Vous êtes sur la page 1sur 15

LAPORAN KASUS

Gangguan Waham

Disusun oleh:
Indra Fransis Liong
11-2017-039

Diajukan kepada:
dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.Kj

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 14 Mei 2018 – 15 Juni 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus: Rabu, 23 Mei 2018
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Nama : Indra Fransis Liong Tanda Tangan


Nim : 112017039

Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ

NOMOR REKAM MEDIS : 034320


Nama Pasien : Tn. ABN
Nama Dokter yang merawat : dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 25 April 2018
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Diantar oleh polisi dan ketua RT
Riwayat perawatan :
1. Tahun 2009 dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prov. Jawa Barat
2. 24 April 2018 pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prov. Jawa Barat

I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. ABN
Tempat & tanggal lahir : Cisaranten, 27 Agustus 1972
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD kelas 6
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Cisaranten Wetan RT 04 RW 06

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Data diperoleh dari:
 Autoanamnesis : 18 Mei 2018, jam 11.00 WIB di ruang Perkutut.
 Alloanamnesis dengan :
Nama : Ny. N
Umur : 47 tahun
Status Keluarga : Bibi
Tanggal : 19 Mei 2018, pukul 16.00 WIB

2
A. KELUHAN UTAMA :
Mengamuk dan memukul orang (agresivitas motorik)

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :


Alloanamnesis
Satu bulan SMRSJ bibi pasien mengatakan pasien tidak seperti
biasanya, sering mondar mandir (gelisah), berbicara dan ketawa sendiri
(autistik). Pasien kadang suka marah-marah (agresivitas verbal). Bibi pasien
mengatakan gejala mulai timbul dikarenakan pasien tidak mau minum obat.
Oleh keluarga ingin dibawa ke rumah sakit tapi pasien menolak dan kabur
keluar rumah.
Satu minggu SMRSJ bibi pasien mengatakan pasien lebih sering
mondar mandir (gelisah). Bibi pasien juga mengatakan bahwa pasien masih
suka berbicara dan tertawa sendiri (autistik), susah tidur (insomnia), dan
mengancam ingin memukul (agresivitas verbal).
Satu hari SMRSJ, bibi pasien mengatakan pasien mengamuk lebih
sering (agresivitas motorik) dan cenderung gampang tersinggung (irritable)
berbicara sendiri dan tertawa sendiri (autistik), kadang mengancam dan
marah-marah (agresivitas verbal), dan susah tidur (insomnia). Oleh keluarga
ingin dibawa ke rumah sakit, akan tetapi saat hendak dibawa, pasien tidak
kooperatif dan malah mengamuk lebih hebat.
Pasien diantar oleh polisi dan ketua RT ke rumah sakit jiwa provinsi
Jawa Barat karena mengamuk dan memecahakan kaca rumah warga serta
memukul salah seorang warga (agresivitas motorik).

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Gangguan psikiatrik :
Tiga puluh empat tahun SMRSJ bibi pasien mengatakan bahwa pasien
suka berbicara sendiri (autistik), kadang mengamuk dan memukul orang
disekitarnya (agresivitas motorik), suka mengancam (agresivitas verbal),
muncul saat pasien berusia 12 tahun saat kelas 6 SD. Diketahui dari bibi
pasien, bahwa pasien memiliki gejala seperti itu karena punya keinginan yang
tidak tersampaikan, yaitu ingin menjadi dalang. Pasien dibawa oleh
keluarganya ke klinik untuk dilakukan pengobatan, namun lupa obat apa yang
diminum. Setelah itu pasien tidak ada mengalami perbaikan, oleh keluarga

3
hanya didiamkan saja. Pasien berhenti sekolah dan hanya berdiam diri di
rumah dan kadang mondar mandir serta keluyuran keluar rumah (gelisah).
Sembilan tahun SMRSJ bibi pasien mengatakan pasien mengamuk dan
memukul orang (agresivitas motorik). Bibi pasien juga mengatakan pasien
berbicara sendiri (autistik), dan suka mengancam (agresivitas verbal). Bibi
pasien juga mengatakan bahwa pasien merasa bibi nya merebut hak warisan
dari orang tuanya (waham curiga), hubungan pasien dan bibi tidak baik
akibat pasien selalu merasa curiga terhadap bibinya. Oleh keluarga dibantu
dengan pihak polisi pasien dibawa ke rumah sakit jiwa Prov. Jawa Barat dan
pasien diindikasikan untuk dirawat inap. Setelah dirawat selama satu bulan,
pasien diindikasikan untuk pulang dan menjalani pengobatan rawat jalan di
rumah sakit Al Islam Bandung, namun lupa apa obat yang diminum. Bibi
pasien juga mengatakan bahwa pasien sudah sembuh dan dapat bersosialisasi
dengan baik di lingkungan sekitar dan bekerja.
2. Riwayat gangguan medik
Pasien sebelumnya dan saat ini tidak ada kelainan medis. Tidak ada riwayat
trauma kepala, kejang, operasi dan patah tulang.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif


Pasien pernah dicekokkan alkohol oleh teman-temannya

4. Riwayat gangguan sebelumnya

1984 2009 2018

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :

1. Riwayat perkembangan fisik :


Pasien dilahirkan dengan persalinan normal, dan langsung dirawat gabung
dengan ibu. Pasien merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Tidak ada
kelainan pada proses tumbuh kembang dari bayi sampai dewasa.

4
2. Riwayat perkembangan kepribadian :
a. Masa kanak-kanak : proses tumbuh kembang seperti merangkak,
berdiri, berjalan dan berbicara sama seperti anak seusianya. Pasien
bersekolah hanya sampai kelas 6 SD. Mulai dari kanak-kanak kurang
aktif bergaul dengan lingkungan sekitar. Sering mengamuk ke orang
tua.
b. Masa remaja : pasien tidak melanjutkan pendidikan.
Hubungan sosial dengan keluarga dan orang lain kurang baik.
c. Masa dewasa : pasien belum menikah dan tidak bekerja.
Hubungan sosial dengan keluarga juga tidak baik, bahkan hampir
membunuh ayahnya. Sering mondar mandir di dalam maupun luar
rumah.

3. Riwayat pendidikan :
Pasien mulai memasuki sekolah dasar usia 6 tahun untuk jenjang sekolah
dasar (SD) dan hanya sampai kelas 6 saja.

4. Riwayat pekerjaan:
Bibi pasien mengatakan bahwa pasien sempat bekerja serabutan.

5. Kehidupan beragama:
Pasien beragama Islam dan jarang beribadah.

6. Kehidupan sosial dan perkawinan :


Pasien belum menikah.

E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak kelima dari lima bersaudara.

Pohon keluarga

Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Pasien
Sudah meninggal
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :

5
Pasien adalah anak kelima dari lima bersaudara. Pasien belum menikah
dan sekarang tidak bekerja. Pasien tinggal bersama kakaknya. Keseharian
pasien mondar mandir baik di dalam ataupun di luar rumah, kehidupan
bersosialisasi dengan orang lain tidak baik.

III. STATUS MENTAL


A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Seorang laki-laki, penampilan sesuai usia, memakai baju dan celana RSJ
berwarna merah, tampak rapi. Kontak mata ada. Postur tubuh normal.
Perawatan diri tampak baik. Rambut hitam dan kuku cukup bersih.
2. Kesadaran:
a. Kesadaran sensorium/neurologik: Compos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik: Tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor:
Sebelum wawancara : pasien sedang mondar mandir di ruang
perkutut, dan memberi senyuman.
Selama wawancara : pasien tampak antusias dan kooperatif
Sesudah wawancara : pasien bersalaman lalu mengucapkan
terimakasih. Saat ditinggal, pasien kemudian
mondar mandir lagi di ruangan.
4. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif (pasien mendengarkan dan
menjawab pertanyaan)
5. Pembicaraan:
A. Cara berbicara: spontan, intonasi jelas, volume bicara normal.
B. Gangguan berbicara: tidak ada gangguan.

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Suasana perasaan (mood) : senang
2. Afek ekspresi afektify
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dalam
d. Skala diferensisasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : kuat
g. Ekspresi : wajar
h. Dramatisasi : tidak ada akting emosional
i. Empati : belum dapat dinilai

C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : visual dan raba
b. Ilusi : disangkal
c. Depersonalisasi : disangkal

6
d. Derealisasi : disangkal

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF ( FUNGSI INTELEKTUAL)


1. Taraf pendidikan : hanya sampai kelas 6 SD
2. Pengetahuan umum : kurang (tidak tau urutan presiden Indonesia)
3. Kecerdasan : belum diketahui
4. Konsentrasi : baik (menyimak dan menjawab pertanyaan dengan
baik)
5. Orientasi
a. Waktu : baik (pasien mengetahui pada saat wawancara siang hari)
b. Tempat: baik (pasien mengetahui tempat dia berada yaitu rumah sakit
jiwa)
c. Orang : baik (pasien tahu pemeriksa ialah dokter)
d. Situasi : baik (mengetahui ruangan sedang banyak orang)
6. Daya ingat
a. Tingkat
 Jangka panjang : kurang (tidak dapat menceritakan dimana
sekolah saat SD)
 Jangka pendek : baik (pasien dapat menceritakan makan apa
untuk sarapan)
 Segera : baik (pasien mengetahui kegiatannya sebelum
wawancara dengan pemeriksa)
b. Gangguan : Tidak ditemukan adanya gangguan.
7. Pikiran abstraktif
Persamaan : Baik (dapat memberitahukan persamaan dari objek)
Perbedaan : Baik (pasien dapat membedakan dari objek)
8. Visuospasial : Baik (menempatkan roti dimeja)
9. Bakat kreatif : Tidak ada
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (mampu mandi, BAB dan BAK
sendiri)

E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
- Produktifitas : autistik
- Kontinuitas : jawaban sesuai pertanyaan
- Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
 Preokupasi dalam pikiran : pasien ingin pulang ke rumah
 Waham :
 Waham kebesaran (meyakini bahwa dirinya adalah
seorang atlet catur, tinju, dan sepakbola internasional)
 Waham curiga (pasien merasa hak waris dari orang
tuanya direbut oleh bibinya)
 Obsesi : tidak ditemukan
 Fobia : tidak ditemukan
 Gagasan rujukan : tidak ditemukan

7
 Gagasan pengaruh : tidak ditemukan

F. PENGENDALIAN IMPULS
Kuat dan baik. Pada saat wawancara pasien tampak tenang dan sopan.

G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik (pasien mengatakan bahwa memukul orang itu
tidak baik dan dosa)
b. Uji daya nilai : baik (pasien mengatakan ingin memberi hasil uang
juara dunianya diberikan ke fakir miskin)
c. Daya reabilitas : terganggu (terdapat waham kebesaran)

H. TILIKAN :
Tilikan derajat 1 : pasien tidak tahu kenapa dia dibawa ke RSJ

I. RELIABILITAS : (Reality Testing Ability)/RTA


Baik, pasien tahu bahwa korupsi dan mencuri itu dosa

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tensi : 130/90 mmHg
4. Nadi : 88 x/menit
5. Suhu badan : 36°C
6. Frekuensi pernafasan : 20 x/menit
7. Bentuk tubuh :
a. Kepala : normocephali, distribusi rambut merata
b. Mata : pupil bulat isokor, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
c. Mulut : hipersalivasi (-)
d. Leher : KGB tidak membesar
e. Thorax : tidak tampak retraksi sela iga, dalam batas
normal
f. Abdomen : datar, nyeri tekan (-), hepar lien tidak
membesar
g. Ekstremitas : normal, tremor (-), rigiditas (-)
8. Sistem kardiovaskuler: S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius : suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
10. Sistem gastro-intestinal : bising usus (+) normal
11. Sistem musculo-sceletal : deformitas (-), simetris, eutropi
12. Sistem urogenital : nyeri ketok CVA -/-, nyeri tekan
suprapubik (-)

B. STATUS NEUROLOGIK

8
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak ditemukan kelainan
2. Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
3. Mata : CA-/-, SI -/-
4. Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
5. Ofthalmoscopy : Tidak ditemukan kelainan
6. Motorik : normotoni, normotrof
kekuatan motorik

7. Sensibilitas :
8. Sistim saraf vegetatif : dalam batas normal
9. Fungsi luhur : Fungsi Bahasa: cukup baik
Fungsi memori (ingatan): cukup baik
Fungsi orientasi: baik
10. Gangguan khusus : Tidak ditemukan gangguan

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Hemoglobin 13,1 g/dL L : 14-18 g/dL
P : 12-16 g/dL
Leukosit 8.700 /uL 4.000-10.00 /uL
Hematokrit 39 % L : 42-54 %
P : 35-47 %
Trombosit 321.000 /uL 150.000 – 400.000 /uL

Kimia Klinik

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Glukosa sewaktu 106 mg/dL < 150 mg /dL
SGOT 30 U/l L : < 35 U/l
P : < 31 U/l
SGPT 15 U/l L : < 45 U/l
P : < 34 U/l
Ureum 51,3 mg/dL 10-50 mg/dL
Creatinin 1,1 mg/dL L : 0,6-1,1 mg/dL
P : 0,5-0,9 mg/dL

VI. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA


- Pasien sering mondar mandir (gelisah)
- Berbicara sendiri dan tertawa sendiri (autistik)
- Mengancam dan marah - marah (agresivitas verbal)
- Susah tidur (insomnia)
- Mengamuk dan ingin memukul orang disekitarnya (agresivitas motorik)

9
- Cenderung gampang tersinggung (irritable)
- Pasien mengatakan bahwa pasien adalah atlet catur, tinju, dan sepakbola
internasional yang sering juara dunia, pasien mengatakan memiliki
banyak piala dan uang hasil dari juara dunianya, dan pasien juga
mengatakan bahwa presiden Soeharto sering mendatangi rumahnya
untuk bertemu dengan dirinya. (waham kebesaran).
- Pasien curiga bahwa bibinya merebut hak warisnya (waham curiga)
- Pasien juga mengatakan dulu saat di rumah pasien pernah dicium pocong
saat tengah malam (halusinasi visual dan raba).

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis 1:
Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pasien pada kasus ini dapat dinyatakan
mengalami:
1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku
yang menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan
dalam kehidupan sehari-hari (hendaya) pada fungsi psikososial dan
pekerjaan.
2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik/GMNO,
karena
 Tidak terdapat adanya gangguan kesadaran neurologik
 Tidak tampak ada retardasi mental
 Tidak ada riwayat trauma kepala yang dapat menimbulkan disfungsi.
3. Gangguan kejiwaan ini akibat dari penggunaan zat psikoaktif tidak ada
(-).
4. Gejala yang terdapat pada pasien mengarah pada Gangguan Waham
Menetap, karena:
a. Terdapat gejala waham (waham kebesaran dan waham curiga)
yang menetap dan mencolok lebih dari 3 bulan lamanya
5. Dengan memenuhi kriteria pedoman diagnostik menurut PPDGJ III,
yaitu waham merupakan satu-satunya cirri khas klinis atau gejala yang
paling mencolok, waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan
lamanya. Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak.
Tidak boleh ada halusinasi auditorik. Maka pasien didiagnosis F22.0
Gangguan Waham
6. Kondisi pasien ini juga dapat didiagnosis banding dengan skizofrenia
paranoid, karena:

10
Terdapat waham kebesaran, waham curiga
Terdapat halusinasi verbal dan raba
Aksis II : tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : tidak ditemukan gangguan medik
Aksis IV : putus obat
Aksis V : Global Assessment of Functioning (GAF) Scale 20-11 bahaya
mencederai diri atau orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi dan mengurus diri (saat masuk rumah sakit). 60-51 gejala
sedang (moderate), disabilitas sedang (mutakhir).

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis 1 : F22.0 Gangguan Waham
DD: Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II : tidak ada ciri kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : tidak ditemukan gangguan medik
Aksis IV : putus obat
Aksis V : GAF Scale 20-11 bahaya mencederai diri atau orang lain, disabilitas
sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri (saat masuk rumah
sakit). 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang (mutakhir).

IX. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : dubia ad bonam
2. Quo ad functionam : dubia ad bonam
3. Quo ad sanationam : dubia ad malam

X. DAFTAR PROBLEM
 Organobiologik : tidak ditemukan kelainan fisik
 Psikologi/psikiatrik : autistik, waham kebesaran, waham curiga, halusinasi
visual dan raba, agresivitas verbal, agresivitas motorik.
 Sosial/keluarga : tidak memiliki pekerjaan, dan tidak dapat bersosialisasi
dengan baik terhadap lingkungan.

XI. TERAPI
1. Psikofarmaka
R/Haloperidol tab 5 mg No.XV
S 3 dd tab 1
-----------------------------------------------
R/Triheksifenidil tab 2 mg No.XV
S 3 dd tab 1
-----------------------------------------------
R/Clozapine tab 25 mg No.XV
S 0-0-1 tab p.c

11
-----------------------------------------------
Pro: Tn. ABN
Umur: 46 tahun

2. Psikoterapi suportif
- Psikoventilasi: pasien dibimbing untuk menceritakan segala permasalahannya,
apa yang menjadi kekhawatiran pasien kepada therapist, sehingga therapist
dapat memberikan problem solving yang baik dan mengetahui antisipasi
pasien dari factor-faktor pencetus.
- Persuasi: membujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu control dan
minum obat secara rutin.
- Desensitisasi: pasien dilatih bekerja dan terbiasa berada di lingkungan kerja
untuk meningkatkan kepercayaan diri.

3. Edukasi
- Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien dan menerima kondisi pasien
- Edukasi bahwa kondisi pasien seperti ini dapat dibantu dengan mendukung
kesembuhan pasien
- Edukasi bahwa kerja sama keluarga sangat diperlukan untuk memastikan
pasien tidak merasa sendiri
- Edukasi agar pasien selalu menjalan ibadah sesuai ajaran agama yang
dianutnya, yaitu menjalankan sholat 5 waktu.
- Edukasi melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi di rumah sakit.

XII. LAMPIRAN
Wawancara

Jumat, 18 April 2018, pukul 11.00 WIB di Ruang Perkutut.

Tanya Jawab Interpretasi


Selamat siang pak, saya Iya selamat siang dok, bisa
dengan dokter Indra ya,
minta waktu untuk ngobrol-
ngobrol bisa pak ?
Nama bapak siapa? Ase Batara Ningrat
Nama panggilannya siapa? Ase aja

12
Oh iya bapak Ase umurnya 40 tahunan lah
berapa?
Pak Ase tau ini dimana? Ini di rehab, eh bukan, ini di rumah
sakit jiwa ini
Rumah sakit jiwa dimana Ini tempat biasa-biasa gitu, di
pak? Cisarua
Bapak sudah berapa lama 3 mingguan lah
disini?
Kesini kemaren sama siapa? Sama polisi, sama RT RW
Kenapa dibawa sama polisi Oh saya habis ngelatih catur, saya Waham
sama pak RT? juga kejebolan surat-surat sama kebesaran
piala catur saya. Kecurian
maksudnya
Saya atlet, juara dunia.
Atlet apa pak? Catur, sepakbola, tinju
Oh kalo gitu kenal dong Itu anak buah saya Waham
sama pemain terbaik dunia Kebesaran
sekarang, Messi sama
Ronaldo?
Oh kapan bapak ngelatih Tanyakan pada mereka saja, saya
mereka? lupa
Kalau juara dunianya Iya tanyakan juga, saya lupa.
kapan? Terlalu banyak anak buah saya
Dimana aja pak anak Di Indonesia ada anak buah saya Waham
buahnya? Ellyas Pical kebesaran
Siapa itu pak? Pemain tinju, itu anak buah saya. Waham
Yang diluar negri ada si Tyson. kebesaran
Oh keren ya, kapan Tanyakan saja pada mereka, saya
ngelatihnya pak? lupa itu. Pemerintah pada taulah,
yang di Jakarta itu taulah.
Tau apa pak? Tau kalau saya atlet dunia
Tau dari mana pak? Presiden Soeharto suka main ke Waham
rumah. kebesaran
Ngapain presiden Soeharto Ya karna saya atlet dunia.
ke rumah bapak?
Emang presiden Soeharto Karna saya atlet dunia. Mau lihat
ngapain ke rumah saya? piala yang saya dapat. Ada satu
kamar isinya piala semua
Oh iya. Tadi katanya Ada saya hapal mukanya
pialanya dicuri ya pak?
Siapa yang curi?
Kenapa ga lapor polisi aja Uda mah, tapi malah tanggapannya Tilikan 1
pak? beda-beda, saya malah dibilang
orang gila, orang stres. Padahal
saya teh ga gila

13
Oh jadi bapak sehat ya? Iya sehat allhamdulilah. Yang gila
itu yang suka korupsi, dosa itu mah.
Oh iya. Bapak kadang suka Oh engga
dengar bisikan ga?
Kalau lihat sesuatu yang Ga ada. Ada kemeren yang pulang
aneh gitu pak pernah ga? dari sini lihat pakai Yamaha. Yang
kayak santri-santri itu. Bapak dari
Jakarta?

Iya pak. Kenapa? Allhamdulilah. Mudah-mudahan Waham


saya minta bantuannya aja. Saya kebesaran
kehilangan piala-piala saya sama
surat pensiun catur, dan uang satu
tas.
Berapa emang uangnya? Gak tau, mau saya sumbangkan ke
fakir miskin itu.
Itu emang uang bapak? Kok Ya itu uang saya, ga bohong. Lupa
ga tau isinya berapa pak? berapanya
Oh dapat dari mana Kan saya atlet, jadi rezeki gampang.
uangnya?
Bapak ada kerjaan lain ga Saya kan pensiun dari atlet.
selain jadi atlet?
Oh iya, bapak agamanya Muslim
apa?
Sholat 5 waktu ga? Iya kewajiban saya
Kapan aja sholatnya? Sholat subuh, duhri, azhar, asri,
azhar azhar, sore, isha, magrib.
Lima. Saya seneng saya
Oh iya pak. Bapak Di Cisaranten RW 006, RT opat
rumahnya dimana?

Bapak lahir tahun berapa? Saya mulai catur tahun 80an kalau
ga salah, juara dunia saya, sepak
bola juga juara dunia
Kapan memangnya juara Ada, kalau mau tanya ke anak buah
dunianya pak? saya aja
Kapan memangnya bapak Ya itu tanyakan ke mereka aja, saya
punya anak buah? terlalu banyak anak buah, jadi ke
anak buah aja, saya bukannya
menghargai, saya karena
kebanyakan jadi lupa.
Oh iya pak, bapak kenal Maradona? Anak buah saya itu
sama Maradona (mantan
pemain terbaik sepak bola) ?
Punya nomor teleponnya Ya ke pemerintah aja, pasti tau itu.
ga? Biar saya bisa tanya Saya dapat tanah dari pemerintah,
gratis, dari Soeharto.
Tanahnya dimana emang? Ahh tanyakan saja sama

14
Luasnya berapa? pemerintah, mereka pasti tau.
Oh iya siap, bapak tau ga Tau, Jokowi.
presiden kita sekarang
siapa?
Wakilnya? Jusuf Kala
Bapak tau ga presiden kita Tidak tau, saya lupa.
siapa aja dan urutannya?
Bapak ada pernah lihat Engga pernah, saya anti sihir.
sesuatu yang aneh ga?
Antisihir teh gimana? Ya biasa-biasa aja, lawan pake
Allah.
Bapak sudah makan belum? Sudah
Makan apa pak? Nasi, ikan, sayur, dan buah
Buah apa pak? Buah jeruk
Selain jeruk biasa makan Buah anggur
buah apa lagi pak?
Memangnya beda jeruk Anggur teh ungu, jeruk hijau
sama anggur apa pak?
Hatinya sekarang gimana? Senang saya, ketemu sama dokter
sama atlet.
Atlet siapa? Misalnya gitu. Di rehab ga ada yang
bisa ngalahin saya
Emang pernah nyobain? Pernah, ga ada yang bisa ngalahin
saya.
Dulu pas di rumah ada Kalau dulu mah, pas di rumah saya Halusinasi
dengerin suara-suara bisikan pernah dicium sama pocong. visual dan raba
ga?
Beneran itu? Beneran itu, demi Allah.
Kapan kejadiannya? Tahun 5 bulanan lah.
berapa?
Bapak sudah menikah? Sudah Autistik
Punya berapa anak? Tiga, anak pertama acep, kedua Autistik
hendra, ketiga lupa
Pernah kesini ga pak? Ga pernah, gengsi katanya.

Oh iya, baik pak ngobrolnya Iya terimakasih.


sampai disini dulu ya.
Terimakasih ya pak

Setelah pasien ditinggal, pasien kembali mondar-mandir di ruangan.

15

Vous aimerez peut-être aussi