Vous êtes sur la page 1sur 20

MAKALAH

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

Disusun Oleh :

Faizaturruhaniah (1510421141)

Della Norita Febriananda (1510421160)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2018

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
kemudahan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Audit
Manajemen.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,kami megharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pemerhati pendidikan
pada umumnya, Serta merupakan wujud sebuah pengabdian kami kepada Allah SWT.

Jember ,10 Oktober 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3


1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5


2.1 Konsep dan Definisi ................................................................................................. 5
2.2 Tujuan Audit Manajemen ......................................................................................... 7
2.4 Prinsip Dasar Audit .................................................................................................. 7
2.5 Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan.................................................. 8
2.6 Tahap-Tahap Audit ................................................................................................... 9
2.7 Ekonomisasi Efisiensi Efektivitas ............................................................................ 10
2.8 Ruang Lingkup Audit Manajemen ........................................................................... 12
2.9 Audit Manajemen Lingkungan ................................................................................. 15
2.10 Audit Sistem Manajemen Kualitas ........................................................................... 15
2.11 Audit Manajemen Bidang Perpajakan ...................................................................... 15

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17


3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 17
3.2. Saran .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam menyelenggarakan kegiatan berbagai usaha, salah satu tantangan yang


dihadapi perusahaan adalah bagaimana untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
ekonomisasi perusahaan.Tantangan ini selalu ada karena manajemen perusahaan
memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan, tetapi manajemen harus
menghadapi situasi kelangkaan sumber daya.
Oleh karena itu, perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan yang dibuat mencakup batas-batas operasional yang akan dilakukan,
baik luasnya cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan pelanggan, dan
sebagainya), maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas produksi, pembayaran
kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban jangka pendek lainnya).
Perencanaan yang disusun secara tepat dapat memberikan arahan berjalannya operasi
yang efisien dan efektif mampu mencapai tujuan perusahaan. Hal ini yang mendorong perlu
adanya audit manajemen untuk mendukung jalannya suatu usaha.
Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang
digunakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan
yang ditetapkan perusahaan.
Audit manajemen digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik
dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan
dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah.
Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang
ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas Salah satu yang
mendukung audit manajemen adalah konsep dasar, untuk itu penyusun membahas tentang
konsep dasar audit manajemen.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Apa Konsep dan Definisi Audit Manajemen?
2. Bagaimana Tujuan Audit Manajemen?
3. Apa Prinsip Dasar Audit?
4. Apa Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan?
5. Bagaimana Tahap-Tahap Audit?
6. Apa Arti Ekonomisasi, Efisiensi, Efektivitas dari Audit Manajemen?
7. Bagaimana Ruang Lingkup Audit Manajemen?
8. Bagaimana Pengertian dari Manajemen Lingkungan?
9. Bagaimana Pengertian Audit Sistem Manajemen Kualitas?
10. Bagaimana Pengertian Audit Manajemen Bidang Perpajakan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Konsep dan Definisi Audit Manajemen.
2. Untuk mengetahui Tujuan Audit Manajemen
3. Untuk mengetahui Prinsip Dasar Audit.
4. Untuk mengetahui Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan.
5. Untuk mengetahui Tahap-Tahap Audit.
6. Untuk mengetahui Ekonomisasi Efisiensi Efektivitas dari Audit Manajemen.
7. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Audit Manajemen.
8. Untuk mengetahui Manajemen Lingkungan.
9. Untuk mengetahui Audit Sistem Manajemen Kualitas.
10. Untuk mengetahui Audit Manajemen Bidang Perpajakan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Definisi

Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan


efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang
bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan
secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat
tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan.
Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009:46) menyatakan
bahwa management audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan
oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara
efektif, efisien, dan ekonomis.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi di dalam
perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku serta
pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien.
Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik pemeriksaan
manajemen yaitu :
1. Memberikan informasi tentang efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasional
perusahaan kepada manajemen.
2. Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada standar-standar tertentu.
3. Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur organisasi.
4. Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada manajemen.

5
2.2 Tujuan Audit Manajemen
Tujuan dari audit manajemen adalah:
1. Penilaian atas pengendalian
Berhubungan dengan pengendalian administrasi (administrative control) pada suatu
perusahaan, yang bertujuan untuk menentukan apakah pengendalian yang ada telah
memadai dan terbukti efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Penilaian atas pelaksanaan
Auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah kegiatan perusahaan telah
berjalan secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan kepada manajemen
Dengan jalan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan. Dan
sebagai seorang auditor untuk membantu manajemen harus memahami dahulu prinsip-
prinsip manajemen yang diterapkan dan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.
Audit operasional bertujuan untuk menghasilkan perbaikan dalam pengelolaan
aktivitas objek yang diperiksa dengan membuat saran-saran tentang cara-cara
pelaksanaan yang lebih hemat, lebih efisien, dan lebih efektif.Hal tersebut dilakukan
dengan menilai ketaatan pada ketentuan yang berlaku, efisiensi, dan efektivitas objek
yang diperiksa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan aktivitas.

Tipe Audit Pelaksaan Audit Tujuan Audit Penerimaan Laporan


Audit Laporan Auditor eksternal Menentukan Pihak ketiga (investor dan kreditor)
Keuangan apakah laporan
keuangan
auditee telah
disusun sesuai
dengan prinsip-
prinsip akuntansi
yang berlaku
umum
Audit Kepatuhan Auditor eksternal Menentukan Manajemen entitas yang
atau auditor tingkat kepatuhan bersangkutan, pemerintah
internal suatu entitas
terhadap hukum,
peraturan,
kebijakan, rencana
dan prosedur

6
Audit Internal Auditor internal  Menilai keandalan Manajemen dari entitas yang
laporan keuangan bersangkutan

 Menentukan
tingkat kepatuhan
suatu entitas
terhadap hukum,
peraturan,
kebijakan,
rencana, dan
prosedur

 Menilai
pengendalian
internal organisasi

 Menilai efisiensi
dan efektivitas
penggunaan
sumber daya

 Program
peninjauan
terhadap
konsistensi hasil
dengan tujuan
organisasi
Audit Operasional Auditor eksternal Menilai efisiensi Manajemen dari entitas yang
(Manajemen) atau auditor dan efektivitas bersangkutan
internal penggunaan
sumber daya

2.3 Prinsip Dasar Audit


Beberapa yang menjadi prinsip dasar dalam audit ialah:
1) Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki,
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik dalam bentuk
operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif maupun

7
kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta
kebijakan yang ditetapkan
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit, Audit merupakan prasyarat yang
harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan.
3) Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuantemuan yang bersifat positif,
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
4) Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan
yang terjadi, Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan
lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut,
sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab,
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor dapat memberikan
pertimbangan sanksi yang tepat yang akan diberikan pada pihak yang bertanggung jawab.
6) Pelanggaran hukum, Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan
penyelidikan terhadap pelanggaran hukum, auditor harus segera melaporkan temuan
pelangaran.
7) Penyelidikan dan pencegahan kecurangan, Apabila terjadi kecurangan atau (fraud),
maka auditor harus memberi perhatian khusus dan penyelidikan yang lebih dalam
terhadap hal tersebut, sehingga diharapkan kecurangan tidak terjadi lagi.

2.4 Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan

Karakteristik Audit Keuangan Audit manajemen


Tujuan Dilakukan untuk mendapatkan keyakinan Ditujukan untuk mencapai
bahwa laporan keuangan disajikan oleh perbaikan atas beberapa
perusahaan telah disusun melaui proses program/aktivitas dalam
akuntansi yang berlaku secara umum dan pengelolaan perusahaan yang
menyajikan dengan sebenarnya kondisi memerlukan perbaikan
keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan
dan kinerja manajemen pada periode
tersebut.
Ruang Lingkup Menekankan audit pada data-data akuntansi Ruang lingkup audit
perusahaan dan proses penyajian laporan manajemen meliputi
yang disajikan manajemen. keseluruhan fungsi

8
manajemen dan fungsi-fungsi
terkait.

Dasar Yuridis Mengharuskan penyajian laporan keuangan Audit manajemen bukan suatu
keharusan.
Pelaksanaan Dilakukan dalam rangka mendapatkan Dalam rangka menemukan
Audit pengesahan secara independen atas berbagai
kewajaran laporan keuangan kekurangan/kelemahan
pengelolaan perusahaan.
Frekuensi audit Kebutuhan audit berhubungan langsung Tidak ada ketentuan mengikat
dengan penerbitan laporan keuangan, yang harus untuk melakukan
audit setiap periode tertentu.
Orientasi hasil Dilakukan terhadap data-data keuangan yang Menekankan untuk
audit bersifat historis. kepentingan perbaikan-
perbaikan yang akan
dilakukan pada masa akan
datang
Bentuk laporan Telah memiliki standar. Bentuk laporan bersifat
audit komprehensif.
Pengguna Berbagai kelompok pengguna yang berada Ditujukan kepada pihak intern
laporan diluar perusahaan. perusahaan.

2.5 Tahap-Tahap Audit

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar
dapat dikelompokka menjadi lima, yaitu :

1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap
objek yang di audit, dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan
audit sementara (tentative audit objective). Dalam audit ini juga dilakukan analisis dan

9
penelaahan informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi potensi kelemahan
pada perusahaan yang di audit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat
lebih memahami bagaimana pengendalian manajemen yang ada pada klien sehingga akan
lebih mudah mengetahui potensi potensi kelemahan yang ada pada aktivitas bisnis
perusahaan.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk
mendukung tujuan audit yang telah ditentukan, selain itu juga dilakukan pengembangan
temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan yang lainnya dalam rangka
menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang
diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan disajikan dalam bentuk
yang komprehensif dan dengan bahasa yang operasional serta menarik untuk
ditindaklanjuti.
5. Tindak Lanjut.
Tahap akhir dari audit manajemen adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan)
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun auditor tidak memiliki wewenang
untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. oleh karena itu rekomendasi yang disajikan merupakan
hasil diskusi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam tindakan
perbaikan tersebut.

2.6 Ekonomisasi Efisiensi Efektivitas

Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus sadar bahwa sebenarnya
penghasilan yang diperoleh merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan

10
kepuasan kepada para pelanggannya. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sangat
ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut memaksimalkan nilai pelanggannya
(customer value). Nilai pelanggan merupakan selisih antara manfaat yang dapat dinikmati
pelanggan (customer realization) dengan apa yang dikorbankannya (customer sacrifice)
untuk memperoleh manfaat tersebut. Jadi dengan demikian perusahaan yang mampu
bersaing (memenangkan persaingan) adalah perusahaan yang mampu memaksimalkan
manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan. Dua hal penting
yang bisa dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan nilai pelanggan adalah melalui:

 Meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati dengan pengorbanan yang sama dan/atau
memperkecil pengorbanan pelanggan untuk memperoleh manfaat yang minimal sama.
 Kedua-duanya sekaligus, yaitu meningkatkan manfaat yang diperoleh dengan
menurunkan pengorbanannya.

Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna),dan efektifitas (hasil guna)


merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan
dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Produk yang dihasilkan dengan harga yang
lebih rendah dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai
pelanggan melalui biaya atau pengorbanan yang lebih kecil, karena dalam hal ini perusahaan
dapat menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan para
pesaingnya tanpa mengganggu keuntungan yang diharapkan.

a. Ekonomisasi
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber
daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input
yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola, jika perusahaan mampu
memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang
paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu mendapatkan sumber daya tersebut
secara ekonomis.
b. Efisiensi
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga
dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan
dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input – proses –

11
output, efisiensi adalah rasio antara output dan input, seberapa besar output yang
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Jadi,
efisiensi meruapakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam
operasional perusahaan.
c. Efektifitas
Secara singkat pengertian efektifitas dapat dipahami sebagai tindakan keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuaannya. Apakah pelaksanaan suatu program atau
aktivitas telah mencapai tujuannya atau tidak, dan efektifitas merupakan ukuran dari
suatu output yang dihasilkan ketika tujuan perusahaan dianggap sudah tercapai.

Berikut ini merupakan hubungan ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas berdasarkan


konsep input – proses – output :

2.7 Ruang Lingkup Audit Manajemen

Audit manajemen dilaksanakan unuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi


pengelolaan sumberdaya, serta efektivitas pencapaian perusahaan. Audit manajemen di
arahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi
manajerial maupun fungsi bisnis.

12
a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuanya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Selain itu audit
juga dilakukan terhadap bagaimana strategi perusahaan di tetapkan. Beberapa ruang
lingkup audit manajemen pemasaran :
1. Lingkungan pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap ekonomi makro yang bersifat baik atau
buruk bagi aktivitas pemasaran perusahaan.
2. Strategi pemasaran
Menekankan kepada penelaah terhadap tujuan dan strategi pemasaran.
3. Organisasi pemasaran
Menekankan pada penilain kemampuan sturtur organisasi pemasaran dalam penerapan
strategi.
4. Produksi pemasaran
Menekankan pada pengujian berbagai program pemasaran dan pengeluaran biaya
dalam pemasaran
5. Fungsi pemasaran
Menekankan pada audit penilaian terhadap berbagai unsur
baruanpemasaran(marketing mix)

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi


Audit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk
menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian
tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi
4. Metode standar kerja
5. Pemeliharaan peralatan

13
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi
7. Plant dan layout

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup
pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Penerimaan (rekrutmen) karyawan
3. Seleksi
4. Orientasi dan penempatan
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Penilaian kerja
7. Pengembangan karier
8. Sistem imbalan dan kompensasi
9. Perlindungan karyawan
10. Hubungan karyawan
11. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

d. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi


Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem
pengendalian yang diterapkan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Dukungan satuan pengelola data
2. Perencanaan pengelolaan data
3. Organisasi pengelolaan data
4. Pengendalian pengelolaan data

14
2.8 Audit Manajemen Lingkungan
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi
perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang
merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini
mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan
dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah).

2.9 Audit Sistem Manajemen Kualitas


Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan
persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang
relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa
pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Audit sistem
kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang
diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat
mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang
memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.

2.10 Audit Manajemen Bidang Perpajakan


Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada
bagaimana perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak
kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan
kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat
mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa
dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil
penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan).
Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan
penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:

15
1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan
baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan
(memaksimalkan deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak
melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.
3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan)
telah dilakukan dengan tepat waktu.

16
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Audit manajemen adalah suatu teknik yang meliputi berbagai bidang yang luas tentang
prosedur, metode penilaian, kelayakan dan pendekatan-pendekatan.Pemeriksaan manajemen
dirancang untuk menganalisis, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil kerja
perusahaan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan atau pedoman yang
ditentukan oleh perusahaan. Tujuan dari pemeriksaan manjemen adalah untuk mengevaluasi
efisiensi dan efektifitas perusahaan
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik audit manajemen ialah:
a. Memberikan informasi tentang efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasional
perusahaan kepada manajemen.
b. Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada standar-standar tertentu.
c. Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur organisasi.
d. Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada manajemen.
Tujuan dari audit manajemen adalah Penilaian atas pengendalian, Penilaian atas
pelaksanaan dan Memberikan bantuan kepada manajemen. Tujuan atau sasaran dalam audit
manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang
diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Tiga elemen pokok dalam tujuan audit adalah Kriteria
(criteria), Penyebab (cause) dan Akibat (effect).
Ruang lingkup audit manajemen meliputi Audit Manajemen Pada Fungsi Pemasaran,
Audit Manajemen Pada Fungsi Produksi dan Operasi, Audit Manajemen Pada Fungsi
Sumber Daya Manusia danAudit Manajemen Pada Fungsi Sistem Informasi.
Adapun prinsip dasar yang harus diperhatikan agar audit manajemen dapat mencapai
tujuan dengan baik dan menghasilkan pemeriksaan yang dapat diandalkan, adalah :
1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuantemuan yang bersifat positif.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang
terjadi.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab.
6. Pelanggaran hukum.

17
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.

3.2 Saran
1. Dalam suatu perusahaan perlu adanya pengawasan dan pengendalian manajemen yang
menimbulkan aktivitas audit (pemeriksaan) manajemen.
2. Ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas perlu dilakukan agar sebuah perusahaan dapat
mencapai dan meningkatkan kemampuan daya saingnya.
3. Perusahaan harus menyusun perencanaan secara tepat sehingga dapat memberikan arahan
berjalannya operasional yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada, (2009), Bunga Rampat Auditing, Jakarta: Salemba Empat.

Bayangkara, IBK (2008). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi.Jakarta: Salemba


Empat.

19

Vous aimerez peut-être aussi