Vous êtes sur la page 1sur 32

TINJAUAN KASUS

ASKEP PADA PASIEN DENGAN TB PARU

1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Umur : 32 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNT
Agama : Islam
Alamat : Leweng Sawo Kota Bumi Cilegon
Tgl. Masuk : 22.04.2006
Tgl. Pengkajian : 29.04.2006
No. Medrek : 158.02.2006
Diagnosa Medis : TBC (Paru)

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur : 31 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Leweng Sawo Kota Bumi Cilegon
Hubungan dengan Klien : Istri

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama saat masuk RS
Klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengeluh tidak
enak badan ,lemas disertai panas badan dan menggigil, serta
keluar keringat banyak setiap malam diatas jam 01.00 WIB.
Klien merasakan nafsu makan turun, kadang-kadang klien
batuk berdahak dengan lendir kekuningan. Satu bulan sebelum
klien masuk rumah sakit,klien merasakan badannya lemas
mual ,muntah sehinhgga klien dibawa oleh keluarga ke RSKM
(UGD). Selanjutnya diruangan mawar dilakukan dilakukan
tindakan operasi limpa denoopati pada daerah leher pinggang
dan lipatan paha.
2. Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak nafas.
Sesak dirasakan ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang
ketika klien beristirahat, sesak dirasakan pada daerah dada (
kedua lapang paru ) dan tidak menyebar, sesak dirasakan oleh
klien seperti diikat oleh tali yang keras, klien merasakan nyeri
sepanjang hari.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat di RS KM pada tahun 2005
dengan gastritis selama 3 hari, klien juga mengatakan punya
penyakit TBC ini sudah sejak tahun 2003 sampai sekarang dan
pernah berobat selama 6 bulan, setelah itu tidak berobat lagi
dikarenakan kebutuhan ekonomi keluarga / dialihkan kepentingan
keluarga.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien tinggal bersama dengan keluarga istrinya, Menurut klien
dikeluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti jantung, hypertensi, dan yang lain, namun dikeluarga pihak
perempuan ada yang menderita penyakit menular seperti TBC
sedangkan mertua laki-laki mempunyai penyakit TBC.
GENOGRAM

Ket. :
: Laki-Laki

: Perempuan

: Sakit
Pola Aktivitas

No. Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit


1 Nutrisi
 Makan
Nasi, sayur, buah-
- jenis makanan Nasi, sayur lauk
buahan.
pauk kadang-
3x/hari, habis ½
kadang buah –
porsi
- Frekuensi buahan.
2-3 x / hari, habis ¾
3 – 6 gelas / hari
- keluahan porsi.
klien mengatakan
Klien mengatakan
nafsu makan
tidak ada keluhan
berkurang karena
 Minum apapun.
sering mual.dan
.
nyeri pada daerah
perut kiri.
Jenis 3 botol aqua besar
3-6 gelas /hari
keluhan dan paling sedikit 6
- 8 gelas hari (1500
– 2000 cc)
air putih
Air putih dan air teh
klien mengatakan
2 Pola Eliminasi Tidak ada keluhan
jarang minum
a. BAB
b BAK

3 x / hari
3 Pola 2 x/ hari,
3x / hari
Istirahat konsistensi lembek
kuning jernih
5 x / hari
Kuning jernih
klien mengatakan
tidur tidak tentu
4 Personal hygiene Siang jam 14.00-
selama 1-2 jam
 Kebersihan kulit 17.00 WIB malam
perhari pada malam
 Kebersihan gigi hari jam 22.00-
hari dan pada siang
 Kebersihan rambut 05.00 WIB.
hari sekitar 2 jam
tidak tentu.
Aktivitas
Klien mengatakan
Klien mengatakan
hanya dilap dengan
5 mandi 2x/hari
air hangat 1x/hari.
Klien gosok gigi 2x
Klien gosok gigi 2x /
/ hari
hari
Klien mencuci
Klien mengatakan
rambut 2x / minggu
selama dirawat
Klien dapat belum pernah dicuci
melakukan aktifitas rambut.
sendiri tanpa
bantuan dari orang Klien melakukan
lain.klien juga aktifitas dibantu oleh
seorang karyawan perawat dan keluarga
dari PT TNT termasuk ketika
hendak BAB.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis GCS 15
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100 / 70 mmhg N : 100 x / menit
S : 37ْ0C R : 24 x / menit
c. System Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum terdapat, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung, tidak terdapat secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah
muda, patensi hidung kuat, tidak terdapat nyeri tekan sinus.bentuk dada
simetris, tidak terdapat retraksi intercostalis, vertebrate lurus, tidak
terdapat masa dan tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus antara paru
kanan dan kiri simetris, pengembangan paru saat bernafas simetris, pada
perkusi suara paru resonan, suara psru terdengar vesikuler.respirasi 24 x/
menit.
d. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, tidak terdapat peningkatan JVP ( Jugularis Vena
Pressur ), CRT ( Cafilrary Refilling Time ) dapat kembali dalam waktu 2
detik, akral teraba hangat, ictus kordis teraba pada ICS V Midclavikula
kiri, suara perkusi jantung Dulhes, bunyi jantung S1 dan S2 terdengar
murni reguler, pulsasi denyut nadi teraba lemah dengan irama teratur,
frekwensi nadi 100 x / menit. TD : 100 / 70 mmHg.
d. Sistem Pencernaan
Bibir dan mukosa lembab, tidak terdapat kelainan pada bentuk bibir, gigi
jumlah 32 buah, pergerakan lidah bebas, tidak terdapat lesi, warna merah
muda, tidak terdapat nyeri tekan, terdapat reflek menelan, bentuk perut
datar dan terasa sakit bila ditekan kwadran kanan bawah, dan tidak teraba
pembesaran hepar dan limpa, BU 8x/menit, BB 48 kg
e. Sistem Persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai GCS = 15
Orientasi klien terdapat orang,waktu dan tempat baik terbukti klien dapat
menyebutkan dimana klien sekarang berada serta keluarga yang
menunggunya. Klien dapat mengingat kejadian masa lampau dan kejadian
yang baru saja terjadi.
Test Nervus Cranial
(1). Nervus Olfaktorius
Klien mampu membedakan bau kopi dan kayu putih
(2). Nervus Optikus
Klien mampu membaca papan nama perawat dalam jarak 30 cm
(3). Nervus Okulomotoris, Troklearis, Abdusen
Klien mampu menggerakkan bola mata kearah atas, bawah, dan
samping mengedip spontan, pupil osokov simetris dan kontraksi saat
diberi cahaya.
(4). Nervus Trigeminus
Klien mengatakan sentuhan kapas diwajahnya, klien dapat
menggerakkan rahangnya, klien mampu mengedip
(5). Nervus Fasialis.
Klien dapat menggerakkan dahi, dapat membedakan rasa asin, manis,
pada lidahnya, tidak terdapat parese
(6). Nervus Auditorius
Klien mendengar dengan jelas dibuktikan dapat menjawab semua
pertanyaan.
(7). Nervus Glosofaringeus dan Vagus
klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah.
Klien dapat menelan, uvula bergetar saat klien mengucapkan kata
“Ach “.
(8). Nervus Acessorius
Klien dapat menggerakkan leher, kekuatan otot sama saat diberi
tekanan pada dagu disaat klien menoleh, klien dapat mengangkat
bahunya tanpa rasa nyeri dan melawan tekanan yang diberikan.
(9). Nervus Hipoglosus
kline mampu menjulurkan lidahnnya kekiri dan kekanan dan dapat
menariknya dengan baik dan pergerakan terkontrol.
f. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening. Pada leher kiri terdapat
bekas opersi lympadenopati, tidak terdapat tanda-tanda gangguan
hormonal seperti moonface ataupun exopthalmus, tidak terdapat tremori
pada kedua belah tangan.

g. Sistem Genetourinaria
Bentuk utuh, pada supra pubis terdapat luka post operasi kelenjar KGB + 5
cm yang masih basah, jahitan masih utuh, pada pacpasi tidak terdapat
pembesaran ginjal, blas terasa kosong.

h. Sistem Muskoloskeletal
- Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat
menahan pada saat dagu diberi tahanan.
- Leher dapat difleksikan 45o, hypertensi 135o, flexi lateral kidanka 45o,
dan rotasi 360o.
- Extermitas Atas
Bentuk tangan simetris, bahu dapat extensi 18oC, aduksi 45oC rotasi
360o, pergelangan tangan dapat di extensikan , fleksi, rotasi, supehasi,
prohasi, jari-jari tangan dapat di abduksikan, reflek bisep, dan tricep
(++/++), tidak terdapat odiem terpasang infus RL 20 tpm pada tangalo
kanan.
- Extermitas bawah
Pada kaki kiri panggul extensi 90o, fleksi, abduks 20o abduksi 45o,
extensi lutut 120o, pergelangan kaki dapat difleksikan, extensi dan jari-
jari kaki dapat diversikan, inversi, abduksi, abduksi, reflek fatella
(++/++), kekuatan otot 5 5
5 5
i. Sistem Integumen
Rambut agak kotor, tidak mudah tercabut, kulit kepala berketombe, tugor
kulit baik) S . 376C., terdapat luka operasi pada daerah lipatan paha
pinggang
j. Sistem penglihatan dan pendengaran dan wicara
Klien dapat membaca dengan baik, klien dapat menjawab pertanyaan bila
diajukan perawat dengan benar klien dapat bicara dengan arti kulasi yang
jelas

5. Data Psikologis
a. Status Emosi
Emosi klien tampak stabil dan berbicara dengan nada rendah
b. Kecemasan
Expresi wajah klien tampak lemas dan pucat, klien sering bertanya apakah
penyakitnya bisa kambuh lagi, klien mengatakan tidak tahu banyak
tentang penyakitnya dan cara perawatannya.
c. Pola koping
Menurut klien apabila klien punya masalah klien suka bercerita padaGaya
Komunikasi
Klien berbicara cukup jelas, expressi muka sesuatu yang klien rasakan
d. Konsep Diri
- Gambaran diri / body image
Klien merasa tidak puas pada kondisi badannya karena menderita sakit
TBC.
- Identitas Diri
Klien sebagai seorang laki-laki yang telah menikah pegawai PT TNT,
dan klien adalah seorang ayah yang memiliki seorang anak.
Peran
Klien berperan suami dan tidak dapat melaksanakan perannya karena
sakit
- Idiel Diri
Harapan klien ingin cepat sembuh dan lekas pulang, sehingga ia dapat
beraktivitas sebagaimana sebelum sakit
- Harga Diri
Klien merasa bangga dengan dirinya, klien tidak merasa malu dengan
keadaannya saat ini
6. Data Sosial
Klien dimasyarakat sebagai seorang pekerjaan buruh di PT. TNT, dan klien
sehari-hari berhubungan baik dengan tetangga-tetangganya. Di RS komunikasi
dengan perawat baik, hubungan dengan keluarga baik dan keluarga mau untuk
di ajak kerja sama.
7. Data Spiritual
Falsafah Hidup
Klien percaya dengan adanya sehat dan sakit, klien mengatakan jika sakit akan
sembuh dengan pengobatan yang teratur disertai do’a kepada Tuhan YME.
Selama di RS klien tidak dapat menjalankan ibadahnya seperti biasa.

8. Data Penunjang
(1). Laboratorium
Tanggal 26 – 04 – 2006
HAEMATOLOGI I
Haemoglobin : 9.1 G / DL 13-16 (lk), 12-14 (*)
Leukosit : 4300 / **3 5000 – 10000
Haematokrit : 29.8 % 40-48 (lk), 37-46 (*)
JUmlah Trombosit : 261.00 /**3 150.000 – 400.000

(2). Hasil pemeriksaan sputum


Tgl 24 – 04 – 2006 BTA +
Tgl 26 – 04 – 2006 BTA +
Tgl 30 – 04 – 2006 BTA +
Photo thorax : kesan thorax kusam TB paru duplex Aktif
9. Therapy
- Anadex 3 x 1 tablet Broxed 1 x 2 gr
- Santibi 2 H Rantin 2 x 1 amp
- Rifamficin 1 x 1 Cedantron 3 x 1 amp
- Inoxin 1 x 1 tablet
- Dumin 3 x 1 tablet
- Tusilan 3 x 1 tablet
Analisa Data
No Data Penyebab dan Dampak Masalah
1. 2. 3. 4.
1. Ds : Invasi mycobacterium Gangguan
- Klien mengeluh tuberculosa oksigenasi :
sesak nafas dan  diffusi
batuk terbentuk tuberkel pada paru
Do : 
- Klien tampak sesak keruakan jaringan alveoli
- Klien batuk 
- Ro : thorax kusam pertukaran gas pada alveoli
Tb paru duplex aktif terhambat
- Terdengar suara 
ronchi Gangguan oxigenasi difusi
- Nadi 100 x / mnt
- Respirasai 28x/mnt
- Sputum kental
warna kuning
No Data Penyebab dan Dampak Masalah
1. 2. 3. 4.
2. Ds : Infeksi kuman TBC pada paru Gangguan
- Klien mengatakan  intoleransi
badan klien lemah inflamasi / peradangan pada aktivitas
dan lemah. paru-paru
- Klien merasa 
mudah lelah. penyekatan membrane respirasi
Do : 
- Klien tampak lemas oksigenasi kurang
- Hb 9,1 gr/dl dari 
nilai normal 13-16 metabolisme menurun
gr/dl.

- Klien terlihat pucat.
energi yang dihasilkan menurun
- TD : 100/70 mmHg.

- Nadi : 100x/menit.
lemah
- Resp : 28x/menit.

- Suhu : 37 0c
aktifitas intolerans
- Keperluan klien di
bantu oleh keluarga
dan perawat
No Data Penyebab dan Dampak Masalah
1. 2. 3. 4.
3. Ds : Masuknya Mikroorganisme Gangguan
- Klien mengeluh TBC pemenuhan
tidak ada nafsu  kebutuhan
makan terjadi reaksi antigen dan nutrisi
- Mual antibodi
Do : 
- Porsi makan tidak kerusakan jaringan paru-paru
habis, hanya ¼ 
setiap kali makan suplai 02 kejaringan berkuang
- BB: 48 KG
- Hb : 9,1 mg/dl
- Klien tampak lemas Proses Merangsang
metabolis impuls saraf
- Konjungtiva pucat me 
menurun merangsang
 medulla
pemecahan vomoitng
karbohidrat, center
protein, 
lemak mual /
respon
makan
menurun

intake
nutrisi tidak
adekuat

No Data Penyebab dan Dampak Masalah


1. 2. 3. 4.
4. Ds : Kurangnya pengetahuan pasien Gangguan
Klien menanyakan tentang keadaan penyakitnya rasa aman
terus keadaan penyakit  cemas
nya dan menanyakan Salah persepsi
apa pantangannya 
Do : merupakan stressor psikologis
Ekspresi wajah agak 
tegang, klien selalu Menyebabkan klien cemas
menanyakan dan proses
kejadiannya penyakit
pada pemeriksa klien
terlihat murung
5. Ds : Reaksi imflamasi pada paru Gangguan
Klien mengatakan  pemenuhan
susah tidur Peningkatan metabolisme dan istirahat tidur
Do : oxigenasi di paru-paru
- Wajah lesu 
- Mata merah Respon saraf simpatis
- Frekwensi nafas 
meningkat Keringat meningkat
- Tidur malam 1-2 
jam sering terjaga RAS teraktivasi untuk
mengaktifkan kerja organ tubuh

Rem menurun

Klien terjaga
No Data Penyebab dan Dampak Masalah
1. 2. 3. 4.
6. Ds : Kurangnya informasi Kurangnya
Klien mengatakan tidak  pengetahuan
tahu tentang Kurangnya pengetahuan pasien perawatan di
penyakitnya. tentang keadaan penyakitnya rumah
Do : 
Klien sering bertanya
apakah penyakitnya 
bisa kambuh lagi

7. DS : Adanya luka insisi pada leher Resiko infeksi


Klien mangatakan ada dan paha
luka bekas insisi pada 
daerah leher, lipatan port of entry bagi m.o untuk
paha. menginvasi
DO : 
Terdapat luka bekas resiko infeksi
insisi pada leher,
lipatan paha
- luka sepanjang 3 cm
C. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
Tanggal 29-04-2006
- Gangguan oxigenasi : difusi berhubungan dengan kerusakan membran
alveoli.
- Resiko infeksi pada luka insisi b.d post op limfadenopati
- Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d anoreksia akibat sesak
nafas
- Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan
RAS yang teraktivasi akibat sesak dan nyeri dada
- Aktivitas intolerance b.d kelemahan fisik
- Resiko kambuh ulang b.d kurangnya pengetahuan klien tantang
perawatan dirumah.
B. PERENANCAAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Diagnosa : TB Paru Aktif


Umur : 30 Tahun Ruang : Mawar
No. Medrec : 58-02-83 Tgl. Pengkajian : 29-04-2006

Perencanan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Gangguan oksigenasi : diffusi Tupan : 1. Atur dan pertahankan posisi 1. posisi membantu memaksi
tidur klien dalam semi fowler. malkan ekspansi paru dan
b.d kerusakan membran alveoli. Tidak terjadi gangguan oksigenasi :
menurunkan upaya per
Ditandai dengan : diffuse. 2. Observasi status pernafasan napasan.
setiap 8 jam sekali termasuk 2. Untuk mengetahui efekti
Ds : Tupen :
frekuensi nafas, kedalaman dan vitas jalan nafas serta
- Klien mengeluh sesak nafas Setelah dilakukan perawatan selama bunyi nafas kondisi tubuh akibat jalan
nafas yang tidak efektif. 8
dan batuk 5 hari, akumulasi secret berkurang
jam ditentukan dari
Do : dengan kriteria : pergerakan mukus di saluran
nafas yang di dorong oleh
- Klien tampak sesak - Ronchi berkurang
silia (1cm/ment)
- Klien batuk - Frekuensi nafas dalam batas- 3. Kolaborasi pemberian O2 3. Meningkatkan ventilasi
lembab sesuai dengan maksimal dan oksigenasi
- Ro : tharox kusam Tb paru batas normal 18-24 x/mnt
kebutuhan klien 4. Metode ini memudahkan
duplex akitf - Klien tidak terlihat sesak ekspansi maksimum paru
4. Ajarkan metode dalam dan sehingga dahak akan
- Terdengar suara ronchi
batuk efektif 2-3 kali sehari terdorong keluar.
- Nadi 100 x / mnt 5. Agen mukolik menurunkan
5. Laksanakan program media kekentalan dan perlengketan
- Respirasai 28x/mnt
Mucos 3 x 1 tab sekret dan mencegah
Sekret kental warna kuning 1. Brodxed 3 x 26 mg. Lanjutkan penyebaran kuman lebih
therapi antibiotik lanjut.
- Rifampisin 450gr 1 x 1 tab 6. dengan minum banyak air
- INH 100mg 3 x 1 tab membantu klien untuk
- Etambutol 500mg 2x2 tab mengeluarkan secret.
- Pirazinamid 500mg 2 x 1 tab

6. Anjurkan klien untuk banyak


minum ± 1600-2000 ml/ hari
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Resiko infeksi pada luka insisi Tupan : 1. kaji keadaan luka bekas insisi. 1. untuk mengetahui apakah
luka dalam keadaan baik.
b.d post op lympadenopati Tidak terjadi infeksi.
2. kaji tanda-tanda vital 2. untuk mengetahui adanya
Ditandai dengan : Tupaen : infeksi melalui peningkatan
suhu tubuh.
DS : Setelah dilakukan tindakan
3. lakuikan perawatan luka insisi. 3. untuk mencegah infeksi.
Klien mangatakan ada luka keperawatan selama 3 hari tanda-
bekas insisi pada daerah leher, tanda infeksi tidak terjadi. Dengan
lipatan paha. kriteria :
DO : Tanda-tanda infeksi tidak ada.
Terdapat luka bekas insisi pada Luka insisi tidak menunjukan
leher, lipatan paha adanya infeksi.
- luka sepanjang 3 cm
3. Gangguan pemenuhan kebutuh Tupan : 1. Tingkatkan pemahaman klien 1. Pemahamanan yang baik
tentang pentingnya nutrisi bagi tentang pentingnya nutrisi
an nutrisi b.d anorexsia akibat
Kebutuhan nutrisi terpenuhi tubuhnya serta diit yang di terhadap kondisinya akan
mual, ditandai dengan : butuhkan meningkatnya motivasi klien
Tupen : dalam memenuhi kebutuhan
Ds :
nya.
Setelah dilakukan perawatan selama 2. Anjurkan minum air hangat
- Klien mengeluh tidak ada 2. Makanan/minuman dalam
sebelum makan dan anjurkan keadaan hangat akan menam
nafsu makan lima hari kebutuhan nutrisi klien klien untuk memakan makanan bah menetralisiri asam
- Mual dalam keadaan hangat. lambung.
terpenuhi dengan kriteria : 3. Atur pola makan dengan porsi 3. Porsi kecil akan mengurangi
Do : kecil tapi sering atau makanan mual dan kebutuhan nutrisi
- Mual berkurang yang disukai klien, roti, nasi
- Porsi makan tidak habis, tetap terpenuhi
- Porsi makan habis atau susu. 4 Dukungan keluarga terdekt
hanya ¼ setiap kali makan 4. Motivasi keluarga untuk diharapkan membangkitkan
- Nafsu makan meningkat memenuhi klien saat makan
- BB: 48 KG semangat klien untuk makan.
- BB naik 0.5 kg 5. Cegah/atasi penurunan selera 8. Oral hygeine yang kurang
- Hb : 9,1 mg/dl makan klien dengan cara akan menimbulkan bau
- Klien tampak lemas meningkatkan oral hygiene mulut yangkurang sedap
klien dan beri motivasi. sehingga akan menurunkan
- Konjungtiva pucat 6. Berikan rantin 3 x 1 ampul selera makan klien.
sesuai instruksi. 9. Antiemetik dapat mengu
7. Berikan ATP 3 x 1 tab sesuai rangi mual.
instruksi 10. Vitamian bisa membantu
8. Timbang BB secara rutin mengembalikan atau
meningkatkan daya tahan
tubuh.
11. Untuk mengetahui perkemba
ngan klien.
(1) (2) (3) (4) (5)
4. Gangguan pemenuhan kebutuh Tupan 1. Pertahankan upaya untuk 1. Untuk mencegah kehilangan
mengurangi sesak dan nyeri oksigen.
an istrirahat tidur berhubungan
Kebutuhan istirahat tidur klien dengan tidur klien dalam semi
dengan RAS yang teraktivitas fowler.
terpenuhi 2. Bereskan tempat tidur dan 2. Memberikan rasa nyaman
akibat sesak dan nyeri dada,
lingkungan tempat tidur. dan diharapkan klien dapat
ditandai dengan : Tupen : beristirahat.
Ds :
Setelah dilakukan perawatan selama 3. Anjurkan klien dan keluarga 3. Pengunjung yang banyak
- Klien mengatakan susah untuk membatasi pengunjung akan menganggu klien untuk
tiga hari tidur klien bertambah dan penunggu hanya boleh dua istirahat
tidur
orang.
- Tidur malam 1-2 jam sering dengan kriteria : 4. Anjurkan keluarga klien untuk 4. Lampu yang redup akan
mematikan atau meredupkan mengendorkan syarat-syaraf
terjaga
- Klien tampak segar lampu ketika klien mau tidur. yang ada pada pola mata
Do : sehingga klien akan tidur.
- Klien tidak sering menguap
- Wajah lesu
- Jam tidur menjadi tujuh jam 5. Anjurkan klien untuk minum 5. Asam tritokan yang
- Mata merah susu hangat ketika akan tidur. terkandung dalam susu di
harapkan akan membuat
- Frekwensi nafas meningkat
klien mengantuk dan tertidur
6. Anjurkan untuk selalu berdo’a 6. Berdo’a dapat menenangkan
menjelang tidur. jiwa klien.
(1) (2) (3) (4) (5)
5. Aktivitas intolerance b.d Tupan 2. Jelaskan pada klien untuk 1. Menambah pengetahuan
kelemahan fisik akibat tidak melakukan aktivitas pada klien tentang penting
seimbangnya antara demand Klien dapat bertoleransi terhadap nya melakukan aktivitas
dan supply 02, ditandai dengan: secara bertahap.
Ds : aktivitas secara bertahap
- Klien mengatakan badan 3. Siapkan dan dekatkan peralatan 2. Menyiapkan dan mendekat
klien lemah dan lemah. Tupan untuk memenuhi kebutuhan kan semua peralatan akan
- Klien merasa mudah lelah. ADLnya memudahkan klien untuk
Do : Aktivitas klien terpenuhi dalam 4 memenuhi ADLnya.
- Klien tampak lemas 4. Ajarkan pada klien metoda 3. Agar energi tidak terbuang
- Hb 9,1 gr/dl dari nilai hari dengan kriteria penghematan energi untuk sehingga mengurangi kelelah
normal 13-16 gr/dl. aktivitas. an.
- Klien terlihat pucat. - Lemas berkurang 5. Bantu klien memenuhi 4. Menjaga kebersihan klien
- TD : 100/70 mmHg. kebutuhan personal hygiene dan memberikan rasa
- Klien dapat beraktivitas secara
- Nadi : 100x/menit. nyaman.
- Resp : 28x/menit. bertahap 6. Berikan waktu istirahat setelah 5. Memberikan kesempatan
- Suhu : 37 0c klien melakukan aktivitas. pada tubuh untuk mengum
- Kulit bersih
- Keperluan klien di bantu pulkan tenaga baru.
oleh keluarga dan perawat - Rambut dan kulit kepala bersih 7. Libatkan anggota keluarga 6. Agar keluarga tidak ber
untuk melatih klien untuk gantung pada perawat untuk
memenuhi kebutuhannya pemenuhan kebutuhan ADL
klien.
8. Hitung denyut nabi dan RR 7. Untuk mengetahui keadaan
setelah klien melakukan umum klien setelah
aktivitas melakukan aktivitas.
(1) (2) (3) (4) (5)
6. Gangguan rasa aman cemas Tupan 1. Bina hubungan saling percaya 1. Dengan hubungan saling
sedang b.d kurangnya Raman aman cemas teratasi percaya diri meningkatkan
pengetahuan tentang penyakit Tupen keyakinan klien terhadap
dan cara pencegahan dan Rasa aman cemas terpenuhi dengan perawat.
perawatan, ditandai dengan : kriteria :
Ds : - Cemas berkurang 2. Berikan penjelasan tentang 2. Menambah pengetahuan
- Klien mengerti pencegahan dan pengetian, pencegahan, pera sehingga klien merasa
Klien menanyakan terus
perawatan watan dan pengobatan (satpel nyaman
keadaan penyakit nya dan - Klien mengerti tentang kondisi terlampir)
dan proses terjadinya penyakit
menanyakan apa pantangannya
3. Libatkan keluarga dalam 3. Dukungan keluarga terdekat
Do : memberikan support sistem diharapkan membangkitkan
semangat klien untuk
Ekspresi wajah agak tegang,
sembuh
klien selalu menanyakan dan
proses kejadiannya penyakit
pada pemeriksa klien terlihat
murung
7. Resiko kambuh ulang Tupan : 1. Berikan pendidikan kesehatan 1. Menambahkan pengetahuan
berhubungan dengan ketidak Tidak terjadi kambuh ulang tentang pentingnya kesehatan. klien tentang pentingnya
teraturannya klien minum obat. Tupen : kesehatan bagi klien.
DS : Setelah dilakukan tindakan 2. berikan pendidikan kesehatan 2. dengan diberikannya
- Klien mengatakan dahulu perawatan selama 1 hari tentang manfaat obat. pendkesh obat klien
tidak teratur minum obat. pengetahuan klien tentang diharapkan mengetahui
- klien mengatakan tidak perawatan di rumah meningkat tentang pentingnya obat.
minum obat karena dengan kriteria : 3. libatkan keluarga untuk turut 3. dukungan keluaraga turut
terdorong oleh kebutuhan - Klien mengetahui tentang mendukung kesehatan klien mendukung kesehatan klien.
ekonomi. penyakit TBC, penyebab, cara
DO : penularan dan perawatan di 4. Libatkan keluarga menjadi 4. keluarga adalah yang
Klien terlihat serius rumah pengawas obat klien pertama berhubungan
menceritakan kisahnya . - Keluarga dapat bekerjasama dengan klien.
Klien untuk mengawasi klien minum
- obat secara teratur
- Klien minum obat secara teratur
C. Pelayanan
Tgl Waktu Implementasi DP TTD
2 3 4
29-04- 07.30 Membina hubungan saling percaya antara 1,2,3,
2006 perawat dan klien. 4,5,6
Hasil : Respon
Terbina hubungan baik antara klien dan
perawat terbukti dari klien mau berbicara
dan mengungkapkan perasaannya.
29-04- 08.00 Merapikan tempat tidur dan lingkungan 1
2006 disekitar klien
Hasil : Respon
- Klien mengatakan merasa nyaman
- Tempat tidur klien terlihat rapi
- Klien terlihat sedikit tenang
29-04- 08. 30 Mengatur posisi klien senyaman mungkin 3
2006 (semi fowler) dan mengganti balutan
Hasil : Respon
Klien mengatakan dengan posisi semi
fowler merasa lebih baik, klien merasa
lemah
29-04- 09.0 - Memberikan penjelasan kepada klien 3
2006 tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
- menemani klien saat makan siang
menganjurkan klien untuk untuk
mengonsumsi makanan lain seperti
roti, nasi, susu sebagai pengganti
makanan yang tidak habis
menganjurkan klien untuk memakan
makanan.
- Dalam keadaan masih hangat
Hasil : Respon
Klien mengatakan nafsu makan biasa saja.
30-04- 09. 10 - Memandikan klien dengan cara di 5
2006 lapangan menggunakan sabun.
- Memberikan penjelasan pada klien
- Tentang pentingnya mandi bagi tubuh
- Menganjurkan untuk meningkatkan
oral hygiene klien
Hasil : Respon
Klien mengatakan badan terasa segar
Klien terlihat bersih
Tgl Waktu Implementasi DP TTD
2 3 4
10 juni 07.00 Memberikan O2 sesuai kebutuhan klien 2.4
2006 dan mengobservasi efektivitas pemberian
oksigen, lembab sesuai dengan kebutuhan
klien.
Hasil : Respon
Klien terpasang O2 2lt/menit
07.00 Memberikan obat sesuai dan ganti balutan 2.4
obat diberikan pad klien
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
Hasil : Respon
Klien minum obat dan ganti balutan sudah
diberikan.
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
10.30 Mengobservasi tanda-tanda vital 1
Hasil : Respon
TD = 110/80 mmHg
N = 100x/menit
S = 376C
R = 24 x menit
10.25 Menganjurkan kepada keluarga agar 3
membatasi pengunjung dan mengajurkan
kepada klien agar minum susu dan berdo’a
sebelum tidur
Hasil : Respon
- Yang menunggu klien istirahat
keluarga yang lain menunggu diluar.
- Klien akan mencobanya.
11.00 Memberikan pendidikan kesehatan 5.6
kesehatan pada klien pentingnya
pengobatan secara teratur dan perawatan
di rumah
Tgl Waktu Implementasi DP TTD
2 3 4
Hasil : Respon
Klien dan keluarga mengatkan mengerti
apa yang dijelaskan perawat terbukti klien
dapat mengulangi apa telah perawat
katakan
01-05- 07.00 Merapikan tempat tidur dan lingkungan 1
2006 disekitar klien
Hasil : Respon
- Klien mengatakan merasa nyaman
- Tempat tidur klien terlihat rapi
- Klien terlihat sedikit tenang
07.05 - Pertahankan posisi tidur setengah 1.2
duduk
- Menciptakan lingkungan yang tenang
- Menganjurkan keluarga membatasi
pengunjung
Hasil : Respon
Klien mengatakan dengan posisi semi
fowler merasa lebih baik
08.00 - Memandikan klien dengan cara dilap 3
menggunakan sabun
- Memberikan penjelasan pada klien
tentang pentingnya mandi bagi tubuh
Hasil : Respon
S : Klien mengatakan badan teras
segar
O : Klien terlihat bersih
08.00 Memberikan obat sesuai terapi dan ganti 1.2
balutan (up jahitan) obat diberikan pada
klien.
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
Hasil : Respon
Klien minum obat sudah dilaksanakan
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1

Tgl Waktu Implementasi DP TTD


2 3 4
08.30 Mengobservasi tanda-tanda vital 1.6.5
Hasil : Respon
O: TD = 100/80mmHg
N = 100 x menit
S = 376 oC
R = 24 x menit
10.00 - Mengajarkan klien batuk efektif
- Menganjurkan klien selalu mengeluar
kan saat batuk
Hasil : Respon
- Klien masih batuk-batuk disertai dahak
- Sesak nafas mulai berkurang
02-05- 07.00 Merapikan tempat tidur dan lingkungan
2006 disekitar klien
Hasil : Respon
- Klien mengatakan merasa nyaman
- Tempat tidur klien terlihat rapi
- Klien terlihat sedikit tenang
07.05 Mengatur posisi klien senyaman mungkin
(semi fowler)
Hasil : Respon
Klien mengatakan dengan posisi semi
fowler merasa lebih baik
08.00 Memberikan obat sesuai terapi obat
diberikan pada klien dan ganti balutan
(angka jahitan)
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
Hasil : Respon
Klien sudah diganti balutan dan nyaman
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
02-05- 07.00 Merapihkan tempat tidur dan lingkungan 1.2.4
2006 disekitar klien
Hasil : Respon
- Klien mengatakan merasa nyaman
- Tempat tidur terlihat rapi
- Klien terlihat sedikit tenang

Tgl Waktu Implementasi DP TTD


2 3 4
03-05- 07.30 - Mengkaji kekuatan otot 1.2.4
2006 - Mengajarkan klien untuk melakukan
aktivitas yang sesuai dengan kondisi
dan kemampuan secara mandiri
Hasil : Respon
Klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari dengan sendiri
Memberikan obat sesuai terapi obat
diberikan pada klien
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
Hasil : Respon
Klien minum obat
- Anadex 3 x 1
- Santibi 2 H
- Rifamficin 1 x 1
- Inoxin 1 x 1
- Dumin 3 x 1
- Tusilan 3 x 1
08.45 Memberikan makanan dalam keadaan
hangat sesuai dietnya
Hasil : Respon
Klien mengatakan nafsu makan ada
Porsi makan habis setengah porsi
10.00 Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil : Respon
O: TD = Ganti 100/gr
N = 100 x menit
S = 326 oC
R = 24 oC
C. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan dengan pendekatan catatan perkembangan dibawah ini :
Tgl DP Catatan perkembangan Perawat
1 2 3 4
30-04- 1 S:
2006 - Klien mengatakan batuk dan sesak nafas
- Klien mengatakan keluar dahak hanya sedikit
O:
- Klien tampak batuk-batuk dan sesak nafas
- Pada auskultasi masih terdengar ronchi
- Pernafasan 24 x menit
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
I:
1. Mempertahankan posisi tidur semifowler
2. Mengobservasi frekuensi nafas kedalaman dan
bunyi nafas
3. Memberikan O2 sesuai kebutuhan klien dan
mengobservasi efektivitas pemberian oksigen,
lembab sesuai dengan kebutuhan klien.
4. Menganjurkan klien selalu mengeluarkan dahak
saat batuk
5. Memberikan obat sesuai program Broxed 1 x 2
Gr IV
E:
- Klien masih batuk-batuk disertai dahak
- Ronchi +/+
- Respirasi 25 x /menit

Tgl DP Soapier Perawat


1 2 3 4
R:
- Ulang tingkat keefektivitan pola nafas
01-05- 2 S:
2006 - Klien mengatakan mual berkurang dan nafsu
makan ada
O:
- Klien belum makan
- BB tidak ada kenaikan
A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
I:
1. Memberikan makanan dalam keadaan hangat
2. Membrikan rantin I ampul per IV
E:
- Klien menghabiskan makanan setengah porsi
R:
- Kaji ulang pemberian nutrisi
30-04- 3 S:
2006 - Klien mengatakan sudah bisa tidur
- Klien mengatakan tidur 7 jam sehari
A:
- Masalah teratasi
P :
- Lanjutkan intervensi
I:
- Pertahankan posisi tidur setengah duduk
- Menciptakan lingkungan yang tenang
- Menganjurkan keluarga membatasi pengunjung

Tgl DP Soapier Perawat


1 2 3 4
E:
- Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat dan
tidur tanpa terjaga
30-04- 4 S:
2006 - Klien mengatakan lemas berkurang
O:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
I:
- Memfasilitasi alat-alat mandi
- Menghitung denyut nadi setelah klien melakukan
aktivitas
E:
- Kulit bersih dan rambut dan kulit kepala bersih
N : 90 x/menit
02-05- 5 S:
2006 - Klien mengatakan mengerti pencegahan dan
perawatan penyakit TBC
- Klien mengerti tentang kondisi dan proses
terjadinya
O:
- Klien tidak terlihat murung lagi.

Tgl DP Soapier Perawat


1 2 3 4
05-05- 6 S:
2006 - Klien mengantakan sudah tidak lemas
O:
- Klien kelihatan segar
A:
- Masalah teratasi
P:
- Klien sudah pulang

Vous aimerez peut-être aussi