Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 1
ANION
Anion adalah atom negatif bila kelebihan elektron.Anion atau ion negatif terletak pada
golongan utama dan tergantung pada kelarutan garam-garamnya, baik itu garam perak, garam
kalsium, garam barium, ataupun garam zinknya.
(Svehla G. 1985:316)
a.Gas-gas dalam dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
Karbonat, hydrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit,
sianida, dan sianat.
(Svehla G. 1985:316)
b.Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Hal ini meliputi zat-zat dari (a)
plus zat berikut: fluorida, heksafluorosilikat, bromida, iodid, nitrat, klorat (bahaya),
perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat, heksasianoferat(II),
heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
(Svehla G. 1985:316)
2. Proses yang tergantung pada reaksi dalam larutan. Proses ini juga dibagi menjadi
subklas-subklas yaitu :
a.Reaksi pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit,
kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
(Svehla G. 1985:317)
(Svehla G. 1985:317)
B. Jenis-jenis anion
Berikut akan disebutkan beberapa jenis anion yang sebagian dari larutan yang ada,
jenis anion itu adalah:
1. Karbonat CO32-
Kelarutan
Hidrogen Karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air tetapi kurang larut
dibanding karbonat lain padanannya.
(Svehla G. 1985:317)
Reaksi-reaksi
Gas ini dapat diidentifikasikan dari sifatnya yang mengeruhkan air kapur( air
burit) adalah :
CO2 + Ca2+ + 2 OH– CaCO3 + H2O
(Svehla G. 1985:317)
(Svehla G. 1985:318)
(Svehla G. 1985:318)
Uji ini berdasarkan fakta bahwa fenolftalein diubah menjadi warna merah
jambu oleh karbonat yang larut, dan dijadikan tak berwarna oleh bikarbonat
yang tak larut. Maka jika karbon dioksida yang dibebaskan oleh asam encer
dari karbonat, dibuat berkontak dengan suatu laruan fenolftalein yang telah
diwarnai merah jambu oleh larutan natrium karbonat, karbon dioksida ini bisa
diidentifikasi dari hilangnya warna itu.
Kosentrasi larutan natrium karbonat harus sedemikian, sehingga warna itu tak
dapat dihilangkan oleh karbon dioksida dalam atmosfer, pada kondisi
eksperimen itu. (Svehla G. 1985:319)
2. Sulfit (SO32-)
Kelarutan
Hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium larut dalam air; sulfit dari
logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut. Hydrogen sulfit dari logam
alkali larut dalam air; hydrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam
larutan.
(Svehla G. 1985:320)
Reaksi-reaksi
1. Asam klorida encer (atau asam sulfat encer) : terjadi penguraian, lebih cepat
dengan dipanaskan, disertai pelepasan belerang dioksida :
Memegang sehelai kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodat dan
kanji, dalam uap tersebut, pada mana warna biru yang disebabkan oleh
pembentukan iod akan terlihat.
(Svehla G. 1985:321)
BaSO3 + 2 O2 è 2 BaSO4
Kelarutan pada 180 dari sulfit dari kalsium, strontium, dan barium masinG
masing adalah 1,25 g/L, 0,033 g/L, 0,022 g/L
3. Larutan perak nitrat : mula-mula, tak terjadi perubahan yang dapat dilihat,
karena pembentukan ion-ion sulfitoargentat :
Endapan larut dalam asam nitrat encer, dimana gas belerang dioksida
dilepaskan :
(Svehla G. 1985:321)
(Svehla G. 1985:322)
5. Larutan kalium dikromat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : dihasilkan pewarnaan hijau, yang disebabkan oleh pembentukan
ion-ion kromium(III) :
(Svehla G. 1985:322)
6. Larutan timbal asetat atau timbal nitrat : terbentuk endapan putih timbal sulfit :
7. Larutan kalium dikromat yang diasamkan dengan asam sulfat encer sebelum
pengujian : dihasilkan pewarnaan hijau, yang disebabkan oleh pembentukan
ion-ion kromium(III) :
(Svehla G. 1985:322)
3. Permanganat (MnO4–)
Kelarutan
Semua permanganat larut dalam air, membentuk larutan ungu (lembayung-
kemerahan).
(Svehla G. 1985:387)
Reaksi-reaksi
1. Hidrogen peroksida
(Svehla G. 1985:388)
2. Reduksi permanganat
ü Hidrogen sulida : dengan adanya asam sulfat encer, larutan akan hilang
warnanya dan belerang akan diendapkan.
Warna kuning hilang jika ditambahkan fosfat atau kalium fluorida; mereka
membentuk kompleks tak berwarna dengaan besi(III).
(Svehla G. 1985:388)
3. Asam klorida pekat
(Svehla G. 1985:389)
(Svehla G. 1985:389)
(Svehla G. 1985:389)
4. Klorida (Cl–)
Kelarutan
Kebanyakan klorida larut dalam air, Merkurium(I) klorida, Hg2Cl2, perak klorida,
AgCl, timbal klorida, PbCl2 (yang larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi
mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida, CuCl, bismut oksiklorida,
BiOCl, stibium oksiklorida, SbOCl, dan merkurium(II) oksiklorida, Hg2Ocl2, tak
larut dalam air.
(Svehla G. 1985:345)
Reaksi-reaksi
1. Asam sulfat pekat: klorida itu terurai banyak dalam keadaan dingin,
penguraian adalah sempurna pada pemanasan, yang disertai dengan pelepasan
hydrogen klorida :
Baunya yang merangsang dan dihasilkannya asap putih, yang terdiri dari
butiran halus asam klorida
Pembentukan kabut putih ammonium klorida
Sifatnya yang mengubah kertas lakmus biru menjadi lakmus merah
(Svehla G. 1985:346)
(Svehla G. 1985:346)
Jika endapan perak klorida ini disaring, dicuci dengan air suling, lalu dikocok
dengan larutan natrium arnit, endapan diubah menjadi perak arsenit yang
kuning (berbeda dengan perak bromida dan perak iodida, yang tidak
dipengauhi oleh pengolahan ini). Reaksi ini juga dapatdipakai untuk uji
pemastian terhadap klorida :
(Svehla G. 1985:346)
4. Larutan timbal asetat : terbentuk endapan putih timbal klorida (PbCl2) dari
larutan yang pekat :
(Svehla G. 1985:346)
Bila diolah dengan asam sulfat encer, membebaskan belerang dioksida yang
menyebabkan kekeruhan dengan air kapur ataupun air barit. Namun uji
dikromat untuk sulfit tidak dipengaruhi oleh hadirnya karbonat. Untuk
mendeteksi karbonat dalam kehadiran sulfit, dapat dilakukan dengan
mengolah campuran padat dengan asam sulfat encer dan mengalirkan gas yang
dibebaskan lewat sebuah botolcuci kecil atau tabung didih yang mengandung
larutan kalium dikromat dan asam sulfat encer. Larutan akan diubah menjadi
hijau, dan pada waktu yang bersamaan belerang dioksida akan dihilangkan
dengan lengkap, gas sisa kemudian diuji dengan air kapur menurut cara
biasa. (Svehla G. 1985:409)
(Svehla G. 1985:409)
Uji cincin coklat untuk nitrat tak dapat diterapkan dengan kehadiran bromida
dan iodida karena halogen bebas yang dibebaskan dengan asam sulfat pekat
akan mengaburkan cincin coklat yang disebabkan oleh nitrat. Oleh karena itu,
larutan dididihkan dengan larutan natrium hidroksida sampai garam
ammonium (jika ada) terurai seluruhnya, dan kemudian larutan didinginkan di
bawah air keran. Aliase Devarda yang dibubuk (bubuk alumunium atau
bubuk zink) kemudian ditambahkan dan campuran yang terjadi dihangatkan
dengan lembut. Pembebasan amonia (yang dideteksi dari baunya) dengan
kerjanya terhadap kertas lakmus merah dan terhadap kertas merkurium(I)
nitrat menyatakan adanya nitrat.
(Svehla G. 1985:410)
Klorat mengganggu uji cincin coklat. Nitrat direduksi menjadi ammonia dan
klorat tersbut sekaligus direduksi menjadi klorida yang dapat diuji dengan
larutan perak nitrat dan larutan asam nitrat encer.
Jika terdapat larutan klorida pada larutan asli, klorida ini dapat disingkirkan
dulu dengan penambahan larutan larutan perak sulfat jenuh.
(Svehla G. 1985:410)
Prosedur ini mencakup pembuangan bromida dan iodida dngan kalium atau
ammonium peroksodisulfat dengan adanya asam sulfat encer. Jadi dihasilkan
halogen bebas, dan dapat dibuang baik dengan penguapan biasa (mungkin
perlu ditambahkan air untuk mengmbalikan volume semula) atau dengan
penguapan pada suhusekitar 800 dalam aliran udara.
(Svehla G. 1985:410)
(Svehla G. 1985:412)