Vous êtes sur la page 1sur 11

Merger, Konsolidasi, Akuisisi dan Separasi

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
Yang di bina oleh Ibu Andy Prasetyowati

Oleh
Alvin Suwandana Putra 170413618313
Aqbil Irsyad Salim 170413618253
Elfa Zumrotul Fikriyah 170413618024
Gea Dinda Eriska 170413618235

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 MANAJEMEN
SEPTEMBER 2018
A. Merger
1. Pengertian
Beams dan Yusuf (2000) menyatakan bahwa merger terjadi ketika sebuah
perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas
yang diambil alih tersebut dibubarkan. Jadi, setelah merger perusahaan yang
diambil alih dibubarkan, sedangkan perusahaan yang mengambil alih tetap
beroperasi secara hukum sebagai satu badan usaha dan melanjutkan
kegiatan perusahaan yang diambil alih.
Baridwan (1992) dalam Hamid (1998) menyatakan bahwa merger terjadi
bila suatu perusahaan mengeluarkan saham untuk ditukarkan dengan
seluruh saham biasa perusahaan lainnya. Pemegang saham perusahaan yang
diambil alih ini menjadi pemegang saham perusahaan yang mengambil alih,
dan perusahaan yang diambil alih tidak lagi merupakan perusahaan yang
berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari perusahaan yang mengambil alih.
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang menggabungkan diri mengambil/membeli semua aset dan
kewajiban/liabilities perusahaan yang menerima Merger tersebut. Dengan
begitu perusahaan yang melakukan Merger memiliki paling tidak 50%
saham dan perusahaan yang menerima Merger berhenti beroperasi dan
pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di
perusahaan yang baru.
2. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan pokok yang mendasari perusahaan dalam melakukan
Merger sebagai berikut :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran,
pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan Merger.
Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika
melakukan ekspansi dengan merger, maka perusahaan dapat mengurangi
perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan
biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada
jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak Merger. Sinergi tampak jelas
ketika perusahaan yang melakukan Merger berada dalam bisnis yang
sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan
perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan
peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban
keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya
rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak
adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi.
Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak
dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau
teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke
depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang
memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan
yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus
ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan
setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari
perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun Merger tidak hanya
dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas
yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan
lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi target pengambilalihan
yang tidak bersahabat. Pelaku Merger mengakuisisi perusahaan lain, dan
membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini,
kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh
perusahaan yang menerima Merger.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Memakai nama perusahaan pengambil alih,
 Biaya lebih kecil,
 Tidak perlu surat izin usaha baru.
b. Kekurangan
 Menimbulkan polemik baru,
 harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,
 untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.
B. Konsolidasi
1. Pengertian
Pengertian konsolidasi adalah suatu gabungan dua perusahaan menjadi satu
perusahaan yang memiliki nama baru. Pada umumnya konsolidasi ini akan
menghasilkan perusahaan baru dengan mengambil alih aset, hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh kedua perusahaan yang bergabung tersebut.
Konsolidasi ini lebih banyak ditujukan untuk kebutuhan bisnis, dengan
adanya konsolidasi maka siharapkan dua perusahaan yang bergabung bisa
mendapatkan keuntungan melalui perusahaan yang baru.
Konsolidasi lebih banyak digunakan untuk tujuan bisnis, bukan untuk
kalangan masyarakat luas. Konsolidasi artinya juga bisa bermakna
penguatan ikatan pada suatu kelompok oleh masing-masing anggota sosial
menjadi kelompok yang semakin kuat. Pengertian konsolidasi dalam hal ini
lebih menitik beratkan pada masalah sosial, berbeda dengan pengertian
konsolidasi yang dilihat dari aspek bisnis diatas. Dengan adanya konsolidasi
tersebut maka kelompok sosial menjadi satu kolektifitas yang kuat.
Konsolidasi bisa juga diartikan sebagai perbuatan untuk memperkuat,
mempersatukan, memperteguh atau menghubungkan. Konsolidasi
merupakan penguatan keanggotaan masyarakat dalam suatu kelompok
sosial. Konsolidasi juga banyak digunakan pada laporan keuangan
perusahaan. Dalam hal ini maka bisa diartikan bahwa konsolidasi
merupakan penggabungan laporan keuangan beberapa perusahaan menjadi
satu. Sekalipun kata konsolidasi digabungkan atau digunakan untuk
berbagai hal namun pada dasarnya arti dari konsolidasi itu hampir sama.
Dengan kata lain, pengertian konsolidasi adalah penggabungan beberapa
elemen untuk bersama-sama secara terpadu dan memiliki satu tujuan yang
sama.
2. Tujuan
Untuk memutuskan bergabung dengan perusahaan lain bukan-lah perkara
yang mudah. Keputusan bergabung diambil karena suatu alasan yang sangat
kuat. Jadi sebelum melakukan penggabungan badan usahanya, setiap
perusahaan tentu mempunyai maksud ter-tentu yang ingin dicapainva.
Demikian pula jenis penggabungan yang akan dipilih juga dilakukan dengan
berbagai macam pertimbangan. Terdapat beberapa tujuan suatu bank atau
suatu perusahaan untuk melakukan penggabungan secara Konsolidasi.
Tujuan yang biasa dipakai yaitu antara lain :
a. Masalah Kesehatan
Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia setelah
melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka sebaik¬nya bank tersebut
melakukan penggabungan. Pilihan pengga¬bungan tentunya dengan bank
yang sehat. Jika bank yang diga¬bungkan sama-sama dalam kondisi
tidak sehat maka sebaiknya pilihan penggabungan adalah konsolidasi
atau dapat pula diakui¬sisi oleh bank lain yang sehat.
b. Masalah Permodalan
Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit untuk
melakukan perluasan usaha, maka bank dapat bergabung dengan satu
atau beberapa bank sehingga modal dimiliki menjadi besar. Sebagai
contoh Bank Maras hanva memiliki modal 5 milyar dengan 12 buah
cabang bergabung dengan Bank Mangkol yang memiliki modal 10
milyar clan memiliki 20 cabang. Gabungan kedua bank tersebut sekarang
memiliki modal 15 milyar dan 32 cabang. Dengan adanya penggabungan
atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk mengembangkan
usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dan
cabang dari beberapa bank yang ikut bergabung akan bertambah besar.
c. Masalah Manajemen
Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional sehingga,
perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank inipun
sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau peleburan usaha dengan
bank yang lebih profesional yang terkenal dengan kualitas
manajemennya.
d. Teknologi dan Administrasi
Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional sangat
menjadi masalah. Dalam perkembangan yang sedemikian cepat
diperlukan teknologi yang canggih. Untuk memperoleh teknologi yang
canggih diperlukan modal yang tidak sedikit. JaIan keluar yang dipilih
adalah melakukan penggabungan dengan bank yang sudah memiliki
teknologi yang canggih. Demikian pula bagi bank yang kurang teratur
dan masih tradisional dalam hal administrasinya, sebaiknya bank
melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan
administrasinya menjadi lebih baik.
e. Ingin Menguasai Pasar
Tujuan ingin menguasai pasar tidak diumumkan secara jelas kepada
pihak luar dan biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut
bergabung. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka
jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini
juga dilakukan untuk meng¬hilangkan atau melawan pesaing yang ada.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Perusahaan-perusahaan yang melakukan konsolidasi akan memiliki
kekuatan yang lebih besar untuk bersaing dengan perusahaan yang
lain karena biasanya proses konsolidasi dilakukan oleh lebih dari dua
perusahaan yang melebur menjadi satu,
 Dengan melakukan konsolidasi perusahaan yang mengalami kesulitan
modal tidak harus dilikuidasi, akan tetapi masih tetap bisa bertahan
meski dengan perusahaan yang baru.
b. Kekurangan
 Dengan melakukan konsolidasi perusahaan yang lama akan hilang
karena melebur menjadi satu,
 Untuk mengenalkan perusahaan yang baru (hasil konsolidasi) kepada
masyarakat butuh waktu yang relatif lama.
C. Akuisisi
1. Pengertian
Pengertian akuisisi menurut para ahli ini, telah menjadi patokan bagi konsep
dan proses akuisisi hingga sekarang, walaupun terjadi beberapa perubahan
atau perkembangan namun perubahan atau perkembangan tersebut itu
dilandasi dari yang telah dibangun dari gagasan para ahli tersebut. Adapun
pengertian akuisisi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut M. A. Weinberg bahwa pengertian akuisisi yang diterjemahkan
bahwa arti akuisisi adalah sebuah transaksi atau serangkaian transaksi-
transaksi di mana seseorang atas aset-aset dari suatu perusahaan, baik secara
langsung dengan menjadi pemilik aset-aset tersebut, atau secara tidak
langsung dengan mengambil pengendalian atas manajemen perusahaan
tersebut.
Menurut Charles A. Scharf tentang definisi akuisisi diatas dimana menurut
Charles bahwa pengertian akuisisi adalah suatu transaksi di mana pihak
pembeli (terbatas pada perusahaan) memperoleh seluruh maupun sebagian
aset-aset atau usaha dari pihak penjual (juga terbatas pada perusahaan), atau
seluruh maupun sebagian saham atau sekuritas lain dari pihak penjual, di
mana transaksi tersebut dilakukan berdasarkan kesepkatan antara pihak
pembeli dan pihak penjual. Pengertian umum istilah akuisisi mencakup
bentuk-bentuk transaksi yang lebih spesifik misalnya merger, konslidasi,
akuisisi, aset dan akuisisi saham.
Menurut Summer N. Levine yang menggunakan istilah akuisisi bahwa
pengertian akuisisi adalah transaksi yang terjadi antara dua pihak, di mana
salah satu pihak, sebagai pembeli, pada akhirnya mendapatkan dan menjadi
pemilik sebagian besar atau seluruh kekayaan dari pihak yang lain, sebagai
penjual.
Menurut para ahli hukum Indonesia yakni Munir Fuady bahwa pengertian
akuisisi adalah satu komponen dari tiga serangkaian perbuatan hukum, yaitu
merger, konsolidasi dan akuisisi.
Menurut (Sudana, 2011) akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan
yang mana perusahaan
akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang
diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen
perusahaaan yang diakuisisi
berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan m
asing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri
sendiri.
Menurut Brealy, Myers, & Marcus (1999, p. 598) bahwa pengertian akuisisi
adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli
saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.
Menurut P.S Sudarsanan ”Akuisisi dapat didefinisikan sebagai sebuah
perjanjian, sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain,
dan para pemegang dari perusahaan lain menjadi sasaran akuisisi berhenti
menjadi pemilik perusahaan”.
Menurut Michael A. Hitt bahwa akuisisi artinya adalah Akuisisi yaitu
memperoleh atau membeli perusahaan lain dengan cara membeli sebagian
besar saham dari perusahaan sasaran”.
2. Tujuan
Apabila dikategorikan berdasarkan tujuan dilakukannya akuisisi, maka
suatu akuisisi pada umumnya memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Menurut Agus Daryanto bahwa tujuan akuisisi adalah untuk memperbaiki
sistem manajemen perseroan yang terakuisisi. Selain itu, secara umum
tujuan akuisisi tersebut adalah:
a. Akuisisi Bertujuan Menambah Sinergi
Salah satu alasan melakukan akuisisi adlaah untuk menambah sinergi
dari perusahaan-perusahaan yang bergabung kepemilikannya dari akibat
akuisisi tersebut. Maksud dalam sinergi adalah nilai tambah atau
keuntungan yang diperoleh perusahaan yang terlibat dalam akuisisi.
b. Akuisisi Bertujuan Memperluas Pangsa Pasar
Akuisisi dapat bertujuan untuk memperluas pasar bagi produk yang
dihasilkan, karena disetiap perusahaan yang terlibat memiliki akuisisi
pangsa pasar sendiri. Namun, tujuan ini tidak otomatis dilakukannya
akuisisi, karena terdapat praktik atau kendala lain.
c. Akuisisi Bertujuan Melindungi Pasar
Ketika perusahaan hendak diakuisisi merupakan salah satu pesaing
bisnis, maka tujuannya untuk melindungi pasar, dimana mampu
mengsisihkan pesaing bisnis yang terakuisisi.
d. Akuisisi Bertujuan Untuk Mengakuisisi Produk
Dalam pengembangna usaha untuk menghasilkan produk baru, maka
dapat dilakukan dengna akuisisi perusahaan lain yang sedang
menghasilkan produk yang dikehendaki, setelah dilakukan akuisisi
produk yang mampu untuk dikembangkan lebih lanjut.
e. Akuisisi Bertujuan Untuk Memperkuat Bisnis Inti
Dalam memperkuat bisnis inti, perusahaan perlu melakukan akuisisi atas
perusahaan lain yang bergerak di bisnis inti yang sama. Agar akuisisi
tersebut mampu untuk bisnis inti dari perusahaan yang mengambil alih
menjadi semakin besar dan kuat.
f. Akuisisi Bertujuan Untuk Mendapatkan Dasar Berpihak di Luar Negeri
Untuk mengembangkan perusahaan keluar negeri, salah satu strateginya
adalah mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Melakukan audit sebelum akuisisi.
 Perusahaan target dalam keadaan baik.
 Memiliki pengalaman akuisisi.
 Perusahaan target relatif kecil.
 Melakukan akuisisi yang bersahabat.
b. Kekurangan
 Proses integrasi yang tidak mudah.
 Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.
 Biaya konsultan yang mahal.
 Meningkatkan kompleksitas birokrasi.
 Biaya koordinasi yang mahal.
 Sering kali menurunkan moral organisasi.
 Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.
 Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
D. Separasi
1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
b. Kekurangan

Daftar Pustaka
http://artonang.blogspot.com/2016/02/pengertian-atau-defenisis-merger.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/kelebihan-dan-kekurangan-merger-
dan-akuisisi/
http://johannestambunan.blogspot.com/2013/04/merger-konsolidasi-akuisisi-dan-
separasi.html
http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-konsolidasi-menurut-para-
ahli/
https://desmanlentandruru.wordpress.com/2016/04/13/konsolidasi/
http://www.artikelsiana.com/2017/10/pengertian-akuisisi-tujuan-jenis-alasan.html

Vous aimerez peut-être aussi