
Pasien sadar aktif mengobati dirinya (biasa pada pasien dengan cancer dsb)
Kredibilitas
1. Expert
Mampu menangani masalah (dokter dianggap mampu/ahli, cerdas, terlatih)
2. Trustworthiness
Mampu menimbulkan kepercayaan pada pasien (meyakinkan pasien, tidak akan merugikan
dirinya sendiri, senantiasa berbuat baik, menghargai kepentingan pasien dan berlaku adil)
Misal: kalau pasien perempuan mau cek payudara dan ini dokter cowok, bawa ibu atau perawat
masuk ruangan supata pasien percaya kalau pasien tidak percaya informasi gaakan keluar
Lebih susah lagi kalau ketemu pasien pemerkosaan, sodomi, dsb menimbulkan
kepercayaan itu susah
--------------------------------------------------------NEXT SEGMENT-----------------------------------------------------------
Professionalism keseimbangan antara harapan kesembuhan pasien dengan upaya maksimal yang dapat
dilakukan oleh dokter
Dokter dan Pasien membentuk hubungan baik secara medis maupun secara hukum
1. Autonomy
2. Beneficence
3. Non-Maleficence
4. Justice
5. Fidelity (Ketaatan)
6. Veracity (Kejujuran)
7. Avoiding Killing
Tantangan Kedokteran
Cara Mengatasi:
1. Tanggung Jawab
2. Autonomi
3. ?
DPES dr Neneng
PR: ceritakan 1 pengalaman ttg cara belajar yang paling efektif (bagaimana caranya dan kok bisa ketemu)
refleksi diri bahwa ketika saya belajar saya ada ketakutan yang besar, dsb dan bagaimana cara saya
menyiapkan (seminggu sebelum, sehari sebelum, etc)
PR 2 questionnaire
Ilmu yang kita ambil pun akan mudah diresapi (lebih mudah diingat)
5. Berdiskusi
Meningkatkan kemampuan bertukar pikiran sehingga materi pelajaran lebih mudah dipahami
Cara belajar pun akan menjadi lebih efektif dan penguasaan materi akan lebih dalam dan luas
Kalo nggak dijawab jangan putus asa! Tanya aja ke orang lain dan jangan disia-siakan that curiosity
and willingness to learn
13. CONCLUDE
Kalau kita sudah bisa menyimpulkan something, udah gabisa lupa lagi karena udah ketemu
akhirnya gimana
15. BERDOA
Ini harus dibiasakan meskipun terlihat remeh karena belajar itu adalah usaha kita, itu harus
diperkenankan oleh Tuhan JADI harus berdoa TAPI JANGAN LUPA BELAJAR DULU BARU DOA
JANGAN DOA DOANG
-----------------------------------------------------------next section-------------------------------------------------------------
DPES – dr Nico
Bukan berdasarkan pengalaman pribadi KECUALI itu adalah pemikiran pakar (expert) tapi
expert judgment/opinion itu tingkatan evidencenya paling rendah
Rekomendasi dari expert opinion juga TIDAK HARUS dijadikan pegangan/dasar pemberian obat
HARUS mengacu pada evidence-based medicine (evidence ada derajat dan tingkatannya)
Dalam evidence-based medicine tentu ada PENELITIAN dan biasanya EKSPERIMENTAL dulu
Rational Drug Treatment = prescribing the right drug in adequate dosage for the sufficient duration and
appropriate to the clinical needs of the patient at lowest cost
1. Drug Explosion
Obat udah terlalu banyak mana yang aman mana yang nggak udah bingung + harus ditetapkan
standard buat obat2 ini
E.g. Amoxicillin semena2 sekarang malah jadi resistant, Gentamycin topical bikin resistant padahal
Gentamycin AMAZING buat P. aeruginosa,
3. Growing Awareness
Usage and adverse effects of drugs skrg udah disebar kemana2 lewat media massa, social media,
dsb
Sekarang era jaminan social (BPJS dan asuransi) dan suka nyari celah kemana2 buat dokter
disalah2in dan dituntut
Kombinasi yang baik adalah yang SINERGIS (sama-sama menambahkan tapi tempat kerjanya beda)
Jangan campur cephalosporin 2nd gen ama 3rd gen dijadiin puyer -__-
Contoh yang efektif itu Co-Amoxiclav atau Co-Trimoxazole
Pemberian obat BUKAN berdasarkan symptom tapi dari PATOF dan ETIOLOGI penyakitnya
----------------------------------------------------------next section--------------------------------------------------------------
Steps to Improve Rational Drug Use
Identify the patient’s problems based on symptoms and recognize the need for action
Gali keluhan pasien, beri tahu dengan jelas masalahnya apa, dan berikan edukasi bagi pasien TERUTAMA
bagi penyakit2 yang gabisa sembuh (DM HT etc) dan yang durasi treatment panjang
Dalam step ini dibutuhkan kecerdasan seorang dokter dalam mengolah informasi dan mencari jawaban
dari masalah-masalah yang dialami pasien
Setelah mempunyai hipotesis mengenai suatu penyebab (step I), kita harus menegakkan hipotesis itu! +
menetapkan end-point untuk di follow up
Kalau pasien HT 160/100 dalam 2 minggu harus turun <140/90 harus diset untuk menjadi
target (minta pasien untuk terus follow-up) pelihara hubungan dengan pasien
Set appropriate goals of therapy dan bagaimana cara itu dicapai
Monitor the treatment to check the effects on the patient kalau gagal, back to square one
Continuous Drug Communication is the basis of RDU new drugs, new knowledge about old drugs, how
to use drug-treatment guidelines
JANGAN jadi dokter yang ikut menggunakan anjuran perusahaan obat nanti kita bisa kena masalah (e.g.
badan POM belom dimasukkan dalam labelnya karena bisa dipidana)
Drug Monographs
Monograph = memuat info mengenai perjalanan obat tersebut sampai penggunaan terakhir
Termasuk informasi-informasi keamanan dan obat2an yang sedang dalam clinical trial
+ comments on the value of a drug
Hak paten 10-15 tahun (Cuma dia yang boleh keluarkan) untuk mengganti semua biaya yang dilakukan
oleh pihak yang melakukan clinical trial tersebut
Conclusion
JANGAN menjadi dokter yang pertama-tama ikut menggunakna suatu obat yang baru kalau ada obat
baru launching jangan jadi bagian orang2 yang langsung secara gencar menggunakan
WHY? Karena keamanan saat uji bisa memberikan hasil yang berbeda di masyarakat (perbedaan
ras, tingkat penyakit, kompleksitas individu yang berbeda2) bisa ngaco
Contohnya banyak karena setelah diedarkan banyak menimbulkan risiko2 fatal akibat side
effects obat
TAPI jangan juga jadi dokter yang terakhir pakai obat yang sudah ada itu kalau memang sudah sekian
lama dipakai and bagus ya update lah janga tunda2 memberikan obat yang efektif untuk pasien kita
TERUSLAH mencari guideline2 dan jangan meniru pengobatan dari seseorang kalau salah ya salah
bersama dan nggak bisa dipertanggungjawabkan
PERLU TAU yang namanya daftar obat esensial nasional (DOEN) harus diketahui karena PASTI akan
kepakai karena umum banget
Tidak bisa kita berikan secara langsung (pribadi) misal ada pasien di rumah sakit (obat itu
punya evidence diberikan tp ngk available) dokter hubungi komite medik, menyampaikan
masalah kasus, nanti komite medik diskusi seberapa jauh evidence apakah ada/tidak ada obat
pengganti yang sama efektivitasnya
Kalau emg gaada pilihan lain maka sangat mungkin import obat tsb OR kalau punya sumber bisa
TAPI ada prosedurnya nanti ada tim yang menilai dan itu kalau memang emergency harus
segera dapat bisa hari itu juga diputuskan
Akan jadi salah walaupun benar kalau dia punya tapi langsung memberikan nanti bisa kena masalah etik
atau disiplin
e.g. dr Terawan (ngasi treatment yang belum di establish) lah ini kan bahaya
Di Indonesia ada namanya KODEKI (kode etik dokter Indonesia) ini mending dibaca deh; mengiklankan
diri itu suatu masalah etika