Vous êtes sur la page 1sur 4

ASUHAN KEPERAWATAN CA CERVIX

1. Pengkajian keperawatan
a. Anamnesis
1. Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara anamnesa,
pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang (hasil laboratorium).

2. Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
pendidikan, pekerjaan, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, no medical
record (MR), nama orang tua, dan pekerjaan orang tua.

3. Identitas penanggung jawab


Meliputi nama, umur, pekerjaan dan hubungan dengan pasien.

4. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Biasaya pasien datang kerumah sakit dengan keluhan seperti pendarahan intra
servikal dan disertai keputihan yang menyerupai air dan berbau (Padila, 2015). Pada
pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya datang dengan keluhan mual
muntah yang berlebihan, tidak nafsu makan, anemia.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Menurut Diananda (2008) biasanya pasien pada stadium awal tidak merasakan
keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti keputihan yang berbau busuk, perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual, rasa nyeri disekitar vagina, nyeri pada panggul. Pada pasien
kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan mual muntah yang
berlebihan, tidak nafsu makan, dan anemia.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pada pasien kanker serviks memiliki riwayat kesehatan dahulu seperti
riwayat penyakit keputihan, riwayat penyakit HIV/AIDS (Ariani, 2015). Pada
pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya ada riwayat penyakit keputihan dan
riwayat penyakit HIV/AIDS.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya riwayat keluarga adalah salah satu faktor yang paling mempengaruhi
karena kanker bisa dipengaruhi oleh kelainan genetika. Keluraga yang memiliki
riwayat kanker didalam keluarganya lebih berisiko tinggi terkena kanker dari pada
keluraga yang tidak ada riwayat didalam keluarganya (Diananda, 2008).

5. Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien dengan kanker serviks yang perlu
diketahui adalah :
a. Keluhan haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab kanker serviks tidak
pernah ditemukan sebelumnya menarche dan mengalami atropi pada masa
menopose. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi pendarahan diantara
siklus haid adalah salah tanda gejala kanker serviks.
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
Jumlah kehamilan dan anak yang hidup karna kanker serviks terbanyak pada wanita
yang sering partus, semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko
mendapatkan karsinoma serviks (Aspiani, 2017).

6. Riwayat psikososial
Biasanya tentang penerimaan pasien terhadap penyakitnya serta harapan terhadap
pengobatan yang akan dijalani, hubungan dengan suami/keluarga terhadap pasien
dari sumber keuangan. Konsep diri pasien meliputi gambaran diri peran dan
identitas. Kaji juga ekspresi wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan
pasien yang merasa tidak berguna atau menyusahkan orang lain (Reeder, dkk,
2013). Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan
cemas dan ketakutan.

7. Riwayat kebiasaan sehari-hari


Biasanya meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi, elimenasi, aktivitas pasien sehari-
hari, pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur (Padila, 2015). Pada pasien kanker
serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan tidak nafsu makan, kelehan,
gangguan pola tidur.

8. Pemeriksaan fisik, meliputi :


a. Keadaan umum: biasanya pasien kanker serviks post kemoterapi sadar,lemah dan
tanda-tanda vital normal (120/80 mmHg).
b. Kepala : Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami rambut
rontok, mudah tercabut.
c. Mata : Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami
konjungtiva anemis dan skelera ikterik.
d. Leher : Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi tidak ada kelainan
e. Thoraks:
Dada : biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi tidak ada kelainan
Jantung : biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi tidak ada kelainan
f. Abdomen : biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi tidak ada
kelainan
g. Genetalia : Biasanya pada pasien kanker serviks mengalami sekret berlebihan,
keputihan, peradangan, pendarahan dan lesi (Brunner & suddarth, 2015). Pada
pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami perdarahan
pervaginam.
h. Ekstermitas : Biasanya pada pasien kanker serviks yang stadium lanjut
mengalami udema dan nyeri (Brunner & suddarth, 2015). Pada pasien kanker
serviks post kemoterapi biasanya mengalami kesemutan atau kebas pada tangan dan
kaki.
9. Pemeriksaan penunjang.
1) Pemeriksaan hematologi
Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami anemia karna
penurunan Haemoglobin. Nilai normalnya Haemoglobin wanita (12-16 gr/dl).

Vous aimerez peut-être aussi