Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Hari, Tanggal Pengkajian : Selasa, 17 Juli 2018
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Kamar 3, Bangsal Bougenvile, RSUD Bantul
Sumber data : Pasien, Keluarga, Rekam Medis dan Studi
Dokumen
Oleh : Wike Kurnianingsih dan Aurora Daniar Aprodhita
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama : Ny. S
2) Tempat /tgl lahir (umur) :Bantul, 14 Juli 1948 (70
tahun )
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : Lulus SD
6) Pekerjaan : Penjual tahu di pasar
7) Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
8) Alamat :Barongan, sumberagung Jetis,
Bantul
9) Diagnosa Medis :fraktur collum femur dextra
10) Tgl masuk RS : 14 Juli 2018
b. Keluarga /Penanggung jawab
1) Nama : Tn. A
2) Umur : 41 tahun
3) Pendidikan : lulus SLTA
4) Pekerjaan : pengangguran
11) Alamat :Imogiri, Bantul
5) Hubungan dengan pasien : anak

2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama
Pre operasi : pasien mengatakan nyeri pada area fraktur collum
femur dextra
P : Saat digerakkan
Q : cekot-cekot
R : fraktur collum femur dextra
S :4
T : Hilang-timbul
Pasien juga merasa cemas dan khawatir karena akan dilakukan
operasi pada tanggal 18 juli 2018.
Post operasi : pasien mengatakan
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pre Operasi : Pasien merupakan rujukan dari RS Nur Hidayah
dengan fraktur collum femur dextra post KLL antara sepeda
motor dan sepeda onthel.kemudian pasien mengatakan nyeri pada
area fraktur collum femur dextra.
3) Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien pernah dirawat di RS karena melakukan kiret kurang lebih
40 tahun yang lalu
b. Kesehatan Keluarga
1) Genogram

2) Riwayat kesehatan keluarga


Di keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit yang
serupa dengan Ny. S. Keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular, dan tidak ada riwayat melahirkan kembar di
dalam keluarga Ny. S.
3. Pola Kebiasaan Pasien
a. Aspek Fisik-Biologis
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit
Ny. S mengatakan Ny. B makan 3 x sehari yaitu pagi, siang
dan malam dengan jumlah 1 porsi/± 1 piring. jenis
makanan yang dikonsumsi yaitu nasi, sayur dan lauk. Ny. S
tidak ada alergi terhadap makanan. Ny.S tidak
mengonsumsi vitamin untuk menambah nafsu makan. Ny. S
biasa makan makanan di rumah dan jarang jajan di warung.
Ny. S biasa minum air putih ± 6-8 gelas perhari dan tidak
mempunyai minuman yang tidak disukai. Ny. S minum
setiap ada keinginan tidak menunggu sampai haus..
b) Selama sakit
Pre Operasi :
Ny. S mengatakan tidak ada pantangan/alergi makanan.
Tidak terdapat gangguan mengunyah. Ny. S makan 3 x
sehari yaitu seuai dengan diit RS yaitu bubur Ny. S
menghabiskan ±. 1 porsi dan Ny. S biasa minum air putih ±
4-5 gelas perhari. Ny. S tidak menggunakan alat bantu
(sonde/infuse) untuk memasukkan makanan.
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
Ny. B BAK 4-5 x sehari, warna kuning jernih, bau khas
urine Ny. B BAB 1 x sehari, warna kuning, bau khas feses,
konsistensi lunak. Ny. B tidak memakai obat pencahar
untuk melancarkan BAB.
b) Selama sakit
Ny.B tidak menggunakan alat bantu selang kateter untuk
eliminasi. Ny. B BAK 4-5 x sehari, warna kuning jernih,
bau khas urine Ny. B BAB 1 x sehari, warna kuning, bau
khas feses, konsistensi lunak/Lembek.
3) Pola aktivitas Istirahat-Tidur
a) Sebelum sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari-hari
Aktivitas sehari-hari Ny.B dilakukan secara mandiri
Meliputi makan, mandi, BAB/BAK, memakai baju,
turun naik tempat tidur, kerapian penampilan,
mobilisasi.
(2) Keadaan Pernapasan
Ny.B tidak memakai obat-obatan O2 untuk
melancarkan pernafasan
(3) Keadaan Kardiovaskuler
Ny.B mengatakan merasa lemas.
(4) Kebutuhan tidur
Ny.B tidur malam ± 7-8 jam per hari dan tidur 1-2 jam
pada waktu siang hari, Ny.B tidak menggunakan obat
tidur.
(5) Kebutuhan Istirahat
Ny.B istirahat pada siang hari dengan tidur ± 2 jam
serta Ny.B, bisa tidur bila suasana tenang dan
nyaman.
b) Selama sakit
(1) Keadaan aktivitas
Kegiatan Ny.B di rumah yaitu membuat dan menjual
makanan (onde-onde), Ny. B jarang berolahraga
dirumah, Ny.B tidak menggunakan alat bantu untuk
memenuhi aktivitas sehari-hari. Semua aktivitas
dilakukan secara mandiri
(2) Pernafasan
Tidak ada gangguan pernafasan yaitu dengan
frekuensi pernafasan 24x/menit, Ny.B tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
4) Pola Kebersihan Diri
a) Kebersihan Kulit
Terdapat bekas lesi pada bagian Abdomen ± 10 cm karena
operasi Sectio Caesarea 14 tahun yang lalu, tidak terdapat
ruam merah, edema, maupun lainnya. Selama di rumah
sakit Ny.B belum mandi, hanya kadang dibersihkan dengan
cara di lap menggunakan tissue basah.
b) Rambut
Rambut Ny.B berwarna hitam dan terawat. Selama di
rumah sakit Ny.B belum keramas.
c) Telinga
Pendengaran Ny.B normal, keadaan telinga bagian dalam
dan luar Ny. B bersih.
d) Mata
Ny.B tidak menggunakan alat bantu melihat seperti kaca
mata.
e) Mulut
Ny.B tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada kesulitan
mengunyah makanan. Selama di rumah sakit pasien sudah
menggosok gigi.
f)Genetalia
Tidak terpasang DC
g) Kuku/kaki
Kuku Ny B tampak bersih, kuku Ny. B sedikit panjang.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : composmentis
GCS :15 (E4V5M6)
E :spontan atau membuka mata dengan sendirinya
tanpa dirangsang
V : orientasi baik, bicaranya jelas
M : mengikuti perintah pemeriksa
2) Status gizi :
BB : 52 kg
TB : 150 cm
BB( kg) 52
IMT : = = 23.1 kg/cm2 (normal)
TB (m2) 2.25
3) Tanda-tanda vital
- Suhu : 36, 4 º C
- Nadi : 82 x/menit
- Pernapasan : 24 x/menit
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cepalo-Caudal)
1) Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada
lesi,kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna hitam
terawat.
2) Mata : konjungtiva tidak anemis, reflek
mata terhadap cahaya baik, penglihatan baik.
3) Telinga : pendengaran baik, tidak ada
serumen
4) Hidung : tidak terdapat secret,
penciuman normal
5) Mulut dan tenggorokan: mampu menjaga oral hygiene,
mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
6) Leher : reflek menelan baik, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
7) Dada
a) Inspeksi : gerakan dada normal, bentuk
simetris
b) Palpasi :gerakan dada simetris, tidak ada nyeri
tekan, vocal vremitus kanan dan kiri sama
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : tidak terdengar wheezing, ronchi
dan tidak ada suara tambahan
8) Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : ictus cordis teraba diantara inter costa IV
dan V
c) Perkusi : tidak ada cardiomegali
d) Auskultasi :Bunyi jantung kuat, tidak ada bunyi
tambahan
9) Abdomen
a) Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
b) Auskultasi : bising usus terdengar 20x/menit
c) Perkusi : tympani
d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10) Anus dan rectum : tidak terkaji
11) Genetalia : tidak terkaji
12) Ekstermitas
a.Atas : terpasang infus RL 10 tpm (makro) pada
tangan kiri pasien, tidak ada edema maupun lesi
b. Bawah : pergerakan normal, tidak ada lesi,
tidak ada edema

5. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Radiologi : RO thorax PA
2) EKG
3) Infus RL 10 tpm (makro)
4) Terapi obat
- Inj. Dexametason 1A
- Inj. Ranitidin 1A/12 jam
- Inj. Ondansetron 1A/12 jam
5) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 12.6 12.0-16.0 g/Dl
Leukosit 30.59 4.0-11.0 10˄3/uL
Eritrosit 5.52 4-5 10˄6/uL
Trombosit 425 150-450 10˄3/uL
Hematokrit 41.0 36.0-46.0 Vol %
Hitung Jenis
Eosinofil 0 2-4 %
Basofil 0 0-1 %
Batang 22 2-5 %
Segmen 72 51-67 %
Limfosit 4 20-35 %
Monosit 2 4-8 %
Kimia Klinik
Fungsi hati
SGPT 20 <31 U/L
SGOT 5 <31 U/L
Fungsi ginjal
Ureum 34 17-43 Mg/dl
Creatinin 0.80 0.60-1.10 Mg/dl
Diabetes
GDS 189 80-200 Mg/dl
Elektrolit
Natrium 135.6 137.0-145.0 Mmol
Kalium 3.59 3.50-5.10 Mmol
Klorida 100.2 98.0-107.0

6. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual
a. Konsep diri
1) Sebelum sakit
Keluarga Ny.B mengatakan sebelum sakit Ny. B merawat
dirinya secara mandiri dan beraktivitas di rumah.
2) Selama sakit
Ny.B selama di rumah sakit dibantu dirawat oleh keluarganya
b. Intelektual
Ny.B sedikit mengetahui tentang penyakit diare yang diderita Ny.B
ditandai dengan ketika ditanya tentang penyakit yang dideritanya
Ny.B menjawab tanda dan gejala diare .
c. Hubungan interpersonal
1)Sebelum sakit
Hubungan Ny.B dengan anggota keluarga, tetangga dan
masyarakat terjalin dengan baik
2)Selama sakit
Ny.B mampu berkomunikasi baik dengan keluarga, teman,
maupun tetangga. Harapan keluarga dan Ny.B yaitu agar Ny. B
bisa kembali pulih dan bisa beraktivitas sehari-hari kembali
dengan baik.
d. Mekanisme koping
Koping yang dilakukan Ny.B adalah dengan mendekatkan diri
kepada Tuhan dan berdoa untuk kesembuhan Ny.B

e. Support system
Ny.B mendapat dukungan dari keluarga, kerabat, tetangga dan
petugas kesehatan (perawat dan dokter).
f. Aspek mental/Emosional
Ny.B menerima keadaan yang diderita oleh Ny.B. keluarga Ny.B
berharap bisa kembali pulih agar bisa beraktivitas sehari-hari
dengan baik.
g. Aspek sosial
Ny.B dalam berkomunikasi dengan lancar.

B. Analisa Data

DATA MASALAH PENYEBAB


DS : Nausea Biofisik (iritasi lambung)
- Ny. B mengatakan mual dan
perut agak kembung
DO :
- Ny. B hanya menghabiskan ½
porsi makannya

DS : Risiko Ketidakseimbangan cairan


- Ny. B mengatakan malas untuk Ketidakseimbangan
minum karena merasa repot jika Elektrolit
banyak minum akan BAK terus
DO :
- Mukosa bibir kering
- Natrium 135.6 mmol (rendah)
- Ny. B minum ± 1 gelas perhari
Perhitungan balance cairan
Cairan selama 24 jam :
Input cairan : infuse RL = 2000 cc
Minum = 1 gelas/hari = 250 cc
AM = 5 cc/kg BB/hari ( 5 x 52 =
260 cc )
Input cairan = (2000+250+
260=2510 cc)
Output cairan : BAB 1 x sehari =
100 cc
BAK 4-5 x sehari = 1750 cc
IWL = (15 x 52/24 jam)=32,5 x 24 =
780 cc/24 jam
Output cairan (100 + 1750 + 780 =
2630 cc)
BC = input-output = 2510-2630=
-120
BB( kg) 52 Kesiapan untuk
DS :
TB (m2) 2.25 meningkatkan
- Ny. B mengungkapkan keseimbangan cairan
keinginan untuk meningkatkan
keseimbangan cairan
- Ny. B mengatakan tidak
mengalami kehausan yang
berlebihan
DO :
- Asupan makanan dan cairan
yang adekuat untuk kebutuhan
sehari-hari
- Turgor kulit baik
- Risiko kekurangan volume
cairan
- BB stabil
- BB : 52 kg
- TB : 150 cm
- IMT : = = 23.1
kg/cm2 (normal)

C. Diagnosis Keperawatan

1. Nausea berhubungan dengan biofisik (iritasi lambung) (NANDA, NIC


NOC Edisi 10, 2016)
2. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairan (NANDA, NIC NOC Edisi 10, 2016, Hal 150)
3. Kesiapan untuk meningkatkan keseimbangan cairan (NANDA, NIC NOC
Edisi 10, 2016, Hal 176)
(Diagnosa Kesiapan untuk meningkatkan keseimbangan cairan didapatkan pada
hari kedua setelah pengkajian)
D. Perencanaan

NO DIAGNOSA Hari/ PERENCANAAN


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN Tanggal/jam
1. 4. Nausea Setelah dilakukan 1.Kaji tingkat 1.Mengetahui tingkat
Selasa, 10
berhubungan juli 2018 tindakan keperawatan (frekuensi, faktor mual dan untuk
dengan biofisik Pukul : selama 3 x 24 jam penyebab mual) mual menyusun rencana
(iritasi lambung) 10.30 WIB diharapkan rasa mual yang akan dilakukan
5.
hilang dengan kriteria 2.Menghindari
6.
7. hasil : 2.Anjurkan makan terjadinya mual dan
- Pasien mengatakan sedikit tapi sering dan meningkatkan nafsu
tidak mual dalam keadaan hangat makan
- Pasien dapat
3.Menghindari
menghindari faktor
3.Anjurkan pasien terjadinya mual
penyebab nausea
mengurangi makanan
- Keseimbangan input
yang menyebabkan
output cairan
- BB stabil mual 4.Menenangkan
- Hidrasi baik
4.Beri istirahat dan peristaltic dan
tidur yang adekuat mengurangi
untuk mengurangi mual terjadinya mual
5.Menghilangkan
Risiko
5.Kolaborasi pemberian mual dan
Ketidakseimbangan
obat antiemetic mempercepat proses
Elektrolit
(ondansentron IA/12 penyembuhan
berhubungan
jam)
dengan Setelah dilakukan
ketidakseimbangan tindakan keperawatan
2. Selasa, 10 NIC Fluid 1. TTV merupakan
cairan Juli 2018 selama 3 x 24 jam
management acuan untuk
Pukul : 10. diharapkan tidak
1. Monitor TTV mengetahui keadaan
35 WIB terjadi keseimbangan
pasien
cairan dengan kriteria
2.Perubahan status
hasil :
hidrasi
- Pasien 2.Monitor status hidrasi menggambarkan berat
menunjukkan (kelembaban membran ringannya kekurangan
keseimbangan mukosa) cairan
elektrolit 3.Mempertahankan
- Mempertahankan
keseimbangan cairan
keseimbangan input
3.Pertahankan catatan input/output pasien
dan output cairan
intake dan output 4.Meningkatkan
- TTV dalam batas
pasien peran keluarga dalam
normal ( N = 60-
pemenuhan
100 X/menit, TD =
4.Anjurkan keluarga kebutuhan nutrisi
100-120/80-90
untuk memberikan 5.Membantu/memper
mmHg, RR = 16-24
pasien makanan (jus cepat proses
x/menit)
- Tidak ada tanda- buah/buah segar) penyembuhan
tanda dehidrasi 5.Kolaborasi pemberian
- Elastisitas turgor
cairan IV
kulit baik
1.Mengetahui status
- Membrane mukosa
Hipovolemia balance cairan pasien
lembab
- Memiliki kadar management 2.Menentukan
hemoglobin dan 1.Monitor status cairan rencana tindakan
hematokrit dalam termasuk intake dan selanjutnya
rentang normal outpute cairan 3.Mengetahui terapi
2.Monitor Hb dan diit yang
hematokrit diprogramkan
4.Mencegah
3. Monitor BB terjadinya dehirasi
Kesiapan untuk
meningkatkan 1. Perubahan status
keseimbangan Setelah dilakukan 4.Anjurkan klien untuk hidrasi
cairan tindakan keperawatan menambah intake menggambarkan berat
selama 3 x 24 jam cairan ringannya kekurangan
3 diharapkan terjadi 1.Pantau status hidrasi cairan
Selasa, 10
Juli 2018
10.40 WIB
penngkatan (membrane mukosa) 2. TTV merupakan
keseimbangan cairan acuan untuk
dengan kriteria hasil : mengetahui keadaan
- Menunjukkan pasien
peningkatan 2. Monitor TTV 3.Memberikan
keseimbangan keseimbangan cairan
cairan tubuh
- Hidrasi yang
4.Cairan tubuh
adekuat (membrane
3.Anjurkan pasien seimbang membantu
mukosa lembab,
untuk minum air putih proses penyembuhan
kemampuan
6-8 gelas/hari 5.Membantu dan
mengeluarkan
4.Edukasi pasien mempercepat proses
keringat secara
pentingnya kebutuhan penyembuhan secara
normal)
cairan seimbang bagi Farmakologi
- Tidak mengalami
tubuh
rasa haus yang
5.Kolaborasi pemberian
abnormal
- Terjadi cairan IV
keseimbangan
cairan elektrolit

E. Pelaksanaan dan Evaluasi


EVALUASI
Diagnosa Hari/Tanggal PELAKSANAAN
Keperawatan /Jam Proses Hasil

Nausea Selasa, 10 1.Mengkaji tingkat mual Selasa, 10 Juli 2018 selasa, 10 Juli 2018
Pukul 10.40 WIB Pukul 13.30 WIB &
berhubungan Juli 2018 pasien
S:
Pukul 10.35 19.00 WIB
dengan biofisik (Aurora) Pasien mengatakan
S:
WIB
(iritasi lambung) masih sedikit mual -pasien mengatakan
O:
masih sedikiit mual
Pasien terlihat lemas
O:
(Aurora) -Pasien
menghabiskan ½
Selasa, 10 Juli 2018
porsi makannya
Pukul 10.40 WIB
A:
S:
Masalah nausea
Pasien mengatakan
2.Menganjurkan pasien
teratasi sebagian
sudah makan bubur
makan sedikit tapi sering P:
dan tempe Lanjutkan intervensi
dan dalam keadaan hangat
O:
dengan pemberian
(Wike) Pasien
obat ondansentron
menghabiskan ½
porsi makannya 1A/12 jam
(Wike & Aurora)
(Wike)

Selasa, 10 Juli 2018


Pukul 10.43 WIB
S:
Rabu, 11 Juli 2018
Pasien mengatakan
Pukul 20.30 WIB
tidur siang ± 1 jam S:
O: -pasien mengatakan
Pasien terlihat rileks
Rabu, 11 Juli sudah tidak ada
(Aurora&Wike)
3.Memberi dan
2018 mual
Pukul 14.50 menganjurkan istirahat dan Rabu, 11 Juli 2018 -pasien mengatakan
Pukul 14.50 WIB
WIB tidur yang adekuat untuk sudah
S:
mengurangi mual Pasien mengatakan menghabiskan 1
(Wike) sudah tidak ada porsi makan
-pasien mengatakan
mual
O: tidur siang ± 1-2
Pasien terlihat rileks
jam
dan lebih segar O:
(Wike) - Pasien terlihat
Kaji tingkat mual pasien lebih segar dan
(Wike) rileks
A:
Masalah nausea
Selasa,
teratasi
10 Juli 2018
P :Hentikan
10. 35 WIB
Selasa, 10 Juli 2018 Intervensi
Pukul 10. 42 WIB (Wike & Aurora)
S:
pasien mengatakan
Selasa,10 Juli 2018
badan terasa lemas
Pukul 13.30 WIB &
O : - KU Baik,
19.00 WIB
kesadaran
S:
Composmentis -pasien mengatakan
- TD : 110/60
badan terasa lemas
mmHg
- pasien mengatakan
- S : 36, 4ºC
- N : 82 x/menit bibir sedikit kering
- RR: 24
- pasien mengatakan
x/menit
sudah minum ± 3-5
(Wike)
gelas/hari
O : - KU Baik,
Risiko 1. Mengukur TTV
Selasa, 10 Juli 2018
kesadaran
Ketidakseimbangan (Wike) Pukul 10. 45 WIB
Composmentis
Elektrolit S:
- TD : 110/70
berhubungan -pasien mengatakan
mmHg
dengan bibir terasa kering - S : 36, 2ºC
- N : 84
ketidakseimbangan O:
x/menit
cairan -mukosa bibir
- RR :
terlihat kering
22x/menit
(Aurora) A : Masalah risiko
ketidakseimbangan
cairan teratasi
Rabu, 11 juli 2018 sebagian
Pukul 14. 35 WIB P :Lanjutkan
S: intervensi dengan :
Pasien mengatakan - Monitor TTV
- Monitor status
sudah minum 5-6
cairan termasuk
Selasa, 10 juli 2018 gelas
intake dan
Pukul 14. 30 WIB O:
outpute cairan
2. Monitor status hidrasi Mukosa bibir
(Wike)
(kelembaban membran lembab
mukosa)
(Aurora) (Wike)

Rabu,11 Juli 2018


Pukul 20.35 WIB
S:
-pasien mengatakan
badan sudah tidak
Rabu, 11 juli 2018
lemas
Pukul 14. 30 WIB
- pasien mengatakan
3. Anjurkan pasien untuk
bibir sudah tidak
minum air putih 6-8
Rabu, 11 Juli kering lagi
gelas/hari
2018 - pasien mengatakan
(Wike)
Pukul 16.30
sudah minum
WIB
banyak ± 6-8
gelas/hari
O : - KU Baik,
kesadaran
Composmentis
- TD : 110/70
mmHg
- S : 36, 2ºC
- N : 84
x/menit
- RR :
22x/menit
A : Masalah risiko
ketidakseimbangan
cairan teratasi
P :Hentikan
intervensi
Kesiapan untuk
(Wike)
meningkatkan
keseimbangan
cairan
Rabu, 11 Juli 2018 Rabu, 11 Juli 2018
Pukul 16.35 WIB Pukul 20.35 WIB
S: S:
Pasien mengatakan -pasien mengatakan
mukosa bibir sudah badan sudah tidak
lembab lemas
O:
- pasien mengatakan
Mukosa bibir
bibir sudah tidak
terlihat lembab
kering
(Wike)
- pasien mengatakan
sudah minum
banyak ± 6-7
Kamis, 12 Juli 2018
Pukul 05.30 WIB gelas/hari
S: O : - KU Baik,
Pasien mengatakan kesadaran
sudah segar tidak Composmentis
- TD : 120/80
lemas
mmHg
1.Pantau status hidrasi O:
- S : 36, 2ºC
(membrane mukosa) - KU Baik - N : 84
(Wike) - kesadaran : CM x/menit
TD : 110/70 mmHg - RR :
S : 36, 2ºC
22x/menit
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit A : Masalah risiko
(Aurora) ketidakseimbangan
cairan teratasi
sebagian
Kamis, 12 juli 2018 P :Lanjutkan
Pukul 07. 05 WIB intervensi dengan :
S:Pasien - Monitor TTV
- Edukasi pasien
mengatakan sudah
Kamis, 12 Juli 2018
pentingnya
minum 6-8 gelas
Pukul 05.20 WIB
kebutuhan cairan
O:Mukosa bibir
2. Monitor TTV
seimbang bagi
lembab
(Aurora)
tubuh
(Aurora)
- Kolaborasi
pemberian cairan
IV
(Wike)

Kamis,12 Juli 2018


Pukul 08. 45 WIB
S:
-pasien mengatakan
badan sudah tidak
lemas
- pasien mengatakan
bibir sudah tidak
kering
- pasien mengatakan
3.Anjurkan pasien untuk
sudah minum
minum air putih 6-8
banyak ± 6-8
gelas/hari
gelas/hari
(Aurora)
-Pasien mengatakan
sudah segar tidak
lemas
O : - KU Baik,
kesadaran
Composmentis
- TD : 120/80
mmHg
- S : 36, 2ºC
- N : 84
x/menit
- RR :
22x/menit
A : Masalah
kesiapan
peningkatan cairan
teratasi
P :Hentikan
intervensi
(Aurora)
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada tahap pengkajian data-data antara tinjauan kasus dan tinjauan teori
tidak ditemukan kesenjangan, hal tersebut dikarenakan masalah yang ada sesuai
dengan tinjauan pustaka yang telah dibuat. Diagnosa keperawatan pada kasus ini
mengambil tentang Nausea berhubungan dengan biofisik (iritasi lambung), Risiko
Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan,
dan Kesiapan untuk meningkatkan keseimbangan cairan.
Untuk penanganan kasus dengan menerapkan intervensi dan implementasi
yang sesuai dengan tinjauan teori dan buku Asuhan Keperawatan Praktik NANDA
NIC NOC 2016. Selanjutnya untuk evaluasi tidak ditemukan kesenjangan
dikarenakan semua masalah mulai teratasi dengan tujuan dan kriteria hasil yang
telah direncanakan dan pelaksanaannya.

B. Saran
Oleh karena keterbatasan penulis dalam menyusun laporan ini, sebaiknya
pembaca tetap mencari referensi dan sumber lain untuk menambah pengetahuan.
Pembaca dapat melakukan pengembangan dan kajian yang lebih mendalam pada
laporan kasus kami. Hal utama diharapkan pembaca dapat memahami dan
mengimplementasinya dalam melakukan Asuhan Keperawatan.

Vous aimerez peut-être aussi