Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Alamat : Jl. KH A. Dahlan no 76 Purworejo
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Protestan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Diagnosa medis : Stoke Hemoragik
Tgl Masuk RS : 23 Mei 2013
Tgl Masuk ICU : 30 Mei 2013
Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2013
No. RM : 190405
B. Keluhan Utama
Penurunan Kesadran, tingkat kesadaran Sopor, GCS: E=2 M=2 V= 2
C. Riwayat Penyakit
Keluarga pasien mengatakan 8 hari yang lalu tiba tiba pasien tidak bisa bangun dan tidak bisa
berbicara.Kemudian keluarga langsung membawa pasien ke rumah sakit, 7 hari pasien di rawat
di bangsal tetapi tidak ada kemajuan sehingga di pindah ke ICU.
2. Breathing
Respiratory rate : 24
SPO2 : 99%
Suara nafas : vesikuler
Irama nafas regular, tidak terdapat batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan
pernafasan cuping hidung.
3. Circulation
Suhu : 37,1 °C
TD : 201/133 mmHg
MAP : 137
HR : 64 x/menit
Turgor kulit : Buruk
Mata : Tidak cekung
Capilary refill :< 2 detik
Tidak sianosis, anemis, akral hangat, tidak ada muntah
4. Disability
Tingkat kesadaran : Sopor
GCS: E=2 M=2 V=2
Pupil :Isokor
5. Eksposure
Terdapat luka lecet pada paha kanan, tangan kanan dan kiri serta terdapat luka bekas
debridement 7 bulan yang lalu pada kaki kanannya.
6. Fluid
Klien terpasang kateter no. 16 dengan jumlah urine 300 cc berwarna kuning jernih
7. Gastric
Klien terpasang NGT, cairan residu berwarna kuning.
H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Klien tampak lemah
Tingkat Kesadaran : Sopor
GCS : E=2 M=2 V=2
BB/TB : 95 Kg/ 157 cm
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, tidak ada lesi dikepala, rambur berwarna
putih, lurus, distribusi merata.
Palpasi : Tidak terdapat oedema
2. Mata
Inspeksi : Kedua mata klien simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor, diameter kanan kiri 2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.
3. Telinga
Inspeksi : Kedua telinga simetris lengkap dan terdapat kedua lubang telinga,
tidak ada lesi, terdapat serumen, tidak terdapat pengeluaran darah atau cairan.
4. Hidung
Inspeksi : Posisi septum nasal simetris, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung, tidak terdapat pengeluarean lender atau darah, terpasangoksigen 3 liter permenit dengan
nasal kanul dan terpasang NGT pada salah satu lubang hidung.
5. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, gigi klien tidak lengkap, mulut kotor.
6. Leher
Inspeksi : Leher Simetris, tidak terdapat jejas di leher
Palpasi : Tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat pembesaran kelenjaran
limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7. Thorak
Inspeksi : Thoraks simetris, klien tidak menggunakan otot bantu nafas dan
tidak terdapat retraksi dinding dada, Respiratory Rate 24x/menit.
Palpasi : Gerakan paru saat inspirasi dan ekapirasi sama, tidak terdapat
massa, tidak terdapat fraktur pada daerah thorak,
Perkusi : Perkusi paru resonan
Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan, bunyi nafas vesikuler
8. Jantung
Inspeksi : Tidak terdapat palpitasi, ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Heart Rate 64 x/menit, capillary refill selama 2 detik
Perkusi : Perkusi jantung terdengar pekak.
Auskultasi : Tekanan darah 201/133 mmHg mmHg, bunyi jantung S1 dan S2
dengan irama reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan murmur, gallop.
9. Payudara
Inspeksi : Payudara simetris, letak putting susu tepat di tengah aerola,
Palpasi : Tidak terdapat benjolan di sekitar payudara.
10. Abdomen
Inspeksi : Perut Nampak besar ( banyak penumpukan lemak), kulit elastis,
tidak terdapat lesi atau massa
Palpasi : Tidak terdapat Asites
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 8x/menit,
11. Genetalia dan perineal
Inspeksi : Terpasang selang kateter denga urin kuning jernih
12. Ekstermitas
Inspeksi :
Pada Ekstermitas atas kanan : Terdapat pembengkakan dan terpasang IVFD
Pada ekstermitas Atas Kiri : Nampak sedikit bengkak
bawah : terdapat luka bekas debridement ulkus DM, bagian paha terdapat penggelapan warna kulit
akibat bedtres yang lama. Terdapat udema
wah : terdapat penggelapan warna kulit akibat bedtres yang lama. Terdapat udema
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1 kali sehari atau 2 hari
sekali. Saat di rumah sakit, klien BAB 1x.Klien terpasang kateter dengan urine berwarna kuning
jernih.
4. Pola Aktivitas
Keluarga klien mengatakan, sebelum masuk rumahsakitklien beraktivitas minimal, klien tidak
dapat berjalan karena mengalami kelemahan pada tangan dan kaki sebelah kanan.Aktivitas klien
sehari-hari dibantu oleh keluarga klien.Selama dirawat di rumah sakit untuk memenuhi activity
daily living dibantu oleh perawat dan keluarga.
J. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
23 Mei 2013
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Glukosa sewaktu 138 mg/dl 70-140
Urea 17 mg/dl 10-50
Kreatinin 1,08 mg/dl 0,5-1,2
Cholesterol 293 mg/dl 50-250
HDL Cholesterol 58 mg/dl 0-55
LDL Cholesterol 395 mg/dl 0-150
Trigliserida 129 mg/dl 0-150
SGOT 19 u/L 0-37
SGPT 10 u/L 0-42
Asam urat 5,0 mg/dl 3,4-7
K 3,3 mmol/L 3,4-5,4
Na 145 mmol/L 135-155
Cl 113 mmol/L 95-108
HbsAg - Negatif
Aminophilin Tiap tablet mengandung aminofilin 200 mg Asma dan penyakit paru obstruk
Kalnex Tiap ml S injeksi (10 w/v %) mengandung Untuk fibrinolisis lokal seperti e
Tranexamic acid100 mg prostatektomi, konisasi serviks,
angioneurotik hereditas, Pendara
abnormal sesudah operasi secara
Pendarahan sesudah operasi gigi
penderita haemofilia
Brainact Citicolin Gangguan fungsi kognitif pada l
Lapibal Mecobalamin Neuropati perifer, tinitus, vertigo
anemia megaloblastik krn defisi
B12
Herbrezzer Diltiazem Hcl Takhiaritmia supraventikular,
penangangan penigkatan tekanan
yang tidak normal selama operas
hipertensi dala keadaan adarurat
K. Analisa Data
Analisa data Etiologi Masalah
Data Subyektif : - Gangguan aliran Ketidakefektifan
Data Obyektif : arteri atau vena perfusi jaringan
a. Tingkat kesadaran : sopor serebral
b. GCS
E:2 V:2 M :2
c. Klien mengalami kelemahan pada
anggota gerak sebelah kanan
d. Klien tampak lemah
e. Klien memiliki riwayat stroke sekitar 1
tahun yang lalu.
f. Pupil isokor, diameter kanan/kiri
2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.
Data Subyektif : - Kelemahan Defisit Perawatan
Data Obyektif : Diri Total
a. Klien mengalami kelemahan pada
ekstrimitas sebelah kanan
b. Klien tidak mampu melakukan perawatan
diri mandi/hygiene, berpakaian/berhias,
makan dan eliminasi karena mengalami
penurunan kesadaran
Data Subyektif : - Kontraktur atau Hambatan mobilitas
Data Obyektif : kaku sendi Fisik
a. Klien tampak lemah
b. Klien mengalami kelemahan pada
anggota gerak sebelah kanan
c. Klien mengalami penurunan kesadaran
d. Tingkat kesadaran : sopor
e. Vital Sign:
TD : 201/133 mmHg
MAP : 137
HR : 64 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2 : 99%
Data Subyektif : Penyakit kronis Ketidakseimbangan
Keluarga mengatakan Selama di Rumah (Stroke) nutrisi kurang dari
sakit selama 8 hari sebelum masuk ICU kebutuhan tubuh
pasien minum susu dari rumah sakit
melalui NGT
Data Obyektif :
a. Klien mengalami penurunan kesadaran
b. Tingkat kesadaran : Sopor
c. Membran mukosa kering
d. Konjungtiva pucat
e. Terpasang NGT dengan residu berwarna
kuning
f. Bising usus 8 x/menit
g. Klien mengalami kelemahan otot
h. LLA : 35 cm
Interprestasi LILA 122 (Obesitas)
i. Edema pada Ekstermitas atas dan
ekstermitas bawah
j. Turgor kulit buruk
k. WBC 7,36
l. RBC 4,47
m. HGB 12,0
n. HCT 7,0
o. PLT 356
DS=- Gangguan Kelebihan volume
Data Obyektif mekanisme regulasi cairan
a. Klien mengalami edema pada ekstermitas
atas dan bawah
b. TD : 201/133 mmHg
c. HR : 64 x/menit
d. Turgor kulit : Buruk
e. Balance cairan 24 jam tanggal 31 mei
Balance cairan = Intake cairan – Output
Cairam
1200 cc – 1650 cc
= + 450 cc
L. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b/dgangguan aliran arteri atau vena
2. Kelebihan Volume cairan b.d Gangguan mekanisme regulasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penyakit kronis (Stroke)
4. Defisit perawatan diri total b/d kelemahan
5. Hambatan mobilitas fisik b/d kaku sendi atau kontraktur
M. Nursing Care Plan
No Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
Monitor TTV
perfusi jaringan Circulation status
Monitor GCS, ukuran pupil,
cerebral Setelah dilakukan asuhan
ketajaman, kesimetrisan dan
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam
reaksi
dengan gangguan diharapkan ketidakefektifan
Monitor adanya diplopia,
aliran arteri atau perfusi jaringan cerebral teratasi
pandangan kabur, nyeri kepala
vena dengan kriteria hasil:
Monitor level kebingungan dan
Tekanan systole dan diastole
orientasi
dalam rentang normal
Monitor tonus otot pergerakan
TD : Sistole : 120-140 mmHg
Pertahankan pemberian O2
Diastole : 70 – 90 mmHg
Catat perubahan pasien dalam
HR : 60 – 100 x /menit
merespon stimulus
RR : 15-22 x/menit
Monitor status cairan
S : 36 – 37,5ºC
Kolaborasi pemberian obat
Pupil seimbang dan reaktif.
neuroprotektif
Diameter kanan/kiri
2/2, reaksi +/+
Bebas dari aktivitas kejang
Tingkat kesadaran samnolen
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran
pupil, kesimetrisan, dan
reaksi.
3. Monitor status cairan
4. Pantau perubahan tingkat
kesadaran pasien.
2 Kelebihan volume cairan
1. Monitor balance cairan ( S=- Siti Suwarsih S,Kep
tubuh b.d gangguan 13.00) &
mekanisme regulasi 2. Monitor TTV (Perjam ( O= Nurul Hidayah
07.00-14.00) Input futrolit 100 ml S,Kep
Urin 100ml ( jam 11.00)
TTV terlampir
P= Lanjutkan intervensi
3. Ketidakefektifan perfusi1. Memonitor TTV ( perjam, S =- Prima Agustin W
jaringan cerebral 14.00 – 21.00). S,Kep
berhubungan dengan2. Memonitor SPO2, ukuran O=
gangguan aliran arteri pupil, , kesimetrisan dan Vital Sign tiap jam terlampir
atau vena reaksi. ( perjam, 14.00 – pada catatan perkembangan
21.00). RM12
3. Mencatat perubahan pasien Pupil isokor ukuran 2 : 2
dalam merespon stimulus. reaksi +/+
(jam 20.00) Input Asering dan diit 650 ml
4. Memonitor status cairan (16.00)
(jam 20.00) Output Urine = 300 ml ( jam
5. Memantau tingkat 20.30)
kesadaran pasien.( perjam,
O2 3 liter/menit
14.00 – 21.00).
A=
Masalah belum teratasi
P=
Lanjutkan intervensi :
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran
pupil, kesimetrisan, dan
reaksi.
3. Monitor status cairan
4. Pantau perubahan tingkat
kesadaran pasien.
4 Kelebihan volume cairan Monitor balance cairan ( S=- Prima Agustin W
tubuh b.d gangguan 20.00) S,Kep
mekanisme regulasi Monitor TTV (Perjam O=
(14.00-21.00) Input futrolit dan diit 200 ml (
jam 20.30)
Urin 100 ml ( jam 20.45)
Balance cairan + 100
TTV terlampir
A= Masalah teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
5 Hambatan Mobilitas1. Memonitor respon S= - Prima Agustin W
Fisik berhubungan kardiovaskuler terhadap S,Kep
dengan kaku sendi atau aktivitas (takikardi, O =
kontraktur disritmia, sesak
nafas, Tidak ada Tachikardia dan
diaporesis, pucat, sesak nafas. ( jam 15.00)
perubahan hemodinamik). O2 nassa kanul 3 liter/menit.
(perjam, 14.00-21.00).
2. Memantau perkembangan A = Masalah teratasi sebagian
motorik pasien. (15.00)
3. Memantau respon oksigen P = Lanjutkan Intervensi
pasien terhadap aktivitas
keperawatan. (perjam, 1. Monitor respon
14.00-21.00) kardiovaskuler terhadap
4. Mempertahankan
pemberian oksigen. aktifitas.
(perjam, 14.00-21.00) 2. Pantau perkembangan
motorik pasien.
3. Pantau respon oksigen pasien
terhadap aktifitas keperwatan.
4. Pertahankan pemberian
oksigen.
6 Defisit perawatn diri Memonitor kemampuan S = - Prima Agustin W
total berhubungan klien untuk perawatan diri S,Kep
dengan intoleransi yang mandiri. ( Jam 14.50) O=
aktivitas Memonitor dan membantu Pasien mengalami penurunan
kebutuhan klien untuk alat- kesadaran
alat bantu untuk kebersihan Pasien tampak bersih dan
diri, berpakaian, berhias, wangi setelah dilakukan
toileting dan makan. personal hygiene. ( jam 15.30)
(15.00) Pasien tampak belum bisa
Membantu sampai klien melakukan self care secara
mampu secara utuh untuk mandiri ( jam 16.00)
melakukan self-
care.(15.00) A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Bantu pasien dalam
melakukan self care.
7 Ketidakefektifan perfusi1. Memonitor TTV ( perjam, S= - Erfansyah S,Kep
jaringan cerebral 21.00 – 07.00).
berhubungan dengan2. Memonitor SPO2, ukuran O=
gangguan aliran arteri pupil, , kesimetrisan dan Vital sign perjam terlampir
atau vena reaksi, dan tingkat pada catatan perkembangan
kesadaran pasien( jam RM12
07.00) Pupil isokor ukuran 2 : 2
3. Mencatat perubahan pasien reaksi +/+
dalam merespon stimulus. Input IVFD Futrolit dan diit
(05.00) 1200 ml ( jam 06.00)
4. Memonitor status cairan Output Urine = 1650 ml ( jam
(06.00) 06.30)
5. Memantau tingkat
Cairan Balance 24 jam -450
kesadaran pasien. (07.00)
ml ( jam 07.00)
O2 3 liter/menit
Kesadaran Sopor GCS E2,
V2, M2 ( jam 07.30)
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan intervensi
1. Pantau vital sign
2. Monitoring SPO2 , ukuran
pupil, kesimetrisan, dan
reaksi.
3. Monitor status cairan.
4. Pantau perubahan tingkat
kesadaran pasien.
8 Hambatan Mobilitas
a. Memonitor respon S= - Erfansyah S,Kep
Fisik berhubungan kardiovaskuler terhadap
dengan kontraktur. aktivitas (takikardi, O =
disritmia, sesak nafas, Vital sign perjam terlampir
diaporesis, pucat, pada catatan perkembangan
perubahan hemodinamik). RM12
(05.00) Tidak ada Tachikardia dan
b. Memantau respon oksigen sesak nafas. ( jam 05.10)
pasien terhadap aktivitas
keperawatan (05.00) O2 nassa kanul 3 liter/menit.
c. Mempertahankan Pasien tampak bedrest
pemberian oksigen.
(perjam 21.0 – 07.00) ditempat tidur, hanya bisa
d. Memantau kemampuasn menggerakkan anggota tubuh
pasien mobilisasi di tempat
tidur. (05.00 – 07.00). sebelah kiri. ( jam 07.30)
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi.
1. Pantau respon kardiovaskuler.
2. Pantau respon oksigen
tehadap aktifitas keperawatan.
3. Pantau kemampuan
mobilisasi pasien
9 Defisit perawatan diri
a. Memonitor kemampuan S = - Erfansyah S,Kep
total berhubungan klien untuk perawatan diri
dengan intoleransi yang mandiri. O=
aktivitas b. Memonitor dan membantu Pasien mengalami penurunan
kebutuhan klien untuk alat- kesadaran. Dengan tingkat
alat bantu untuk kebersihan kesadaran somnolent ( jam
diri, berpakaian, berhias, 04.00)
toileting dan makan. ( jam Pasien tampak bersih dan
04.30) wangi setelah dilakukan
c. Membantu sampai klien personal hygiene ( jam 04.45)
mampu secara utuh untuk Pasien tampak belum bisa
melakukan self-care. ( jam melakukan self care secara
04.50) mandiri ( jam 05.0)
A=
Masalah teratasi sebagian
P=
Lanjutkan Intervensi