Vous êtes sur la page 1sur 1

Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) dan DIC

Pemeriksaan APTT dikenal sebagai pemeriksaan skrining untuk


mengetahui kelainan koagulasi. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang
sensitif terhadap kelainan dalam jalur intrinsik (XII,XI,IX dan VIII) dan kurang
sensitif terhadap pemeriksaan defisiensi protrombin dan fibrinogen. Pemeriksaan
APPT ini ditujukan untuk mengetahui adanya defisiensi faktor pembekuan atau
adanya inhibitor dalam jalur intrinsik. Bilamana APTT memanjang menunjukkan
adanya defisiensi dari satu atau beberapa faktor pembekuan atau adanya inhibisi
pada proses koagulasi.1
Umumnya kasus dengan isolated prolongation of aPTT (pemanjangan
aPTT) mempunyai kelainan dalam hal sistem kontak (seperti defisiensi faktor XII
atau slow activator), sebagian besar kasus-kasus ini tidak menunjukan perdarahan
hebat dan bilamana terjadi perdarahan maka kemungkinan penyebab adalah
hemofilia ringan atau penyakit von Willebrand.1
DIC (disseminated intravascular coagulation) adalah dimana terjadinya
pelepasan materi prokoagulan ke dalam sirkulasi atau kerusakan sel endotel
menyebabkan aktivasi generalisata jalur koagulasi dan fibrinolitik yang
menyebabkan deposisi fibrin yang meluas dalam sirkulasi.2
Perubahan laboratorium yang ditemukan pada DIC adalah kadar
fibrinogen yang rendah(<100mg/dl), kadar dari FDP yang tinggi (D Dimer > 2
μg/ml), PT dan APTT yang memanjang, trombositopenia dan BT yang
memanjang. ELT normal pada sebagian besar kasus penderita DIC. Pada DIC
yang ringan, kadar fibrinogen seringkali normal hal ini disebabkan oleh karena
terjadinya peningkatan sintesis sebagai respon terhadap reaksi fase akut akan
tetapi keadaan ini diikuti oleh meningkatnya konsumsi dari fibrinogen. Demikian
juga APTT akan memendek, kemungkinan oleh karena aktifasi faktor-faktor
pembekuan.1

1. Mantik, MFJ. 2004. Gangguan Koagulasi. Sari Pediatri Vol.6 (1): 64-7.
2. Mehta, Atul dan Victor Hoffbrand. At a Glance Hematologi.
Erlangga:Jakarta. 2006. p:78-9

Vous aimerez peut-être aussi