Vous êtes sur la page 1sur 4

AKUNTANSI INTERNASIONAL

NAMA : SITI ROFIAH

NPM : 21501082156

KELAS : R

SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL DAN POLA INTERNASIONAL DALAM


PENGEMBANGAN AKUNTANSI

1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Bisnis dan Manajemen

Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap praktek-praktek bisnis dan manajemen
adalah pendidikan, sosiokultural, hukum dan politik, serta ekonomi. Pemahaman yang memadai
terhadap faktor-faktor tersebut dengan demikian akan membantu memahami mengapa praktek-praktek
bisnis berbeda antara Negara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, adanya perbedaan lingkungan
dapat menjelaskan mengapa terjadi p erbedaan operasi bisnis di suatu Negara dengan Negara yang
lainnya. Satu hal yang harus dicatat, perusahaan tidak harus beradaptasi secara pasif terhadap
lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan tersebut dapat memodifikasi bahkan
mengubah lingkungan yang ada dalam suatu Negara, sehingga perusahaan tersebut dapat beroperasi
secara lebih efektif dan efisien.
Untuk memahami berbagai perbedaan praktek bisnis dan akuntansi di berbagai Negara ada dua poin
yang harus dicatat yaitu (1) analisis lingkungan merupakan alat yang bernilai (valuable tool) untuk
menjelaskan dan memahami perbedaan cara beroperasi perusahaan di suatu Negara dan (2) harus
dimaklumi adanya relativitas budaya (cultural relativism) artinya rasionalitas suatu perilaku harus dinilai
berdasarkan konteks budaya yang ada dalam Negara itu sendiri, dan bukan budaya luar. Misalnya kita
tidak dapat menilai rasionalitas perilaku di Indonesia dengan budaya Amerika, dan sebaliknya. Boleh jadi
praktek bisnis yang rasional di suatu Negara ternyata tidak rasional jika dilihat dari budaya Negara lain.
2. Pengaruh Lingkungan Terhadap Akuntansi
Sama halnya dengan bisnis secara umum, praktek akuntansi dan pengungkapan informasi pun
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, social dan politik. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek akuntansi
dan pengungkapan informasi adalah :

a. Budaya
b. Regulasi akuntansi
c. Profesi akuntnasi
d. Riset dan pendidikan akuntansi
e. Inflasi
f. Pengembangan dan pertumbuhan ekonomi
g. System perpajakan
h. Pasar modal dan pasar uang
i. Akitivitas-aktivitas perusahaan
j. System kepemilikan perusahaan
k. System politik
l. System hokum
m. Iklim social
n. Factor-faktor internasional
3. Akuntanbilitas dan Multtinasional Enterprices

Pengungkapan informasi sangat menjadi perhatian baik bagi perusahaan yang kepemilikian dan
opersainya di suattu Negara (domestic enterprise) maupun yang operasinya di beberapa Negara
(MNEs). Meki demikian, permintaan pengungkapan informasi suatu MNE lebih besar jika dibandingkan
domestic enterprise. Hal ini disebabkan pengungkapan tersebut merupakan bagian dari proses
bargaining power Negara yang ditempati. Bagaimana pun juga, antara MNEs dan Negara yang ditempati
terjadi konflik kepentingan. MNEs ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dari Negara yang
ditempati yang tidak diperoleh Negara lain, dan begitu juga sebaliknya, Negara yang ditempati pun ingin
memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh suatu MNE.

Perusahaan domestic operasi utamanya hanya di satu Negara, sedangkan MNEs beroperasi di
beberapa Negara dengan hukum dan mata uang yang berbeda, dan biasanya terjadi transaksi dengan
volume yang signifikan antara unit-unit yang berlokasi di Negara yang berbeda. Pengendalian terhadap
operasi global ini menuntut adanya koordinasi harga, sumber daya, dan keputusan tentang lokasi
yang bias berakibat merugikan atau menguntungkan Negara yang ditempati. Dengan adanya hal
tersebut di atas, tekanan terhadap akuntabilitas dan pengungkapan informasi MNEs menjadi lebih
besar.
4. Budaya dan Lingkungan Global

Bisnis dan perilaku manajerial sangat dipengaruhi budaya (sistem nilai dan attitude yang berlaku).
Sistem nilai sangat mempengaruhi perkembangan dan pemeliharaan institusi social seperti sistem
keluarga, struktur kelas social, sistem hukum, sistem politik, sistem keuangan, jenis kepemilikan bisnis
dan sistem pendidikan. Begitu pula sebaliknya, institusi - institusi tersebut mempengaruhi sistem nilai
yang berlaku.
Budaya atau sistem nilai di suatu Negara bisa menyebar lewat subculture organisasi dan lingkungan kerja
yang ada di suatu Negara. Akuntansi dan akuntan pun dapat dilihat dengan framework ini. Sistem dan
praktek akuntansi di suatu Negara pun dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku. Denagn pendekatan
ini kita bisa memahami mengapa hingga saat ini terjadi perbedaan sistem akuntansi dan pelaporan
di berbagai Negara.

5. Tekanan Internasional untuk Perubahan Akuntansi

Faktor-faktor tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi adalah


interdependensi ekonomi / politik antar Negara, penanaman modal asing langsung,perubahan strategi
perusahaan multinasional, dampak teknologi baru, pertumbuhan yang cepat dari pasar uang
internasional, ekspansi bisnis jasa, dan berbagai kegiatan organisasi pengatur internasional.

Guna membuat standar akuntansi dan auditing internasional, the International Accounting
Standards Committee (IASC) dan the International Federation of Accountants (IFAC) melakukan berbagai
usaha untuk tujuan harmonisasi tersebut. Selain itu, kedua organisasi tersebut juga memberikan
berbagai “private professional counterpoint” untuk berbagai organisasi intergovernmental seperti UN,
OECD, dan the European Community.

6. Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan

Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :


1) Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam
pengembangan akuntansi.
a) Macroeconomic Pattern
Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b) Microeconomic Pattern
Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana
memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c) Independent Dicipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d) Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan kontrol.
2) Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring, 1983)
mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi, yaitu :
a. Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b. Tingkat kepastian hokum
c. Peraturan pajak dalam pengukuran
d. Tingkat konservatisme
e. Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f. Penyesuaian replacement cost
g. Praktek konsolidasi
h. Kemampuan untuk memperoleh provisi
i. Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan
7. Pengaruh-pengaruh terhadap perkembangan dunia akuntansi
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional
yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Ada 8 delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:

 Sumber pendanaan.
 Sistem Hukum
 Perpajakan.
 Ikatan Politik dan Ekonomi
 Inflasi.
 Tingkat
 Tingkat Pendidikan.
 Budaya
8. Nilai-nilai Akuntansi
Empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu Negara yang
diusulkan oleh Gray berdasarkan hasil analisis Hofstede, yaitu:

1) Profesionalisme v Ketetapan
Wajib Pengendalian. Preferensi terhadap pertimbangan professional individu dan
regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan kepatuhan
hukum yang telah ditentukan. Profesionalisme dalam akuntansi dianggap penting karena setiap
akuntan dituntut untuk mempertahankan independensinya dan akan selalu mempergunakan
pertimbangan profesinya.
2) Keseragaman v Fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap
suatu keadaan tertentu. Maksud dari keseragaman di sini adalah konsistensi. Bentuk laporan
keuangan yang seragam yang harus diikuti akan dapat mudah diperbandingkan, namun menurut
Gray keseragaman ini mungkin akan timbul perbedaan interpretasi.
3) Konservatisme v Optimisme
Preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi
segala ketidakpastian di masa depan. Sifat hati-hati dalam prinsip konservatisme ditunjukkan
dengan memilih pendekatan yang “paling buruk” agar segera dapat diatasi daripada memilih
pendekatan yang baik tapi belum pasti sehingga menimbulkan resiko.
4) Kerahasiaan v Transparansi
Sifat rahasia atau transparan disini merujuk kepada pengungkapan informasi kepada
publik apakah pengungkapannya terbatas ataupun tidak terbatas. Kerahasiaan dalam akuntansi
tampaknya berhubungan erat dengan konservatisme karena kedua nilai menerapkan pendekatan
hati-hati pada pelaporan keuangan perusahaan secara umum (Ramadhan dan Syafrudin, 2012)
9. Pola-pola Pengembangan Akuntansi

Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara Barat dengan sistem


ekonomi berorientasi pasar yang diusulkan oleh Mueller pada tahun 1960-an.

1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi


Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti kebijakan nasional yaitu
meningkatkan kemakmuran nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari pendekatan
makroekonomi.
2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada
perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan
itu, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan perusahaan juga harus
memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas
usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung karena
paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang dari mikroekonomi.
3) Berdasarkan pendekatan disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi
jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang
keilmuan seperti ekonomi. Akuntansi di Inggris dan Amerika Serikat berkembang secara
independen.
4) Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif olef
pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan
memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum,
pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar
dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi sebagai indicator kinerja, mengalokasikan sumber
daya, mengumpulkan pajak, dan mengendalikan harga misalnya Prancis.

Vous aimerez peut-être aussi