Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
PRODI : S1 KEPERAWATAN / 5B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan
karuniaNya.sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
system perkemihan. Pada makalah ini kami akan membahas tentang hemodialisa.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hemodialisa. Tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah system perkemihan
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi
penulis.Memang makalah ini masih jauh dari sempurnah, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
II. Pembahasan
A. Definisi ................................................................................................... 6
B. Anatomi dan Fisiologi ............................................................................. 6
C. Etiologi .................................................................................................... 7
D. Manifestasi Klinik ................................................................................... 8
E. Patoflow .................................................................................................. 9
F. Pemeriksaan Penunjang ........................................................................ 10
G. Komplikasi ............................................................................................ 10
H. Penatalaksanaan .................................................................................... 10
I. Pengkajian Teori .................................................................................. 12
J. Diagnosis ............................................................................................... 13
K. Intervensi ............................................................................................... 14
III. Penutup
A. Simpulan ............................................................................................... 15
B. Saran ...................................................................................................... 15
IV. Daftar Pustaka ............................................................................................ 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
5
kita. Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi
sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi
dalam tubuh. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan
berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh
berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal
kronik. Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula,
terapi hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru
bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.
(Sylvia, 2005)
Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah
dan unit penyaring. Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam
ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu
miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil –
kapiler – yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil,
yaitu tubulus. (Sylvia, 2005)
6
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa,
diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat
buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap
harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring
atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air.
Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung
kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di
dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
(Sylvia, 2005)
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut
diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari makanan yang
dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan
untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari
makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring
di ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat
sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi penumpukan dalam darah
sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap
tubuh. (Sylvia, 2005)
C. Etiologi
Hemodialisa dilakukan kerena pasien menderita gagal ginjal akut
dan kronik akibat dari : azotemia, simtomatis berupa enselfalopati,
perikarditis, uremia, hiperkalemia berat, kelebihan cairan yang tidak
responsive dengan diuretic, asidosis yang tidak bisa diatasi, batu ginjal,
dan sindrom hepatorenal. (Brunner & Suddarth, 2001)
7
D. Manifestasi Klinis
1. Perubahan dalam BAK dan warna urine
2. Bau Mulut
3. Pembengkakan tubuh
4. Nyeri dan sakit punggung
5. Tubuh terasa lemas dan tidak mampu bekerja berat
6. Mual bahkan bisa muntah-muntah.
(Purima Rasutachi, 2012)
E.Patoflow
Gagal ginjal
Kreatinin
menurun
Fungsi ginjal
menurun Ketidak
Ketergantungan
pada dialisis
berdayaan
Terapi karena sifat
penyakit
hemodialisis
A.
Ketidaktahuan Pendarahan Efek Akses vascular +
B. Komplikasi
penyakit dan Ultrafiltra
sekunder
C.
kebutuhan si
terhadap
dialisis Kurang Vol cairan
penusukan dan
akses vaskuler
Mual, muntah
emboli.
Kurang
Anoreksia
Pengetahuan
Resiko
Ketidakseimba Cedera
ngan nutrisis
kurang dari
kebutuhan
8
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Lab : Hb, Ht, Leucocyf, Trambocyt
3. Pemeriksaan Radiologi
(Sylvia, 2005)
G. Komplikasi
Menurut Havens dan Terra (2005) selama tindakan
hemodialisa sering sekali ditemukan komplikasi yang terjadi, antara
lain:
a. Kram otot
b. Hipotensi
Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat
asetat, rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik,
neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan.
c. Aritmia
Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama
dialisa, penurunan kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum
yang cepat berpengaruh terhadap aritmia pada pasien hemodialisa.
9
menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini tidak lazim dan biasanya
terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan
azotemia berat.
e. Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang
perlu dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
kardiopulmonar.
f. Perdarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi
trombosit dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan.
Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor risiko
terjadinya perdarahan.
g. Ganguan pencernaan
H. Penatalaksanaan
10
dan dapat mengakibatkan gagal jantung kongestif serta edema paru.
Dengan demikian, pembatasan cairan juga merupakan bagian dengan
resep diet untuk pasien ini. (Sylvia, 2005)
11
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISA
A. Pengkajian
a. Keluhan utama
Keluhan utama pada pasien hemodialisa adalah
a. Sindrom uremia
b. Mual, muntah, perdarahan GI.
c. Pusing, nafas kusmaul, koma.
d. Perikarditis, cardiar aritmia
e. Edema, gagal jantung, edema paru
f. Hipertensi
Tanda-tanda dan gejala uremia yang mengenai system tubuh
(mual, muntah, anoreksia berat, peningkatan letargi, konfunsi mental),
kadar serum yang meningkat. (Brunner & Suddarth, 2001)
12
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervesi, Rasional
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Kekurangan 1. Kaji TTV : BB, 1) Mengetahui respon
volume cairan b.d masukan dan pasien.
efek ultrafiltrasi haluaran 2) Untuk mengetahui
selama dialysis pradialisis. tindakan yang harus
2. Kaji derajat dilakukan.
penumbunan cairan
dalam jaringan
pradialisis.
3. Tentukan ketepatan
derajat dan ketepatan
ultrafiltrasi untuk
tindakan.
4. Berikan cairan
pengganti sesuai
instruksi dan
2. Kurang 1.Kaji tingkat 1. Pasien melihat bahwa
pengetahuan pengetahuan pasien kehidupannya tidak harus
b.d penyakit dan keluarga tentang berubah akibat penyakitnya.
dan fungsi ginjal dan alas
13
kebutuhan an dialysis.
untuk dialysis 2. Kaji kesiapan untuk
belajar.
3. Berikan informasi
yang sesuai untuk
kesiapan dan
kemampuan belajar
termasuk alas an
pasien kehilangan
fungsi ginjal: tanda
dan gejala yang b.d
kehilangan fungsi
ginjal.
14
komplikasi 2. Melakukan
sekunder radiografi dada setelah
2. Posisi kateter yg berubah
terhadap pemasukan kateter
dapat terjadi rupture
penusukan kevena subklavia.
vaskuler/emboli
dan 3. Amati tanda
pemeliharaan pneumothorak, 3. Kerusakan jaringan
1. pengkajian merupakan
Ketidak 1. observasi status
seimbangan dasar untuk memperoleh
cairan, timbang bb pre
nutrisi kerang
data pemantauan evaluasi
dari kebutuhan dan post HD,
kebutuhan tubuh dan intervensi
keseimbangan masuk
berhubungan
dengan anoreksi, dan keluar, turgor kulit 2. pembatasan cairan akan
mual dan muntah menentkan dry weight
da edema, distensi
.
vena leher dan saluran urine dan respon
monitor vital sign trhadap terapi
2. batasi masukan 3. UF dan TMP yang sesuai
cairan pada saat priing akan mengalami
dan wash put HD
15
3. lakukan HD dengan
penurunan kelebihan
UF dan TMP sesuai
volume cairan susai
dengan kenaikan bb
dengan target BB ideal/
interdialisi
dry weight
4. sumber kelebihan cairan
dapat di ketahui
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemodialisa dan dialisa peritoneal merupakan dua tehnik utama yang
digunakan dalam dialisa. Prinsip dasar kedua teknik tersebut sama yaitu difusi
solute dan air dari plasma ke larutan dialisa sebagai respon terhadap perbedaan
konsentrasi atau tekanan tertentu. (Santoso,2006)
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah
buangan. Hemodialisis dilakukan pada pasien gagal ginjal tahapan akhir
ataupun pasien penyakit akut yang memerlukan waktu yang singkat.
(DR. Nursalam, 2011)
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar Urologi. Edisi Kedua. Jakarta: Sagung Seto.
Haws., Paulette S., 2008. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. Jakarta: EGC.
Muslihatun, WafiNur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
Putra. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta : D-Medika.
18