Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
2016/2017
Alat pelindung diri adalah yang digunakan oleh pekerja yang sedang bekerja
dilingkungan kerja untuk melindungi seluruh tubuh atau sebagian tubuh terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya kecelakaan kerja untuk mengurangi resiko
baik keseluruhan maupun sebagian.
Jenis bahaya :
1. Bahaya fisik
2. Bahaya biologi
3. Bahaya kimia
4. Bahaya ergonomi
5. Bahaya mekanik
6. Bahaya kelistrikan
Pekerjaan Proyek
1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Safety harness
4. Masker
5. Ear Plug
6. Welding Helmet
7. Kacamata UV
Pengendalian bahaya :
2
1. Bahaya Fisik : memakai alat pengaman diri yang sesuai, meletakkan
peralatan kerja pada tempat nya.
2. Bahaya Kimia : memakai alat pengaman diri yang sesuai, sehabis
bekerja meminum air kelapa muda atau susu untuk menetralisir bahan kimia
yang tidak sengaja terhirup atau masuk kedalam tubuh dengan kadar yang
tidak pekat.
3. Bahaya Listrik : menggunakan alat pengaman diri yang sesuai, rapihkan
kabel-kabel di posisi yang tepat dan sesuai.
4. Bahaya Biologis : membersihkan tempat kerja dari gangguan hewan-
hewan pengganggu serta memelihara lingkungan kerja.
5. Bahaya Ergonomi : pada saat melakukan pekerjaan pastikan dalam posisi
yang benar dan sesuai.
Pemeliharaan alat-alat :
1. Safety helmet
a. Simpan safety helmet di tempat yang teduh atau di rak penyimpanan
khusus atau dapat juga di gantung.
b. Bersihkan bagian shell ( bagian luar helm) safety helmet dan komponen
lain menggunakan kain lembut yang sudah di celupkan kedalam air sabun,
lalu bilas menggunakan air hangat.
c. Periksa bagian shell pada safety helmet apakah ada kerusakan, keretakan,
patah dan sebagainya.
d. Periksa komponen dalam system suspensi apakah ada yang longgar,
patah, rusak, dll. Disarankan untuk mengganti seluruh system suspense
setidak nya setiap 12 bulan.
e. Ganti safety helmet apabila shell mengalami tanda-tanda kehausan,
kerusakan, penyalahgunaan, atau penurunan peforma safety helmet
dalam menahan dampak bahaya.
f. Ganti safety helmet bila shell mengalami perubahan warna material,
mengeras dan mudah rapuh.
2. Safety shoes
a. Simpanlah sepatu pelindung pada tempat yang kering dan suhu sedang.
b. Membersihkan dan menyemir sepatu secara teratur.
c. Cuci sepatu menggunakan deterjen yang sangat lembut.
3
d. Membersihkan sepatu dengan menggunakan alat pembersih sepatu.
e. Jangan gunakan sepatu dalam kondisi basah.
3. Safety harness
a.
1. Masker
2. Hand gloves
3. Safety shoes
4. Penutup kepala
5. Menggunakan baju kerja atau jas lab
4
Pekerjaan pada bidang Radiologi
1. Apron proteksi badan yang dipakai untuk kontrol radiografi atau fluoroskopi
dengan tabung puncak cahaya x sampai 150 kVp mesti sediakan sekurang –
kurangnya setara 0, 5 mm lempengan Pb. Tebal kesetaraan timah hitam
mesti di beri sinyal dengan cara permanen dan terang pada apron
2. Penahan radiasi gonad jenis kontak yang dipakai untuk radiologi diagnostik
teratur mesti memiliki lempengan Pb, tebal sekurang – kurangnya setara 0,
25 mm dan sebaiknya memiliki tebal setara lempengan Pb 0, 5 mm pada 150
Kvp. Proteksi ini mesti dengan ukuran dan bentuk yang sesuai sama untuk
menghindar gonad keseluruhannya dari paparan berkas paling utama.
3. Sarung tangan proteksi yang dipakai untuk fluoroskopi mesti memberi
kesetaraan atenuasi sekurang – kurangnya 0, 25 mm Pb pada 150 kVp.
Proteksi ini mesti bisa melindungi keseluruhannya, meliputi jari dan
pergelangan tangan.
4. Penahan radiasi yang diletakkan diantara operator atau panel control dan
tabung sinar-X atau pasien mesti pada posisi dan rancangan yang pas hingga
bisa melindungi operator dari radiasi bocor dan hamburan. Penahan radiasi
mesti memiliki ketebalan minimal yang setara dengan 1, 5 mm Pb
5. Masker melindungi radiografer dari penularan dan infeksi nasokimia karena
radiografer mesti berhubungan dengan pasien saat lakukan kontrol. Masker
berperan sebagai penyaring hawa yang dihirup saat bekerja ditempat dengan
kwalitas hawa jelek (contoh berdebu, beracun, virus, dll).
6. Sarung tangan yaitu membuat perlindungan radiografer dari infeksi nasokimia
mengingat radiografer senantiasa lakukan kontrol dan kontak segera dengan
pasien yang bisa menularkan penyakit/infeksi yang terkena pasien.
7. Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki dari terpapr radiasi. Sehingga
bisa menimbulkan hal yang tidak di inginkan jika terkena paparan.
Potensi Bahaya :
5
1. Bahaya Fisik : Terpapar Radiasi ion dan Radiasi non ion, gangguan telinga
karena suara mesin
2. Bahaya Biologi : Terkena virus diruangan radiologi
3. Bahaya Kelistrikan : Tersengat listrik dari kabel yang terkelupas
4. Bahaya Kimia : Terpapar adanya sinar X
5. Bahaya Mekanik : Terjepit oleh mesin