Vous êtes sur la page 1sur 6

MIND MAP

Input
Stimulus Fokal
Input Penyebab
Stimulus Kontekstual

Pasien memiliki riwayat merokok Adanya invasi bakteri atau virus Pemeriksaan Laboratorium :
menunjukan adanya
Effector Effector peningkatan Luekosit
Zat zat yang terdapat pada rokok akan Stress oksidatif dan adanya penumpukan 20.900/ul (n : 4-10 ribu/ul)
merangsang perubahan sel - sel penghasil proteinase di paru paru
mukus dan bronkus
Control
Proses Inflamasi paru (adanya peradangan kronik Therapi Obat : Ceftiaxon 750
Control Proses mg/24 jam
Silia ada bronkus mengalami kelumpuhan pada paru - paru). Mediator peradangan
(disfungsional) dan metaplasia secara progresif merusak struktur jaringan
paru
Therapi obat Terjadi penumpukan mukus, mukus kental
Combiven
inhalasi 1/24
dan sulit dikeluarkan dari saluran pernafasan Elastisitas saluran udara hilang dan kolaps
jam alveoli

Peradangan (edema jaringan) mempengaruhi Ventilasi berkurang


proses ventilasi sehingga ekspirasi
memanjang Tidak terjadi recoil (pengempisan) pasif, sehingga udara terperangkap
di paru - paru dan saluran udara menjadi kolaps

PPOK EKSASERBASI

Ketidak seimbangan ventilasi paru (perfusi) Perubahan anatomis parenkim paru sehingga Ventrikel dan Atrium mengalami Remodeling
menyebabkan pembesaran alveoli perlahan dan Progresif
Output Inefektif
ATRIAL FIBRILASI
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Hipertropi kelenjar mukosa, penyempitan
saluran udara secara periodik sehingga Disfungsi hemodinamik jantung
ekspansi paru menurun
Ketidak teraturan respon ventrikel dan denyut
Suplai oksigen tidak adekuat keseluruh tubuh jantung
Data Subjektif Pasien mengalami hipoksia Tingginya laju ventrikel lebih dari 100x/menit
Pasien mengatakan merasa sesak
Data Objektif Sesak
Nafas cepat, RR : 27x/menit ekspirasi
ATRIAL FIBRILASI - RVR
memanjang, penggunaan otot bantu pernafasan.
Ronci (+), pasien menggunakan oksigen (nasal POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
kanul 5 liter/menit). Pemberian therapi obat Kontraktilitas jantung tidak sempurna
(Combiven Inhalasi 1x/hari). Pasien memiliki walaupun terjadi depolarisasi berulang
Pemeriksaan EKG : menunjukan adanya Irama ireguler, kecepatan
riwayat PPOK (didiagnosis tahun 2015). Output Inefektif
denyut jantung 130 x/menit Pemeriksaan Radiologi: Hepatomegali

Nursing Care Plan


Control Proses
Aktifitas
PENURUNAN CURAH JANTUNG
Regulator : 1. Pantau dan
nilai bunyi pernafasan pasien Tubuh berkompensasi dengan cara
2. Berikan posisi ventilasi maksimum (semi fowler atau posisi meningkatkan frekuensi pernafasan Data Subjektif :
kepala dielevasi 45 derajat) 3.
Pasien mengatakan badannya terasa lemas, mudah lelah,
Kolaborasi therapi oksigen
Kontraksi otot pernafasan. Kebutuhan energi kepala kadang terasa sakit (pusing).
Aktifitas Kognator :
Ajarkan teknik latihan pernafasan (pursed lip breating) Data Objektif :
meningkat Tanda – tanda vital :
Output Efektif Output Inefektif TD : 105/64 mmHg, HR : 110 x/menit, Suhu : 36,2ºC,
Evaluasi Hasil : 1. Saturasi Oksigen (SPO2) : 98%
Status pernafasan (airway) baik INTOLERANSI AKTIFITAS Pemeriksaan Darah :
2. Pernafasan normal 18 – 22 x/menit Hematokrit : 37, Ureum : 126, Kreatinin : 2.7
3. Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan Therapi obat : digoxin 1 x ½ tab
Data Subjektif : Pasien mengatakan lemah, susah beristirahat.
Data Objektif : Pasien tampak lemah, ADL pasien dibantu
Evidance Based Nursing
oleh keluarga
Jincy Ealias & Binu Babu (2015). Effectiveness of Nursing Care Plan ControlAktifitas
Proses
Pursed Lip Breathing Exercise on Selected Physiological Regulator : 1. Monitor
Parameters among COPD Patients Control Proses tanda – tanda vital :
Metode Nursing Care Plan a. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan
Aktifitas Regulator b. Monitor keberadaan dan kualitas nadi
Pendekatan evaluatif dengan desain pre-eksperimental
1. Nilai dan pantau respon pasien terhadap aktivitas (tanda – c. Monitor irama dan laju pernafasan (misalnya : kedalaman
digunakan untuk menilai efektivitas purse lip breathing
tanda vital) dan kesimetrisan)
latihan pernapasan pada parameter fisiologis yang pada 2. Bantu pasien dalam kegiatan (aktivitas sehari hari pasien) d. Monitor oksimetri nadi
pasien COPD (Cronic Obstuction Pulmonal Diseasse)
e. Monitor warna kulit dan kelembapan
Outcome Output Efektif 2. Monitor sirkulasi perifer
Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan pursed lips Evaluasi Hasil : 1. a. Lakukan penilaian sirkulasi perifer secara komperhensif
breating efektif dalam menormalkan parameter Keluhan kelelahan pasien berkurang (seperti : mengecek nadi perifer, edema, waktu pengisian
fisiologis seperti tingkat pernapasan, denyut jantung dan 2. Tanda Tanda vital pasien stabil dalam rentang normal : Nadi kapiler, warna, dan suhu ekstremitas)
laju aliran ekspirasi puncak antara pasien COPD. (60 – 100x/menit), RR (18 – 22x/menit), Suhu (36,7 ºC – 3. Anjurkan pasien bedrest dan tidur atau berbaring dengan
37,5ºC), Tekanan Darah (100 – 120 mmHg sistolik, 70 – 90 posisi kepala ditinggikan 45 derajat
mmHg diastolik)
Output Efektif
Evaluasi Hasil :
Tri Cahyo Sepdianto, dkk (2015). Peningkatan 1. Pasien bebas dari efek samping penggunaan obat
Forced Expiratory Volume. Evidance Based Nursing (farmakologi)
Mahrifatulhijah (2014) Telaah Pustaka : Tanda - 2. Pasien mampu mempertahankan tanda – tanda vital dalam
Metode Metode
Tanda Vital. JKem-U, Vol. VI, No. 16, 2014:60-64. rentang normal : Nadi (60 – 100x/menit), RR (18 – 22x/menit),
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra-
ISSN 2805-2754 Suhu (36,7 ºC – 37,5ºC), Tekanan Darah (100 – 120 mmHg
Experimental dengan pendekatan Pretest-Posttest. sistolik, 70 – 90 mmHg diastolik)
Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh perawat
3. Denyut nadi perifer teraba
Forced Expiratory Volume setelah melakukan latihan digunakan untuk memantau perkembangan pasien.
Breathing Retraining Outcome Tidakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada
Hasil analisis menunjukkan breathing retraining efektif klien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap Evidance Based Nursing
perubahan atau gangguan system tubuh. Pelaksanaan Gustavo. A. Cortes, et al (2014). Unilateral mechanical
dalam meningkatkan Forced Expiratory Volume.
pemeriksaan tanda vital pada semu klien berbeda satu asymmetry: positional effects on lung volumes and
Breathing retraining mampu meningkatkan volume tidal,
dengan yang lain. Tingkat kegawatan pasien seperti transpulmonary pressure
dan meningkatkan efisiensi ventilasi. Latihan breathing Metode : Studi Eksperimental
retraining dalam keperawatan dapat digunakan sebagai pada kondisi pasien yang kritis akan membutuhkan
Outcome
salah satu alternative pengawasan terhadap tanda vital yang lebih ketat
Posisi semi fowler dapat meningkatkan nilai end expiratory
intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan disbanding pada kondisi pasien yang tidak kritis lung volume [functional residual capacity (FRC)] secara
asuhan keperawatan pada pasien PPOK. demikian sebaliknya. Prosedur pemeriksaan tanda vital signifikan.
yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuran suhu,
pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan, dan
pengukuran tekanan darah. Semua tanda vital tersebut
saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Vous aimerez peut-être aussi