Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Makalah tentang Asuhan Keperawatan Pada Hipoparatiroid ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Endokrin kelompok mahasiswa keperawatan UNTAN untuk mata
kuliah Sistem Endokrin.
1. Ichsan Budiharto, Ns., M.Kep. selaku dosen mata kuliah sistem Endokrin yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun, kami menyadari bahwa kekurangan dalam penyusunan makalah ini pasti ada.
Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami
harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca baik itu mahasiswa maupun
masyarakat dan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang berguna untuk kita semua. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 3
1
Daftar Isi
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, terdapat hubungan linear dan inversi antara kadar kalsium serum
dan PTH yaitu bila konsentrasi kalsium serum turun, maka sekresi PTH akan meningkat
dengan tujuan normalisasi kadar kalsium serum, sebaliknya bila konsentrasi kalsium
serum meningkat di atas ambang normal, maka melalui suatu mekanisme umpan balik
negatif yang bekerja akibat konsentrasi kalsium serum dan vitamin D3, maka sintesis
serta sekresi PTH akan terhenti, kalsitonin disekresikan dari kelenjar tiroid untuk
mengembalikan keseimbangan kalsium. Kalsium dikeluarkan dari plasma melalui saluran
cerna (100-200 mg/hari), urin (50-300 mg/hari) serta sisanya disimpan kembali ke dalam
tulang (100 mg/hari). Hormon paratiroid juga menyebabkan phosphaturia, jika
kekurangan cairan fosfat. hiperparatiroidisme biasanya terbagi menjadi primer, sekunder
dan tersier. (Lawrence Kim, MD, 2005).
3
Hipoparatiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolisme kalsium dan
fosfat yang terjadi karena produksi hormon paratiroid yang kurang sehingga
menyebabkan hipokalsemia. (Kowalak, 2011). Di Amerika Serikat jarang di temukan
kira kira 1000 kasus setahun dapat ditemukan penderita penyakit ini. Hipoparatiroidisme
adalah gangguan yang jarang di temukan , yang menyebabkan hipokalsemia, baik yang
timbul secara genetik ,atau akuesitas, biasanya akibat cidera atau pengangkatan kelenjar
paratiroid yang tidak di sengaja pada waktu pembedahan kelenjar tiroid atau paratiroid
atau pembedahan daerah leher lainnya. Bentuk familiar berupa gangguan sex-lin ked
resesif atau otosom domina. Yang terakhir telah di lakukan berkaitan dengan anemia
pernesiosa, hipogona disme dan insufisiensi adrenal. Pseudohipoparatiroidisme, suatu
cacat genetic , di mana jaringan sasaran tidak memberi respon terhadap parathormon
mempunyai hubungan dengan berbagai kelainan rangka. Hipoparatiroid terjadi akibat
hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid. Namun begitu, kondisi
ini merupakan kondisi yang langka yang umumnya terjadi setelah pengangkatan keempat
kelenjar secara tidak sengaja pada operasi tumor leher. Penyebab kongenital, genetic atau
autoimun dari hipoparatiroidisme sangat jarang.
4
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Dalam pengkajian klien dengan hipoparatiroidisme yang penting adalah mengkaji
manifestasi distres pernapasan sekunder terhadap laringospasme. Pada klien dengan
hipoparatiroidisme akut, perlu dikaji terhadap adanya tanda perubahan fisik nyata seperti kulit
dan rambut kering. Kaji juga terhadap sindrom seperti Parkinson atau adanya katarak.
Pengkajian keperawatan lainnya mencakup :
1. Identitas klien
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum yang berkisar dari 5-6 mg/dl (1,2 - 1,5mmol/L) atau
lebih rendah lagi. Fosfat anorganik dalam serum tinggi, Fosfatase alkali normal atau rendah.
2. Pemeriksaan radiologi.
Foto Rontgen
6
hipoparatiroidisme dapat menjadi kondisi yang kronis, klien harus dapat melakukan perawatan
diri, sehingga membuat diagnosa keperawatan Risiko terhadap infektif penataklasanaan
regimen terapeutik (individual) yang berhubungan dengan regime diet dan medikasi menjadi
penting untuk klien ini. Secara umum diagnosa keperawatan utama pada klien ini adalah
Tujuan : Klien tidak akan menderita cidera, seperti yang dibuktikan oleh kadar kalsium
kembali ke batas normal, frekuensi pernapasan normal, dan gas-gas darah dalam batas normal.
Kriteria Hasil:
1. Kadar kalsium dalam serum kembali normal (8.5 to 10.5 mg per deciliter)
Intervensi Keperawatan :
1. Saat merawat klien dengan hipoparatiroidisme hebat, selalu waspadalah terhadap spasme
laring dan obstruksi pernapasan. Siapkan selalu set selang endotrakeal, laringoskop, dan
trakeostomi saat merawat klien dengan tetani akut.
3. Jika selang infus harus dilepas, biasanya hanya diklem dulu untuk beberapa waktu sehingga
selalu tersedia akses vena yang cepat.
7
Rasional : Untuk memberikan penanganan yang cepat pada klien jika terjadi hipokalsemia
yang mendadak.
Rasional : Untuk memberikan penanganan yang cepat pada klien jika terjadi hipokalsemia
yang mendadak.
Tujuan : Klien akan mengerti tentang diet dan medikasinya, seperti yang dibuktikan oleh
pernyataan klien dan kemampuan klien untuk mengikuti regimen diet dan terapi.
Kriteria Hasil:
Intervensi Keperawatan :
Rasional : Penyuluhan sangat penting karena klien akan membutuhkan medikasi dan
modifikasi diet sepanjang hidupnya.
2. Saat memberikan penyuluhan kesehatan tentang semua obat-obat yang harus digunakan di
rumah, pastikan klien mengetahui semua bentuk vitamin D, kecuali dehidroksikolelalsiferol,
diasimilasi dengan lambat dalam tubuh. Oleh karenanya akan membutuhkan waktu satu
minggu atau lebih untuk melihat hasilnya.
8
3. Ajarkan klien tentang diet tinggi kalsium namun rendah fosfor. Ingatkan klien untuk
menyingkirkan keju dan produk susu dari dietnya, karena makanan ini mengandung fosfor.
Rasional : Asupan diet yang seimbang akan meningkatkan kadar kasium darah.
Rasional : Kadar kalsium serum harus dipertahankan normal untuk mencegah komplikasi. Jika
terjadi hiperkalsemia atau hipokalsemia, dokter harus menyesuaikan regimen terapeutik untuk
memperbaiki ketidakseimbangan.
9
Pathway
Hipoparatiroid
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang
tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering sering
disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi
paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi adalah tidak adanya kelenjar paratiroid
(secara congenital). Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui. Asuhan
keperawatan seperti pengkajian, diagnosa Keperawatan, dan rencana Tindakan
Keperawatan.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah
yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12