Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Waktu : 30 April 2002
Tempat : Ruang OK GBPT Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya .
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Katolik.
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Pendidikan :S1
Alamat : Pemda II R 5 Kotaraja Jayapura Papua
Tanggal MRS : 29 April 2002
Cara Masuk : Lewat Poliklinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Diagnosa Medis : Benigne Prostat Hyperplasia Grade II
Alasan Dirawat : Akan dioperasi/ tidak dapat buang air kecil
Keluhan Utama : Sulit buang air kecil
2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Nadi 92 X/menit kuat dan teratur, tekanan darah 130/90 mmHg, Suhu 36 0C, perfusi
hangat. Cor S1 S2 tunggal reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada
Hasil ECG : Tidak didapatkan kelainan (normal).
3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Orientasi baik (5)
Motorik : Menurut perintah (6)
Compos Mentis : Pasien sadar baik
4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B 4 : Bladder)
Jumlah urine 2000 cc/24 jam, warna urine kuning pekat.
Genital Hygiene cukup bersih.
Hasil BOF : Tidak didapatkan kelainan (normal)..
6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Tidak terdapat kontraktur maupun dikubitus
Hasil BOF : Tidak didapatkan kelainan (normal).
d. Head To Toe
1) Kepala : bentuk normal, ukuran normal, posisi simetris, kulit kepala bersih
2) Rambut : kebersihan cukup
3) Mata : sklera tak icteric, konjunctiva tak anemis, pupil isokor, reflex
cahaya ada, tidak memakai alat bantu
4) Hidung : tidak ada benda asing, tidak epistaksis, tidak ada polip,
5) Telinga : tidak ada kelainan.
6) Mulut dan gigi : bibir kering, mukosa mulut agak kering, tidak terdapat stomatitis,
tidak terdapat peradangan faring
7) Leher : Tak ada pembesaran kelenjar getah bening, tak ada kaku kuduk
8) Thorax : pernafasan dada, simetris, Ronchi & whezing tidak ada
9) Abdomen : asites tidak ada, umbilikus datar,
10) Genetalia : bersih, tidak tampak kelainan
11) Extremitas : atas dan bawah tak ada kelainan
12) Integumen : keadaan kulit bersih, tonus baik, turgor baik, akral hangat.
e. Pola aktivitas sehari-hari
1) Pola Persepsi Dan Tata Laksana Hidup Sehatan
Klien jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, kecuali bila sangat terpaksa
Klien terbiasa meminum jamu-jamuan dan obat-obat tradisional.
2) Pola Nutrisi dan Metabolisme
Klien dirumah biasa makan 3X/ hari dengan lauk yang cukup. Klien tidak alergi
makanan tertentu. Saat ini klien selalu menghabiskan porsi makanan yang diberikan
dan minum air putih sekitar 2 – 3 liter perhari.
3) Pola Eliminasi
Klien buang air besar 1 X/hari. Klien buang air kecil saat ini dengan menggunakan
polly kateter, Jumlah urine 1200 cc/24 jam, warna urine kuning pekat.
4) Pola tidur dan Istirahat
Klien kurang tidur baik pada waktu siang maupun malam hari. Klien tampak
terganggu dengan kondisi ruang perawatan yang ramai.
5) Pola Aktivitas dan latihan
Klien biasanya bekerja diluar rumah, tapi saat ini klien hanya beristirahat di Rumah
Sakit sambil menunggu rencana operasi.
6) Pola Hubungan dan Peran
Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya biasa sangat baik dan akrab.
7) Pola Sensori dan Kognitif
Klien mampu melihat dan mendengar dengan baik, klien tidak mengalami
disorientasi.
8) Pola Persepsi Dan Konsep Diri
Klien mengalami cemas karena Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit,
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.
9) Pola mekanisme/ Penanggulangan Stress dan koping
Klien merasa sedikit stress menghadapi tindakan operasi. karena kurangnya
pengetahuan tentang Type pembedahan dan Jenis anesthesi.
10) Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Terpasangnya kateter memerlukan adaptasi klien dalam menjalankan ibadahnya.
f. Personal Higiene
Kebiasaan di rumah klien mandi 2 X/hari, gosok gigi 2 X/hari, dan cuci rambut 1
X/minggu.
g. Ketergantungan
Klien tidak perokok, tidak minum-minuman yang mengandung alkohol.
h. Aspek Psikologis
Klien terkesan takut akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress menghadapi
tindakan operasi.
i. Aspek Sosial/Interaksi
Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat tinggalnya
biasa sangat baik dan akrab. Saat ini klien terputus dengan dunia luar, kehilangan pencari
nafkah (bagi keluarganya), biaya mahal.
j. Aspek Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama katolik, ajaran agama dijalankan
setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti kegiatan agama
yang diselenggarakan oleh gereja di sekitar rumah tempat tinggalnya maupun oleh
masyarakat setempat. Saat ini klien merasa tergangguan pemenuhan kebutuhan
spiritualnya
4. TES DIAGNOSTIK
Laboratoriun
Darah lengkap:
HCT : 40,6 (L 40 – 47 P 38 – 42)%
Hb :14,6 mg/dl (L 13,5 – 18,0 – P 11,5 – 16,0 mg/dl)
LED : 29 – 52 (L 0 – 15/jam P 0 – 20/jam
Leukosit : 7.720 4000 – 11.000
Gula darah
Glukosa Puasa : 108 mg/dl (< 126 mg/dl)
Glukosa 2 jam pp : 128 mg/dl (< 140 mg/dl)
Faal Hati
Bilirubin Direk : 0,21 (< 0,25)
Bilirubin Total : 1,08 (< 1,00)
SGOT : 18,4 (L < 37 P < 31) U/L
SGPT : 10,7 (L < 40 P < 31) U/L
Faal Ginjal
Ureum/BUN : 8,8 mg/dl (10 – 45)
Serum Creatinin : 1,48 mg/dl (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
Elektrolit
Natrium : 137,8 mmol/l (135 – 145 mmol/l)
Kalium : 4,27 mmol/l (3,5 – 5,5 mmol/l)
B. Analisa Data
Nama Klien : Tn. R (72 tahun) Ruang : OK GBPT LT 4
Register : 10157280
No. Data Penyebab Masalah
S. : Klien mengatakan semalam Situasi/lngkungan operasi Ansietas
saya tidur sering terbangun, saya
membayangkan bagaimana
Ansietas/takut
operasi nanti, klien bertanya di
ruang premedikasi apakah ini
Stressor
ruang operasinya, dimana ruang
operasinya, berapa lama saya
Hypothalamus
dioperasi
(adrena,pituitary)
O: Klien kelihatan tegang saat
diruang premedikasi, Tekanan
Medulla Adrenal
darah 130/90 mmHg. Nadi
92X/menit, RR: 16X/menit
Peningkatan
Adrenalin
Histamin
Katekolamin
Perubahan Tanda-tanda
fisik Tegang Psiko Gelisah
Nadi cepat Tdk. Tenang
palpitasi Marah Tdk.
berkeringat berdaya
respirasi cepat
C. Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubungan dengan situasi/ lingkungan ruang premedikasi dan operasi, ditandai dengan
klien mengatakan tidur malam sering terbangun membayangkan operasi, klien kelihatan tegang,
bertanya saat di ruang premedikasi apakah ini ruang operasinya dimana kamar operasinya,
berapa lama saya dioperasi. Nadi 92X/menit, Tekanan darah 130/90 mmHg. RR. 16X/menit.
D. Rencana Asuhan keperawatan
Nama Klien : Tn. R (72 tahun)
Ruang : OK GBPT LT 4
No. Register: 10157280
Diagnosa Keperawatan Tujuan-Kriteruia hasil Intervensi Rasional
Cemas berhubungan dengan Klien menunjukan rasa Mandiri :
Situasi/lingkungan ruang cemas berkurang dalam 1. Beri penjelasan dengan singkat Dengan penjelasan diharapkan klien dapat
premedikasi dan waktu 30 menit sebelum dan jelas tentang ruang mengerti
operasi ditandai klien operasi dengan kriteria : premedikasi dan OK.
mengatakan semalam tidur Klien mampu 2. Kaji tingkat kecemasan klien. Tingkat kecemasan sebagai dasar
saya sering terbangun mengungkapkan pasrah perencanaan perawatan
membayangkan operasi, kepada Tuhan YME. 3. Berikan penetraman hati dan
klien bertanya saat diruang Klien mampu tindakan kenyamanan:
premedikasi apakah ini mengungkapkan siap di a. Temani klien selama di ruang Mengurangi rasa takut
ruang operasinya, dimana operasi. premedikasi
ruang operasi dan berapa Klien dapat beradaptasi b. Berikan kesempatan pada Eksplorasi perasaan dapat mengurangi
lama dioperasi, klien saat di ruang premedikasi klien mengungkapkan ketegangan
kelihatan tegang saat di maupun di OK. perasaannya
ruang premedikasi tekanan Tanda-tanda vital stabil c. Kenalkan kembali pada Suport untuk koping yang positip
darah, 130/90 mmHg/ Nadi (Tekana Darah 120/80 kenyataan yang ada
92X/menit,RR16X/menit mmHg., Nadi 60- 4. Kurangi stimulus sensori
100X/menit, RR: 12- a. Berikan ketenangan Mengurangi ketegangan
20X/menit, wajah rileks. b. Gunakan kalimat pendek dan Menenangkan jiwa
sederhana
c. Berikan petunjuk singkat. Mengurangi kebingungan
d. Pusatkan pada saat ini dan Mengurangi kebingungan
disini.
Diagnosa
Tanggal/
Keperawatan Implementasi Evaluasi
hari/jam
Tanggal/Hari/Jam
Cemas 1. Memberikan penjelasan tentang ruang Selasa, S : Klien mengatakan siap untuk dilakukan
berhubungan premedikasi dan OK. 30-04- operasi, pasrah dan menyerahkan
dengan kurangnya 2. Mengkaji tingkat kecemasan klien 2002 sepenuhnya pada Tuhan, klien tahu ruang
pengetahuan 3. Memberi kesempatan untuk mengungkapkan Jam persiapan untuk operasi
tentang tindakan perasaannya. 08.05 O : wajah tenang, Nadi 88X/menit, RR,
operasi 4. Menemani klien di ruang premedikasi 16X/menit, Tekanan Darah 120/90 mmHg.
30-04-2002 5. Menjelaskan keadaan , tempat sekarang. A: Cemas berkurang
Jam 6. Mengajak klien untuk mendekatkan P : Rencana No. 7, 9,10,11 dan 12
07.30 diri kepada Tuhan YME, dengan cara dilanjutkan di ruang OK, sampai pasien
berdoa dan pasrah. diinduksi.
7. Memperjelas penjelasan dokter tentang rencana
pengangkatan batu pada ginjal kanannya.
8. Mengukur tanda-tanda vital : nadi, 92X/menit,
RR. 16X/menit
9. Memasang sketzel agar tenang, meminimalkan
melihat kesibukan pasien lain.
08.00 10. Memberikan obat premedikasi sesuai dengan
catatan di status: Morfin 5 mg, Dormicum 2,5
mg, SA. 0,25 mg.
F. Pengkajian Intra Operatif
Jenis Operasi : TUR P
Tanggal : 30 April 2002
Pre Medikasi : Sudah diberikan: Morfin5 mg, Dormicum 2,5 mg, SA. 0,25 mgIM.
Jenis Anestesi : General Anestesi
Golongan Operasi : Besar
Ronde :I
Urgensi Operasi : Elektif
Waktu Operasi :
Operator : Dr. Y
Persiapan Operasi
Linen Set, terdiri dari :
1. Duk Besar berlubang : 1 buah
2. Duk kecil : 6 buah
3. Baju Operasi : 1 buah
4. Sarung penutup meja instrument : 1 buah.
10.20
Diagnosa 2
08.40 1. Memonitor tanda-tanda vital 10.25 S : Tidak dapat dikaji
07.30 2. Mengkaji turgor kulit dan membran O : Tekanan darah, 110/80 mmHg., Nadi.
mukosa. 104/menit
09.00 3. Memberi cairan RL. 4 kolf sesuai dengan RR20X/menit, mukosa membaran bibir agak
instruksi dr. Anestesi (20tetes/menit) kering, mulut lembab, turgor kulit baik.
4. Menghitung cairan keluar,urine (urobag) RL. 2000 cc, Urine 1300 cc.
10.00 1300 cc A : Resiko keseimbangan cairan tetap dipantau.
P : Perencanaan diteruskan.
Diagnosa 3
07.45 1. Mengecek alat diatermi 10.20 S : Tidak dapat dikaji
07.40 2. Memeriksa barang logam atau bahan nilon O : Alat diatermi terpasang dan berfungsi baik
pada tubuh pasien Pada area pemasangan plat tidak terjadi tanda-
08.10 3. Memasang plat diatermi pada bagian betis tanda luka bakar.
4. Memasang fiksasi, pada plat diatermi A : Cedera luka bakar tidak terjadi
(tidak terlalu kuat) P : Rencan dihentikan.
5. Menjaga lokasi diatermi tetap kering.
6. Memeriksa alat diatermi setiap 10 - 15
menit
08 40
4. Diagnosa 4 1. Melakukan penghisapan/suction pada 10.30 S : Tidak dapat dikaji
10.20 endotracheal tube O : Bunyi nafas bersih ronchi -/-, tracheal tube
10.25 2. Melepaskan endorakheal tube (ekstubasi) bebas hambatan.
3. Memberikan oksigen 6L/menit, sampai A : Resiko aspirasi tidak terjadi
nafas spontan dan pasien dipindah ke P : Perencanaan dilanjutkan/observasi sampai
ruang pemulihan anestesi. pasien ke ruang pemulihan anestesi.
K. Pengkajian Pemulihan Pasca Anestesi
Nama Klien : Tn. R
Ruang :Pemulihan Anestesi/Jam ………..
Jam/tanggal : 30 April2002/…………
1. Keadaan Umum ;
Klien dalam keadaan lemah, kesadaran samnolen, GCS:3-4-6 sudah dilakukan ekstubasi di
OK. menggunakan oksigen 6l/menit, tidur terlentang dengan kepala ekstensi, terpasang infus
RL( sisa dari OK.), terpasang dower kateter.
2. Body System:
a. Breathing :
Pernafasan spontan, pergerakan dada simetris, tidak sianotik, RR:20X/menit(monitor ),
teratur, suara nafas bersih, tidak terdengar ronchi ataupun wheezing.
b. Kardiovaskuler
Bentuk precordium simetris, bunyi jantungS1, dan S2 tunggal, reguler, tidak terdengar
bising jantung TD: 110/80mmHg., nadi 88X/menit,akral hangat
c. Persyarafan
Kesadaran samnolen,GCS: 3-4-6, klien belum merasakan nyeri pada daerah operasi.
d. Eliminasi urine
Produksdi urine 1350 CC ( . - . ),
e. Muskuloskeletal
Tangan kanan terpasang infus, klien belum mampu bergerak atif, turgor baik
f. Sistem digestif
Bising usus positip, klien masih puasa, bibir agak kering.
g. Integumen
Tidak terdapat tanda perdarahan.
L. Analisa Data
M. Diagnosa keperawatan
Resiko terhadap perubahan fungsi pernafasan dan sirkulasi berhubungan dengan efek general
anestesi
N. Rencana Asuhan keperawatan
Nama Klien : Tn. Robertus
Ruang Pemulihan Pasca anestesi